BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tak Selamanya

1192022242527

Comments

  • 22.30 PM.
    ****

    "Nngg"
    bibirnya mengerang kecil saat kedua matanya terbuka mencoba
    mebiasakan penerangan lampu yang terasa menyilaukan mata.
    Kedua matanya mengedip beberapa kali, ia mengucek pelan
    matanya menghalau semua rasa
    kantuk yang perlahan mulai menyerangnya kembali.
    Matanya menyipit memandang
    sekeliling ruangan, ia tidak menemukan sosok sahabatnya
    itu disampingnya. Yang ia lihat
    hanyalah sehelai selimut tebal
    yang menutupi seluruh tubuhnya.
    Perasaannya ia berbaring tadi tidak ada selimut diatas tubuhnya
    tapi kenapa tiba tiba ada selimut
    putih yang membungkusnya melindunginya dari dinginnya
    malam diluar sana, tangannya
    menggenggam selimut biru itu
    dan pikirannya mulai mengarah
    pada teman kentalnya, siapa lagi
    kalau orang yang menyelimutinya
    itu pasti adalah Yoshi.
    Rasya tersenyum kecil dan memeluk selimut tebal itu dalam
    dekapannya, entah kenapa hanya
    hal kecil seperti ini pun bisa
    mengobati perasaannya yang semula sendu kini sedikit menghangat.
    Perlahan pintu kayu yang itu
    terbuka menampilkan sosok pemuda yang tadi ia cari ternyata
    kini ada di hadapannya, berdiri
    tegap dengan membawa sekantung penuh makanan pada
    plastik hitam yang ia jinjing.
    Yoshi tersenyum tipis dan mendekat pada sahabatnya yang
    masih duduk manis diatas kasur
    besar miliknya, ia duduk menghadap Rasya dan memamerkan kantung plastik
    berisi penuh makanan itu pada
    Rasya.
    "Kamu sudah bangun ya? Maaf
    ya kamu pasti terbangun karna
    aku membuka pintunya terlalu
    berisik"
    Ucapnya dengan senyuman lembut yang tetap menghiasi
    wajahnya. Rasya menggelengkan
    kepalanya pelan.
    "Tidak ko. Aku terbangun sendiri"
    Rasya tersenyum tipis, memasang
    wajah manis di depan Yoshi.
    "Kamu bawa apa?"
    "Nasi goreng, aku lapar jadi ya
    keluar sebentar.."
    "Memang Levi kemana?"
    Tanya Rasya, melihat mimik wajah Yoshi yang berubah diam
    ia pun menutup mulutnya dengan
    sebelah tangan.
    "Ah, ma maaf"
    Rasya menundukkan kepalanya.
    Yoshi tersenyum kecil dan mengelus kepala yang sedang
    menunduk itu dengan sayang.
    "Tidak apa apa, dia sudah pulang
    sejak tadi"
    Yoshi menaruh kantung plastik
    itu kepangkuan Rasya. Rasya
    mengangkat wajahnya menatap
    Yoshi bingung.
    "Ini apa?"
    Rasya memiringkan wajahnya melirik sebentar isi didalam kantung plastik di depannya.
    "Ayam goreng. Makanlah"
    Yoshi bangkit dan melepas kemeja kantornya dari tubuhnya
    yang penuh dengan keringat.
    Rasya terpaku menatap pemandangan di hadapannya saat ini.
    Yoshi yang sadar sedang di perhatikan pun menolehkan kepalanya menatap Rasya.
    Kemudia ia tersenyum kecil dan
    menepuk kepala besurai hitam
    tersebut.
    "Aku belum mandi, makanlah dulu aku mandi dulu ya.."
    tangannya meraih handuk yang
    menggantung disisi pintu kamar
    mandi dan masuk kedalam setelah lebih dulu mengunci pintu.
    Rasya mengedipkan matanya sekali, dua kali dan ketiga kalinya
    sampai akhirnya wajahnya memerah perlahan begitu sadar
    ia baru saja melihat Yoshi yang
    setengah telanjang membuka baju didepannya. Ia menggeram
    lirih dengan kebodohannya lalu
    memukul kecil kepalanya.
  • Arrh typo maaf maksudnya ayam goreng bukan nasi goreng Dx
  • Hahahaha gak terlalu nampak kok typo nya,,
  • Terdengar bunyi gemericik air yang keluar dari lubang lubang kecil shower, suara dari air tersebut seolah menggema setelah jatuh menghantam lantai porselain yang dingin.
    Dilain tempat Rasya yang masih diam, duduk dengan manisnya memegang sekantung plastik berisikan makanan favoritnya.
    Jemarinya dengan pelan membuka kantung plastik di tangannya meraih satu ayam goreng yang penuh dengan remahan tepung yang melapisi daging didalamnya.
    Air liur terasa mengalir keluar
    saat matanya memandang penuh
    nafsu pada paha besar berlapis
    tepung yang krispy nan lezat.
    Ia membuka mulutnya lebar lebar
    dan segera memakannya dengan
    lahap tak lupa menikmati sang
    paha ayam goreng yang sudah
    masuk mengisi perutnya yang tiba tiba terasa kosong.
    Pintu kamar mandi pun terbuka
    menampakkan sosok Yoshi yang
    hanya terbalut dengan handuk tipis yang melilit pinggangnya.
    "Wah wah. Sepertunya kamu lapar ya Sya haha"
    ucap Yoshi tiba tiba, Rasya yang
    kaget dengan suara berat di belakangnya pun akhirnya tersentak dan tersedak ayam yang sedang ia kunyah.
    "Uhuk uhuk, Grahh"
    ia menepuk nepuk dadanya, mulutnya terbuka menutup seperti ikan koi yang kehabisan
    oksigen, Yoshi yang terkekeh pelan melihat keadaaan tersebut
    pun panik seketika saat kedua
    tangan Rasya menggapai gapai
    sesuatu.
    "A Air uhuk uhuk"
    dengan gerakan yang gesit dan apik segera saja Yoshi mengambil segelas air dan memberikannya
    pada sahabatnya itu.
    Entah sadar atau tidak karna gerakan yang dibuat oleh Yoshi
    menyebabkan handuknya yang
    melilit di pinggangnya pun melorot dan jatuh didepan Rasya.
    SPRUTT, air yang diminum Rasya
    pun menyembur keluar melihat
    adegan tak senonoh di depannya.
    Air yang semula penuh mengisi
    mulutnya perlahan menetes membasahi dagu dan lehernya.
    Matanya membulat melihat penampilan Yoshi saat ini.
    Yoshi menekuk alisnya melihat
    wajah sahabatnya tiba tiba memerah.
    "Apa?"
    tanyanya polos, Rasya menggerakkan kepalanya yang terasa kaku dan menunjukkan
    tangannya pada sesuatu yang
    menggantung pada kedua pahanya.
    Yoshi mengikuti arah tunjukan
    jemari Rasya di bagian bawah
    handuknya dan apa yang ia lihat
    benar benar membuatnya shock.
    "Arghhh Shit!"
    Raungan frustasi pun menjadi pelengkap kebodohan Yoshi malam ini, dengan secepat kilat
    ia menyambar handuknya dan
    masuk kedalam kamar mandi.
  • @DM_0607, @arieat,
    ini lanjutannya..
    @beepe, iya :DD
  • Ɨƚª=DƗƚª=DƗƚª=DƗƚª ‎​​​​​Ɨƚª=DƗƚª=DƗƚª=DƗƚª.....
    Shock terapy!
  • ya ampun, pasti rasya nantinya ga jadi makan tuh ayam, kebayang-bayang terus 'itu' nya si yoshi ..
    Ish, knp sih si levi dateng pas yoshi mau jawab ungkapan cintanya rasya ..
  • Ahahahhaahahah si rasya dapat bonus tuh,,,
  • iya...dapat 2 paha gratis beserta "isi"nya =))
  • Dua tubuh sedang bercumbu dengan mesranya diatas ranjang
    yang berantakan, sprei yang terpasang rapi pun kini terlihat
    kusut dimana mana akibat aktivitas panas yang dilakukan kedua pria dewasa diatas ranjang besar.
    Sehelai demi sehelai kain yang membalut tubuh keduanya pun
    kini terlepas, teronggok begitu
    saja diatas lantai keramik dan
    beberapanya ada yang terlempar
    jauh didekat pintu yang tertutup
    rapat.
    Peluh menetes dari kedua kulit yang saling bergesekan, pemuda
    diatasnya terlihat mendominasi
    setiap hentakan bendanya yang kini bersarang didalam tubuh pria dibawahnya.
    Sang pemuda yang pasrah menerima hentakan paksa dari
    pihak yang medominasinya pun
    hanya bisa mengeluarkan desahan nikmat saat benda hangat yang berdenyut itu makin
    keras menghantamkannya jauh
    semakin dalam.
    "Argghh!"
    erangan tertahan pun menggema
    di dalam ruangan remang yang
    hanya bercahayakan lampu kecil
    berwarna di atas buffet disaat
    keduanya mencapai titik kenikmatan.
    ****
    Rasya terbangun dari mimpi indahnya saat dirasa celananya
    basah dan lengket, ia membuka
    matanya dan duduk diatas kasur.
    Matanya memandang jendela
    kecil yang mulai diterangi sinar
    matahari melalui celah celah lubang pentilasi.
    Tangannya meraba celananya yang terasa sempit dan basah, ia mengumpat pelan dan bangun bangkit masuk kedalam kamar
    mandi.
    Pintu kamar mandi terbuka setelah sebelumnya Rasya mengganti celananya dengan celana yang baru, matanya mengedar melihat gumpalan
    besar tubuh manusia yang tertutup oleh selimut, tubuh yang
    sedang meringkuk dengan nyamannya diatas kasur.
    Dengan ekor matanya ia menatap
    tubuh sahabatnya yang kini menggeliat dari posisi tidurnya,
    mata yang semula tertutup itu
    kini perlahan membuka dan menampakkan keindahan didalam iris hitamnya yang sayu.
    Yoshi menguap pelan, dahinya
    berkerut melihat Rasya yang berdiri mematung tanpa melepaskan perhatiannya pada
    dirinya, ia berdiri diam disamping
    dinding yang membatasi ruangan
    ini dengan dapur.
    "Kenapa melamun?"
    tanya Yoshi menyadarkan Rasya dari lamunannya memandangi
    tubuhnya yang masih ditutupi
    selimut.
    "Hah? Ah maaf"
    Rasya tersentak, dan menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. Yoshi mengangkat kedua
    bahunya dan segera beranjak dari atas kasurnya nyamannya.
    Menguap pelan dan menghilang
    diantar pintu kamar mandi yang
    kini menutup. Rasya menghela nafas lega. Memikirkan mimpi panasnya semalam bersma Yoshi.
  • Jiaahhkkk... Mimpi.. kiciwa penonton..
  • serruu bgt, suka keluguan dan kejaiman rasya, suka ama hubngan persahabatan mreka, yg bkin greget tuh ada levi nya, tp bgus jga deh ada dia, buat warna untuk perkembangan hubngan oshi-asha.. Mga mereka tetep bersama selamanya....
    Agak takut sih liat jdulnya, tp optimis aja...
    Oya udah smpat bayangin nih oshi, melorot didpn mata...:)
    lanjutttt.....
  • Tersiksanya 2 hati yg menahan ego!
  • Rasya bersandar nyaman pada dinding dibelakangnya, ditangan
    kirinya ia memegang sebuah remot tv sedangkan tangan satunya ia menyuapkan sesendok
    bubur ke mulutnya yang terbuka.
    Ya saat ini Rasya sedang sarapan
    ditemani dengan semangkuk bubur hangat dan televisi yang
    menyala. Dengan lahap ia menyuap kembali sendok itu masuk kedalam mulutnya.
    Didapur Yoshi terlihat asik dengan
    acara mencukur jenggot tipis yang
    mulai tumbuh disekitar dagunya.
    Ia menatap pantulan dirinya pada cermin kecil yang terpasang diatas wastafel, menggosok sedikit hasil
    cukurannya.
    Bibirnya melengkungkan sebuah
    garis tipis senyuman, atau lebih
    tepatnya seringai kecil. Ia menaruh alat cukurnya dan beranjak pergi dari dapur.
    Menyembulkan kepalanya diantara pembatas kamar dan dapur, matanya melirik Rasya
    yang sedang asik memakan sarapan paginya dengan duduk
    tenang diatas kasur.
    Ia mendekati Rasya, mendudukan
    dirinya disamping sahabatnya.

    "Enak?"
    tanya Yoshi pelan, Rasya menghentikan suapannya dan
    menengokan kepalanya menatap
    Yoshi.
    Rasya menganggukan kepalanya
    sebagai jawaban, Yoshi tersenyum
    kecil. Tangannya mengacak rambut Rasya yang ternyata terasa lembut saat surai hitam itu bersentuhan dengan jemarinya.
    Rasya mendesah protes dan merapihkan kembali rambutnya
    dengan benar, ia merengut sebal
    kembali menyuapkan sesendok
    bubur ke dalam mulutnya.
    Perlahan jemari itu mengangkat
    kembali sendok yang terbuat dari
    logam itu di hadapan wajah Yoshi yang sedang menatap bingung
    padanya.

    "Makan, buburnya enak"
    Rasya tersenyum menanggapi
    kebingungan sahabatnya, dengan
    ragu Yoshi membuka mulutnya
    dan memakan bubur suapan pertama dari sahabatnya yang manis.
    "Sya.."
    kata Yoshi lirih, tangannya meraih pinggang sahabatnya kedalam sebuah pelukan hangat.
    Rasya tersentak saat merasakan
    sebuah tarikan kecil di pinggangnya dan saat tangan itu
    melingkari pinggulnya memerangkapnya dalam sebuah
    dekapan.
    Rasya menghentikan acara makan
    paginya, kepalanya menunduk wajahnya memanas merasakan hembusan nafas Yoshi yang menggelitik di tengkuknya yang
    tak mampu di tutupi oleh baju
    putih tanpa lengan.
    Yoshi menyandarkan kepalanya
    pada bahu sahabatnya, bibir tipis
    itu melengkungjan senyuman merasakan getaran kikuk pada tubuh yang saat kini ada di pelukannya.

    ***
  • So sweet
Sign In or Register to comment.