It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
广州吗??
五个小时。。应该在南方的城市啦。。。
认识你很高兴。。。!!!
Dan ketika kucuci bajunya …
“TOOOMYYYYYY!!!!”
“Kenapa lu?”
“Liat ni!”
“Kenapa? Itu kan baju gua juga.”
“Baju?! Lu gak bisa bedain baju sama pakaian dalam ya? Gua cuma setuju cuciin baju lu bukan pakaian dalam lu!! Nih…”
“Ya elah sini sini, lagian gua juga takut, nanti gua disantet sama lu lagi.”
“Siapa juga yang mau nyantet lu, kurang kerjaan!”
“Ya udah sono, lanjutin kerjaan lu!”
Dan setelah berabad – abad lamanya akhirnya semua baju Tommy selesai kucuci, karena udah terlanjur basah jadi aku memutuskan untuk mandi dan segera tidur.
~Keesokan harinya~
Hari pertamaku dikelas B dimulai dan berakhir di hari ini, pagi ini jam 6.30 aku sudah bangun dan segera mandi, aku masih harus menunggu Tommy selesai mandi baru pergi ke kelas bersamanya, tentunya ini adalah perintah sang tuan muda.
~Setibanya di lorong kelas… ~
“Ngapain lu ngikutin gua? Kelas C kan disana.”
“Gak boleh gua ke kelas lu?”
“Boleh tuan muda.”
‘Terserah nih orang dah mau ngapain, mau nungging atau apapun juga hak dia kan.’
Kelas pun segera dimulai, namun Tommy masih belum beranjak dari tempat ia duduk. ‘Sebenernya nih orang mau ngapain si?’ Guru kami mulai membacakan daftar nama kelas kami, dan… “Tommy” What?!! Nama Tommy kok bisa disebut? Dia kan? Aku langsung menatap Tommy yang sedang duduk di sampingku, dia hanya tersenyum dengan raut wajah yang licik. Aku mengerti mengapa dia terus di kelasku, dia pasti kemarin pergi ke kantor untuk di pindahkan ke kelasku. Papanya kan cuma bilang aku harus sekelas dengan Tommy, namun tidak menyuruhku untuk sekelas dengan Tommy di kelas C. ‘Hmm, gak tau harus senang atau sedih, hal baiknya aku tidak perlu turun ke kelas C, hal buruknya adalah Tommy kan gak terlalu bisa Bahasa mandarin, apa dia bisa ngikutin kelas B? Aku punya firasat buruk akan hal ini, terlebih lagi Tommy duduk di sebelahku.’
Kelas hari ini berlalu dengan cepat, mungkin karena hari ini adalah hari pertama jadi di kelas kami hanya saling berkenalan satu sama lain saja. Jam menunjukkan tepat pukul 12.00, aku segera meninggalkan kelas dengan di ikuti si Tommy. Aku hari ini berencana pergi ke kantin lantai 3, tadi sewaktu di kelas aku mendengar dari seseorang bahwa di kantin lantai 3 sekolah ada satu grup vegetarian jadi aku memutuskan hari ini pergi kesana untuk melihat – lihat.
~Kantin lantai 3~
Sesampainya di sana aku melihat ada sekumpulan orang sedang makan bersama seperti satu keluarga, begitu mereka melihatku mereka langsung dengan ramahnya menyambutku, menanyakan tujuan kedatanganku. Aku pun menjelaskan bahwa aku vegetarian dan ingin bergabung dengan grup mereka.
? : “Hi, kamu mau gabung grup kami ya?
N : “Ya, ce. Peraturannya itu gimana ya?
? : “Kita disini itu masak dari hari senin sampai sabtu dan cuma masak siang dan sore aja, kalau pagi kalian kan bisa beli bakpao atau roti di kantin depan gedung sekolah.”
N : “Hari Minggu gimana ce?”
? : “Oo ya, hari minggu itu kamu boleh datang ke dapur masak buat diri sendiri, kalau hari biasa ada yang masak tapi giliran, kamu juga harus ada satu waktu kosong untuk masak lho ya. Kamu bisa masak kan?”
N : “Masak air bisa sih ce.”
? : “Yah dia malah ngelawak, haha”
N : “Bisa sih, tapi gak bisa masak yang ribet – ribet.”
? :”Oh, gak apa – apa kok, nanti kan kamu masaknya gak sendiri, nanti kamu bakal satu grup sama orang lain, satu grup itu ada 2 atau 3 orang.”
N : “Oh, kalau gitu mah aku tenang lah.”
? : “Oh ya, dari tadi ngobrol tapi masih belum tau nama kamu, aku Susi sekarang udah semester ke-5.
N : “Aku Nicolas baru aja datang.”
S : “Terus itu temen kamu atau koko kamu?”
T : “Majikannya ce, Tommy.”
S : “Jiah, dia juga ikutan ngelawak, haha. Kamu juga mau ikut kita?”
N : “Ga… (Omonganku di potong si Tommy)
T : “Ya ce…”
S : “Oh ok deh, oh ya kita biaya makannya per minggu itu 50 yuan(100rb) ya, terus bayarnya ke cece yang itu tuh (sambil menunjuk ke salah satu orang yang sedang makan).”
N & T : “Ok ce.”
S : “Kalian langsung ke dalam aja ambil sayur, kalau nasi kalian beli sendiri ya di lantai 2.”
N : “Langsung makan? Memang kalian masaknya banyak?”
S : “Gak sih, tapi cukuplah. Udah kalian langsung ke dalam aja ya.”
Kami berdua pun pergi ke lantai 2 untuk membeli nasi kemudian kembali untuk mengambil sayur dan makan, selesai makan aku dan Tommy langsung kembali ke kamar.
~Kamar N & T~
“Tom…” (Di potong lagi sama si Tommy)
“Ya, kemarin gua pergi ke kantor minta di pindahin ke kelas B.”
“Kok…” (Lagi – lagi di potong)
“Gua minta kakak kelas bantuin gua ngomong ke gurunya.”
“Oh, terus…” (Untuk yang ke sekian kalinya dipotong lagi)
“Gua cuma mau coba vegetarian aja, gak boleh?”
“Boleh tuan muda.”
“Udah ah gua mau tidur dulu, cape. Oh ya nanti pasti papa gua telpon, lu langsung angkat aja ya, bilang aja gua udah tidur, lagian dia pasti cuma mau nanya gua sekelas sama lu atau ngak.”
Dan seperti yang Tommy bilang beberapa detik kemudian handphone Tommy berdering dan memang papanya lah yang telpon. Aku langsung mengangkat handphonenya dan mengatakan seperti apa yang disuruh si Tommy, dan benar papanya Tommy hanya menanyakan apakah Tommy sekelas denganku atau tidak.
“Ya, dia gak cuma sekelas sama aku, tapi dia juga duduk di sebelahku… Ya paman.”
‘Si Tommy itu punya indra ke-6 ya?’
Aku juga mengikuti jejaknya si Tommy, selesai di interogasi oleh raja neraka aku langsung naik ke ranjang membaringkan badan dan tanpa terasa aku pun tertidur.
~Seminggu kemudian~
Sudah satu minggu lebih aku di China, aku sudah memiliki beberapa teman di sini, walaupun aku lebih sering bersama si Tommy. Satu minggu telah berlalu, namun Tommy masih sama seperti ia pertama kali datang, satu kata Bahasa mandarin pun ia tidak bisa. Hari ini adalah hari minggu aku sedang di kamar mengerjakan pr sambil mendengarkan musik, namun berbeda dengan Tommy yang masih bersantai – santai bermain game. Aku tidak ada pilihan lain lagi, kalau nilai dia jelek pasti aku lagi yang menderita karena papanya itu, jadi selesai aku mengerjakan pr ku, aku langsung mengajari dia tentang semua pelajaran yang kami pelajari dan membantu dia mengerjakan pr.
“Ngerti kan?”
“Gak.”
“(Huh), masa gini doing lu juga gak tau si?”
“Jangan samain semua orang kaya lu deh, lagian gua kan masuk ke kelas B itu juga karena lu.”
“Gua kan gak pernah minta – minta ke lu untuk pindah ke kelas B.”
“Oh terus kalau gua gak pindah, lu rela pindah ke kelas C? Gak kan?”
“Please Tom jangan ungkit – ungkit masalah ini lagi, ya udah sorry deh gua yang salah, ayu lanjutin lagi.”
“Udah ah, lagi gak mood gua.”
Aku hanya bisa menggeleng – gelengkan kepalaku sambil bertanya – tanya sampai kapan penderitaan ini berakhir. Waktu berlalu dengan cepat, hari senin pun telah tiba…
@d_cetya
@BenNext
@elul
@nick_kevin
@lulu_75
@3ll0
@Tsunami
Udah di update ya kawan"...
lanjuuuuuttttt^^/