BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tak Selamanya

13468927

Comments

  • "Mas maaf ini pesanannya"
    aku dan Oshi menatap si
    pelayan yang membawa
    pesanan kami.
    "Makasih ya mas" seru Oshi
    dengan senyum. Pelayannya
    pun membalas senyuman Oshi
    dan dia pun pergi.
    "Wahh, hamburgernya enak"
    aku melihat hamburger jumbo
    yang tergeletak indah di
    depan ku.
    Aku menggosok gosokkan
    kedua tangan ku dan berniat
    segera membawa hamburger
    lezat ini masuk ke dalam
    perut ku yang keroncongan.
    "Eitss, tidak bisa. Ingat kan
    perjanjian tadi Asya"
    Oshi menahan pergerakan
    tangan ku dan menatap
    ke arah hamburger.
    "Ya ingat, satu untuk berdua"
    jawabku ketus.
    "Pinter, kalau begitu potong
    jadi dua ya" Oshi mengambil
    pisau dan memotong
    hamburger besar itu menjadi
    satu.
    "Aku bagian yang besar ya!
    Aku kan yang pesan" aku
    mengambil bagian yang
    terbesar potongannya.
    PLUKK, Oshi memukul tangan
    ku dan mengambil bagian
    yang tadi mau ku ambil.
    "Ini bagian ku, sebesar ini
    tidak akan habis di makan
    sama kamu Sya"
    "Dasar gemblung" dengus ku.
    "Hobi makan mu keterlaluan"
    aku menatap sengit potongan
    kecil hamburger di depan
    mata ku.
    "Aku cuma bagian segini tapi
    kamu besar" mulut ku terus
    saja mengomel tanpa henti.
    "Berisik banget Sya, jadi
    makin ragu kamu ini
    sebenarnya perempuan apa
    laki laki sih?" tanyanya dengan
    mulut penuh dengan makanan.
    Aku menendang tulang
    keringnya dan dia memuntahkan kunyahannya
    ke atas meja.
    "Uhuk uhuk aww" Oshi
    memukul mukul dadanya dan
    mengusap kakinya.
    "Kamu ini selalu sukses buat
    aku kesal terus Sya" aku
    menatapnya kesal.
    "Apa karna sekarang aku
    tinggal di rumah mu, kamu
    jadi seenaknya perlakukan aku
    sesuka kamu begitu?"
    "Bukan begitu Sya, kamu
    jangan marah" Oshi berdiri
    dan berjalan mendekat ke
    kursi yang ku duduki.
    "Terus apa!" seru ku keras.
    Semua orang didalam food
    court ini memandang ke arah
    kami, Oshi hanya tersenyum
    dan mengatakan semua baik
    baik saja.
    "Pelankan suara mu Sya,
    di perhatikan banyak orang
    kamu tau gak" bisiknya.
    Ada seorang anak kecil yang
    berbicara dengan polosnya
    pada ibunya.
    "Mamah, liat deh mereka
    berantem persis seperti
    mama dan papa di rumah ya?"
    sang ibu hanya tertawa dan
    menutup mulut anaknya, dia
    meminta maaf kepada kami
    dan bergegas pergi.
    Aku dan Oshi hanya saling
    menatap dengan ekspresi
    wajah seperti orang bodoh
    mendengar ocehan anak kecil
    tadi.
  • @ElninoS: malu malu kucing :3
    @anan_jaya: belum kepikiran
    endingnya pisah atau gak
    bang masih samar.. Hehe
    @semua: uwwh, ga begitu juga
    ko bang..
    @yuzz: wew, sesuatu ya..
    @mahardhyka: yah apa??
    @Fazlan_Farizi: udah...
  • @semua: iya yang itu, maksudnya dua bang..
    Maaf.....
  • lumayan menarik ceritanya.......... :) ............. :bz
  • lok bisa hepi deh endingnya.......
  • Bagus critanya..jgn lupa dimention lg ya
  • Malam harinya........


    "Sya, jam berapa sekarang?"
    "Jam 8 malam"
    "Waktu itu berjalan cepat ya
    jika momennya menyenangkan"
    "Iya, kamu benar"
    Saat ini kami berada di ujung
    beranda Mall ini, ya lumayanlah
    banyak pemandangan lampu
    yang terlihat banyak jika di lihat dari atas sini.
    "Lihat, kumpulan lampu itu
    seperti kunang kunang ya"
    "Iya....."
    "Disini sudah jarang kunang
    kunang, jadi anggap saja
    lampu lampu itu kunang
    kunang"
    "Kamu sering kesini ya?"
    "Ya sekali kali sih"
    Aku memandang wajahnya
    yang berkilau tertimpa cahaya
    bulan, jika dilihat dari dekat
    dia ganteng sih tapi badannya
    memang sedikit kurus.
    Baju tipis berwarna putih
    gading bergambar sayap dan
    di punggungnya
    menambah kesan seperti
    memiliki sosok lain.
    Dia memalingkan wajahnya
    menghadap ku.
    "Ada apa??"
    "Ah tidak"
    "Sya...." bisiknya pelan.
    "Hm?" gumam ku.
    "Kamu dirumah saja ya jangan
    bekerja"
    "Loh? Memang kenapa?"
    "Aku... Tidak mau kamu bekerja
    di restoran teman ku itu"
    "Memang kenapa?"
    "Teman ku itu hanya pekerja
    disana bukan pemiliknya"
    "Lalu?"
    "Boss pemilik resto itu sebenarnya..... "
    PLUKKK, Ada yang menepuk
    pundak Oshi dari belakang
    ternyata ada seorang lelaki
    tinggi dan berkacamata hitam.
    "Hai, kamu Oshi kan?"
    lelaki berkulit putih itu
    tersenyum.
    "Kamu kan??" Ekspresi wajah
    Oshi tidak bisa di tebak.
    Mata lelaki ini melirik ke arah
    ku sebentar, dan memandang
    ku dari atas ke bawah.
    "Good, sudah dapat yang
    baru ternyata" desisnya.
    Oshi memutar matanya bosan.
    "Kamu tidak pernah berubah
    selalu saja menyakitkan, siapa
    lagi korban berikutnya" tanya
    Oshi sinis.
    "Hahaha, oh kata kata mu
    manis sekali Ochi"
    apa dia bilang tadi? "Ochi"
    dia menyebut nama Oshi
    menjadi Ochi.
    "Senang sekali bisa bertemu
    dengan mu, aku tidak bisa
    lama lama disini aku harus
    pergi, Byee" dia melambaikan
    tangannya dan aku masih
    bisa melihat kedipan matanya
    entah pada ku atau untuk
    Oshi.
    "Dia siapa?" tanya ku.
    Oshi menghela nafas kecil.
    "Tidak usah di bahaslah, nanti
    juga kamu tau" Oshi berjalan
    lebih dulu dan meninggalkan
    ku sendiri.
    "Mau kemana?" teriak ku kecil.
    "Kita pulang"
  • Sudah seminggu aku tinggal
    di kostan Oshi, seminggu penuh
    itu juga sifatnya berubah total
    setelah pertemuan tak sengaja
    di mall minggu lalu dengan
    lelaki berkacamata hitam itu.
    "Sya, kamu jangan kerja
    disana ya" pinta oshi pada ku.
    "Memang kenapa sih? Aku kan
    sudah janji akan mulai bekerja
    senin besok"
    "Tapi Sya..." dia menatap mata
    ku lekat.
    "Tapi apa? Kan kamu juga yang
    suruh aku kerja disana toh?"
    "Tapi awalnya ku kira resto
    itu milik teman ku tenyata
    bukan" ucapnya lesu.
    "Memang kenapa jika pemilik
    resto itu bukan milik teman
    mu?"
    "Bukan apa apa"
    "Kamu jadi aneh Shi" aku
    memandangnya.
    "Aneh bagaimana?" Oshi
    mengerutkan keningnya.
    "Sifat mu seminggu ini jadi
    ya sedikit aneh setelah
    pertemuan kita dengan laki
    laki tempo hari di mall"
    aku menjelaskan keanehannya
    tapi dia hanya diam.
    "Memang ada apa sih antara
    kamu sama dia?" aku penasaran juga masalah apa
    ya sehingga membuat Oshi
    berubah seperti itu.
    "Tidak ada ko"
    "Lalu kenapa kamu larang aku
    bekerja di resto teman mu?"
    "Itu.... Itu karna, ck sudahlah
    lupakan" oshi meninggalkan
    ku keluar, aku mengejarnya
    dan menangkap pergelangan
    tangannya.
    "Apa lagi?"
    "Jelaskan dulu apa alasan mu
    melarang ku bekerja disana?"
    "Tidak ada yang perlu kamu
    tau, ini urusan ku dan kamu
    jangan ikut campur"
    Oshi menepis tangan ku dan
    bergegas pergi keluar rumah.
    BRAGHH, Dia menutup pintu
    dengan kerasnya, aku hanya
    memandang bingung kenapa
    dia harus marah saat ku
    tanya alasannya melarang
    ku bekerja disana??.
    Aku menghela nafas kecil dan
    masuk kedalam dapur untuk
    memasak makan malam.
  • Aku merapihkan meja dari
    segala macam sampah bahan
    masakan dan beberapa kulit
    bawang, ku buang semua ke
    dalam bak sampah.
    Aku melap dahi ku menghela
    nafas kecil setelah pekerjaan
    memasak makan malam sudah
    selesai dengan sukses.
    Aku mengambil piring panjang
    yang berisi gurame bakar dan
    beberapa makanan lain
    seperti kentang balado dan
    kangkung terasi.
    Aku menghirup aroma makanan ini dan ku bawa ke dalam
    tempat biasa aku dan oshi
    makan bersama sama.
    Aku melirik jam dinding
    yang menunjukkan jam makan
    malam, aku alihkan pandangan
    ku ke pintu tapi kenapa
    Oshi belum pulang juga ya?
    Kemana dia setelah tadi
    siang pergi ke luar dengan
    membanting pintu amat
    keras.
    Aku melirikkan mata ku
    melihat masakan yang sudah
    ku buat susah payah sebagai
    permintaan maaf ku tadi siang
    sudah memaksanya menjawab
    rasa penasaran ku.
    Aku merebahkan diri ku di atas
    kasur besar ini, aku menunggu
    sampai Oshi pulang tapi kedua
    kelopak mata ku terasa sangat
    mengantuk mungkin lelah
    karna seharian ini aku memasak
    terlalu banyak untuk makan
    malam.
    Akhirnya rasa kantuk pun
    menyerang ku dan perlahan
    aku pun terbuai ke dalam
    mimpi yang panjang.
    Semoga saja dia cepat pulang
    ucap ku dalam hati.
  • @ElninoS, @Just_PJ,
    @semua, @anan_jaya,
    @adith69, @Fazlan_Farizi
    udah gue up 3 sekaligus hari
    ini monggo di baca..
  • wahhh...
    Asik ya...
    Coba tiap hari update....
    Seru,.....
  • kok kayaknya cepet bgt ya bacanya.. berasa kurang mulu..haha
  • Mmm..konflik mulai timbul.....next updatenya mudah2an makin bnyak... Thanks sis :)
Sign In or Register to comment.