It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Monic: hehee hdup kalbar wkkwkwkw
@Faisalits_ wah suka kodok juga ya, asikkkkk
@adam08 Hehehe masih di pertimbangkan sih,, liat kedepan gmna dlu, skg sih pov windra dlu, lihat keperluan certa, klo mang di perlukan ya mngkn akan ad pov james, krena kan susah mnggambarkan sosok james melalui pov windra, klo james kan sosoknya lbh dwasa n tenang gtu
btw, ntr aq post lgi, mmupung lbur jdi byak waktu buat ngetik, untuk yg di post ntr dah slsai ngetik, klo yg bsok msih dlam pngerjaan, aku akan ushakan sering post biar gk trllu lma
#asahgolok..
eh wil.. request pov nya doni dong.. yang konyol abis tapi..
menurut loe klo gw mke pov james gmna jeff??
@Adith69 thank u, btw ftomu gede amat, gmna cranya? aq jg mo eksis dgn fto gede wkwwwkwk
mengsiong2 ya kalo apdet...
karang em.,masi suka seh..
@faisalits_ hehehheheheheh harus suka, kodok kan lucu
“Hmmm nggak, aku nggak apa-apa, silahkan masuk” ajakku ramah
“Nggak usah deh, aku Cuma mau kasih ini saja” dia memberiku sekotak bingkisan
“Iya terima kasih, aku Windra” aku mengulurkan tanganku
“Oh, aku Nando” jawabnya ramah, aku tinggal 5 rumah dari sini, kalau kamu sempat main ya kerumah ” katanya sambil tersenyum mesum
‘Ihhhh baru kenal aja senyumnya sudah mesum’ kataku dalam hati
“Oh, iya ntar aku kesana, makasih ya” kataku lalu menutup pintu, huhh aku kira yang datang Dimas Anggara, kok malah Tukul yang datang, *kecewa
“Siapa Win?” Tanya ibu dari dalam
“Tetangga baru Bu, ngasih bingkisan nih” kataku
“Oh, baik banget, kamu sudah kenalan?” Tanya Ibu saat aku berjalan masuk ke dapur
“Sudah bu, namanya Nando, kayaknya sih seumuran denganku”
“Wah bagus itu, kan bisa jadi temanmu”
“Hmmm, tapi bu, wajahnya itu lho”
“Lha, kenapa?” Tanya ibu heran
“Hmmmm nggak deh hehehe”
“Pasti jelek ya? Jangan gitu sayang, temenan tuh jangan lihat dari wajah, tapi lihat dari hati” nasehat Ibu
“Iya bu, Win ngerti, Cuma Win agak rada nggak suka aja sama senyumnya”
“Memang senyum dia seperti apa?”
“Pokoknya aneh deh bu, ntar kalau Ibu ketemu ibu lihat sendiri saja”
“Yang tetangga depan rumah ya? Tadi ibu lihat sudah ada yang bersih-bersih”
“Bukan bu, dia baru juga, tempati beberapa rumah dari sini bekas rumah Pak Andre”
“Oh, iya kemarin Isah juga sudah cerita sama ibu kalau ada tetangga baru”
“Kalau yang di depan rumah mah cakep bu, kayak artis” pujiku
“Huss kamu itu, ingat temanan jangan milih-milih”
“Iya bu” aku dan Ibu kembali melanjutkan masakan kami yang tertunda
“Hmmm wangiiii, pasti enak” pujiku
“Ibuuuuuuu” teriak Doni dan langsung berhambur ke pelukan Ibu, dasar tuh anak manja, kalau sudah ketemu ibu manjanya minta ampun
“Ehhh jagoan ibu sudah bangun, hayo hari ini nakal nggak?”
“Nggak dong Bu, Doni kan lucu, nggak nakal”
“Apanya yang lucu, jelek gitu ah, terus siapa bilang kamu nggak nakal. Uang abang habis buat beliin kamu es krim” tembakku dengan wajah manyun
“Kan abang yang janji mau beliin Doni es krim” belanya
“Sudah-sudah, kalian berdua ini nggak pernah bisa akur”
“Hehehe, kadang juga akur kok Bu kalau sudah nonton kartun bareng”
“Akur dari mana, kemarin pagi kalian kan berantem waktu nonton kartun” kata Ibu
“Itu kan kartun bodoh Bu, masa kodok di takutin”
“Ninja Hatori kan bagus bang, kodok jelek itu yang suka ganggu”
“Apa?? Kodok jelek?” jengkelku, panas sudah naik ke ubun-ubun karena binatang kesayanganku di ejek
“Sudah, cepat makan sana, berantem saja terus”
“Holeeee” Doni melompat kegirangan
“Doni mau di cuapin ibu”
“Ehhh gak boleh, sudah besar nggak boleh lagi di suapin” kataku
“Biarin, wueeeeeeee”
Selesai makan, aku kembali ke kamar untuk mengerjakan tugas-tugasku yang sudah menumpuk, kulihat di depan kamarku masih terang, wah Dimas Anggara sepertinya belum tidur, aku menyikap tirai jendela untuk melihatnya
Cihuiiii dia lagi di balkon, cowok cakep itu sedang memakai baju putih dengan celana pendek. Wajahnya tampak sangat sendu, pasti dia sedih pindah kesini, wajar sih, kalau baru pindah pasti harus menyesuaikan diri,
Kulihat dia terus memandangi Hamsternya, dan dia menangis, entah kenapa aku juga merasa iba melihatnya, pasti Hamster itu punya kenangan tersendiri untuknya.
Ku pandangi terus dirinya, entah kenapa aku dapat merasakan kehampaan dari matanya, mata yang di genangi air , dia menangis kulihat dia mulai sesunggukan, dia melipat kedua kakinya dan menangis dalam diam.
“Kamu kenapa?” aku hanya bisa memandang dia dari jauh, aku ingin sekali mengiburnya, tapi bagaimana caranya, aku belum kenal dia.
“Ahhh pusing” teriakku
Dia memandangku, mungkin dia mendengar teriakkan ku tadi, kulihat dia cepat mengusap air matanya dan masuk ke dalam kamar beserta hamsternya, tak berapa lama dia mematikan lampu kamar
“Ahhh dasar bodoh” umpatku pada diriku sendiri
“Tapi dia kenapa ya?” aku menjadi tak bersemangat mengerjakan tugas-tugasku lagi.
“Iya terima kasih” ku dengar sepertinya ibu sedang berbincang-bincang dengan seseorang saat aku ke dapur untuk membuat susu
“Saya Regina, saya baru pindah tadi pagi”
“Saya Wanda” jawab ibu
“Ehhh ada Windra, sini nak kenalkan tetangga baru kita”
“Malam tante Regina” salamku
“Malam Windra, saya sudah bertemu Windra tadi siang Bu, dia yang membantu saya berkenalan dengan tetangga disini”
“Ohh, Bu Regina punya berapa anak?” Tanya Ibu, aku duduk di samping Ibu
“Cuma satu Bu, namanya James, sudah kelas 2 SMA, besok juga sudah masuk kelas”
“Wah kebetulan sekali, Windra juga kelas 2 SMA, mau di masukan sekolah dimana Bu?” Tanya Ibuku
“Saya juga belum tau Bu, soalnya saya juga nggak tau sekolah disini”
“Masuk ke sekolah Windra aja Tante” Saranku cepat
“Boleh juga, Windra sekolah dimana?”
“Saya di Immanuel tan, di kelas IPS” jawabku
“Ok, akan tante pertimbangkan, tante juga mau bertanya ke mertua, soalnya dia yang mengurus segala keperluan James” jawab tante Regina
“Kok James gak di bawa Bu?” Tanya Ibuku
“Tadinya sudah di ajak, tapi James sudah tidur sepertinya” jawab Tante Regina
Aku tahu dia berbohong, barusan juga aku melihat James sedang duduk di balkon, sepertinya James bukan orang yang gampang bersosialisasi
“Oh begitu, ya sudah, lain kali juga bisa, Win, kamu yang ajak James berteman ya” saran Ibu
“Iya bu” Jawabku patuh
“Kalau Bu Wanda sendiri punya berapa anak?” Tanya tante Regina basa basi, padahal tadi siang juga sudah aku jelaskan kalau di rumah hanya ada aku, Ibu dan Doni
“Saya Cuma punya 2 jagoan bu, Windra sama Doni, Doni sudah tidur tadi, kalau Bu Regina sendiri?”
“Saya Cuma punya James bu” jawab tante Regina dengan wajah murung, pasti dia merasa berat hidup tanpa suaminya
“Suami saya baru meninggal 2 minggu lalu” sambungnya dengan wajah sendu
“Saya turut berduka cita, tapi bu Regina harus tetap semangat ya, saya juga sudah menjanda beberapa tahun, ayah Windra menginggal karena kanker otak, waktu itu saya juga sangat terpuruk dan untungnya ada Windra dan Doni, jadi saya bisa bertahan sampai sekarang” jawab Ibu membesarkan hati tante Regina
“Iya bu” jawab nya sambil tersenyum
“Bu, tante, Windra ke kamar dulu ya, mau kerja PR dulu”
“Oh iya, silahkan” jawab tante Regina
Aku berlalu meninggalkan mereka di ruang tamu, aku paling nggak suka dengan suasana yang sendu seperti itu
Tapi tak lama setelah aku masuk kamar, ku dengar suara tawa Ibu dan tante Regina. Wah ternyata mereka cepat sekali akrabnya, aku senang kalau ibu memiliki teman baru
Setengah jam kemudian aku melihat dari jendela,tante Regina pulang ke rumahnya dan menutup pintu
**************
“Woi balikin sial” teriak Miko karena Hp nya di ambil Roni
Beginilah kelasku, setiap hari pasti ada saja kegaduhan yang terjadi, mulai dari lempar kertas, lembar pulpen, lempar kwaci sampai lempar bakwan.
“Win, sibuk aja kau dari tadi”tegur Mini sahabatku
“Iya nih, kerjaan aku belum beres, malah pak Albert yang masuk lagi nih” kataku, pak Albert adalah guru Ekonomi yang lebih garang dari Hedger
“Nih nyontek punya aku aja” Mimi menyodorkan bukunya, aku tersenyum mesum padanya
“Dikelas ini hanya Mimi deh yang paling cantik” Pujiku
“Ahhh kau ada maunya baru muji” kulihat dia tersipu-sipu, memang gampang menaklukan cewek,
“Selesai” aku tersenyum lega setelah isi dari buku Mimi sudah tercopy di buku ku
“Win, dah dengar belum, katanya ada murid baru, sekarang sudah di ruang guru” info Rini sang ratu gossip kelas
Apakah mungkin James ya, ahhaaaiii senangnya.
“Pindahan dari mana?” Tanya Mimi
“Nggak tahu juga, tadi Cuma lihat sekilas”
“Cakep nggak?” Tanya Mimi si centil itu
“Nggak tahu, tadi Cuma lihat punggungnya, kelihatannya sih cakep, dari punggungnya”
Wah aku tambah yakin kalau James yang masuk hehehe
“Ehhh Ron, hari ini kau pindah dulu ya ke bangku Bimo” aku mengusir Roni
“Lha kenapa, kan hak aku dong mau duduk dimana” jawab Roni
“Aku Lagi terserang virus nih, kau mau ketular”
“Virus apa sob?” Tanya Roni heran
“Kemarin sih kata dokter Bakterikarmodia” jawabku asal
“Apaan tuh?” Tanya Roni dengan muka polos
“Pokoknya virus deh, kalau ketular bahaya, sebagai sahabat kau yang baik, aku nggak mau kau ketular”
“Ihhh, ok deh” Roni segera angkat kaki dari bangku ku, dia memang cakep, tapi sedikit lola, alias loading lama, orang ngomong apapun bakal di percaya
Hehehe akhirnya bangkuku sudah kosong, pasti James bakal di minta duduk bareng aku *Setan bekerja
“Pagi anak-anak” sapa pak Albert yang sudah berada di depan pintu
“Pagi pak” serentak semua siswa
“Hari ini akan ada murid baru, ayo kamu masuk” panggil pak Albert
Hatiku sudah dag dig dug, seorang laki-laki masuk ke kelas, semua panghuni kelas terdiam semua menatapnya.
@2Dirpra: nggk kok, skli aja, cb deh bca baik2
“Cuma satu Bu, namanya James, sudah kelas 2 SMA, besok juga sudah masuk kelas”
........................
“Saya Cuma punya 2 jagoan bu, Windra sama Doni,
Doni sudah tidur tadi, kalau Bu Regina sendiri?”
“Saya Cuma punya James bu” jawab tante Regina"
That
udah keserang bakteri frogilaholik..
udah keserang bakteri frogilaholik..