It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
semangat bang .
ciye ciyee ciyeee
tamatnya bisaaa aje yee bang locky ini
Ya ampun... bru nyadar ini cerita udah 4thn ga selesai" . hehe...
@Locky post cerita di Wattpad ngapa. ...
@riyand : sip *ikutan bahagia*
@nandaap : udahh
@bibir_seksi : maklum kalo ceritanya lari2. Udah lupa jalan ceritanya. Xixix
@lulu_75 :
@the_angel_of_hell : sipp!!!
@adven13 : thank de
@arieat : apa kabar ri??
@balaka : hehe. cie ciee
@wisnuvernan2 : ini mention
@noitra :
@idans_true : ini aja gak keurus mau ke wattpad. Xexex
@raharja : tapi lu-nya gak telat kan??
@firman9988_makassar : oke
@reyzz9 : sip!
***
"Ya, Kak? Kenapa? Kirain lupa sama aku..."
"Maaf, Sayang. Tadi repot..."
"Repot sama penampilan ya?"
"Iya, hehe..."
"Sama tuh kayak temanmu..."
"Bebet? Dia udah siap?"
"Nggak tahu. Tadi sih masih sibuk di depan cermin..."
"Pasti cakep banget ya..."
"Nggak. Cakepan kamu..."
"Hahaha..."
"Serius. Pacarku cakep bangeeetttt...! Gak sabar pengen liat langsung."
"Hehehe...sabar ya..."
"Selamat ya, Kak! Akhirnya jadi sarjana juga..."
"Belum, Sayang... Kan belum diwisuda."
"Cuma hitungan jam lagi kok. Aku mau jadi yang pertama ngucapin ke kamu..."
"Makasih sayang..."
"Iya..."
"Udah dulu Kak. Aku mau siap-siap dulu."
"Ya udah. Gih siap-siap..."
"Yup."
Gw naruh HP dengan hati berbunga-bunga.
"Al...!!! Buruan....!!!" teriak Mbak Alina dari bawah.
Gawat! Gw belum siap-siap!
"BENTAR LAGEEEE....!!!"
***
Menghadiri wisuda Bang Bet bikin gw baper. Pada saatnya nanti, gw juga bakal ada di posisi yang sama. Wajah para wisudawan/wisudawati cerah semua. Tapi pandangan gw gak pernah lepas dari Kak Edo. Dia tampan banget. Kebetulan di hari ini Ayahnya hadir. Jadi keluarga mereka lengkap. Wajah Kak Edo terlihat lebih ceria. Karena suasananya nggak memungkinkan, gw cuma bisa menyapa sekedarnya aja.
Setelah yudisium dan rangkaian acara lain selesai, tinggalah sesi foto-foto. Kami sekeluarga kesana kemari buat foto-foto. Begitu juga dengan Kak Edo dan para wisudawan/wisudawati yang lain. Setelah itu kita ke studio foto dan cari tempat makan. So, gw benar-benar gak bisa ngobrol berduaan sama Kak Edo.
Setelah pulang ke rumah, baru deh gw bisa nyuri kesempatan buat hubungi dia. Tapi ternyata Kak Edonya lagi sibuk melayani tamu yang datang. Ya, samalah sama Bang Bet sekarang yang sedari tadi ada aja yang datang ngucapin selamat.
Hari pun beranjak malam. Habis mandi gw mau hubungi dia, tadi sungkan takut dia masih capek. Gw putusin buat telepon usai makan malam aja. Tapi habis makan malam gw masih nggak enak hati buat hubungi dia duluan. Akhirnya gw cuma bisa nunggu telepon gw berdering.
Ternyata yang menderingkan HP gw bukan yang gw harapkan. Nama yang tertera di layar adalah nama Rizky.
Ngapain nih anak pake nelepon segala? Biasanya juga WA.
"...." gw angkat tanpa suara.
"Malem, Al..."
"Langsung aja."
"Abang lu diwisuda ya?"
"Ya. Tau dari mana?"
"Selamat ya."
"Dia yang wisuda kenapa lu nyelametin gw?"
"Titip ke lu. Kan dia gak kenal gw."
"Kalo gak kenal ngapain lu sok nyelametin segala???"
"Cepat atau lambat juga bakal kenal kok."
"Hhhhhh..."
"Lu kapan?"
"Masih lama."
"Masih lamaan juga gw. SMA aja belum tamat."
"Nggak nanya."
"Hehehe..."
"Lu cuma ngomong itu doang?"
"Iya."
"Cari-cari kesempatan aja lu. Udah ah! Belajar sana kalo mau lulus SMA, kalo mau kuliah!"
"..."
"Dengar gak lu?!"
"Makasih ya udah perhatian..."
"GR banget..."
"Malam..."
"Mal--"
Tut!
Shit! Gak sopan nih bocah!
Rizky, Rizky... ada aja cara dia buat ngehubungi gw.
Berselang sekitar satu menitan, HP gw kembali berbunyi. Yes! Kali ini dari Kak Edo.
"Malam Kak..."
"Al sayang..."
Gw tersipu.
"Barusan siapa yang telepon? Nomer kamu sibuk..."
"Rizky. Ngucapin selamat wisuda buat Bang Bet."
"Oohhh... Tadi dia juga kasih selamat ke Kakak."
"Oh, ke kakak juga ya?"
"Ya."
"Kalian sering komunikasi?"
"Gak juga sih. Tentang futsal aja."
"Oh gitu. Dia gak genit kan sama kakak?"
"Kok nanyanya gitu? Cemburu ya???"
"Penasaran aja apa dia suka gombalin orang lain juga."
"Nggak kok. Bahkan anaknya cool deh. Lain banget dari yang sering kamu ceritain..."
"Cool? Orang pecicilan gitu..."
"Karena dia suka sama kamu mungkin..."
"Hahaha. Bukannya biasanya orang berubah jadi cool kalo sama gebetan??"
"Tau deh. Lagian ngapain kita bahas dia dah?"
"Iya, hehe. Eh, hampir seharian ini aku nunggu pengen ngobrol sama Kakak..."
"Kakak juga, Al. Maaf ya..."
"Nggak apa-apa kok. Aku maklum. Bang Bet aja dari tadi tamunya gak habis-habis..."
"Hehehe...padahal cuma wisuda aja ya..."
"Iya. Lebay banget deh. Nikahan aja nggak segitunya..."
"Hehehe..."
"...."
"Al..."
"Ya?"
"Kangeennn..."
"Besok kita ketemuan ya?"
"Ya. Harus!"
Gw terkekeh.
"Gimana kalo besok kita jogging?"
"Boleh."
"Kakak jemput ke rumah."
"Nggak usah. Biar aku aja ke sana."
"Kenapa? Takut ketahuan sama Bebet ya?"
"Iya. Ntar dia mau ikutan juga..." gerutu gw.
"Hehehe. Oke deh..."
"Oh, iya, di wisuda tadi Ayah kakak datang. Kakak pasti senang..."
"Yaahhh, lumayanlah. Tapi sekarang dia udah pergi lagi."
"Udah pergi lagi?"
"Iya. Tau dah. Kakak gak mau mikirin lagi..."
"Sabar ya, Sayang..."
"Iya. Kakak sekarang cuma mau mikirin masa depan kakak dan.... kamu."
"Co cweeettt..."
"Hehehe..."
"Kakak udah ada rencana mau kerja dimana?"
"Belum tahu. Kakak mau siapin berkas terus bikin lamaran..."
"Lamar aku?"
"Ngelamar kamu mah gak perlu pake berkas, tinggal kasih tiiittt aja," jawab Kak Edo.
"Hah? Tit apaan???"
"Hahaha...."
"Apaan sih? Tiiit tiiitt apaan???"
"Udah, udah..."
"Pasti mesum."
"Hehehe..."
"Iya kan? Dasar..."
"Nggaakkk...! Sembarangan."
"Ngeles aja..."
"Kamu bobo aja gih. Biar besok bisa bangun pagi."
"Baru aja jam berapa..."
"Eh, yang..."
"Ya?"
"Kamu kok cakep banget sih..."
"Eh? Kok tiba-tiba muji gitu?"
"Nggak..., ini Kakak lagi lihat foto wisuda tadi."
"Oohhh..."
"Untung ya tadi kita sempat foto berdua..."
"Iya... Eh, kirim dong ke aku. Pengen lihat juga."
"Nggak ah."
"Ish!"
"Besok aja kamu lihat sendiri ya."
"Suka deh bikin kesel..."
"Hehehe..."
"Ya udah Kakak buruan istirahat. Nggak capek apa seharian ini..."
"Lumayan sih..."
"Kalo gitu buruan tidur. Bang Bet aja udah ngorok di kamar."
"Oh, ya? Tuh orang udah tidur?"
"Iya."
"Ya udah kalo gitu aku istirahat juga. Nite, Al..."
"Nite..."
***
Pukul setengah enam gw langsung cabut ke rumah Kak Edo pake motor. Seperti biasa, jam segini kota ini masih diselimuti hawa dingin. Jalanan juga masih nampak lenggang. Sepanjang jalan dari rumah ke rumahnya Kak Edo kendaraan yang lewat masih hitungan jari.
Sesampainya di rumah Kak Edo, gw langsung calling dia, ngasih tahu kalo gw udah ada di depan rumahnya. Kak Edo langsung buka pintu dan nyuruh gw masuk.
"Kok belum siap-siap?" tanya gw saat ngeliat Kak Edo masih pake boxer, sehingga gw bisa ngeliat bulu-bulu halus di pahanya yang putih.
"Kamu yang datangnya kecepatan. Kita joggingnya jam enam kurang aja deh..."
"Emang kenapa?"
"Masih dingiiinn..."
"Ish..."
"Lagian ngapain sih cepat-cepat? Kamu hari ini kuliahnya siangkan?"
"Iya... Tapi yang namanya jogging emang jam segini kali..." gw ngikutin langkah Kak Edo masuk ke kamarnya.
"Iya, deh. Bawel banget sihhh... Kakak ganti pakaian dulu."
Kak Edo lantas ngambil kain. Ia make tuh kain sebelum melepas boxernya.
Bagusan langsung lepas aja, Kak, gumam gw dalam hati. Gw dengan senang hati akan melototin lu naked saat ganti celana...
"Kita berangkat sekarang?" tanya Kak Edo memecah harapan mesum gw.
"Eh, iya. Lagian di sini juga nggak ada kerjaan..." gerutu gw sebel sambil keluar kamar.
Ih, apaan sih gw?! Kenapa kesal? Dasar binal! Semprot hati gw sendiri.
Hihihi, gw ketawa geli dalam hati.
Iya, gw binal banget deh. Jablay! Gw noyor kepala gw sendiri.
"Kenapa, Al?" tanya Kak Edo.
"Kenapa apanya?"
"Kamu noyor-noyor kepala?"
"Nggak apa-apa. Kayaknya kuping gw kemasukan air..." jawab gw sembarangan sambil ngetuk-ngetuk kepala pake telapak tangan. "Ah, udah nggak lagi nih!"
"Kita jogging kemana?"
"Terserah..."
"Rute Kakak biasanya aja ya."
"Oke."
Kita berdua pun akhirnya jogging.
"Kamu jarang jogging kan?"
"..."
"Jogging itu enak. Bisa menghirup udara segar..."
"...."
"Sebelum disibukkan sama skripsi Kakak sama Bebet suka jogging bareng..."
"...."
"Al..."
"...."
"Hey! Al..."
"Eh? Ya...?"
"Kamu kok ngelamun?"
"Ah, nggak kok... Cuma lagi konsen aja..."
"Segitunya..."
"ehe..."
Konsen pala lu peyang! Justru sekarang pikiran gw melayang-layang. Gak tahu kenapa isi kepala gw sedari tadi cuma boxer, paha sama kain doang. Jujur, gw masih kecewa kenapa Kak Edo gak langsung lepas aja tuh boxer sialan.
Aneh ya gw?!
Gak tahu kenapa gw jadi ngebet banget pengen ngeliat isi dalemannya Kak Edo! Pengen banget! Kotor banget deh pikiran gw. Padahal masih pagi. Lagi jogging pula. Tapi mau gimana lagi? Gw juga nggak mau punya pikiran kayak gini.
Aduuuhhh!!! Gimana ya caranya supaya bisa ngeliat bulgenya Kak Edo? Dia pacar gw tapi gw gak mungkin bilang ini ke dia.
"Al..."
"Ya?"
"Kok dari tadi diem aja?"
"Nggak, nggak apa-apa..."
"Aneh banget loh..."
Gw kesel sama lo! Gerutu gw dalam hati.
"Tadi Bebet udah bangun?"
Gw geleng kepala.
"Rencananya Bebet mau kerja dimana?"
"Gak tahu."
"Bebet mah enak tinggal kerja aja di tempat Papa kalian..."
"...."
"Kalo Kakak sih masih bingung..."
"Ooo..."
"Saat kuliah pengen cepat-cepat wisuda, kelar wisuda bingung kerja dimana..."
"Hehe..."
"Oh, iya, tadi lupa nunjukin foto kita..."
"Iya...Eh! Kapan-kapan kita renang yuk?!"
"Boleh..."
Gw tersenyum lebar.
HAHAHAHA! Akhirnya gw dapat juga cara buat lihat bulgenya Kak Edo. Xixixix.
"Iya! Ntar pulang aku mau liat fotonya!"
"Iya."
"Tadi kakak nanya apa? Rencana Bang Bet ya? Belum tau sih... Belum nanya juga..."
Kak Edo mangguk-mangguk.
"Udah, Kakak gak usah bingung. Tetap berusaha aja. Ntar juga dapet kok kerjaan..."
Kak Edo ngerutin keningnya ngeliat gw yang nyerocos.
"Kenapa?"
"Kamu aneh. Tadi diem, sekarang ceria banget..."
"Hehehe... Udah lama gak renang..."
Kak Edo ngacak-ngacak rambut gw dengan gemas.
***