BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tentang 'Kritik' dan 'Mengkritik Cerita' di Boyzstories

edited November 2013 in BoyzStories
Sebelumnya pengen minta maap karena udah nyampah di sini.
Dan pengen nyapa dulu buat member Boyzstories yang udah ‘klik’ tread ini.

Oke, sebelum baca lebih jauh, cuma pengen nyempein beberapa hal:

1. Tread ini bukan berisi cerita seperti tread-tread lainnya di Boyzstories (Lihat judul, kan?) Tapi berhubung ini ada kaitannya dengan Boyzstories dan gak bisa ditampung di Boyz-Boyz yang laen. Ya akhirnya dibuat di sini.

2. Tread ini hanya berisi opini (sekali lagi opini) tentang beberapa hal yang berhubungan dengan ‘kritik’ dan ‘mengkritik cerita’. Jadi, ingat saja yang aku sampein di sini bukan sesuatu yang mutlak benar dan mudah-mudahan, bukan mutlak salah juga. Jadi, kalian tentu bakal ada yang setuju dan bakal ada yang enggak.

3. Bagi yang punya opini lain, silahkan utarakan kalau mau. Tentu saja terkait ‘kritik’ dan ‘mengkritik cerita’ Boyzstories. (Gak ada hina menghina please)

4. Tread ini mungkin lebih khusus ke reader yang mengapresiasi cerita di boyzstories dengan sebuah ‘kritik’ dan ‘masukan’. Jadi, buat reader yang bukan tipe ini, kayaknya kurang cocok.

5. Mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Tidak ada niat sama sekali buat menjelek-jelekan. Srius! (walaupun ntar bakal ada yang ngrasa, tapi please. Kalau mau bales, lewat cara diskusi aja ya daripada berantem)


Kri-tik, n kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk thd suatu hasil karya, pendapat, dsb;
(KBBI)

Bagi yang udah lama di Boyztories, pasti udah apal banget dengan berbagai macam situasi yang di dalemnya menyangkut masalah kritik, dari hasil pengematan (ce ile) biasanya kritik itu yang jadi sebab-sebab ‘Panas, ribut, dan terkenalnya suatu tread cerita’.

Situasi seperti itu penyebabnya bisa beragam juga, mulai dari:
- Karena pengkritik memakai bahasa yang kasar atau makian.
- Para fans cerita yang sensitif.
- Author yang kaku.
- Dll.


Jadi jelas ya, bisa aja semuanya terlibat. Bukan hanya karena pengkritik aja penyebabnya. Tapi, berhubung suatu masalah di BS itu bisa timbul karena adanya kritik, mungkin bagi reader tipe pengkritik harus mikir-mikir dulu sebelum ngasih kritik. Simple nya kayak gini:

1. Kenali tipe TS. (*Author)

Kritik itu bisa ditunggu-tunggu bagi TS yang memang pada dasarnya suka kritik (dan masukan). Jadi biar enggak salah paham (dari pengalaman juga), kalau mau kritik, sebaiknya pilih TS yang memang minta dikritik. Kalau di awal Tread atau setiap update cerita si TS minta komen, ya lebih aman kalau komen biasa aja, kasih pujian yang ngasih semangat, atau bisa sedikit masukan dengan intonasi rendah dan netral. Karena mungkin buat sebagian TS, komen tidak sama dengan kritik. Dan sebagian, masih belum kuat dalam nerima kritik, sekecil apapun itu.

Kalau si TS bilang ‘minta kritik dan saran’ baru deh boleh abis-abisan, walaupun aslinya di sana, mungkin TS tipe yang gak bisa atau belum bisa dikritik. Tapi karena sudah berkata terang-terangan, jadi harus terima konsekuensinya. Yakin deh, ada pasti TS di BS yang bisa tahan banting dan babak belur ngadepin kritik buat ningkatin kemampuannya. Meskipun kritik yang disampain sepedes dan sepahit apapun. (Btw, salut sama tipe yang ini)

Selain itu, tujuan TS bikin cerita juga musti dipertimbangin. Kalau emang tujuannya Cuma buat fun aja atau iseng2, kritik emang bakal gak sesuai buat cerita mereka, karena (mungkin) TS gak terlalu memikirkan matang atau enggaknya cerita (yang penting, bisa menghibur). Jadi, cari aja cerita serius, TS yang serius, dan tujuan nulis serius buat sasaran kritik.

2. Kenali fans cerita. (*Reader)

Ini juga beragam. Fans itu bisa menjadi peran apa aja kalau ‘kritik’ sudah muncul. Bisa langsung bela TS sampe titik darah penghabisan (walaupun, kritik itu disampaikan untuk ditanggapi TS, bukan Fans). Bisa juga langsung counter ke pengkritik dengan berbagai macam ejekan (biasanya kalau kritiknya terlewat pedes). Bisa juga jadi penengah dengan kata-kata bijaknya (TS juga bisa jadi penengah, tapi biasanya kurang efektif kalo fans udah pada marah).

Jadi, musti hati-hati juga. Jangan sampe satu kalimat kritikan, bisa bikin marah warga seforum. Pada gak mau kan tiba-tiba di PM muncul makian dari fans? #no offense. Dan ujung2nya, ada yang berantem, ada akun yang di banned, suasana jadi panas dan lain-lain.


3. Yang sebaiknya dilakuin (selain poin 1 dan 2):

a) Hal yang musti dilakuian kalau mau kritik ya harus baca dulu ceritanya. Kalau sudah, baru deh, tunjukin di sebelah2 mana yang ingin dikritik. Bacanya juga harus teliti, jangan asal baca aja karena pasti bakal mempengaruhi kualitas kritikan (tssaaah)

b) Yang mau dikritik itu karya atau ceritanya, bukan TS nya. Jadi buletin niat dulu buat lupain sejenak siapa TSnya (klo ada dendam pribadi sih atau orang yang gak disuka). Jangan mentang2 gak suka TSnya, kritiknya malah berisi ejekan tentang TS. Ini sama sekali enggak tepat. Dan jangan gunain kata-kata yang nyerangnya ke hati. Ibaratnya sebuah cerita itu adalah apa yang disayangi si TS, kalau kata-kata kritiknya enggak hati-hati, pasti TS bisa sakit hati. (like i said, ada TS yang mudah tersinggung dan kurang terbuka dengan kritik)

c) Niat dan tujuan Kritik itu harus jelas. Ya kalau enggak ingin cerita yang dibaca menjadi lebih baik, ya memberi info2 atau manfaat. Bukan buat rusuh (tapi jujur aja, paling suka sih klo ada yang rusuh. Wkwkwkwk)

d) Pisahin selera pribadi. Nah kalau ini mungkin agak sulit ya. Biasanya reader juga pasti milih2 sendiri kan suka dengan cerita apa atau gaya menulis TS yang seperti apa. Kalaupun tetep gak bisa, mungkin harus disertai penjelasan kalau kritiknya terpengaruh selera (objektif itu kadang memang susah). Dengan begitu, gak bakal ada yang salah paham. Ingat kan kata2 :”gak suka, ya gak usah baca”? itu adalah counter klise yang ditujukan bagi reader tipe pengkritik yang terlalu jelas nunjukin ketidaksukaannya pada sebuah cerita.

e) Awali kritik dengan sesuatu yang bagus, lalu baru dilanjut ke suatu yang dianggap kelemahan2. Atau bisa juga dikritik di awal, kemudian nilai plus di akhir. Tujuannya agar terkesan netral aja. Biar kritik tidak terkesan terlalu menjatuhkan dan tetep bisa ngasih semangat buat TS dengan nilai plusnya.

f) Ini menurutku yang paling penting: ‘Kasih Argumen’ atau ‘Paparan’, juga ‘Masukan’ atau ‘Solusi’ sekalian (klo ada). Tujuannya apa? Ya agar kritik itu terlihat gak asal-asalan dan ada dasarnya. (kembali ke pengertian kritik, lihat KBBI deh)

g) Dan semua orang juga tahu yang ini: Pakai kata-kata sopan. Walaupun di luar sana reader tipe pengkritik itu macem2 cara kritiknya, kritik yang paling oke itu tetap yang disampein pake kata2 baik dan sopan. Gak susah, kan? Tunjukin kalau kita bisa menjaga etika dalam berforum. (sebenernya semua orang pasti tahu hal2 sepele kayak gini, kan?)

h) Kalo tetep takut bakal micu kerusuhan, kritik bisa disampain tersirat dengan menggunakan kalimat tanya, atau meminta sebuah penjelasan dari TS. Kalau cara ini, reader tipe pengkritik sebaiknya terkesan berkata ‘ragu-ragu’, tapi jangan juga terkesan ‘ngejek tersirat’. Dan outputnya mungkin bukan murni sebuah kritik.

i) Kalau kritik diterima TS, ya syukur. Kalau enggak, ya udah. Minimal udah mengapresiasi kan? (Lebih mending mana dari silent reader?) Karena beda tubuh, beda otak, dan beda pemikiran, anggep aja kritik yang disampain bisa benar atau salah.


*************************************************************************************

Nah sekarang, bagian yang membela pengkritik. Karena aku liat sering banget pengkritik bakal dipojokin abis-abisan sama fans. Sekali lagi, ini hanya masalah ciri khas masing2 reader buat mengapresiasi karya TS. Jadi kalau ada kritik, tenang dulu, biarkan dan beri kesempatan buat TS nya yang menjelaskan.

Dan Ingat! Ini BF dengan sejuta counter kritik yang klise dan mutlak. Jadi bagi yang kritik, harus dibiasain.

Gak tahu ya kalau yang lain mikirnya gimana. Cuma, BF emang sedikit beda sama yang di luar2. Kalo cerita di luar2, dimulai dari entah itu waktu masih sekolah sampe yang profesional, kritik itu bisa menyeluruh (resensi atau sejenisnya). Tapi klo di BF, kritik dikit aja, biasanya udah geger (termasuk yang nulis ini, wkwkwk, dulu... dulu....)

Bicara soal counter kritik, jujur, agak bosen sih dengan counter kritik yang itu2 aja (baik yang dibilang TS atau Fans). Biasanya sih:

1. Udeh jadi ciri khas penulis (yang mana aku dah gangerti lagi sampai mana batasan ciri khas itu bisa dijadiin senjata buat counter kritik).

Ini yang paling mudah, gak perlu capek2 mikir argumen buat counter kritik. Apa-apa dan salah dikit-dikit, jawabnya: “tiap penulis punya ciri khas masing-masing”. Iya sih emang bener, tapi sampai mana itu ciri khas digunain buat tameng? Alangkah baiknya kalo kasih counter, pake argumen yang ngeyakinin pengkritik. Paling enggak, ada kejelasan.

Kalupun penulis punya ciri khas masing-masing dalam manulis, maka hal tersebut juga berlaku buat reader: “Reader, punya ciri khas masing-masing buat mengapresiasi karya TS”. So, kalau TS gak bisa disalahin karena punya tameng ciri khas, reader tipe pengritik juga bebas dong dalam mengkritik? Karena itu udah ciri khasnya. ADIL! (Berani nampilin cerita, harus terima berbagai macam tanggapan dari berbagai jenis reader. Gak Cuma dari reader tipe memberi pujian dan semangat walaupun nulisnya bertujuan hanya iseng dan fun2 aja.)

2. Udeh si maunya yang nulis karena nulis itu ‘tentang nyalurin imajinasi’.

Klo udah bilang ini nih, kritik udah bakal ketutup dan gak guna. Ada yang salah, jawabnya : ya emang maunya penulis kayak gitu. Ada yang aneh, jawabnya : ya emang maunya penulis kayak gitu. Emang sih juga bener kalo nulis itu tentang kebebasan nyalurin imajinasi, tapi kalimat itu juga enggak tepat aja klo buat counter semua kritikan. Yang paling memahami cerita adalah Authornya sendiri, jadi yang digunain senjata untuk melawan kritik, seharusnya ‘modal pehamanam tentang ceritanya sendiri, kan?’

3. Kritik tentang format dll, dibalesnya pake alasan ‘ini bukan karya tulis’. Juga enggak serius buat diikutin lomba atau dipajang di koran dan majalah, juga enggak buat diterbitin.

Kalo mau makan, ya ada aturannya. Kalo mau nulis, ya ada aturannya. Jadi apa tulisan kayak: “Guw3H mAo nUL1s C3rPen!!!?!” itu dibenarkan?

BUT ini Cuma terkait reader yang gatel klo liat tulisan berantakan aja (kembali lagi ke berbagai macam ciri khas reader). Tenang, nulis yang gak pake aturan, tetep bisa dibilang nulis dan berkarya kok.

4. Kritik dikit, dibalesnya bisa seekstrim ‘emang kamu bisa nulis lebih baik dari yg kamu kritik?’

Orang mau kritik presiden amerika, gak perlu jadi presiden amerika dulu kan ya? Yang penting kita tahu, walaupun sok tahu, tentang apa yang kita kritik (walaupun detilnya kurang tahu). Kritik itu soal nyampein opini dan argumen, jadi kenapa counternya juga gak pake opini dan argumen aja gitu?

Tapi, kritik gak sesempit itu. Bisa juga contoh kasarnya seperti ini:

Sejuta orang masyarakat nonton film. Nah apapun profesinya, kalau orang itu udah kritik ‘alurnya gini lah, gambarnya gini lah, aktingnya gini lah,’ dan misal kasih rating, apa trus masyarakat biasa yang ngritik itu harus nunjukin cara akting yang oke? pengambilan gambar yang oke? Enggak kan? Penonton tahunya cuma: ‘seharusnya akting sedihnya lebih dijiwai’, atau ‘seharusnya pengambilan gambarnya lebih diperhatikan’ atau ‘alurnya membosankan’, TANPA NYEBUTIN CARA DAN TEKNIS BENERINNYA. Dan lucu klo si pembuat film balas kritik itu dengan “EMANG LOE BISA BIKIN FILM YANG LEBIH BAIK APA? SOK NGRITIK SEGALA.”


Jadi, kritik itu memang tentang menilai. Di satu keadaan alangkah lebih baik jika kita sudah tahu ilmunya dulu sebelum menilai dan mengkritik (argumen) dan tentu aja disampaiin dengan baik. Tapi di keadaan lain, bisa juga kita cukup tahu kekurangan dan bagaimana seharusnya, tanpa menyebutkan solusinya (opini).


************
******************
QUOTES:
Abiyasha wrote:
Kritik itu susah sebenernya, karena, menurutku, kalau kalian mengkritik seuatu (atau seseorang) kalian harus punya alasan kenapa kalian kasih kritik semacam itu. KRITIK YANG BERDASAR, bukan asal ngomong aja. Kalian harus punya argumen. Nah, aku rasa, kritik yang semacam itu disertai dengan bahasa yang baik, akan diterima dengan baik juga. Kritik itu nggak harus kasar kok.
Kritik itu berbobot bila ada yang HARUS (bukan BISA) dikritik
yuzz wrote:
yang paling aman menyampaikan kritikan ya dg merendahkan posisi kita, jadi ga terkesan sotoy dan menggurui, nah hal itu bisa diakali dengan mengubah gaya komen kita dengan kalimat tanya.
jadi ntar ada unsur seperti ini ;
(1)pernyataan 'bagian yg mau dikritik'
(2)pertanyaan 'hal yg ingin kita sampaikan (berbentuk kalimat tanya)
(3)saran
kata pepatah lama, anda sopan kami pun segan
Jadi intinya perbaiki cara penyampaian aja, gunai etika jangan terkesan menggurui lah toh kita semua sama2 otodidak disini.
Adam08 wrote:
Kritikus untuk dunia nyata itu pedesssssssssssnya minta ampun
«13456718

Comments

  • edited November 2013
    Semoga, gak ada yang bilang aku ‘sok’ dan ‘carmuk’ setelah nulis opini di sini.
    Jujur aja, pernah dikritik, pernah juga ngerasa sebel. Bukan berarti juga aku sok tahu dan sok ahli. Sekali lagi, aku hanya beropini setelah gregetan liat komen2. (Ya, aku emang selalu baca komen2 di hampir semua lapak, walaupun ceritanya enggak.)

  • 059.gif,

    WOW!!!!

    Aku aja nggak kepikiran buat thread beginian, hahahaha. Good job!

    Yg dulu yg mana sih? hahahaha. Anyway, lupakan :)

    Menurutku, @totalfreak udah ngasih poin2 yang jelas mengenai kritik-mengkritik. Kritik itu susah sebenernya, karena, menurutku, kalau kalian mengkritik seuatu (atau seseorang) kalian harus punya alasan kenapa kalian kasih kritik semacam itu. KRITIK YANG BERDASAR, bukan asal ngomong aja. Kalian harus punya argumen. Nah, aku rasa, kritik yang semacam itu disertai dengan bahasa yang baik, akan diterima dengan baik juga. Kritik itu nggak harus kasar kok.

    Kalau aku boleh nambahin, beberapa komen yang menurutku cukup mengganggu di BS ini (menurutku ya, jadi buat sebagian orang mungkin juga nggak ngaruh) :

    1. "Yah, kok cuma dikit sih updateannya."

    Jujur, aku paling nggak suka dengan komen semacam ini. Kenapa? Karena ada kesan nggak menghargai disini. Kami (penulis) di BS ini kan nulis nggak dibayar, kami posting disini murni karena pengen ngasih bacaan. Dan nulis itu, buatku, adalah sebuah proses dan nulis itu butuh persiapan, butuh waktu yang pas, butuh ide dan karena kami (penulis) juga punya kehidupan pribadi di luar BF. Jadi, komen seperti itu terkesan egois menurutku. Komen2 seperti itu hanya memikirkan kesenangan mereka tanpa memikirkan, bahwa penulis di BF ini juga punya kesibukan lain, punya kehidupan di luar BF dan menghasilkan tulisan itu butuh waktu dan usaha. kecuali, kalau kalian bayar buat baca cerita disini, akan lain perkara. Kalian berhak menuntut karena kalian sudah bayar. Aku masih banyak lihat komen seperti ini di BS. Coba, dihilangkan dan belajar buat menghargai.

    2. Masih banyak komen yang keluar dari jalur.

    Aku lihat, ini juga masih umum terjadi di BS. Komen2 yang nggak ada kaitannya dengan cerita, yang melenceng dari cerita. Mungkin, secara angka, pasti akan menambah jumah komen, tapi apakah secara kualitas itu penting? I don't think so. Aku selalu mengingatkan pembaca2ku, supaya nggak komen di luar isi cerita, karena TS berhak untuk mengontrol thread mereka. Alangkah baiknya, jika komen2 yang nggak berhubungan dengan cerita dikurangi atau mencoba buat dihilangkan. Aku yakin, penulis disini akan lebih menghargai komen2 yang berisi tentang pendapat pembaca mengenai ceritanya daripada hal-hal lain. Menurutku, ini akan bikin BF jadi lebih berkualitas. Aku dulu pernah dapet komen di GIF kalau komen2 di BF lebih sering keluar jalur. And he was right. jadi, hapus stigma itu bahwa komen2 di BF itu lebih sering melenceng daripada nggak.

    3. "Lanjut"

    Komen semacam ini sebenernya nggak salah, cuma, aku merasa, kata 'lanjut' ini terlalu 'pelit' diberikan. Setiap kali kita baca cerita, masak sih nggak ada perasaan pengen bilang sesuatu? Kalau alasannya males, ya mending nggak usah komen aja kan? Aku yakin, penulis2 disini juga akan melanjutkan ceritanya, tanpa diminta, selama masih ada yang baca dan ngasih komen yang baik.

    Tentang kritik, aku masih melihat, masih banyak pembaca yang takut buat ngasih kritik. Aku yakin, alasannya pasti macem2. Aku pribadi, justru malah seneng kalau dikritik karena itu berrarti, masih ada yang harus diperbaiki dan dipelajari. Nggak ada karya yang sempurna. Dan buat penulis, menghadapi kritik pun harus bijak. Harus tahu juga, mana kritik yang memang membangun, mana kritik yang sekedar buat menjatuhkan. JANGAN TERBAWA EMOSI karena kritik. Sure, pasti ada perasaan sebel karena udah nulis, udah ngeluangin waktu dan pikiran, masih aja ada yang nggak suka. WAJAR. Makanya, butuh keberanian buat ngepost cerita di forum sebesar BF karena penulis nggak akan pernah tahu, pembaca seperti apa yang akan baca tulisannya. jadi, siapkan diri menghadapi kritik karena itu, pembaca disini bisa macem2.


    Again, it's my opinion ya, berarti ini subjektif, dari perspektifku. Kalau ada yg ngerasa tersinggung, aku minta maaf, kalau ada yg ngerasa nggak setuju, silakan. Everybody has their own opinion.

    Alangkah baiknya, kita semua belajar untuk memberikan komen yang baik dan kritik yang bukan sekedar menjatuhkan, tapi kritik yang dilandasi oleh alasan atau argumen yang kuat dan masuk akal. Dan juga pakai bahasa yang sopan. Aku percaya, kritik yang semacam itu, akan bisa diterima dengan baik.


    *sedikit note : Ada beberapa tulisan yang setelah aku komen disana, jadi nggak dilanjutin, hihihi. Nggak tahu kenapa. Aku mungkin terdengar sadis ya kalau komen ttg sesuatu, tapi, percaya deh, aku selalu punya alasan untuk setiap komen yang aku kasih. Dan jangan anggap aku penulis yang udah berpengalaman. I'm not. Yet. Aku sama seperti penulis2 disini yang juga masih belajar. Cerita2ku juga sebuah proses belajar supaya bisa menjadi lebih baik. Jadi, jangan anggep aku 'lebih' dari yg lain ya?*

    Sekian dulu deh, udah panjang ceramahnya :)



    Cheers,
    ABI
  • oke, elu itu sok dan carmuk
  • hati wrote: »
    oke, elu itu sok dan carmuk

    RT , :p
  • hati wrote: »
    oke, elu itu sok dan carmuk

    @hati terima kasih, jadi malu.
  • abis ini jd SR ahh :p
  • totalfreak wrote: »
    hati wrote: »
    oke, elu itu sok dan carmuk

    @hati terima kasih, jadi malu.

    iyakkkk bola panas pun bergulirrrr =))
  • hati wrote: »
    oke, elu itu sok dan carmuk
    santay wrote: »
    RT , :p

    haha, yg ini termasuk komen ga ya? piss!

  • adinu wrote: »
    hati wrote: »
    oke, elu itu sok dan carmuk
    santay wrote: »
    RT , :p

    haha, yg ini termasuk komen ga ya? piss!

    bebas komen ini. tenang aja.
  • adinu wrote: »
    hati wrote: »
    oke, elu itu sok dan carmuk
    santay wrote: »
    RT , :p

    haha, yg ini termasuk komen ga ya? piss!

    piss - kencing (?)

    #komen jenis OOT
  • RT pliki dan bang abi

    ane jg kadang ngritik, tapi kadang kalo ga perlu atau lagi males kritik ya cuma komen aja..
    tapi biasanya ngritik hal-hal umum aja sih..

    kalo oot, tergantung tritnya juga, tp ane masih bisa bedain kok mana trit yg bs d oot in mana yg gak..

    kadang mau komen aja masi mikir2 dulu..

    totalfreak wrote:
    Jadi bagi yang kritik, harus dibiasain
    maksudnya gimana?
    totalfreak wrote:
    “Guw3H mAo nUL1s C3rPen!!!?!”
    brapa lama kamu nulis ini?
    *ga penting
    *abaikan
  • ini ku sebut luar biasa

    kak @totalfreak
    kalo aku untuk menghindari rusuh fans di lapak penulis biasanya kasih komen atau kritik lewat pm si penulis ceritanya, biar lbh leluasa dan pribadi kasih komen atau pun kritik.
    dan yang penting g di hujat abis2an ama fans cerita tersebut kalo kata-kata di komen atau kritik nya agak gak sesuai .
    ya paling kalo emang kritik nya agak "nyelekik" yang kasih blsan pedas cuma di penulis cerita itu aja dan g di ketahui orang lain karna interaksi nya hanya di PM penulis
    contoh nya cerita kak @jay dody aku sempat beberapa kali komen cerita dia di PM karna pembaca dan fans cerita beliau banyak, gak asik banget kalo jadi di hujat ama fans satu lapak hanya karna sebuah komen, terlebih aku belum ada satu karya pun yang aku tulis di forum ini heheh tapi untung nya si penulis punya tata krama yang baik jadi g dpt blsan yg brlebihan

    kak @abiyasha
    yang di sampein kak abi ada beberapa yang sering aku pake kak.
    salah satu nya "lanjut" huhuhu mungkin karna aku orang awam dan gak lihai dalam EYD apalagi menganalisis substansi dari sebuah tulisan jadi kasih komen nya paling bander "makasih untuk updatean nya,semoga bisa cepet update lanjutan nya,semangat buat ts nya"
    karna itu tadi aku g lihai dalam EYD apalagi menganalisis sebuah cerita,hanya mengandalkan KENYAMANAN saat membaca crita tersebut hehehe .
    ada beberapa cerita dari penulis yang saat ngebaca nya itu rasa nya pas,enak dan nyaman jadi untuk komen yg lbh bermutu lagi dari kata-kata yang sering di gunain itu g bisa rasa nya heheh kembali lagi mungkin karna aku nya aja gak selihai yang lain dalam menganalisis substansi dari sebuah tulisan dan menerapkan EYD yang semestinya

    hehehe maaf kak komen nya gak bermutu hanya menanggapi aja dan ini secara pribadi
    maaf jika berlebihan dan ada yang merasa tersinggung

    #kak freky kalo aku di pojokin di lapak ini tolong bantu yaa
  • edited November 2013
    totalfreak wrote:
    Jadi bagi yang kritik, harus dibiasain
    yuzz wrote:
    maksudnya gimana?

    @yuzz maksudnya, di BF ini ada semacam rule yang gak ketulis dan itu seperti udah mutlak (maksudku counter kritik yang no 1 - 4)

    iya itu emang bener dan aku gak nyalahin, cuma kadang bagi yang kritik klo jawabannya klise dan kayak gitu melulu, kadang bikin gak puas. jadi, musti dibiasain kalau kritiknya cuma ditanggepin ala kadarnya kayak gitu. ngeh?
    totalfreak wrote:
    “Guw3H mAo nUL1s C3rPen!!!?!”
    yuzz wrote:
    brapa lama kamu nulis ini?
    *ga penting
    *abaikan

    berkat latihan dan kerja keras, aku berhasil nulis itu dalam waktu kurang dari 10 detik! keren kan? bakat terpendam mungkin. wkwkwkwk

    @masdabudd gak di chat gak di sini, bahasnya piss mulu.
    #eh
  • edited November 2013
    @lian25
    cara seperti itu juga bisa dan memang lebih aman. di satu sisi, terhindar dari amukan fans, tapi tetep harus pertimbangin penulis yang kamu komen atau kritik secara pribadi itu gimana karakternya.

    aku udah bilang di atas, gak cuma author, reader itu juga banyak jenisnya dan ciri khasnya. jadi, gak adil dong kalau cuma reader yang musti paham karakter penulis. sebaliknya, penulis juga harus ngerti karakter reader2nya. adil, kan?

    jadi, sebenernya kamu bisa bebas komen dengan cara kamu sendiri. kalaupun dianggap salah ya tinggal minta maaf, kan? yang penting gak punya niat macem2 aja.

    tenang aja, ntar pasti kubelain deh.

    ps: sopan sih boleh, tapi jangan terlalu sopan gitu klo komen (mungkin karaktermu emang gtu ya?). tapi ini mau masuk taon 2014 lho, dan dunia ini kejem. jadi, harus bisa tega dikit, gak usah banyak2. dikit aja.
    *bisikan setan.
  • kalo di chat lebih hebat dari piss *tapi bukan aku loh
    #makin.ngawur
Sign In or Register to comment.