It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lulusan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Masuk pada 2004, lulus lima tahun kemudian. Pada 2010, anak ke dua dari tiga bersaudara ini hijrah ke Swiss. Dia meneruskan kuliah, mengambil program master di bidang Teknik Nuklir. Jurusan yang sudah lama dia geluti. Di Swiss, Damar belajar di Institut Teknologi Federal di Zurich (ETHZ) dan Institut Teknologi Federal di Lausanne (EPFL). Kedua kampus ini membentuk domain Institut Teknologi Konfederasi Swiss (ETH). Kampus ini sangat kondang di dunia. Dari kedua universitas itu lahir orang-orang besar. Peraih nobel dunia. Sebut saja Albert Einstein. Manusia jenius ini merupakan lulusan sekaligus profesor di ETHZ. Dan pada 2012 silam, Damar merengkuh gelar master di bidang Teknik Nuklir dari kedua kamps itu, ETHZ dan EPFL. Kini, Damar melanjutkan pendidikan. Dia menempuh program Doktoral di EPFL. Tentu ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa. Yang sudah barang tentu tak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Selamat berjuang, semoga ilmu Anda bermanfaat untuk masyarakat!
laki berdiri di sisi sebuah toko sepatu berdoa kepada Tuhan untuk memohon beberapa kaus kaki atau sepatu.
Tak berapa lama, seorang wanita berjalan ke
arahnya dan berkata, "Apakah ada sesuatu yang saya bisa bantu?"
Dia melihat ke bawah kakinya, dan berkata "Iya,
saya ingin sepatu dan kaos kaki."
Wanita itu meraih tangannya dan membawanya ke
toko sepatu. Dia membeli beberapa pasang kaus
kaki dan sebuah sepatu. Mereka duduk; mencoba memakaikan kaus kaki dan sepatu di kaki anak itu.
Ketika wanita itu beranjak pergi, anak itu
mengatakan terima kasih, dan wanita itu
mengatakan kepadanya bahwa jika ia pernah
membutuhkan apa-apa lagi, jangan takut untuk
bertanya. Jadi anak itu bertanya, "Apakah anda istri Tuhan?"
Mantel dan pakaian hangat dengan segera tergantung pada “dinding-dinding kebaikan” itu. Warga Iran memang tengah menghadapi cuaca dingin –selain kondisi ekonomi yang lesu. Oleh sebab itu, banyak warga yang menyumbang mantel dan pakaian hangat kepada para tunawisma di sana. “Ini inisiatif luar biasa. Berharap agar ide ini menyebar ke penjuru Iran,” demikian tulis salah satu pengguna Facebook. “Dinding tetap membuat jarak di antara kita, tapi di Shiraz mereka membuat masyarakat lebih dekat satu dengan yang lain,” tulis netizen lainny
pernah ada duanya. Setiap orang tua, akan sangat
mencintai buah hatinya dengan tulus. Dan saat
orang tua kehilangan anak, dipastikan hati orang tua akan hancur, kecewa dan terluka mendalam. Ya, kehilangan memang suatu hal yang sangat menyayat hati dan menyedihkan. Apalagi, jika yang
hilang adalah orang tercinta, anak misalnya.
Dikutip dari laman asiantonw.net, sebuah potret mengharukan dan menyayat hati telah membuat
banyak netizen meneteskan air mata atau sekedar
membuat dada terasa sesak. Ada apakah dengan
potret tersebut? Mungkin kita semua akan bertanya-tanya akan hal itu. Baiklah, jadi begini ceritanya. Potret yang menyayat hati tersebut adalah potret seorang ibu yang sedang mencium tangan buah hatinya dengan sangat tulus.
Ibu yang diketahui bernama Chu Bingli asal Anhui,
China ini tengah mencium tangan buah hatinya di
mana ciuman tersebut adalah ciuman terakhir dari
sang ibu untuk anaknya ketika sang anak masih
hidup. Ya, dari laporan yang ada, saat itu, anaknya
yang bernama Chen Shuo (10) tengah berjuang keras untuk bertahan hidup. Sayang, kondisinya
yang semakin kritis dan tak memungkinkan untuk
hidup, membuat orang tua harus mengambil
keputusan pahit dengan melepas Chen Shuo ke sisi Tuhan. Chen Shuo sendiri mengalami koma dan tak sadarkan diri sejak bulan November. Ia mengalami koma setelah mengalami kecelakaan (tabrak lari) di dekat rumahnya saat hendak membeli kue. Karena kecelakaan itu, anak yang masih berusia 10 tahun ini sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Linquan, Anhui, China. Tapi sayang, kondisi Chen semakin memburuk dan ia tak bisa tertolong lagi.
Sepeninggal buah hati, Chu Bingli dan suami
mengambil keputusan yang sangat baik dan
menyentuh hati. Mereka memutuskan untuk
mendonorkan organ buah hati kepada 5 pasien lain
yang sedang berjuang hidup melawan penyakitnya
di sana. Adapun organ yang didonorkan adalah kornea mata, hati dan ginjal. Sebelum benar-benar
melepas kepergian Chen, sang ibu mendatangi buah hatinya di ruang rawat. Dengan mata sembab dan berkaca-kaca, ibu muda tersebut dengan sangat tulus mencium tangan buah hati. Di dalam hati yang terdalam, kedua orang tua Chen sebenarnya berharap bahwa buah hatinya bisa
tertolong. Tapi, pendarahan hebat di otak Chen
membuatnya benar-benar tak bisa diselamatkan.
Sejak dokter memberi tahu bahwa buah hati tidak
bisa diselamatkan, Chu dan suami memutuskan
untuk menyumbangkan organ buah hati untuk menolong orang lain. Kedua orang tua berharap
bahwa putranya akan selalu bahagia di sisi Tuhan.
tadinya hidup menderita bisa memiliki hidup yang
jauh lebih bahagia di masa yang akan datang. Meski saat ini kita menghadapi kesulitan, selalu ada jalan untuk mendapatkan kemudahan dan kebahagiaan yang kita impikan. Abdul Halim al-Attar, pengungsi asal Suriah ini sebelumnya sempat mencuri perhatian publik setelah foto-fotonya menjual pena sambil menggendong putrinya tersebar di dunia maya. Dilansir dari huffingtonpost.com, dulu ia menjual pena di jalanan Beirut. Dan setelah kisahnya tersebar di dunia maya, bantuan datang melalui penggalangan dana online (online crowdfunding campaign) dan donasi pun terkumpul sebesar 191 ribu dolar (sekitar 2,6 miliar rupiah).
Kini, pria yang juga seorang ayah ini sudah punya
usaha sendiri. Dia membangun usaha dua toko roti, satu kedai kebab, dan sebuah restoran kecil. Ia pun mempekerjakan 16 pengungsi Suriah. Wah, jika dulu hidupnya terlihat sengsara kini ia sudah bisa membangun lapangan kerja untuk rekan-rekannya yang lain. "Bukan hanya hidupku saja yang berubah, tapi juga hidup anak-anak dan warga Suriah yang kutolong," kata Abdul yang memberikan donasi 25 ribu dolar untuk teman-teman dan anggota keluarganya di Suriah.
Dengan donasi yang besar itu, Abdul bisa
memberikan hidup yang lebih layak untuk
keluarganya di Beirut. Anak-anaknya kini bisa
tinggal di apartemen dengan dua kamar tidur. Meski lingkungan apartemennya berisik, tapi putrinya Reem (4 tahun) terlihat bahagia memamerkan mainannya dan putranya Abudellah (9 tahun) sudah bisa kembali sekolah setelah tiga tahun berhenti sekolah. Sementara istrinya saat ini kembali ke Suriah.
Dari donasi yang terkumpul, Abdul baru menerima
sekitar 168 ribu dolar. Meski belum tahu kapan ia
bisa mendapat sisa uangnya, tapi ia sudah sangat
bersyukur. Ia juga berencana untuk
menginvestasikan uang tersebut. "Ketika Tuhan sudah mentakdirkanmu sesuatu, kamu pasti akan mendapatkannya," kata Abdul. Abdul dan 16 pegawainya terbilang beruntung bisa bekerja di Beirut, Lebanon. Karena ada sekitar 12 juta pengungsi Suriah yang tinggal di negara itu dan kesulitan dapat pekerjaan. Dengan status dan kehidupan yang lebih baik, Abdul kini merasa sudah makin diterima di lingkungan tempat tinggalnya. "Mereka makin ramah menyapaku setiap kali melihatku. Mereka jadi lebih menghormatiku," kata Abdul dengan senyuman
sendiri. Bahkan bayi yang tadinya dianggap tak bisa bertahan lama ternyata bisa tumbuh jadi anak yang sehat. Seperti yang terjadi pada Kenadie Jourdin- Bromley. Kenadie terlahir dengan bobot 2,5 pounds (sekitar 1,13 kilogram). Dilansir dari laman diply.com, saking kecilnya tubuhnya, para perawat sampai menjulukinya Thumbelina. Para dokter pun memberitahu Ibu Kenadie, Brianne Jourdin kalau putrinya tersebut ada kemungkinan mengalami kerusakan otak dan hanya bertahan hidup beberapa hari. Kenadie pun segera dibaptis. Dan tak ada yang menyangka kalau 12 tahun kemudian, Kenadie menunjukkan keajaibannya sendiri.
Kini Kenadie berusia 12 tahun, meski tubuhnya
mungil tapi ia sangat aktif. Dia bahkan menyukai
aktivitas berenang, bermain hockey, dan melakukan hal-hal lain seperti anak remaja lain pada umumnya. Meski begitu, setiap hari adalah perjuangan tersendiri bagi Kenadie, ia mengidap kondisi genetik langka yang disebut primordial dwarfism yang hanya menimpa sekitar 100 orang di dunia. Primordial dwarfism menyebabkan perkembangan yang di bawah normal, tubuh yang kurus, dan tulang yang sangat rapuh. Dengan kondisi ini, organ tubuh dan tulang akan berukuran lebih kecil dari ukuran normal. Seseorang yang mengidap ini berisiko besar terkena lethal aneurysms dan berbagai komplikasi kesehatan lainnya. Biasanya harapan hidupnya juga tak melebihi usia 30 tahun.
Gadis yang kini memiliki tinggi tubuh hanya sekitar
1 meter dan bobot seperti balita berusia 2 tahun ini
tetap menjalani hari-harinya seperti biasa meski
mengidap kondisi genetik langka. Baju yang dipakai pun kebanyakan baju yang sebenarnya untuk balita. Di balik masalah kesehatan yang dimilikinya, Kenadie tetap menunjukkan prestasinya. Terbukti dengan berhasilnya ia ikut berkompetisi di Special Olympics yang ke-13 di Ontario. "Dia tak rendah diri jadi orang yang berbeda. Sungguh hari yang luar biasa," ujar Brianne yang sangat bangga pada putrinya tersebut.
Meski berbeda dari anak kebanyakan, Kenadie tetap aktif menjalani hari-harinya dengan pergi ke sekolah, bermain, dan berjalan-jalan dengan teman-temannya. "Harapanku ke depannya untuk Kenadie adalah aku hanya ingin ia bahagia dan bisa menemukan hal-hal yang bisa membuatnya bahagia dan tersenyum," kata Kenadie.
menyiapkan banyak hal untuk kejutan, seperti
misalnya kue dan kado ulang tahun. Seperti juga
yang dilakukan oleh seorang wanita bernama Lisa
Saber Aldrich. Ia memutuskan akan membeli kue ulang tahun untuk sahabatnya yang akan ulang
tahun. Ia pun mengunjungi sebuah toko kue di Meijer (sebuah hypermarket di Amerika) untuk memesan satu kue ulang tahun. Ia pun meminta salah satu petugas toko untuk membuatkannya kue ulang tahun dengan hiasan bertuliskan 'Happy Birthday Mandy'. Wanita yang ia minta tolong itu pun menyanggupi permintaannya dan pergi ke belakang. Beberapa saat kemudian petugas toko itu pun kembali dengan kue ulang tahun pesanan Lisa. Dengan kue yang dipoles krim putih dengan hiasan pinggiran pink dan tulisan warna ungu, kue itu tidak bisa dibilang cantik sama sekali.
Lisa berkata dalam akun Facebooknya, "Saat ia
datang, aku bertatapan mata dengan wanita itu dan berkata terima kasih padanya sebelum aku sempat melihat tampilan kue di tanganku." "Setelah melihatnya, aku menahan tawa dan langsung ke meja kasir. Tidak masalah bagiku jika kuenya jelek, karena kau pikir ini justru lucu karena orang-orang akan berpikir ini untuk lucu-lucuan."
"Tapi yang membuatku terkejut, setelah beberapa
petugas toko berbicara cukup serius, seorang
petugas kasir menghampiriku dan merangkulkan
tangannya pada pundakku. Ia berkata bahwa gadis
yang membuatkan kue ulang tahun tersebut
mengidap autis. Terima kasih karena sudah tersenyum dan berterima kasih padanya. Meski
memang ia tak seharusnya membuatkanmu kue itu, tapi kamu telah membuatnya bahagia."
Lisa pun berbagi kisahnya, ia mengunggah foto kue tart tersebut ke akun Facebook-nya dan menjadi viral di internet. Ada banyak komentar yang berdatangan. Bukan hanya komentar dukungan dan rasa simpati, tapi juga cemoohan dan komentar negatif yang mengatakan bahwa ini hanya rekayasa dan menuduh bahwa Lisa melakukan ini untuk kepentingan publikasi Meijer.
Beberapa waktu kemudian, ia mengklarifikasi bahwa hal itu benar-benar taka ada hubungannya dengan promosi atau publikasi tempat belanja. Lagipula ia juga tak akan mengira bahwa kisahnya akan jadi viral dan menyebar ke semua orang. Ia hanya ingin mengungkapkan bahwa ia mendapat banyak pelajaran berharga dari pengalamannya ini dan tidak ada salahnya berbagi kisah seperti ini.
Ada banyak kue ulang tahun yang viral karena
alasan tertentu seperti misalnya jadi kue paling
mahal, paling cantik, bertema tertentu hingga kue
paling jelek. Tapi kue yang didesain tak begitu bagus ini justru viral karena alasan tertentu yang
mungkin juga bisa mengingatkanmu untuk lebih
bersyukur dan peduli pada orang lain yang terlahir
'berbeda' dari orang lain.
istri bahkan rela melakukan usaha apa saja untuk
bisa memiliki buah hati dan betapa kecewanya jika
kehamilan ternyata tidak bertahan dan ibu
mengalami keguguran. Meski sudah punya dua
anak, kekecewaan yang sama juga dialami oleh ibu bernama Amy Anderson. Dikutip dari mymodernmet.com, Amy mengalami keguguran di usia kandungan 20 minggu dan bayi laki-lakinya meninggal di dalam kandungan karena
obstruksi saluran kandung kemih yang menyebabkan bayinya mengalami tekanan pada
jantungnya. Tentu ia tak pernah mengira hal ini akan terjadi pada kandungannya karena sebelumnya tak pernah ada masalah serius saat ia mengandung anak pertama dan kedua. Keguguran anak ketiganya membuat hati Amy sangat sedih. Saat masih dalam kondisi merasa kehilangan, tubuhnya justru mulai memberi respon untuk menyambut kehadiran sang bayi, payudaranya mulai mengeluarkan air susu lagi. Dokter menyarankannya untuk mengikat payudaranya dan melakukan Sudafed untuk menekan produksi ASI.
Bukannya menuruti saran dokter, Amy justru
memompa keluar asi-nya karena ia ingin meredakan rasa sakit pada payudaranya dan melepaskan stres karena menahan air susu itu keluar. Dia berkata bahwa ia lebih baik mengeluarkan asi-nya karena ia merasa lebih tenang. Ia merasa seperti memiliki kekuatan yang mengikatkan batin dengan bayinya yang meninggal, Bryson. Ia menyukai ikatan batin saat ia menyusui, seperti ia teringat ketika pertama kali ia menyusui anak pertamanya. Ia merasa keputusan memompa asinya keluar adalah hal yang benar. Ia mencoba memahami arti kehidupan, menerima apa yang terjadi pada anaknya dan menerima keputusan Yang Kuasa tentang kenyataan yang diberikan padanya. Dari situlah Amy mulai mengumpulkan banyak sekali kantong ASI, dan ia pun mulai mencari dan membaca banyak referensi mengenai donor ASI, terutama untuk membantu bayi-bayi yang lahir
prematur. Ia juga jadi tahu bahwa air susu yang ia
hasilkan berbeda dengan ASI biasa. Karena muncul sebelum kelahiran sang bayi, ASI-nya disebut preterm breast milk dan memiliki lebih banyak nutrisi di dalamnya
Ia pun memutuskan mendonorkan ASI-nya yang
sudah ia kumpulkan selama 8 bulan hingga
mencapai 92 galon. Bayangkan berapa bayi yang
bisa diselamatkan dan bisa hidup layaknya bayi
normal lain dengan segitu banyaknya ASI. Hal ini juga jadi bentuk ekspresi cintanya terhadap
Bryson. Amy memang tak bisa menyusui Bryson,
tapi ia bisa membantu bayi-bayi lain dengan
mendonasikan ASI yang seharusnya untuk Bryson.
Meski masih merasa berduka, tapi Amy dan
keluarga sekaligus merasa berterima kasih dan belajar banyak dari hal yang terjadi pada keluarga
mereka.
Flat Taman Maluri, Cheras, Kuala Lumpur hanya
memperoleh untung 40 ringgit atau sekitar Rp 13
ribu untuk 1.000 biji donat yang terjual. Padahal dia sebenarnya bisa menjual dengan harga lebih dari 10 sen untuk sebuah donat tersebut. Anak muda yang memiliki gelar diploma dalam bidang penerbangan itu seharusnya sudah kuliah ke
tingkat yang lebih tinggi pada September 2013 lalu. Namun, dia gagal mendapat pinjaman pendidikan
yang menyebabkan impiannya melanjutkan studi
hanya tinggal angan-angan. Namun ketenaran Waliuddin bukan hanya sebagai penjual donat dengan harga murah. Dia juga menjadi incaran para gadis yang tertarik dengan kesederhanaan dan kesalehannya. Bahkan ada orang tua yang ingin menjadikannya sebagai menantu. "Saya terkejut karena menerima banyak permintaan
untuk berteman di situs sosial sehingga kisah saya
jadi 'viral' di Facebook. "Ada yang menyatakan keinginan untuk menjadikan saya pasangan atau menantunya. Namun, saya belum berpikir ke arah itu karena harus fokus ke bisnis ini," katanya sambil menunjuk ke dagangan donatnya.
dan memberikan dukungan semangat serta doa.
Para musisi Tanah Air juga mengungkapkan
kebanggan terhadap kiprah bermusik Joey. Dukungan tersebut datang dari Glenn Fredly, Agnes Monica, dan Andien. Aktor Joe Taslim dan
presenter Sarah Sechan pun tidak ketinggalan
memberikan dukungan. “Dua nominasi Grammy…WOW… sebuah berkah. Saya berterima kasih kepada Tuhan karena telah memberikan hadiah indah berupa musik jazz piano dan swing. Dan terima kasih untuk penggemar saya,” ucap Joey di akun twitter miliknya. Pemberitaan tentang Joey pun tidak hanya di Indonesia, Amerika Serikat lewat media The New York Times pun menuliskan kiprahnya di dunia musik jazz. Joey pertama kali dikenal saat muncul di pentas jazz di Lincoln Center Album debutnya, My Favorite Things (Motema) langsung diminati pecinta jazz. Karir Joey mulai dikenal sejak dirinya pindah dengan
orangtuanya ke New York setahun lalu. Dengan
bantuan tokoh-tokoh jazz seperti peniup terompet
Wynton Marsalis, karirnya pun meroket dan Joey
menyebut Wynton "pahlawan saya" di Facebook.
istimewa sesuai impiannya. Karena pernikahan
adalah momen sakral yang mengantarkan seorang
pria dan wanita ke jenjang kehidupan yang baru,
setiap wanita pasti menginginkan momen bahagia
ini dilalui dengan perayaan yang akan selalu dikenangnya dengan manis. Tidak terkecuali juga untuk Abbey Ramirez-Bodley. Wanita yang menjadi mempelai wanita beberapa waktu yang lalu ini juga menginginkan pernikahan yang spesial. Yang ia butuhkan adalah gaun pernikahan cantik dengan kesan vintage, namun wedding dress yang ia inginkan selalu di atas harga 1000 dollar atau sekitar 14 juta (rupiah). Harga sebesar itu bisa dibilang sangat mahal dan ia berpikir tidak mungkin menghabiskan uang sebanyak itu hanya untuk gaun pernikahan. Jadi, bukannya membeli gaun impiannya, ia justru punya cara lain agar impiannya bisa terwujud, yaitu dengan membuatnya sendiri. Abbey memutuskan merajut gaun sendiri untuk pernikahannya pada 17 Oktober yang lalu.
Gadis berumur 22 tahun asal Arkansas city-Amerika Serikat ini kemudian ingat apa yang pernah diajarkan tantenya ketika masih berusia 3 tahun, yaitu merajut. Ia juga banyak membantu tantenya menjual berbagai baju rajut sehingga ia pun sudah akrab dengan keterampilan merajut. Dengan bantuan tantenya, Abbey butuh kesabaran
dan waktu delapan bulan untuk merajut dan
mendapatkan gaun pernikahannya yang super
cantik. Di hari pernikahannya, ia berjalan anggun
dengan mengenakan gaun rajutannya sendiri dengan harga yang bahkan tidak sampai 2,5 juta. Untuk bahan benang rajut putih, ia hanya menghabiskan uang 70 dolar (sekitar 900 ribu) dan
untuk gaun hijau bagian dalam 100 dolar (sekitar 1,3 juta). Jika di Indonesia pasti akan lebih murah lagi. Di hari biasa, Abbey dan tantenya, Jennifer Wollard, akan merajut bagian-bagian kecil secara terpisah dan akan menyambungkan hasil rajutan mereka saat weekend.
Dikutip dari huffingtonpost.com, Abbey pun berkata, "Ini sangat menakjubkan karena aku dan tanteku menghabiskan banyak waktu bersama, dia adalah orang yang penting dalam hidupku. Ketika aku melihat gaun ini, aku akan selalu mengingat
pernikahanku yang mengagumkan dan waktu
delapan bulan yang kuhabiskan bersamanya untuk membuat gaun ini."
Bahkan suami Abbey pun terkesan dengan gaun
pengantin istrinya yang begitu indah dan membuat
istrinya makin cantik. Abbey pun menambahkan
dalam mashable.com, " Membuat sesuatu dengan tanganmu sendiri karena cinta adalah hal yang
sangat spesial apalagi jika itu untuk hari paling
spesial dalam hidupmu."
tempat diadakannya resepsi pernikahan dan
katering serta segala keperluannya pasti sudah lebih dulu dipesan. Namun apa jadinya jika pernikahan terpaksa harus dibatalkan tak sampai seminggu sebelum hari H? Hal ini dialami oleh Quinn Duane yang dikisahkan dalam Womanshealthmag.com. Kurang dari seminggu sebelum pesta pernikahan digelar, tunangannya membatalkan pernikahan dengan alasan yang tidak mereka ungkapkan. Lalu bagaimana dengan gedung dan katering yang sudah terlanjur dipesan? Quinn dan keluarganya sudah terlanjur memberikan deposit dengan jumlah
yang tak sedikit, tepatnya lebih dari 480 juta
rupiah. Dan tentu saja sudah terlalu terlambat untuk membatalkan itu semua. Biaya itu meliputi pemesanan gedung dan makanan untuk 120 tamu. Tak mau ambil pusing dan membesar-besarkan
masalah, Quinn dan keluarganya memutuskan
untuk menjadikan itu semua sebagai sarana untuk
berbuat kebaikan. Mereka memanfaatkannya untuk
memberi makan para tuna wisma. "Saat aku
mengetahui bahwa tempat itu batal digunakan untuk pernikahan, aku hanya berpikir bahwa pasti ada cara terbaik yang dapat kami lakukan dengannya," kata Kari Duane, ibu Quinn. Mereka pun mengundang tuna wisma dari seluruh
kota. Orang-orang itu terdiri dari berbagai kelompok, baik yang sendirian, keluarga, kakek nenek, hingga bayi, dan semuanya menikmati sajian berkelas bintang 4.
Sayangnya, Quinn yang masih terluka dan patah
hati akibat batalnya pernikahan tidak bisa
menghadiri acara tersebut. Ia memilih untuk tinggal
di rumah dan ditemani oleh sahabat-sahabatnya.
Namun kedua orang tuanya dengan ramah
menyambut para tamu itu. "Aku merasa sangat sakit hati atas apa yang terjadi pada Quinn.
Tapi aku yakin hal ini juga akan membawa kebaikan untuknya," kata Kari. Masih ada yang tersisa. Ternyata, deposit yang sudah dibayarkan itu termasuk biaya bulan madu ke Belize. Akhirnya Quinn dan Kari ibunya pun berangkat ke sana untuk berlibur.
Semoga hati Quinn berangsur-angsur pulih dan kembali bisa menjalani hari-harinya dengan baik dan setidaknya semua biaya yang dikeluarkan masih bisa dimanfaatkan dan tidak terbuang sia-sia
sikapnya yang sangat ramah jadi keistimewaan
wanita asal Flores, Nusa Tenggara Timur ini.
Namanya Alfonsa Horeng, ia dikenal sebagai ahli
tenun ikat dan pelestari budaya hingga ke kancah
internasional. Ia pun berhasil mengunjungi berbagai negara karena kecintaannya pada kain tenun ikat. Sejak kecil ia sudah memulai diperkenalkan tenun ikat, tak heran kalau kini Alfonsa pun sangat mahir membuat kain tenun ikat. Untuk selembar kain tenun ikat, ia membutuhkan waktu maksimal 9 bulan untuk membuatnya. Tak heran, harga kain tenun ikat pun tidak terbilang murah karena proses serta motif yang dikerjakan. "Di setiap rumah masing-masing pasti mengerjakan kain tenun ikat. Entah itu di dalam atau di samping rumah. Dari pagi sampai sore, kalau malam tidak boleh tenun, pamali melangkahi aturan," kata Alfonsa di kawasan Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain dibutuhkan waktu yang cukup lama,
dibutuhkan kesabaran, ketelitian, dan ketekunan
untuk menghasilkan kain yang indah. "Tenun ikat
prosesnya awalnya kapas dipintal kemudian
digulung. Semuanya harus dipersiapkan dari
pengaturan motif, pewarnaan dan paling biasanya proses seminggu untuk tenun atau paling lama
setahun biar warna benang bagus," jelasnya. Alfonsa telah memperkenalkan tenun ikat hasil
karya para ibu di NTT ke tingkat internasional.
Sehingga banyak mahasiswa atau wisatawan yang
datang ke Flores untuk melihat serta meneliti
langsung proses pembuatan tenun ikat tersebut. "Saya sudah pergi ke beberapa negara untuk
memperkenalkan kain tenun ikat NTT, seperti ke
Amerika, Jerman, Italy, Brazil, Thailand, Peru masih banyak lagi," terang Alfonsa. Lebih lanjut ia menceritakan, para ibu memutuskan untuk menghidupkan kembali tradisi yang memiliki nilai seni yang tinggi, maka dari itu di setiap kampung membentuk koperasi ibu penenun, yang telah memiliki banyak anggota. Harga satu kain tenun ikat pun dimulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. "Semua ibu pekerjaannya selain berladang ialah menenun, sehingga dapat memberi kekuatan pada setiap ekonomi rumah tangga mereka masing- masing, karena setiap turis yang datang pasti membeli," tutup Alfonsa.