It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
iya ya, aku ampe bengong.
Anak2 bf pinter bgt dalam berargumen, sehingga diskusi bisa hidup.
jadi, untuk bagian ini. kalau kamu tadi bilang sesama profesi ada etikanya supaya enggak saling kritik, trus apa ada yang mau ngelanggar etika itu hanya karena dibayar? gak mungkin kan? mereka tetep gak bakal mau kritik kalau ngelanggar etika, meskipun di bayar. tapi kenyataannya? (di analogiku, peserta idol dan juri idol, profesinya sama. Sama kayak penulis-penulis)
kenapa sih dari dulu aku selalu tanya soal etika mana yang kamu bilang sesama penulis dilarang kritik? simplenya, karena aku belom pernah denger.
etika itu emang gak tertulis, tapi etika itu ada, etika itu dipelajari (dari lingkungan bahkan pelajaran dan teori di sekolah, bahkan lagi ada kode etik profesi)
etika itu disetujui masyarakat umum, bukan hanya satu orang dua orang.
Misalnya lagi:
ada bule dateng ke desaku
trus aku bilang: di desa ini ada etikanya lho, kalau lagi ngobrol sama cewek cakep harus liat dadanya (ini hanya contoh ya)
nah, kalau apa yang aku omongin ini gak dibenarkan atau enggak diketahui oleh orang2 di desaku yang lain, tentu saja aku bakal di cap mengada2 dan bikin etika sendiri, kan?
beda kalau aku bilang: di desaku ini ada etikanya lho, kalau lagi ngobrol sama orang tua, jangan lihat matanya.
nah, kalau semua orang membenarkan dan mengakui, maka etika yang kusampain tentu aja benar dan pasti, sudah diterima orang2.
nah sekarang, soal etika yang ngelarang penulis mengkritik penulis lain? itu opini atau emang ada etika seperti itu? apa semua penulis tahu dan mengakui kalau ada etika seperti itu?
oke2, ini bakal gak ada abisnya. mungkin, di titik ini aku harus ngalah aja. Dan mungkin, di luar sana, memang ada etikanya kalau penulis jangan mengkritik penulis lain. Oke? done.
knp penulis jarang kasih komentar? kalo ak sih jarang kasih kritik karn 1. males ketik banyak2 via hp 2. gk suka cerita itu secara personal 3.trlalu menikmati cerita sampai gk lihat celah buat ngritik 4. takut dikatain gk beretika
becandaaaaaaa :P
rasa sungkan jelas ada, makanya di awal atau akhir kritikan selalu ada nyebutin kata maaf. tapi klo emng harus di kritik kenapa nggak?
*jitak
hei hei tenang, gk usah dipaksain lanjut klo blm smpet. biar maksimal.
btw, kita sama kok, ngegantung cerita. kamu msh satu, aku tiga malah.
*tos
bro @totalfreak kayaknya ga ada kata2ku yg bilang sesama penulis dilarang mengkritik. .
Pertanyaanku dulu kan gini. .
ETIS GA' SEH KALO PENULIS MENGKRITISI KARYA PENULIS LAEN?
Jadi beda ya. .pendapatku ga etis dgn alasanku yg tlah kusebut dulu. .
Soal agnes ini beda jga menurutku..menurutku mang tugas mereka menilai penampilan idols ,baik kritik ato pujian karena mereka dibayar untuk itu.
Laen soal ketika udah di luar panggung ,ga pernah kan denger mereka mengkritik penyanyi laen.
Padahal tidak ada larangan saling mengkritik.
Tanya mengapa?
Oya . .ralat. .mengkritisi aku ganti mengkritik
sodaraku @ularuskasurius dan kang @seno ayo lanjutin cerita" kalian
bro @totalfreak minta rekomendasi cerita" keren dunk
bung @mamomento salam kenal
yes! ada temennya. tosss!
@inlove : salam kenal jg bung
Etis gak sih makan sambil mengecap?
Jawabnya : Tidak, karena ada Etika makan, yaitu saat makan jangan/dilarang mengecap.
Etis gak sih dokter nelantarin pasien?
Jawabnya: Tidak, karena ada Etika kedokteran, yaitu dokter dilarang menelantarkan pasien. (cmiiw)
Etis gak sih bertamu di tengah malam atau waktu tidur?
Jababnya: Tidak, karena ada Etika bertamu, yaitu harus tau waktu, jangan bertamu pada tengah malam atau waktu tidur. (gak ada faktor x lain)
Etis gak sih sesama penulis saling mengkritik?
Jawabnya : Ya/Tidak, karena ada etika ...., yaitu sebaiknya .... atau jangan/dilarang....
samain pola dengan di atas aja deh ya, bisa kan? Tapi etikanya di isi etika apa gitu, oke?
Jadi gak ada etika yang berlaku umum yang membuat tindakan penulis saling mengkritik itu merupakan tindakan yang gak etis? Jadi etika di sini, etika menurut pendapat pribadimu?
kalau di awal pertanyaan kamu dirubah seperti : pantas gak sih sesama penulis saling kritik? Maka, kamu bisa gunain pendapat dan pandangan pribadi.
Tapi berhubung kamu tanya "Etis gak sih?". Maka, kamu harus menghubungkan dengan etika tertentu yang berlaku, diketahui, dan disetujui banyak orang, khususnya dalam hal ini, semua penulis.
kayak yang di atas, etika bicara sama orang lebih tua, jangan pake kata2 kasar dan kotor. semua tahu, semua setuju, semua orang yang beretika melakukannya. gak cuma satu atau segelintir orang saja (kec etika yang berlaku di suatu kelompok masyarakat tertentu yang belum tentu berlaku di tempat lain, nyrempet2 dikit sama budaya)
Jadi misal kalau aku dibayar bang Aby buat baca, nilai, memuji dan mengkritik karyanya, jadi tindakan kritikku yang semula kamu sebut gak etis itu bakal jadi etis karena aku dibayar untuk itu?
Ehm sungkan mungkin? Sesuai yang kamu bilang, meskipun gak ada larangan saling kritik.
Oke jadi, aku ganti kalimat penutup tadi ya?
Ok lah anda mungkin dikenal sebagai penulis dgn bnyak karya yg ok dan karena alasan itu anda diminta menjadi juri utk karya abi.
Dgn dipercaya menjadi juri bukankah anda punya hak mutlak untuk mengatakan apa aja?
Sama halnya ketika @gr3boy diminta menjadi salahsatu juri disuatu lomba menulis cerpen,bukankah dgn itu saat menjadi juri beliau melepas status/identitas penulisnya?dan beliau berhak mutlak memutuskan mengkritik,memuji(ga mungkin bgt) atau mencela. .tp celaan beliau tidak akan menjatuhkan mental penulis. Mengapa?
2 kalimat pertamamu, kontradiktif banget.
Seorang penulis jadi lomba untuk menilai, mengkritik, karya penulis lain yang ikut lomba.
Nah, emang ada ketentuan harus ngelepas identias?
Greyboy jadi juri lomba cerpen. Tentu saja dia tetaplah penulis, Cuma statusnya aja berubah menjadi juri lomba (hanya status, identitasnya gak berubah, kan?). Jati diri dan identitas kenapa harus dihilangin atau dilepas? (justru itu kan yang menjadi pertimbangan kenapa seseorang ditunjuk sebagai juri. Bahkan mungkin bagian itu yang disebut2 saat perkenalan misalnya)? Yang harus hilang itu ada kali sikap subjektifitas. Orang2 jelas tahunya greyboy seorang penulis dan itu udah melekat pada diri greyboy. Ya udah, artinya -> greyboy (profesi: penulis) menilai dan mengkritik karya penulis lain yang ikut lomba karena ditunjuk sebagai (atau posisinya sebagai) juri lomba.
Etika itu gak hanya soal satu dua orang, tapi juga bagaimana orang2 di luar sana memandangnya.
Kalau etika yang kamu sebut2 itu ada, diketahui dan dilakukan semua penulis, maka pasti greyboy gak bakal mau mengkritik penulis lain apapun situasi dan kondisinya. Karena dia tetep seorang penulis, mau jadi juri kek, editor kek, penulis senior kek, guru atau apapun.
Oh, ya. Selama ini aku selalu nenaggepin setiap kalimatmu. Tapi kamu hanya menanggapi sebagian dari kalimatku. Jadi tanggepin yang ini bisa gak?
Jadi gak ada etika yang berlaku umum yang membuat tindakan penulis saling mengkritik itu merupakan tindakan yang gak etis? Jadi etika di sini, etika ciptaan kamu sendiri?
Kalau di awal pertanyaan kamu dirubah seperti : pantas gak sih sesama penulis saling kritik? Maka, kamu bisa gunain pendapat dan pandangan pribadi.
Tapi berhubung kamu tanya "Etis gak sih?". Maka, kamu harus menghubungkan dengan etika tertentu yang berlaku umum, diketahui, dan disetujui banyak orang, khususnya dalam hal ini, diketahui semua penulis. nah, apa ada etika seperti itu di dunia tulis menulis?
melepas identitas sewaktu dan selama menjadi juri itu point yg perlu digarisbawahi,bahwa orangtau beliau penulis sah2 saja tapi kedudukan beliau di lomba itu sbagai juri BUKAN PENULIS. .di sini harusnya udah gamblang ya.ga perlu penjelasan lagi
etis ga seh penulis mengkritik penulis laen?
Bro @totalfreak aku make tanda tanya(?) itu dikalimatku kan?
Tanda itu kan berati aku mengharap pendapat anda dan yg laen.
Akan beda bila kalimatku begini . .GA ETIS SESAMA PENULIS MENGKRITIK.
Liat tanda titik di akhir kalimat. .
Bila aku memakai kalimat dgn tanda titik itu berati itu statemen akhir yg absolut yg mana aku ga butuh pendapat yg laen.
Nyatanya dr awal aku make tanda nanya kan?
Dan aku jg udah kasih pendapatku jga paparannya. .
Apakah ada etika sesama penulis dilarang mengkritik?
Jawabku TIDAK
dan aku tidak pernah menulis MELARANG ya,mohon diperhatikan ini. .
Kata GA ETIS berbeda makna dgn MELARANG. .
Mungkin bahasanya bukan "mengkritik", tp memberi saran/opini/komentar.
Jujur, aku seneng bgt kalo pembaca ceritaku itu ngasih opini/komen tentang ISI ceritaku, bukan komen yg nyuruh cepet update, ato ditunggu kelanjutannya ato knp dikit dll.
Ayo teman2, mulai skrg komen yg membangun ya, komen ttg isi ceritanya, karakternya, plotnya, atau apapun yg berhubungan dgn ceritanya.
Kalau kritik mungkin kesannya memang org yg mengkritik itu lebih hebat drpd yg dikritik. Atau mgkin aku bs juga salah hahaha.
Maaf ya aku random.
Gbu.
Salam,
Stevan.
@veriyanStevan
kapan buat cerita baru lagi, tapi kalo cerita yg dulu dilanjutkan lebih seneng lagi.. :-)
Kenapa harus ngundang yang lain buat baca ocehan kalian yang berputar2 disitu2 aja,
Mending PM, boyz forum punya aturan jelas, meskipun kritik atau apalah tidak memiliki aturan seenggaknya hargain tamu2 yang lain,
Komen bisa diberi kalau bahasa masih layak dikonsumsi atau masuk nalar semua orang, tapi kalau dirasa gak bisa,
Tu ada pm ato inbox tau gunanya untuk apa?
Salah satunya untuk debat gak penting ini!
Argument,pendapat ato apalah itu memang gak ada salahnya, tapi engan batasan kenyamanan, kalau sudah melanggar batasan itu, berarti udah masuk yang namanya zona pengganggu, ato cari sensasi mungkin agar terlihat cerdas!!!