It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
aku dan Oshi menatap si
pelayan yang membawa
pesanan kami.
"Makasih ya mas" seru Oshi
dengan senyum. Pelayannya
pun membalas senyuman Oshi
dan dia pun pergi.
"Wahh, hamburgernya enak"
aku melihat hamburger jumbo
yang tergeletak indah di
depan ku.
Aku menggosok gosokkan
kedua tangan ku dan berniat
segera membawa hamburger
lezat ini masuk ke dalam
perut ku yang keroncongan.
"Eitss, tidak bisa. Ingat kan
perjanjian tadi Asya"
Oshi menahan pergerakan
tangan ku dan menatap
ke arah hamburger.
"Ya ingat, satu untuk berdua"
jawabku ketus.
"Pinter, kalau begitu potong
jadi dua ya" Oshi mengambil
pisau dan memotong
hamburger besar itu menjadi
satu.
"Aku bagian yang besar ya!
Aku kan yang pesan" aku
mengambil bagian yang
terbesar potongannya.
PLUKK, Oshi memukul tangan
ku dan mengambil bagian
yang tadi mau ku ambil.
"Ini bagian ku, sebesar ini
tidak akan habis di makan
sama kamu Sya"
"Dasar gemblung" dengus ku.
"Hobi makan mu keterlaluan"
aku menatap sengit potongan
kecil hamburger di depan
mata ku.
"Aku cuma bagian segini tapi
kamu besar" mulut ku terus
saja mengomel tanpa henti.
"Berisik banget Sya, jadi
makin ragu kamu ini
sebenarnya perempuan apa
laki laki sih?" tanyanya dengan
mulut penuh dengan makanan.
Aku menendang tulang
keringnya dan dia memuntahkan kunyahannya
ke atas meja.
"Uhuk uhuk aww" Oshi
memukul mukul dadanya dan
mengusap kakinya.
"Kamu ini selalu sukses buat
aku kesal terus Sya" aku
menatapnya kesal.
"Apa karna sekarang aku
tinggal di rumah mu, kamu
jadi seenaknya perlakukan aku
sesuka kamu begitu?"
"Bukan begitu Sya, kamu
jangan marah" Oshi berdiri
dan berjalan mendekat ke
kursi yang ku duduki.
"Terus apa!" seru ku keras.
Semua orang didalam food
court ini memandang ke arah
kami, Oshi hanya tersenyum
dan mengatakan semua baik
baik saja.
"Pelankan suara mu Sya,
di perhatikan banyak orang
kamu tau gak" bisiknya.
Ada seorang anak kecil yang
berbicara dengan polosnya
pada ibunya.
"Mamah, liat deh mereka
berantem persis seperti
mama dan papa di rumah ya?"
sang ibu hanya tertawa dan
menutup mulut anaknya, dia
meminta maaf kepada kami
dan bergegas pergi.
Aku dan Oshi hanya saling
menatap dengan ekspresi
wajah seperti orang bodoh
mendengar ocehan anak kecil
tadi.
@anan_jaya: belum kepikiran
endingnya pisah atau gak
bang masih samar.. Hehe
@semua: uwwh, ga begitu juga
ko bang..
@yuzz: wew, sesuatu ya..
@mahardhyka: yah apa??
@Fazlan_Farizi: udah...
Maaf.....
"Sya, jam berapa sekarang?"
"Jam 8 malam"
"Waktu itu berjalan cepat ya
jika momennya menyenangkan"
"Iya, kamu benar"
Saat ini kami berada di ujung
beranda Mall ini, ya lumayanlah
banyak pemandangan lampu
yang terlihat banyak jika di lihat dari atas sini.
"Lihat, kumpulan lampu itu
seperti kunang kunang ya"
"Iya....."
"Disini sudah jarang kunang
kunang, jadi anggap saja
lampu lampu itu kunang
kunang"
"Kamu sering kesini ya?"
"Ya sekali kali sih"
Aku memandang wajahnya
yang berkilau tertimpa cahaya
bulan, jika dilihat dari dekat
dia ganteng sih tapi badannya
memang sedikit kurus.
Baju tipis berwarna putih
gading bergambar sayap dan
di punggungnya
menambah kesan seperti
memiliki sosok lain.
Dia memalingkan wajahnya
menghadap ku.
"Ada apa??"
"Ah tidak"
"Sya...." bisiknya pelan.
"Hm?" gumam ku.
"Kamu dirumah saja ya jangan
bekerja"
"Loh? Memang kenapa?"
"Aku... Tidak mau kamu bekerja
di restoran teman ku itu"
"Memang kenapa?"
"Teman ku itu hanya pekerja
disana bukan pemiliknya"
"Lalu?"
"Boss pemilik resto itu sebenarnya..... "
PLUKKK, Ada yang menepuk
pundak Oshi dari belakang
ternyata ada seorang lelaki
tinggi dan berkacamata hitam.
"Hai, kamu Oshi kan?"
lelaki berkulit putih itu
tersenyum.
"Kamu kan??" Ekspresi wajah
Oshi tidak bisa di tebak.
Mata lelaki ini melirik ke arah
ku sebentar, dan memandang
ku dari atas ke bawah.
"Good, sudah dapat yang
baru ternyata" desisnya.
Oshi memutar matanya bosan.
"Kamu tidak pernah berubah
selalu saja menyakitkan, siapa
lagi korban berikutnya" tanya
Oshi sinis.
"Hahaha, oh kata kata mu
manis sekali Ochi"
apa dia bilang tadi? "Ochi"
dia menyebut nama Oshi
menjadi Ochi.
"Senang sekali bisa bertemu
dengan mu, aku tidak bisa
lama lama disini aku harus
pergi, Byee" dia melambaikan
tangannya dan aku masih
bisa melihat kedipan matanya
entah pada ku atau untuk
Oshi.
"Dia siapa?" tanya ku.
Oshi menghela nafas kecil.
"Tidak usah di bahaslah, nanti
juga kamu tau" Oshi berjalan
lebih dulu dan meninggalkan
ku sendiri.
"Mau kemana?" teriak ku kecil.
"Kita pulang"
di kostan Oshi, seminggu penuh
itu juga sifatnya berubah total
setelah pertemuan tak sengaja
di mall minggu lalu dengan
lelaki berkacamata hitam itu.
"Sya, kamu jangan kerja
disana ya" pinta oshi pada ku.
"Memang kenapa sih? Aku kan
sudah janji akan mulai bekerja
senin besok"
"Tapi Sya..." dia menatap mata
ku lekat.
"Tapi apa? Kan kamu juga yang
suruh aku kerja disana toh?"
"Tapi awalnya ku kira resto
itu milik teman ku tenyata
bukan" ucapnya lesu.
"Memang kenapa jika pemilik
resto itu bukan milik teman
mu?"
"Bukan apa apa"
"Kamu jadi aneh Shi" aku
memandangnya.
"Aneh bagaimana?" Oshi
mengerutkan keningnya.
"Sifat mu seminggu ini jadi
ya sedikit aneh setelah
pertemuan kita dengan laki
laki tempo hari di mall"
aku menjelaskan keanehannya
tapi dia hanya diam.
"Memang ada apa sih antara
kamu sama dia?" aku penasaran juga masalah apa
ya sehingga membuat Oshi
berubah seperti itu.
"Tidak ada ko"
"Lalu kenapa kamu larang aku
bekerja di resto teman mu?"
"Itu.... Itu karna, ck sudahlah
lupakan" oshi meninggalkan
ku keluar, aku mengejarnya
dan menangkap pergelangan
tangannya.
"Apa lagi?"
"Jelaskan dulu apa alasan mu
melarang ku bekerja disana?"
"Tidak ada yang perlu kamu
tau, ini urusan ku dan kamu
jangan ikut campur"
Oshi menepis tangan ku dan
bergegas pergi keluar rumah.
BRAGHH, Dia menutup pintu
dengan kerasnya, aku hanya
memandang bingung kenapa
dia harus marah saat ku
tanya alasannya melarang
ku bekerja disana??.
Aku menghela nafas kecil dan
masuk kedalam dapur untuk
memasak makan malam.
segala macam sampah bahan
masakan dan beberapa kulit
bawang, ku buang semua ke
dalam bak sampah.
Aku melap dahi ku menghela
nafas kecil setelah pekerjaan
memasak makan malam sudah
selesai dengan sukses.
Aku mengambil piring panjang
yang berisi gurame bakar dan
beberapa makanan lain
seperti kentang balado dan
kangkung terasi.
Aku menghirup aroma makanan ini dan ku bawa ke dalam
tempat biasa aku dan oshi
makan bersama sama.
Aku melirik jam dinding
yang menunjukkan jam makan
malam, aku alihkan pandangan
ku ke pintu tapi kenapa
Oshi belum pulang juga ya?
Kemana dia setelah tadi
siang pergi ke luar dengan
membanting pintu amat
keras.
Aku melirikkan mata ku
melihat masakan yang sudah
ku buat susah payah sebagai
permintaan maaf ku tadi siang
sudah memaksanya menjawab
rasa penasaran ku.
Aku merebahkan diri ku di atas
kasur besar ini, aku menunggu
sampai Oshi pulang tapi kedua
kelopak mata ku terasa sangat
mengantuk mungkin lelah
karna seharian ini aku memasak
terlalu banyak untuk makan
malam.
Akhirnya rasa kantuk pun
menyerang ku dan perlahan
aku pun terbuai ke dalam
mimpi yang panjang.
Semoga saja dia cepat pulang
ucap ku dalam hati.
@semua, @anan_jaya,
@adith69, @Fazlan_Farizi
udah gue up 3 sekaligus hari
ini monggo di baca..
Asik ya...
Coba tiap hari update....
Seru,.....