BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1373840424359

Comments

  • kirain dah di up
  • Kepingan kelima puluh.

    ********


    Deka Pov.



    "Shit!" Kelvin menendang bola
    keras menggunakan kakinya,
    dari bibirnya keluar umpatan
    kasar dan segala sumpah serapah atas kekalahannya.
    Sudut bibirku terangkat atas
    kemenangan dalam taruhan
    ini, aku mengambil bola yang
    berada di sudut ring basket
    memantulkannya perlahan.
    Aku melangkah mendekatinya
    yang saat ini sedang membelakangi ku.
    "Bagaimana? Kau sudah lihatkan
    siapa pemenangnya.."
    ucapku sinis, dia menolehkan
    kepalanya memandang ku
    sengit.
    "Cihh, lu bermain curang kan!"
    bentaknya keras, kening ku
    berkerut mendengar tuduhannya
    pada ku, dia masih tidak mau
    terima kekalahannya.
    "Menurut lu?" tanya ku santai.
    "Gue ga terima kekalahan ini,
    harusnya gue menang dan
    bisa rebut bola itu dari lu.."
    "So? Tetap akhirnya gue yang
    menangkan?"
    aku terkekeh pelan, Kelvin mendengus menatap ku tajam.
    "Gak, harusnya gue yang menang tapi hal yang lu lakukan tadi benar benar membuat gue susah untuk
    fokus merebut bola dari lu.."
    "Memang apa yang gue lakukan?" tanya ku polos.
    "Cih. Ga usah pasang muka
    polos.." dia menarik kerah
    kemeja ku mencengkramnya
    kuat kuat, aku menepuk nepuk
    tangannya yang berada di baju
    ku.
    "Ingat, kita harus tetap sportif
    jika memang harus kalah ya
    lu harus terima.."
    "Sikap lu itu benar benar bikin
    gue muak, menyebalkan"
    desisnya, dia melepaskan genggaman tangannya pada
    kerah baju ku. Aku menatapnya
    lekat lekat.
    "Memang apa yang gue lakukan?" tanya ku.
    "....." dia diam, aku menyeringai
    kecil sepertinya dia malu
    membicarakan hal itu.


    ********
    Flashback..
    Author Pov.


    "Lu pasti kalah.."
    Teriak kelvin dengan semangatnya, Deka menatapnya
    malas kemudian melambungkan
    bolanya setinggi mungkin.
    Dengan gesit Kelvin dan Deka
    melompat bersamaan dan
    mencoba mengambil bola
    yang melambung tinggi di
    antar keduanya.
    Dengan gesit Kelvin mengambil
    bola dan dengan satu sentakan
    dia berhasil mendapatkannya
    mendribblenya dengan cepat.
    Deka yang berada di sisinya
    berusaha merebut bola dari
    tangan Kelvin, Deka merangkul
    pinggang Kelvin yang fokus menatap ring di depannya dan
    Kelvin yang lengah pun akhirnya kecolongan dan kini
    bola berpindah tangan pada
    Deka.
    Deka mengedipkan satu matanya pada Kelvin dan membalikkan tubuhnya meloloskan diri dari penjagaan
    Kelvin yang mematung diam
    melihat kedipan mata Deka.
    Deka menggunakan kesempatan
    yang ada mendribble bola itu
    dengan cepat dan mengangkat
    bola itu tinggi tinggi kemudian
    menghempaskannya masuk ke
    dalam ring.

    Flashback End.
    ********


    Deka Pov.

    "Memang apa yang gue lakukan
    sampai membuat konsentrasi lu
    buyar begitu.."
    "Sudahlah lupakan itu sangat
    memalukan.." ucapnya lesu.
    Aku hanya menahan tawa ku
    apa dia tak fokus hanya karna
    aku mengedipkan mata ku saja
    padanya, aku tersenyum kecil.
    "Kenapa lu ketawa?"
    "Nothing, lebih baik lu persiapin diri lu untuk hukumannya.."
    "Apa?" tanyanya penasaran.
    "Mudah ko sangat mudah.."
    "...... Perasaan gue ga enak"
    aku mengambil sesuatu dari
    saku celana ku dan menunjukkan barang itu padanya.
    "Shit, lo becanda kan.."
    matanya membulat, aku hanya
    tersenyum tipis.
    "Ini kenyataan Kelvin sayang"
    aku terkekeh pelan, Kelvin
    mengusap wajahnya gusar.
  • Lagi donk, dikit bgt!
  • apa hukumannya? Gregetan nih
  • apa... apa itu? ada yg tau... hwaaa penasaran...
  • nunjukin kondom ya..?wkwkwkwk #fantasi liar :))
  • Nnjukin apa sih bikin penasaran z
  • ayo dong dilanjut ceritanya :(
  • Kepingan kelima puluh satu.

    ********


    Deka Pov.


    "Gezz, kalau bukan karna janji
    taruhan ini gue gak akan mau
    lakuin hal bodoh begitu.."
    Kelvin menatap barang kecil yang berada di tangan ku.
    "Haha, kan lu juga yang setuju
    toh ikut taruhan ini. Kenapa lu
    sewot.."
    "Kan lu yang maksa!"
    "Gue gak maksa ko, gue kan
    cuma menawari taruhan bukan
    memaksa lu.."
    "Lu memaksa dari kata kata lu
    yang halus tapi nyakitin.."
    "Oohh.."
    aku menatap wajahnya yang
    tertekuk kesal, penampilannya
    saat ini kacau keringat mengucur deras dari dahi lalu
    turun ke leher putihnya.
    Baju basket yang menempel
    ketat pada tubuhnya serta
    dada yang tercetak jelas dalam
    balutan baju tanpa lengan.
    Ah, aku punya ide agar hukuman ini semakin seru, akan
    ku kerjai dia habis habisan.
    "Gulung baju lu.."
    ucapku dengan nada memerintah.
    "Hah?"
    "Gulung baju bawah lu sebatas
    pusar, lalu lu ikat ujungnya
    ke pinggul lu.."
    aku menunjuk ke arah bajunya,
    dia melototkan matanya tajam
    tak terima dengan hukuman yang aku berikan.
    "Dan satu lagi.."
    aku melempar lipstik merah itu
    padanya.
    "Sebagai tambahan lu harus pakai itu di bibir dan pipi lu.."
    matanya melebar mulutnya
    terbuka, ekspresi terkejutnya
    benar benar membuat ku ingin tertawa saat itu juga tapi
    aku menahannya.
    "Wait! Lu gila atau apa"
    nadanya meninggi dia meremas
    erat lipstik itu sampai berbunyi
    seperti suara retakan.
    "Sesuai akhir lu harus terima untuk di pecundangi, seperti
    kata kata yang lu bilang kan"
    "........." dia diam.
    Aku tersenyum tipis lebih tepatnya senyum mengejek.
    "Takut? Malu?"
    tanyaku datar, aku melipat
    kedua tangan ku kedada.
    Dia memandang geli lipstik
    yang ada di tanganya, aku
    melangkah mendekatinya kemudian ku rangkul bahunya.
    "Ternyata lu bukan laki laki ya"
    bisik ku pelan di dekat telinganya, tubuhnya tersentak
    lalu memandang wajah ku
    tajam, dia menepis tangan ku
    yang berada di bahunya.
    "Gue bukan pengecut. Ingat itu"
    desisnya pelan, aku menatapnya
    bosan.
    "Terserah, sekarang lu lakukan
    yang gue bilang.."
    tangannya gemetar saat akan
    menggulung bawah bajunya,
    dia menelan air ludahnya gugup terlihat sekali ada rasa
    malu, kesal dan marah di wajahnya.
  • @Fazlan_Farizi: udah up..
    @CoffeeBean: udah up ko, sisanya nanti malam aku up..
    @Just_PJ: nih lanjutannya..
    @marukochan: ini jawabannya..
    @yuzz: hush, kata siapa itu.. Haha
    @kimoy: sipp udah ko..
    @idhe_sama: udah lanjut ko..
    :DD
  • yeahhhh finally. makasih udh di mention :-bd
  • lipstik.... =)) =)) =))
  • Indraaaaaaaaaa mana mana mana... Kasih moment sweet nya indra ma yayang tercinta dunk please jeung @Ryoutaranshiou
Sign In or Register to comment.