It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Tes..
"Hei, akhirnya kau datang juga. Bagaimana perjalananmu kali ini?"
Tes..
"Kau pergi sampai samudera Atlantik? Kenapa jauh sekali?"
Tes..
"Iya aku tahu kau tidak bisa mengatur perjalananmu. Apa kau menikmatinya?"
TesTesTesTes..
"Apa? Sudah separah itu sekarang? Aku tidak menyangka manusia bisa se-tidak peduli itu pada lingkungannya. Walaupun aku sudah menduga akan hal itu, ya aku tahu sampah-sampah yang mereka buang akan memenuhi sungai-sungai. Tapi aku tidak menduga akan terjadi secepat ini."
Tes. Tes.
"Aku? Kau tau aku sudah bertahun-tahun ada di dalam ruangan ini. Aku tidak bisa berbuat banyak terhadap hal itu. Nanti jika aku sudah keluar dari penjara sialan ini, aku akan bunuh semua orang yang suka buang sampah sembarangan."
Tes.. Tes.. Tes..
"Kau senang, hah?"
Tes..
"Tapi jangan banyak berharap. Terakhir kali aku melakukan hal itu, bisa kau lihat sendiri, sudah dua puluh tahun aku dikurung di sini. Dan aku tak tahu kapan aku akan keluar."
Tes..
"Tapi aku sudah semakin tua, tenagaku semakin berkurang setiap harinya. Aku tak tahu apakah aku masih bisa membunuh orang lagi nanti."
Tes..
"HAHAHAHA..Kau pikir aku masih terlihat seperti pria umur 20 tahun? Mungkin kau harus memeriksakan matamu ke dokter mata..HAHAHA.."
Tes.. Tes..
"Ya, aku tahu kau tidak punya mata. Maaf."
Tes. Tes.
"Tapi kau pasti bisa berbuat sesuatu kan? Kau punya pasukan yang banyak sekali. Dan kau bisa melakukan apapun yang kau mau."
Tes. Tes. Tes.
"Yaa. Itu ide yang sangat bagus. Kau bisa rendam saja tempat tinggal mereka. Buat mereka kapok sudah membuang sampah sembarangan."
Tes. Tes.
"Tidak apa-apa. Kau bisa melakukan sedikit kekerasan. Hanyutkan barang berharga yang mereka punya, rusak rumah mereka, berikan mereka penyakit. Aku yakin mereka akan kapok."
Tes.
"Kau mau pergi sekarang? Kau sangat bersemangat ya. Tapi baiklah, segera temui teman-temanmu dan bicarakan hal ini, oke."
Tes tes tes..
"Daaaah.. Sampai berjumpa lagi."
Hari ini hatiku gembira sekali ketika Maya pacarku mengajakku bertemu di foodcourt mall akhir pekan ini. Sudah seminggu kami tidak bertemu, karena dia sedang disibukkan oleh persiapan olimpiade science di sekolahnya, memang baru 3 bulan kami jadian, tapi sungguh besar terasa rasa cintaku padanya.
BBM kuterima dari Stefan sahabatku, dia mengajakku untuk bersama ke gereja. Dengan otomatis kutolak karena aku sudah ada janji dengan pacarku. Sudah lama juga kuabaikan sahabatku ini. Tidak apalah toh dia harusnya paham, sekarang aku sudah mempunyai seorang pacar.
Hari H pun tiba. Dengan gembira kukenakan pakaian terbaikku, pun parfum mahalku tak lupa kupakai. Tiba-tiba BBM dari Stefan, "Rio, mamaku masuk RS dekat rumahmu, bisakah aku minta tolong tanyakan ketersediaan kamarnya." Karena terburu-buru, kubalas saja nanti, apa jadinya kalau aku telat, Maya pasti akan marah.
Akhirnya sampailah aku ke foodcourt seperti yang dijanjikan. "Yo.. sini !" tiba-tiba terdengar suara Maya yang memanggil.
Dengan hati gembira kutatap wajahnya yang cantik. Namun kegembiraan itu nampaknya hanya sementara saja, sampai dia mengatakan niatnya untuk mengakhiri hubungan kami. Siang itu hatiku serasa tercabik-cabik. Wanita yang selama ini aku puja menghancurkan kebahagiaanku hanya dalam sederet kalimat.
Aku meninggalkan mall ini dengan langkah gontai dan pikiran kosong. Sesaat kemudian terdengarlah dering handphone dari sakuku. Stefan... "Halo.. Stef!!". "Yo, cuma mau kasih kabar, mamaku baru saja pergi." Lemaslah seluruh badanku mendengar kabar dari Stefan.
Kulihat sahabatku sedang berdiri mematung di samping mamanya yang tertutup kain putih disekujur tubuhnya. Tiba-tiba teringatlah aku akan kelalaian yang kubuat. Stefan kemudian tersadar dan berlari mendekatiku seraya memelukku dan berkata, "Rio... lihatlah aku, kini sahabatmu sudah sebatang kara!" Meneteslah air mata penyesalanku yang teramat dalam, seorang sahabat yang sudah lama kuabaikan masih dengan hangatnya memelukku ... tbc
coba bikin cerbung dong......
Meski baru 2 tahun ku mengenalnya, tapi banyak hal yang sudah kulewati bersamanya. Dia mengubahku menjadi pribadi yang berbeda, pribadi yang positif. Namun apa yang harus kulakukan sekarang, ayahku memintaku untuk melenyapkannya. Aku adalah putra tunggal seorang pimpinan mafia.
"Hiro...!" panggil sahabatku Samuel sambil mendekat bersama adiknya Zefanya."Hari ini adalah hari aku gajian, aku ingin mentraktir kalian berdua makan di kedai kopi seberang kosan ya?" tawarnya dengan senyum manis nan ramah.Akhirnya, hari inipun tiba, hari dimana tenggang waktu untuk menghabisi Samuel Pranata harus digenapi.
Gejolak batin dan pertentangan dalam hatiku terus menggangguku. Saat dimana aku harus memilih sahabatku atau ayahku. Aku sadar, aku tidak berhak untuk memilih, ada harga yang harus dibayar untuk pilihan apapun.
"Hiro, kenapa kau murung? tanyanya dengan wajah penuh tanya."
"Maaf, saat ini aku hanya bisa mentraktirmu makanan seperti ini."
Oh tidak apa Sam, jawabku dengan senyum seadanya yang terkesan dipaksakan.
Terlihat dari kejauhan orang suruhan ayahku yang mengawasi dan memberiku tanda bahwa waktunya tiba... If there's other choice but this, I do ...
@greensun2 good
@Tsunami plissssss bikin yang diatas ini jadi cerbung. Cerita macam gitu favoritku, tapi aku gak bisa bikin ( Ceritamu keren.....