BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tak Selamanya

1356727

Comments

  • Aku menatapnya sedih, kenapa
    dia berbicara seperti itu seolah
    olah dia pernah tersakiti.
    Sosoknya memang selalu tegar
    kuat dan tenang tapi di balik
    itu semua aku bahkan tidak
    tau masalah apa saja yang datang menghadangnya.
    Apakah di balik senyum, tawanya, candanya dan juga
    sifatnya yang meneduhkan
    itu adalah benteng untuk
    memperkuat kokohnya
    agar dia tidak rapuh dan
    hancur di depan orang lain
    termasuk di hadapan ku.
    Beribu pertanyaan memenuhi
    kepala ku, dia ini begitu
    misterius, sekali pun aku tak
    pernah melihatnya bersedih
    akan sesuatu hal dia tetap
    Yoshi seperti biasa.
    Dia seolah kokoh di manapun
    dia berada tak pernah tumbang
    walau angin sedahsyat apapun
    menerpanya.
    Tapi kenapa saat ini dia menunjukkan sisinya yang lain
    aku melihat perubahan emosi
    setiap kata kata yang meluncur
    keluara dari bibirnya.
    "Ada apa?" tanyanya sembari
    memandang ku dengan tatapnnya yang teduh.
    "Tidak... Hanya saja.."
    "Sudah, jangan terlalu di
    pikirkan perkataan ku tadi ya"
    "Aku baik baik saja, seperti
    biasanya" jawabnya seolah
    bisa membaca pikiran ku yang
    cemas dengan sikapnya tadi.
  • Oya kemaren2 kan dia baru datang ke indonesia ya..[/quote]

    iya, tgl 3 nov..
  • Asya oshi, so cutee!
  • hohoho.. ane slalu menyimak kok dr awal, cm emang blm komen aja.. :D
  • Sory Baru baca ne...
  • "Are u serious?" tanya ku
    cemas.
    "Yeah, im fine" ucapnya dengan
    senyuman. Aku menyentuh
    tangannya dan memainkannya.
    "Masak bareng yuk?"
    "Hah?"
    "Iya, kita berdua masak"
    aku tersenyum lebar, oshi
    mengerinyitkan kening.
    "Gosong gimana?"
    "Kan ada aku" aku menepuk
    nepuk dada ku bangga.
    "Kalau gak enak gimana?"
    "Pasti enak kok"
    "Kalau gak hmpp..."
    aku menyumpal mulutnya
    dengan serbet dapur.
    "Berisik!" aku berlari dan
    kabur sebelum terkena omelannya.
    "Hyakk.. Asya!" oshi melempar
    serbet ke sembarang tempat.
    Dan pergi menyusul ku
    ke dapur.
    Aku bersembunyi di bawah
    kolong meja dapur, tiba tiba
    oshi menarik tangan ku keluar
    dari sana.
    "Kamu ini jail sih Sya, mulut
    ku di sumpal pake serbet bau
    begitu" dia mendumel tidak
    jelas, aku hanya tertawa.
    "Kamu cerewet sih Shi"
    "Tapi gak gitu juga kan
    caranya. Gak sopan"
    "Iya deh maaf" ucapku
    menyesal.
    "Gak ada maaf" serunya tegas.
    "Kok gitu" ujar ku sedih.
    "Apa dong biar kamu gak
    marah lagi dan maafin aku?"
    "Hoho, syaratnya mudah"
    oshi menaik naikkan alisnya.
    "Kok perasaan ku tiba tiba
    ga enak yah" aku mengusap
    belakang leher ku.
    "Hahahaha" oshi hanya tertawa
    sadis ala emak emak di tv.
    Aku menggeleng gelengkan
    kepala ku melihat kelakuan
    anehnya.
    "Buatin aku sarapan"
    "Nah kan pasti ga enak
    akhirnya"
    "Loh? Itu syarat biar kamu
    bisa di maafkan"
    "Tapi kan perjanjiannya tadi
    masak bareng Oshi!"
    "Kapan perjanjiannya di buat?
    Aku lupa tuh"
    "Curanggg!" aku menendang
    kakinya keras.
    "Aduhh" oshi meringis pelan,
    dan berjongkok memegang
    kakinya yang memerah.
    "Kamu kasar Sya"
    "Bodo" ucap ku ketus.
    "Anak kecil" serunya.
    "Biar" dengus ku.
    "Asya manis..." jawabnya dengan terkekeh pelan.
    "Biar..... Ehhh?! Enggak ya!"
    ucap ku tak terima, oshi
    tertawa kecil.
    "Aku bukan perempuan!"
    jawab ku protes.
    "Laki tapi hobi masak?
    Patut di pertanyakan tuh"
    "Oshi! Gak jadi aku masakin
    tau rasa kamu" umpat ku.
    "Haha.. Ya ya becanda"
    aku menghentakkan kedua
    kaki ku lantai dan segera
    pergi meninggalkannya.
    Oshi keburu melingkarkan
    tangannya di pinggangku.
    "Sorry" bisiknya.
    "......." aku diam, diam karna
    pelukannya yang membuat ku
    tak bisa berkata apapun.
    "Ayo masak" oshi mengecup
    pipi kiri ku dan melepaskan
    pelukannya. Aku hanya
    mematung dan memegang
    pipi ku karna kecupan basah
    bibirnya.
  • rajin ya updatenya...part ini sweet banget...
  • "Kamu potong cabe merahnya
    dan bawang merah ya"
    ucapku sok mengajari.
    "Nanti tangan ku yang ke
    potong gimana?"
    "Emang nasibnya begitu kali?
    Terima ja" jawab ku cuek.
    "Tega banget ngomongnya"
    oshi mulai memotong
    motong cabe merah besar.
    "Haha" aku mengambil
    ebi dan mengelupaskan
    kulit kerasnya dari badan ebi
    (udang). Aku mengambil satu
    wortel dan mengirisnya
    menjadi dadu dadu kecil.
    Aku menengok ke sebelah
    ku dan melihat hasil potongan
    oshi.
    Mata ku terbelalak melihat
    ukuran potongan cabe yang
    di potong oleh oshi.
    "Ya ampun, kamu mau potong
    cabe apa mau sunat orang?"
    aku mengambil potongan
    besar cabe dan menunjukkan
    kepada oshi.
    "Potongannya terlalu besar.
    Ini sih 3 senti juga ada"
    aku mengeleng gelengkan
    kepala ku frustasi.
    "Ck, memangnya harus berapa
    senti sih irisannya" ucapnya
    kesal.
    "Gak sampe beberapa senti
    oshi, tipis tipis lah masa
    kamu gak bisa sih"
    "Aku kan udah bilang aku
    ga bisa masak Asya"
    "Tau, tapi jangan terlalu
    besar lah potongannya"
    "Kalau potongannya sebesar
    ini sih namanya buat hiasan
    makanan"
    "Ah, aku nyerahlah" dia
    menaruh pisaunya di atas
    tatakan dan bersandar pada
    meja dapur.
    "Kamu ini gimana sih"
    "Kemari" aku menarik
    tangannya dan mengajarinya
    cara memotong cabe yang
    benar.
    "Tipis Shi, tapi jangan terlalu
    tipis nanti bentuknya gak
    bagus"
    "Kamu bawel banget Sya,
    kalau soal masak"
    "Udah liatin ja caranya"
    aku mengiris kecil cabe merah
    sampai ke ujungnya.
    "Yap selesai" aku melap tangan
    ku pada serbet si sebelah
    tatakan.
    Oshi melihat hasil pekerjaan
    ku yang rapih dan bagus.
    "Haha, calon istri yang baik
    nih jago masak pula"
    aku menepuk wajahnya
    dengan tangan ku bekas
    irisan cabe merah.
    "Shit! Perih Sya!" raungnya.
    Aku hanya tertawa dan
    menjauh dari jangkauan
    tangannya.
    "Rasain.." aku meneruskan
    masakan ku dan tidak
    memperdulikan ocehan
    ocehan pedas yang keluar
    dari bibirnya.
  • hehehehe...sweet bgt dah masak bareng...heuuu...
  • So sweet ϐªηgε† sih
  • ciyusss!! co cweetttt,,;)
Sign In or Register to comment.