BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1192022242559

Comments

  • Hmmm.. Aku kira evan bakal putusin indra dan terima kelvinn... Tp indra jg baik orngnya..... Deka alvian pacaran??
  • wohh.. yg pertama udah ending? terlalu cepat rasanya.. tp hak mutlak TS itu.. :)
    deka sm alvian itu sapa ya..? kl story baru enakan d trit baru..
  • Kepingan kedua.


    ********

    03.30 am.


    Mataku terbuka dan sepertinya
    aku terbangun kembali, aku
    mengangkat kepalaku dan melihat ada tangan yang menyangga kepalaku menjadi
    bantal tidurku. Aku menatap
    sosok tampan itu sedang tertidur damai garis wajahnya
    menggambarkan sosoknya yang
    begitu dingin dan tegas, rahang
    kerasnya hidungnya yang mancung dan bibirnya aku
    terpaku melihat benda kenyal
    itu bibir merah nan segar. Aku
    mengerjapkan mataku dan
    menepuk pipiku pelan. Apa
    yang sedang kupikirkan sih.
    Aku memandangnya kembali
    dan membenarkan selimutnya
    yang berantakan. Aku bangkit
    dari posisiku dan mencoba
    untuk berdiri tapi ada tangan
    yang menahan gerakanku.
    "Mau kemana" ucapnya berat
    tanpa membuka kedua matanya. Aku mengedipkan
    mataku dan memiringkan
    wajahku bingung.
    "Kamu kok tau aku bangun?"
    tanyaku.
    "Aku merasakannya tanpa perlu
    harus kau taukan" dia menggenggam tanganku erat
    dan menarikku kembali untuk
    berbaring tapi kali ini bersandarkan diatas dada bidangnya yang kokoh, aku yang kaget sempat akan mengelak tapi Deka menahan
    kepalaku dan menempelkannya
    diatas dadanya, aku bisa
    mendengar detak jantungnya
    dan juga deru nafasnya diatas
    telingaku. Tubuhku tiba
    tiba bergidik geli nafas hangatnya tepat mengenai belakang leherku juga. Tapi
    aku hanya diam dan berusaha
    menikmati kehangatan yang
    disuguhkan olehnya.
  • minta bcoran dong ni to kelvin n adknya indra ya??
  • @Marukochan: sabarr.. ^^
    @pria_apa_adanya: adiknya indra
    dannnnn...
    @ElninoS: konfliknya nanti, seneng seneng dulu .. :DD
    @semua: yohaaa \('o')/
  • kayaknya bagusan lanjutan ceritanya....
  • Kepingan ketiga.


    ********
    04.30 am.
    Alvian Pov.


    Aku mendengar suara alarm
    dari handphoneku, aku mengambilnya dan mematikan
    nada alarmnya. Aku menguap
    kecil dan menyibak selimut.
    Aku bangun dan mencoba
    berdiri, ku renggangkan seluruh
    otot ditubuhku dan berjalan
    keluar kamar. Kebiasaanku
    memang selalu bangun pagi
    dan menyiapkan makanan
    untuk sarapan. Aku melangkah
    menuju dapur dan mendekati
    kompor, kunyalakan kompor
    dan menaruh penggorengan
    dan mulai mengiris cabe serta
    bawang merah. Setelah bumbu
    jadi aku masukan kedalam
    penggorengan dan kutumis
    beberapa menit aku masukan
    nasi dan beberapa irisan daging
    ayam serta wortel. Diluar dapur
    aku mendengar suara langkah
    kaki yang menuju kemari.
    Aku memalingkan mukaku
    kearah pintu dapur dan disana
    aku melihat kakakku yang
    berpenampilan semerawut
    rambut acak acakkan dengan
    muka mengantuk. Kakakku
    melirik kearah ku sebentar
    kemudian berjalan mendekatiku.
    Grepp.
    Di dia memelukku dari belakang. Tubuhku mematung
    dan mulutku terkunci.
    "Masak apa" ucapnya parau
    dengan mata setengah terbuka.
    "Na nasi goreng kak" aku
    terbata bata. Hembus nafasnya
    mengenai titik leher belakangku.
    "Pantas baunya enak" kak Indra
    menghirup wangi masakanku.
    "Kakak melantur ya? Kebiasaan
    kakak selalu aneh jika bangun
    tidur" tanyaku. Aku tidak
    merasa nyaman dengan posisi
    kami saat ini meskipun kami
    bersaudara kandung tetap saja
    aku tak bisa membendung detak jantungku yang semakin
    cepat karna tingkah kakak.
    Kak Indra mengeratkan pelukannya padaku, dan menaruh dagunya dibahuku.
    "Kak, lebih baik kakak mandi
    saja dulu" aku menggeliat tak
    nyaman.
    "Jangan begitulah Van"
    ucapnya mulai melantur lagi
    sepertinya dia belum sadar
    sepenuhnya.
    "Van? Aku bukan.."
    "Ehem" ada suara deheman seseoarang dibelakang kami,
    ketika aku menoleh ternyata
    Deka melihat posisi ku yang
    sepertinya tak pantas untuk
    dilihat olehnya. Deka melipat
    kedua tangannya dan bersandar
    diambang pintu dapur.
    "Kalian intim sekali" ucapnya
    tanpa ekspresi.
    "Aa ini bu bukan aku yang"
    aku tak bisa menyelesaikan
    perkataanku karna Deka
    berjalan mendekatiku dan
    mengambil gelas yang penuh
    dengan air kemudian menyiramkannya kewajah kak
    Indra.
    "Hmp hah" kak Indra melepaskan pelukannya dan
    mulai tersadar.
    "Orang melantur seperti dia
    harusnya kau gunakan cara
    ini untuk membangunkannya"
    ucapnya dengan desisan pelan.
    "Brengsek" umpat kak indra.
    "Kenap lo siram muka gue
    pake air hah" ucapnya tak
    terima. Deka mengerinyitkan
    kedua halisnya dan menatapnya
    datar.
    "Bahkan lo ga sadar dengan apa yang lo lakukan" tanyanya.
    Aku hanya mampu memandang
    tingkah mereka berdua dalam
    diam aku tak mau ikut campur
    karna menurutku percuma pasti
    mereka tetap akan seperti itu.
    Kak Indra menggeram kesal dan
    mulai melangkah meninggalkan
    dapur.
    "Kak Indra" ucapku pelan dan
    mencoba mengejarnya tapi
    tangan Deka lebih cepat menarikku.
    "Sudah, lebih baik kau siapkan
    sarapan pagi dulu, aku bantu
    menyiapkan piring"
    aku menghela nafas berat
    selalu saja seperti ini.
  • lanjut bro,dari tadi mau k0ment,tp kabisan kata2,haha
  • Kepingan keempat.

    ********

    06.00 am.
    Alvian Pov.

    Saat ini kami bertiga sedang
    berkumpul diruang makan
    untuk sarapan pagi, diantara
    kami tak ada yang bersuara
    hanya suara dentingan sendok
    dan garpu yang beradu dengan
    piring. Suasana seperti ini
    tidak nyaman sekali rasanya
    aku tak biasa dengan keheningan seperti ini. Aku
    melirik Deka dan Kak Indra
    mereka berdua makan dengan
    tenang kejadian pagi tadi
    didapur tak membuat mereka
    berseteru dimeja makan seolah
    mereka sudah melupakan
    kejadian itu. Aku mencoba
    mencairkan suasana.
    "Umm, kakak aku akan
    pindah sekolah ditempat kakak"
    ucapku memandang kakak
    dengan antusias. Kak Indra
    menghentikan acara makannya
    sebentar dan menatapku.
    "Benarkah? Apa ayah mau
    mengizinkanmu sekolah ditempat yang sama denganku"
    Kak Indra mengatakannya
    dengan nada sinis.
    "Itu.." aku tak bisa membalas
    ucapannya.
    "Aku juga akan sekolah ditempat yang sama denganmu
    Ian" Deka berseru tanpa ditanya. Kak Indra menolehkan
    kepalanya dan memandang Deka bingung.
    "Siapa yang nyuruh lo masuk
    di sekolah yang sama dengan
    gue hah" indra bertanya dengan nada gusar.
    "Paman yang bilang" ucap Deka
    singkat tanpa memandang wajah kak Indra. Rahang kak Indra mengeras setelah mendengar Deka menyebut nama ayah.
    "Gue disini karna memang
    ditugaskan untuk menjaga
    Alvian dan tentunya paman
    tidak mau melihat anaknya
    begitu dekat dengan orang
    lain" deka melirik kearah kak Indra sebentar kemudian melanjutkan makannya. Aku
    menundukkan kepalaku entah
    kenapa nafsu makanku tiba
    tiba hilang. Kak Indra hanya
    terdiam dan memandangku
    sebentar. Dia menaruh sendok
    dan garpunya diatas piring.
    "Maaf" dia bangkit berdiri dan
    mengambil tasnya yang ada
    disebelahnya. Aku mengejarnya
    dan menahan pergelangan
    tangannya.
    "Kakak" aku menatapnya sendu.
    "Ayah benar Ian, harusnya kamu tidak bersama kakak"
    ucapnya lirih.
    "Kakak yang membuat semuanya menjadi sulit" tambahnya lagi dengan suara
    yang amat pelan.
    "Ini bukan salah kakak tapi
    salahku, ayah harusnya benci
    denganku bukan kakak" aku
    mengeratkan peganganku tapi
    Kak indra melepaskannya.
    "Maaf ya" kak Indra tesenyum
    getir kemudian melangkah
    keluar rumah aku mendengar
    suara motor dan perlahan mulai
    menghilang.
  • @Marukochan: wew langsung main tebak nih..
    @ElninoS: evan ada, kenapa
    bisa serumah? Bukannya di cerita sebelumnya emang udah ada mereka kan..
    @semua: adalah, bakalan banyak
    flashback ke masa lalu keluarga
    mereka..
Sign In or Register to comment.