BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1363739414259

Comments

  • Love this story so much.
  • Kepingan keempat puluh delapan.

    *******

    Taman, 16.00 pm.
    Kelvin Pov.


    Duk Duk Duk Duk Duk Duk.
    Aku terus menggiring bola kesana kemari menghasilkan
    pantulan yang keras antara
    bola dan lapisan semen.
    Aku mengayunkan kedua
    tangan ku memasukkan bola
    ke dalam ring basket, aku
    tersenyum kecil melihat bola
    yang berhasil aku masukkan.
    Aku menghembuskan nafas
    berat mengusap peluh di
    kening ku, kaki ku melangkah
    ke tempat duduk panjang
    yang ada di taman ini.
    Mendaratkan pantat ku di atas
    tempat duduk yang terbuat
    dari besi tua yang sudah
    lumayan berkarat, aku
    membuka resleting tas besar
    yang memang sengaja aku
    bawa dari rumah sebelum
    pergi kesini.
    Tangan ku mengambil sebotol
    air mineral membuka tutupnya
    dan meneguk setengah dari
    isinya, tenggorokan terasa
    sejuk saat air dingin masuk
    ke dalam kerongkongan.
    Aku menengadahkan kepala
    ku ke atas dan menyiram sedikit kepala ku dengan air
    mineral yang masih tersisa.
    Aku menggoyangkan kepala
    ku ke kanan dan ke kiri menghilangkan sedikit sisa air
    yang masih mengalir pada
    wajah ku.
    "Huft, sejuk.."
    aku mengambil handuk kecil
    mengusapkannya pada wajah
    beserta leher ku, mata ku
    memandang liar sekeliling area
    taman kota yang sepi.
    Hanya ada beberapa orang
    saja yang berlalu lalang di
    taman, menghembuskan nafas
    panjang menghilangkan rasa
    letih setelah bermain basket.
    Aku menutup kedua mata ku
    sebentar menikmati angin yang
    yang berhembus menerpa
    wajah ku, aku mengerinyitkan
    alis ku saat telinga ku tak
    sengaja mendengar suara
    pantulan bola basket yang
    beradu dengan lantai semen.
    Aku membuka kedua mata ku
    melihat siapa seseorang yang
    sedang bermain basket di
    sekitar taman ini selain aku.
    "Lu kan? Ngapain lu disini"
    aku menatap sinis seseorang
    yang sedang asyik memantulkan bola basket dan
    memasukkannya ke dalam
    ring, lelaki itu hanya diam
    tidak memperdulikan pertanyaan ku padanya.
    Aku mendengus kemudian
    melangkah mendekati pemuda
    tersebut dan merampas bola
    basket yang berada di
    genggaman tangannya.
    "Gue tanya lu ya, jawab sedikit
    bisa kan. Atau jangan jangan
    telinga lu tuli.." desisku.
    Lelaki itu menatap ku dia
    hanya mengedikkan kedua bahunya, dan menarik bola
    basket yang berhasil aku
    rampas darinya. Dia kembali
    memantulkan bolanya dan
    melakukan shoot.
    "Shit!"
    sesaat aku terpana dengan
    tehnik gayanya bermain bola
    basket, saat dia memasukkan
    bola di tangannya ke dalam
    ring, pemuda itu menatap ku
    malas.
    "Gue disini atau bukan,
    menurut gue itu bukan urusan lu untuk tau kan.."
    ucapnya santai, aku memutar
    kedua bola mata ku bosan.
    "Terserah" ucapku.
  • dan gw disini membacanya Kentang.

    Hahahahahahahahahahaha....

    Thx ya jeunx dah di mantion,,,,,
  • deka ya itu.. kelvin sama deka..haha..
  • deka juga lgi jath cinta ya??
    atau aq aj yng slah persepsi?
  • Hmm, seperti'nya deka ada maksutt nih!
  • Kepingan keempat puluh sembilan.


    ********


    Kelvin Pov.


    Aku menatapnya bosan, sedang
    apa dia disini membuat mood
    ku menjadi turun saja.
    "Kenapa lu mandangin gue terus?"
    aku mendengus pelan ke arahnya.
    "PeDe lu ketinggian.."
    Dia menyeringai kecil, aku
    membalikkan tubuhku mendekati bangku panjang dan
    mendudukkan diri ku lagi.
    "Udah berapa kali kita ketemu
    secara kebetulan begini?"
    Dia bertanya tanpa memandang
    ku sama sekali, aku diam tidak
    peduli dengan kata katanya.
    Dia menghentikan mendrible
    bolanya kemudian menatap ku.
    "Hey, sekarang siapa yang tuli"
    dengusnya, dia siap siap melakukan dunk.
    "Lu ngomong sama gue?"
    aku menunjuk diriku sendiri.
    "Menurut lu? Siapa lagi disini
    selain kita berdua.."
    dia melirik ku sekilas, melayangkan bola ke dalam
    ring.
    "Banyak ko bukan kita berdua
    ja disini, ada kursi ada meja
    ada kolam ada pohon.."
    Deka menghadapkan tubuhnya
    ke arah ku, keningnya berkerut
    mendengar ocehan ku.
    "Lu waras atau gak?"
    serunya sinis, aku mengedikkan
    kedua bahu ku tak ambil
    pusing dengan semua kata
    kata kasarnya.
    "Gue kan gak bilang benda
    mati, tapi manusia yang
    ada di taman ini ya cuma kita
    berdua.."
    "So? Gue harus jawab wow gitu?"
    aku memutar kedua mata ku
    bosan, Deka mendecakkan lidah
    tak suka.
    Aku merogoh isi tas ku
    mengambil handphone yang
    menganggur, aku mengetik
    pesan singkat untuk seseorang.
    "Alvian tau lu disini?"
    tanya ku membeo tapi mata
    ku fokus menatap layar hp.
    "........" tak ada balasan atau pun
    suara dari orang yang bersangkutan.
    Aku mendongkakkan wajah ku
    memandang laki laki tinggi
    di depan ku ini.
    "Berdiri..." ucapnya dengan
    mengacungkan bola basket
    ke arah ku.
    "Ngapain?" tanya ku bingung.
    "Kita tanding, siapa yang kalah dia harus dapat hukumannya.
    Bagaimana?"
    aku melihat seringaian tipis
    pada wajahnya, kening ku
    berkerut memandang mimik
    wajah menantangnya.
    "Malas" balasku seadanya.
    "Takut? Ternyata bukan laki
    laki ya.."
    kening ku berkedut mendengar
    ucapannya yang seolah
    meremahkan kelelakian ku
    sebagai pria.
    Aku berdiri memasang wajah
    sedatar mungkin di depannya.
    "Ok, yang kalah harus terima
    untuk di pecundangi.."
    aku tersenyum licik, dia mendengus kecil.
    "Ok, hukumannya adalah.."
    Deka menyeringai dengan
    mata yang memandang ku
    tajam.
  • apa hukumannya?
  • Achhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh dikit bangetttttttttttttt .... Gomawoooooooooo dah di mention jeng :p ... Tapi2 scan indra ma evan mana ??? ;(
  • Achhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh dikit bangetttttttttttttt .... Gomawoooooooooo dah di mention jeng :p ... Tapi2 scan indra ma evan mana ??? ;(.
  • next donk
  • Lanjut lg donk
  • Lanjut lg donk
Sign In or Register to comment.