It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
jngan lama amat ya updateny @locky .
"Iya. Fredo yang mantan aku itu loohhh..."
"Tau! Pake dijelasin lagi..." gerutu Rizky.
Ngakak sma yg ini sumpah XD
"Almer mana, Bet?"
Gw tersentak saat dia nanyain gw.
"Di kamar kayaknya," jawab Bang Albert.
Gw buru-buru berlari menuju kamar. Gw gak mau ketangkap basah. Jujur, gw belum mau ketemu dia.
Sesampainya di kamar gw langsung menghempaskan tubuh ke tepi ranjang. Ini pertama kali gw ketemu sama Kak Fredo pasca putus. Masih jelas dalam ingatan gw gimana hancurnya gw saat itu. Dia mutusin gw lewat telepon dengan alasan yang menurut gw nggak masuk akal. Bahkan sakitnya masih bisa gw rasakan sekarang. Dan sekarang dia ada di sini. Gw gak tahu harus bersikap kayak gimana. Jujur gw gak bisa gitu aja maafin dia. Gw gak bisa santai saat ketemu dia. Bukan karena gw masih ngarepin dia, tapi menurut gw manusiawi kalo gw sedikit dendam atas perlakuan dia ke gw. Gw memang sudah move on, tapi bukan berarti untuk ketemu dia jadi gampang. Ada banyak pertanyaan yang selama ini gw pendam dan gw kubur dalam-dalam, ingin gw lontarkan ke dia. Gw butuh penjelasan apa yang terjadi saat itu sehingga dia mutusin gw.
Gw tiba-tiba galau. Dan ini menjengkelkan banget. Gw galau? Gara-gara Fredo?
Nggak. Nggak boleh!
Gw akhirnya mengubungi Rizky.
"Ya, Sayang? Kenapaaah...?" suaranya terdengar ngos-ngosan.
"Kamu habis ngapain?"
"Latihan futsal."
"Udah latihannya?"
"Udah. Ini baru mau pulang. Kamu kenapah tiba-tiba telepon?"
"Gak apa-apa. Boring gak ada kerjaan."
"Kalo gitu ke rumah aku ajah. Aku jemput. Mau?"
"Uhmmm..."
"Aku jemput ya sayang. Ntar kita mandi bareng..."
"Ish...!"
"Hehehehe... Ya udah, aku siap-siap pulang nih..."
"Ya hati-hati. Ntar kalo udah nyampe depan rumah telepon aja."
"Yup."
Gw tadinya pengen bilang kalo Fredo ada di rumah. Tapi karena dia siap-siap mau pulang jadi gw urungkan aja niat itu. Mendingan saat kita udah bareng nanti aja.
Gak berapa lama kemudian HP gw udah bunyi. Pesan dari Rizky yang ngasih tahu kalo dia udah di depan rumah. Gw bergegas ke kamar mandi buat cuci muka, terus sisiran, semprotin parfum dan akhirnya keluar kamar.
Awalnya gw pengen keluar dari pintu belakang buat menghindari Kak Fredo. Tapi setelah akal sehat gw bekerja, gw jadi mikir: kenapa gw harus menghindar? Gw kan gak salah...? Yang seharusnya malu itukan dia, bukan gw!
Akhirnya gw pun melangkah dengan pede ke ruang tengah tempat Kak Fredo dang Bang Albert lagi ngobrol.
"Hai, Mer...." Kak Fredo langsung nyapa saat gw muncul.
"Haiii, Kakkk! Apa kabar?" gw langsung nyalamin dia.
Hhmm, wangi parfumnya masih sama...
"Baik. Makin menjulang kamu ya..?" ia memperhatikan gw dari atas sampai bawah.
"Dikiitt..." jawab gw. "Sekali lagi thanks ya oleh-olehnya..."
"Iya, iya..."
"Udah, udah! Gak usah ngomongin oleh-oleh!" sambar Bang Albert.
"Dia jeleous masbro karena gak dibeliin sweater juga," terang gw.
Kak Fredo terkekeh.
"Ok, welcomeback ya, Kak. Gw mau pergi dulu...!"
"Mau kemana?"
"Rizky udah jemput gw," jawab gw sambil melirik Bang Albert.
Bang Albert terlihat pura-pura gak dengar dan membuang pandangannya ke arah lain.
"Oohh..." desis Kak Fredo pelan.
"Bye...!"
Kak Fredo mangguk, sementara Bang Albert masih pura-pura gak dengar.
"Have fun ya!" seru Kak Fredo saat gw sudah berada di teras. Gw menoleh dan tersenyum. Sekilas gw ngeliat Bang Albert menatap Kak Fredo dengan dahi berkerut. Tawa gw langsung meledak. Pasti Bang Bet gedeg banget dengar omongan Kak Fredo barusan. Sobatnya nyuruh gw have fun sama cowok.
Sesampai di luar gerbang, gw langsung disambut penampakan bidadara surga. I mean, brondong gw yang makin hari makin cakep itu duduk dengan gagah di atas mogenya dengan celana bola yang menyingkap pahanya. Rambutnya terlihat sedikit acak-acakan dan basah karena keringat. Begitu juga seragam futsalnya yang nampak basah di beberapa bagian. Seksi lah pokoknya. Hayati pasti minta diperkosa deh kalo ngelihat Rizky sekarang, hehehe.
Saat ngelihat kemunculan gw, seutas senyum langsung menghiasi bibirnya. Ia langsung menyerahkan helm ke gw sambil nanya, "Langsung pulang?"
"Emang mau kemana?" gw balik nanya.
"Siapa tahu kamu mau jalan-jalan dulu..."
"Nggak!" jawab gw cepat. Gw takut ntar kalo mampir kesuatu tempat, terus kita berdua ketemu Hayati yang akan merusak hubungan kami, hihihihi.
"Oke. Aku juga udah gerah ini. Mau mandi..." terang Rizky sambil menekan STARTER motor.
"Iya nihh...! Kamu bau keringat!"
"Tapi baunya seksi kan?"
"Weeekkk...! Seksi apaaan..."
"Seksi sekali."
"Iya sih... Tapi bakalan lebih seksi kalo udah mandi," kata gw.
"Mandi bareng ya?"
"Kalo mandi bareng ntar bukan kamu doang yang seksi. Akunya juga..."
"Bagus dong..."
"Bagus apanya? Aku takut ntar ditekam harimau buas..."
"Harimau Jantan Lajang yang buas lebih tepatnya."
Gw terkekeh.
"Tapi kamu jangan khawatir. Buasnya ngenakin kok..."
"Hmmm... Makin lama makin-makin deh yah kamu..."
"Makin apanya?"
"Makin porno. Sering baca novel erotis, eh?"
"Kayak aku suka baca aja," jawab Rizky.
"Iya, ya. Kamu sukanya praktek."
"HA...itu bener!" sambut Rizky.
"Udah praktek sama siapa aja?"
"Banyak sih...."
"APA?!"
"Ups!"
"Oh, jadi gitu..."
Rizky terkekeh.
"Sama siapa aja?"
"Praktek apa dulu nih."
"You know what I mean."
"Aku pastiin kamu gak ada yang kenal partner aku."
"Partner? Cih..."
"Kalo sama mereka, mainnya bisa lama. Habis sama-sama jago. Susah buat masukin. Tapi kalo udah nge-gol itu rasanya puas banget..."
"Udah! Udah!" potong gw. Gw tahu dia bercanda, tapi ngebayangin dia 'hook-up' sama orang lain bikin gw emosi. Amit-amit! Jangan sampai deh.
"Kenapa?"
"Nggak apa-apa..."
"Belum selesai ceritanya..."
"Nggak lucu."
"Kan emang bukan cerita lucu..."
"Oke. Lanjutin."
"Nggak ah. Ntar kamu marah. Terus nggak terkontrol. Terus kamu melompat dari motor. Kan bisa berabe..."
"Ngapain aku lompat? Kalo mau turun aku bakal bilang dengan elegan: turunin aku disini..."
"Sinetron banget."
"Iya. Aku turun dan jalan kaki menyusuri trotoar. Tiba-tiba hujan turun dengan deras..."
"Tiba-tiba aku datang lagi jemput kamu..."
"Iya. Tapi kamu udah telat. Udah ada malaikat baik hati yang datang dengan payung warna-warni pelangi."
"Siapa malaikat itu...???"
"Kak Fredo."
"Kok Fredo sih...?!"
"Oh, iya, ngomong-ngomong soal dia nih, sekarang dia lagi di rumah lho..."
"Rumah siapa? Rumah kamu?"
"Iya."
"Oohh, pantesan tadi kamu keluarnya lama ya..." tuduh Rizky.
"Iya. Emang kenapa?" kesempatan gw balas dendam nih, hehehe.
"Hah! Dasar..." Rizky menghentikan motornya tiba-tiba.
"Bisa minggir dulu nggak, Pak? Ntar kita ditabrak lho..." tegur gw.
Rizky kembali menjalankan motornya.
"Kamu belum ketemu sama dia kan?" tanya gw. "Dia makin mature. Aura eksmud gitu..."
"Aku pernah muji orang lain di depan kamu?!"
"Nggak..."
"Jadi bisa nggak kalo nggak muji cowok lain di depan gw?!"
Wah, udah pake 'gw' nih. Kode keras.
"Aku cuma ngomentarin penampakan dia sekarang..."
"Kalo kamu mau balikan lagi sama dia, silahkan! Gw rasa dia bakal mau sama kamu. Dia pulang juga pasti karena kamu."
"Aku bukan keledai yang bisa jatuh ke lubang yang sama dua kali."
"Mana gw tahu..."
"Udahlah, gak usah berantem gara-gara dia," pungkas gw.
"Kamu yang duluan."
"Sorry. Tadi maksudnya cuma pengen balas dendam aja..."
"Balas dendam apanya?"
"Iya. Karena kamu udah bikin aku gedeg saat ngomong pernah main sama partner lain..."
"Main futsal. Bukan main yang bukan-bukan. Kamu mah..."
"Iya, aku tahu. Tapi aku bayanginnya kamu lagi---akh! Udahlah..."
"Kamu bayangin aku lagi apa hayooo???"
"Gak ada!"
"Dasar mesum!" ledek Rizky.
"Gak usah banyak bacot. Fokus aja ke jalan. Lama amat melajunya..."
"Emang kenapa?"
"Biar cepat nyampe rumahlah..."
"Cieee yang pengen buru-buru mandi bareng, cieee..."
"Anjritt!"
Yah, begitulah hubungan kami. Berantem, bercanda, mesra-mesraan bisa terjadi dalam satu waktu. Dan hal itulah yang bikin gw gak pernah bosan pacaran sama Rizky, hehehe...
Dah di follow kak~
Follback yaw~
@Locky