Hi TOPs,
Salah besar kalo kalian masuk sini dan berharap menemukan isi thread yang memuaskan birahi.
For you who think that way, better to get out of this thread now!
Anyway,
I made this topic to ask a question to you all!
In the serious stage of relationship. (mau yang masih discreet atau sudah open)
You all TOP probably would be the "masculinizing" man that care for "the feminizing one".
By this sense, regardless the gender identity, you TOP have identified your self as "the strong who take for the weak one". It's just the analogy ya, mungkin ada yang tidak setuju.
Singkatnya, dalam hubungan yang serius baik homoseksual atau heteroseksual, selalu ada role dimana ada yang "ngemong dan diemong". Menjadi unik dalam hubungan gay, adalah karena yang ngemong si masculinizing one has been used to ---sorry need to say this-- FUCK. Sementara yang feminizing one biasa -- sorry again harus pake kata ini-- DIFUCKED!
Singkat kata, saya ingin bertanya pada kalian para TOP yang in the serious stage of relationship tapi masih discreet and menutupi sana-sini, apalagi sama keluarga.
Apa kalian para TOP berpikir suatu saat akan meninggalkan pasangan kalian (the bottom one), lalu menikah dengan seorang perempuan for the sake of saving family's dignity atau nama baik keluarga?
Yes we do know kalian biasa -- sorry-- ngefuck, dan mungkin akan biasa saja untuk melakukan itu dengan perempuan.
But have you ever thought of what your partner (who is the bottom one) yang biasa kalian sodok-sodok would probably think and do after you leaving him?
Apa kalian akan bilang ke pasangan feminizing kalian "sana belajar ngefuck juga, biar nanti kalo udah ada istri bisa ngefuck juga"?
Atau bagaimana?
I know guys in this forum, I am quite sure that many of the members are discreet and CLOSELY in relationship. Or even banyak dari anggota member ini yang sudah menikah malah, tapi tetap ikut Boyzforum karena tidak juga bisa menyangkal hakekatnya yang sebenarnya.
Anyway, baik TOP atau BOTTOM, pasti pernah memikirkan tentang ini.
Let's clear up our assumptions.
Let's share...
Regards,
Tian
Comments
In the end perkara fucking itu yg penting bisa ereksi, alias butuh tingkat kekerasan tertentu, sensasi meki sama bool jelas beda, tapi masing2 punya kelebihannya. Jadi buat yg bottom pikirin aja something yg bikin lo ngaceng/aroused, udah ga pake lama langsung celupin, kalo udah masuk kan udah enak...
Itu kalo lo pengen nikah sama perempuan ya, kalo ngga juga ga ada yg maksa kok.
TOP LADY????
Waduuh @ron89 kok berasa teh sariwangi gitu ya? Tinggal celup. hahahahaha
hey Ron,
thanks for commenting.
Sometimes it is just so sad to know the fact that inside gay community itself gay relationship is not seen as the way of life. The process of accepting self might vary, yet, the value of living without fear an be the real YOU is always the same. Acceptance is hard, but being not you is the hardest one.
Anyway, this thread is not discussing sex.
those fuck and being fucked thingy are just the trigger to make the sense so that people in this forum understand.
Happy day
)
@pokemon : sama deh om, aku juga tersakiti, ngomong-ngomong mau ubah role ah jadi versatile wkwk
kyknya kgk tega klo harus blg "sana belajar ngefuck, . . . ."
koplak lu makh, yakh smga ja d pake dgn bijak..
Dan seperti di komitmen awal, gua sangat serius ngejalanin suatu hubungan dan ngga akan ninggalin cinta yang gua udah dapet dengan susah payah.
Untuk masalah ke-discreet-an sama keluarga biarlah waktu yang menjawab kapan mereka harus tau.
Neh, aku udah masuk sini, trus suruh ngapain?
Mana para botnya?