BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1394042444559

Comments

  • wahhh...
    bnyk bnr lnjtnya...
    sampai sedtik dh selesai bacanya....
    heheheee...
  • Ayok dilanjut sayang bner dah jauh2 gni critanya
  • Kepingan kelima puluh dua.


    ********

    Kelvin Pov.


    Tangan ku bergerak menyentuh
    kain yang membalut tubuh ku,
    menaikannya perlahan sebatas
    pusar. Mata ku melirik sekilas
    bagaimana tatapan mata Deka
    melihat aksi nekat ku yang
    memalukan ini.
    "Nafsu banget lu liatinnya"
    celetuk ku asal, terlihat sekali
    matanya tidak berkedip sedetik
    pun saat tangan ku mencoba
    menyibaknya ke atas.
    "Berisik. Udah cepet naikin"
    aku menaikkan baju ku dan
    mengikatnya ke pinggul, terlihatlah otot perut ku yang
    terbentuk berkat hasil latihan
    ku selama ini.
    "Begini?"
    aku memperlihatkan ikatan baju
    ku di pinggul ku padanya, deka
    menahan nafasnya lalu menatap
    ku lama.
    "Kenapa? Ini bener kaga?"
    aku meninggikan suara ku dia
    mengerjapkan matanya dan
    menganggukan kepala.
    "Huh" aku mendengus kecil,
    menarik tutup lipstiknya lalu
    menatapnya tajam, aku berdoa
    dalam hati semoga teman teman ku tidak ada yang melihat ku dalam keadaan ku
    yang memalukan begini.
    "Geu bukan lelaki sejati lagi
    kalau begini.." ucapku lirih
    dengan suara yang memelas.
    "Hahaha.." aku mendengar
    suara tertawanya, ia menahan
    tawanya dengan membekap
    mulutnya dengan satu tangan.
    "Gue hajar kalau lu berani
    ketawa lagi.." umpat ku.
    "Ok ok, sudah kalau begitu"
    ia mengambil lipstik itu dari
    tangan ku lalu membuangnya
    ke tempat sampah. Mata ku
    berkedip sekali tak percaya
    dengan apa yang dia lakukan.
    "Kok di buang?" tanya ku.
    "Gue kasian sama lu. Yah anggap ja itu cuma lelucon"
    "Gue ga butuh belas kasian lu
    ya. Dasar sombong.."
    aku berjongkok dan mencari
    keberadaan lipstik yang tadi
    di lempar olehnya, deka menarik tangan ku.
    "Udahlah, lupain itu gue cuma
    becanda ko"
    aku menepis tangannya mata ku merah nafas ku tersenggal
    tangan ku terkepal kuat.
    "Becandaan lu gak lucu.."
    "Sorry.." ia menatap ku datar,
    nada suaranya terkesan acuh
    tidak ada rasa bersalah apapun
    saat mengatakan kata maaf.
    Aku membenarkan baju
    yang mengekspos perut ku.
    "Mahluk gak punya hati.."
    aku membalikkan tubuhku cepat dan mengambil tas besar
    yang tergeletak di bangku besi.
    Melangkahkan kaki dengan gusar meninggalkan area taman
    kota sekaligus orang brengsek
    itu, dari arah belakang dia
    memanggil nama ku sekaligus
    mengejar langkah kaki ku yang
    lebih dulu meninggalkan taman.
    "Kelvin.." ia menyergap tangan
    ku, tubuh ku masih dalam
    posisi membelakanginya.
    "Sorry, bukan maksud gue buat
    permainin lu tapi.." kalimatnya
    menggantung tetapi aku tetap
    diam.
    "Tapi.. Gue cuma pengen kenal
    lu secara dekat.."
    aku membalikkan badan alis ku
    terangkat menatapnya sinis.
    "Apa? Gue ga salah dengerkan"
    "Yang lu dengar itu semuanya
    benara Vin.." genggaman tangannya pada pergelangan
    tangan ku mengerat.
    Aku menyipitkan kedua mata ku memandangnya curiga, ia
    membalas tatapan ku dari sorot
    matanya terlihat sekali yang dia
    ucapakan itu memang benar.
    Aku menghela nafas berat lalu
    memijit kening ku rasanya aneh
    melihatnya yang seperti ini, entah aku harus percaya atau
    tidak.
    "Terserah, gue mau pulang"
    deka tersenyum tipis mendengar jawaban ku.
    "Gue anter ya.." dia merogoh
    saku celananya mengambil kunci dia menarik tangan ku
    menggiring ku ke tempat
    dia memparkirkan mobilnya.
  • @hwankyung69, @marukochan,
    @Just_PJ, @anan_jaya, @Fazlan_Farizi, @Henry_13
    maaf lama, lagi mager lanjutin
    cerita.. Nanti aku up lagi..
  • hmm... makin rumit
  • mash penasaran knpa si deka sempet2nya bwa lipstik
  • Cuma segitu doank...
    (ˇ_ˇ'!l) ƗƗaaaaaϑeeeeeeƗƗ
  • Cuma segitu doank...
    (ˇ_ˇ'!l) ƗƗaaaaaϑeeeeeeƗƗ
  • Cuma segitu doank...
    (ˇ_ˇ'!l) ƗƗaaaaaϑeeeeeeƗƗ
  • Lachh Indra ? Indra manaaaaaaaaaaaaaaaaa :D
  • semakin ke sini, ceritanya semakin rapi, semakin enak dibaca.. :x
  • Dah mulai blank ya bung ? Haha. Sante aja.
  • Kepingan kelima puluh tiga.

    ****

    Evan Pov.
    Jam pulang sekolah....


    Seluruh murid berhamburan
    keluar saat jam pelajaran usai,
    aku memberesken semua alat
    tulis beserta buku pelajaran dan
    memasukkannya ke dalam tas
    selempang ku.
    "Evan.."
    Bisik Kelvin pelan, aku menatap
    wajahnya yang menekuk kesal.
    "Kenapa Lu?"
    aku menepuk wajahnya, Kelvin
    menghindarinya dengan mudah.
    "Gue lagi kesel ya, jangan tambah kesel lagi deh sama
    ulah lu"
    ia mendengus kecil, lalu
    memasukkan semua buku pelajaran kedalam tasnya.
    "Haha, tumben mood lu buruk? Ada apa nih?"
    aku terkekeh pelan kemudian
    mendudukan kembali dia atas
    bangku yang sama dengan Kelvin.
    "Ada cowo rese kemaren"
    "Ha? Cowo rese?"
    tanya ku penasaran, ia hanya
    menganggukan kepalanya.
    "Lebih tepatnya orang brengsek, dia ajakin gue taruhan main
    basket dan sialnya malah gue
    yang kalah.."
    "Wah, kok bisa sih lu kalah?"
    "Ga tau juga deh, lagi apes kali atau sial mungkin.."
    ia menggeruti tak jelas saat
    menceritakannya, aku tersenyum
    kecil memandangnya.
    "Yeh malah ketawa, dasar kunyuk lu.."
    aku terkekeh pelan, lalu bangkit
    berdiri dari duduk ku.
    "Mau kemana lu?"
    tanyanya dengan ekspresi wajah
    bego, aku menyeringai kecil.
    "Pulang, kalau lu mau disini
    terus ya silahkan.."
    aku melangkahkan kaki ku
    keluar kelas dan pergi lebih dulu meninggalkannya seorang
    diri di dalam kelas yang sepi.
    Aku mendengar suara langkah
    kaki dari arah belakang ku aku
    tau pasti Kelvin mengejar ku
    tapi tidak ada suara panggilan
    darinya hanya suara sepatu dan
    lantai saja.
    "Heh, Bego cepet pulang atau
    gue tinggal lu disini.."
    aku membalikkan tubuh ku
    menghadap seseorang yang tadi
    berjalan di belakang ku.
    "Evan.."
    sosok orang yang mendekati ku
    tadi ternyata bukan Kelvin tapi
    justru orang lain yang saat ini
    tidak ingin aku temui.
    Aku menatapnya terkejut, nafas
    ku tertahan di kerongkongan dan tubuh ku mematung.



Sign In or Register to comment.