It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Ntar ketauan kalo homok loh
********
Normal Pov.
Kelvin membisikkan kata kata
manis ditelinga Evan, tubuh Evan kaku saat menerima serangan tiba tiba dari Kelvin.
Tangan kanan Kelvin membingkai pipi kanan Evan
sedangkan tangan kirinya
menelusuri tiap jengkal tangan
Evan dan berhenti tepat di punggung Evan. Evan menggerakkan tubuhnya sedikit
merasa risih dengan kedekatan
ini.
"Vin, sudah" ucap Evan lirih.
"Tidak" Kelvin menatap bola
mata Evan dalam. Evan pun
mendongkakan kepalanya menatap Kelvin balik.
"Kamu bisa cari yang lebih
baik dariku Vin" Evan mundur
dan menjauhi sedikit dari tubuh
Kelvin. Kelvin menunduk mendengar penuturan Evan padanya.
"Ga semudah itu Van" Kelvin
membenarkan posisi duduknya
kemudian dia bersandar pada
pohon rindang yang menaungi
mereka saat ini.
"Kenapa?" lirih Evan.
"Karna kamu yang pertama"
Kelvin mengucapkannya dengan
serius dan memandang Evan.
Evan terdiam sesaat dan membuang arah matanya ketempat lain. Kelvin menarik
tangan kanan Evan lalu
menautkan jari jemari mereka
bersamaan.
"Kamu yang pertama dihatiku"
Kelvin tersenyum dan memandang Evan lembut.
Kelvin mengangkat tangan satunya dan mengusap pelan
helaian rambut Evan.
"Aku gak mungkin egois Vin, jujur saat ini aku mulai
mencintai Indra, tapii..."
"Apa?" Tanya Kelvin.
"Dihatiku masih ada ruang lain
untukmu" Evan menatap Kelvin.
"Aku tau, dan finally aku tetap
menjadi sahabatmu kan"
"Sahabat yang selalu ada untuk
mu sahabat baik untuk kebahagiaan mu dan sahabat
baik untuk selamanya"
Evan menundukkan kepalanya
kemudian terisak kecil, Kelvin
mengambil sapu tangan biru
didalam sakunya kemudian
mengusapkannya dipipi Evan
yang basah oleh air mata.
"Sudahlah, semuanya pasti baik baik saja" ucap Kelvin dengan
senyum tipis. Evan menatap
Kelvin dalam kemudian memeluknya erat.
"Terima kasih" bisiknya.
Mereka berdua larut dalam pelukan hangat itu sampai.
"EVAN!" ada suara lain yang
memanggil mereka dari kejauhan.
@ElninoS @Fazlan_Farizi
@Wilhem, @ron02, @kutu22
Lg donk lanjut'a, uda nunggu dr kemaren ..
********
Evan Pov.
Kami berdua bergegas melepaskan diri setelah mendengar suara Indra mendekat kemari. Indra melangkah mendekatiku dan Kelvin. Untunglah tubuh kami
berdua tertutup pohon rindang besar ini. Aku menghela nafas
nafas berat. Kelvin melirikkan
matanya kearahku dia malah
tertawa melihatku yang saat ini sedang ketakutan.
"Kalian berdua lagi ngapain mojok dipohon begini hah"
indra menatap kami berdua curiga.
"Kita ga macem macem ko
bener kan Vin?" aku melirik
Kelvin.
"Emang kalau kita macem
macem lo mau apa" tantang
kelvin pada indra. Indra menatapku sinis. Aku menginjak
kaki kelvin keras.
"Aww..." kelvin mengaduh sakit.
"Kenapa lo Vin?" ucapku polos.
"Gak apa apa" kelvin tersenyum
paksa.
"Ok kita bahas intinya sekarang
gue males basa basi" indra
menatap kelvin sejenak kemudian dia menatapku lama.
"Gue pacaran sama Evan karna gue tau rahasia kecil dia" ucap
indra langsung. Kelvin menatap
ku bingung.
"Rahasia apaan?"
"Soal mak comblang yang pernah gue bilang dikelas
dulu Vin" ucapku.
"Oh, lalu?" kelvin menatapku
bosan.
"Mak Comblang yang gue maksud itu sebenernya gue"
jujurku.
"Terus masalahnya apa? Jadi
cuma karna hal sepele begini
lo berdua deket" kelvin mulai
kesal sendiri.
"Iya, tapi gue ini comblangin
ya ya gimana ya gue bilangnya" ucapku ragu.
"Dia comblangin orang orang
yang belok kaya gue dan Evan"
ucap indra tegas.
"Lo serius Van?" kelvin menatapku tak percaya.
"I iya Vin" aku mulai gugup.
"Hmp hahahaha" kelvin tertawa.
"Kenapa lo ketawa sih?" ucapku
kesal.
"Buat apa lo sembunyiin hal
begitu ha"
"Gue gak mau lo nanti jauhin gue karna itu" aku menunduk sedih. Kelvin menghentikan tawanya kemudian menatapku.
"Gue gak mungkin jauh dari lo"
Kelvin menatapku lembut.
"Gue terima apapun kekurangan
lo, mau lo seperti apapun lo
tetep sahabat gue" kelvin mengusap lembut kepalaku.
"Gue takut lo jauhin gue karna karna gue gay" aku menunduk.
"Berarti gue juga sama kaya lo toh, gue tetep sahabat lo Van,
kalau lo ada apa apa harusnya
jujur sama gue"
"Maaf" ucapku. Aku masih menunduk. Kelvin menghela
nafas.
"Masalah selesai kan, dan buat lo Ndra! Lo jangan pernah buat
Evan sedih kalau ga Evan bakalan gue rebut dari lo"
"Dia aman bro sama gue"
indra menatapku sambil
tersenyum. Kelvin tersenyum tipis tapi dari matanya seperti
ada luka. Kelvin mengambil
sapu tangannya kemudian menepuk nepuknya dari rumput
yang menempel.
"Eh, kayanya gue kenal deh
sapu tangan lo itu" indra
menyipitkan kedua matanya dan memandang lekat sapu
tangan kelvin. Kelvin menatap
indra bingung.
"Lo kenal sapu tangan ini?"
mimik wajah kelvin terlihat
cerah. Aku menatap indra dan
kelvin secara bergantian.
"Emang sapu tangan punya siapa sih?" aku pun menatap
sapu tangan biru itu.
"Sama sih tapi ga mungkin di lo lah" indra menatap kelvin
lekat.
"Oh, gue kira lo tau soal
sapu tangan ini" kelvin murung.
"Sapu tangan tu ga mungkin
satu ya tapi banyak yang sama" ucap indra.
"Mungkin" ucap kelvin lirih.
@Just_PJ, @darkrealm, @ElninoS,
@pria_apa_adanya
pdahal uda ngarep mau d bungkus n d bwah pulang hehe.