BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1181921232459

Comments

  • Chap 49.


    Pulang Sekolah...



    ********
    Pantai, 15.00 pm.
    Evan Pov.



    Aku menarik dua salah satu masing masing tangan kedua orang ini, aku sengaja menyeret
    mereka kemari agar mau menikmati waktu bersama
    bertiga.
    "Heh, Evan evan lo nyeret gue
    kesini cuma pengen ngajak gue
    kesini" ucap kelvin.
    "Pake acara ngerengek segala
    lagi di tengah jalan, malu maluin" tambah indra.
    "Bodo, gue pengen ngabisin
    waktu ini bertiga" ucapku keras.
    Aku melepas masing masing tangan mereka, kelvin dan indra berjalan beriringan mereka menikmati sejuknya semilir angin pantai, langkahku
    terhenti beberapa langkah dibelakang mereka. Aku memandang kedua punggung
    orang yang kusayangi itu.
    Jahatkah aku bila memilih salah satu saja dari mereka?
    Atau haruskah aku tak memilih
    keduanya agar tidak ada yang
    terluka? Pertanyaan itu terus
    saja berputar putar didalam
    otakku. Aku menatap kembali
    punggung kedua orang itu
    kemudian aku berlari dan
    menubruk mereka dari belakang.

    Brughhh.
    "Awww..." ucap mereka kompak.
    Aku menindih mereka dan memeluk tubuh keduanya erat.
    "Evan apa apaan sih kamu!"
    "Sakit Van, berat tau badan lo"
    "Gue sayang kalian berdua"
    ucapku lirih, aku menutup mataku kuat menghirup aroma
    tubuh indra dan kelvin. Indra
    bangkit dan kelvin pun mengikuti. Indra dan Kelvin
    saling memandang. Kemudian
    mereka saling tersenyum lepas dan mengaitkan jari jemari
    mereka pada masing masing
    jari Evan.
    "Gue juga sayang lo sebagai sahabat" ucap kelvin sambil
    memeluk evan erat.
    "Aku juga sayang kamu Van
    sebagai pacarmu" indra pun memeluk evan erat, evan menganggukkan kepalanya dan sore itu seolah menjadi saksi
    kebersamaan mereka bertiga
    saat ini, mereka saling bergandengan tangan dan tertawa bersama, keceriaan sore ini menambah keindahan
    kebersamaan dan kehangatan
    senyuman mereka.
  • @Just_PJ, @darkrealm, @pria_apa_adanya, @ElninoS,
    @Marukochan
    finish, lanjut next new story atau udah sampe sini.. Minta sarannya..
  • @ElninoS: alurnya terlalu cepet ya, soal itu bukannya ada di chap sebelumnya ya..
    Coba deh baca yang chap yg sblmnya.. Pasti tau ko itu punya siapa..
  • lah kukira endingnya si kelvin ma adiknya indra trnyata gag ya?
    kasian dong si kelvin buat aku aja dech hehe.
  • @pria_apa_adanya: haha kan makanya gue minta saran bang ini lanjut atau gak, ceritanya bukan mak comblang lagi tapi cerita baru tokoh sama..
  • oh lanjut dong, oya law bleh tahu ni brapa persen certa pnglman asli u?
  • @pria_apa_adanya: Lanjut ditrid ini ja ya gpp kan?
    Iya ambil dari real juga sih
    40% asli 60% fiktif..
  • ha? Jd ni dah tamat? Kok gk ada hubungan ma sapu tangan? N adknya indra n deka jd peran pembantu ja ya? O.o
  • @Henry_13: mereka berdua buat cerita selanjutnya, kalau soal sapu tangan buat jelasin awal cerita ja biar nyambung sama cerita barunya..
  • kalo endingnya kek gni ya kurang bgs. Msi bnyk yg blm keungkap gt.
  • @marukochan, @ElninoS,
    @pria_apa_adanya, @hwankyung69, @Fazlan_Farizi,
    @Dhika_smg
    ok ini lanjutannya tapi bukan lagi ngambil sudut pandang Evan ini tokoh baru cerita baru tapi masih tokoh sama..
  • Flashback .



    *******

    Seorang anak kecil berumur
    5 tahun dia terus saja berlari
    kesana kemari, sang ibu yang saat ini sedang mengejar sang
    anak hanya mampu melihatnya
    dengan lelah.
    "Dede, jangan lari larian begitu nanti kamu jatuh" ucap sang ibu.
    "Bial aku kan pengen main dilual mama" ucap anak kecil
    mungil itu.
    "Panggil kakakmu suruh dia menemanimu main" sang ibu
    tersenyum lembut menatap anaknya.
    "Kakak dikamal mah, bial aku saja main sendili" sang anak
    beranjak keluar dari rumah mengambil bola kecilnya. Sang ibu menatap anaknya dari kejauhan. Lalu sang ibu memangil anaknya yang pertama.
    "Kakak, temani adikmu main
    kasian dia sendirian" teriaknya.
    "Malas ah Mah" balasan suara
    lain dari ujung kamar.
    Sang ibu menghela nafas kecil
    kemudian dia beranjak pergi
    menemuai anak keduanya yang
    sedang main bola diluar rumah.
    Sang ibu melihat anaknya bermain bola sendiri diluar
    dekat sekali dengan badan
    jalan saat sang ibu akan mendekat dari kejauhan terdengar bunyi klakson mobil
    Tin, Tin, Tin

    "VIAN AWASS NAKK!!"
    Tubuh mungil itu terdorong
    menjauh sebelum terkena hantaman mobil hitam yang
    melaju cepat kearahnya. Tubuh
    anak kecil itu bergetar hebat
    percikan darah sang ibu bercecer memercik mengenai
    tubuh mungilnya, dia menangis
    kuat dan matanya kosong memandang sang ibu yang sudah terbujur kaku didepannya. Bola yang ia
    pegang pun terjatuh.


    Flasback End.

    ********


    "MAMAA!!" aku berteriak keras
    dari tidurku, entah keberapa kalinya aku bermimpi hal yang
    sama seperti itu, aku hanya
    terdiam memandang hampa
    kamarku saat ini, kepalaku
    sakit belakangan ini selalu
    saja mimpi itu datang lagi
    beberapa hari ini. Tubuhku
    basah bermandikan oleh
    keringat nafasku pun tersenggal sengal. Aku meremas selimutku
    kuat dan bergumam lirih.
    "Mama.." air matapun menetes
    perlahan.
  • wew masi ada lanjutan'nyah, penasaran..
  • Kepingan Pertama.


    ********

    01.00 am.
    Alvian Pov.



    Tubuhku terguncang karna menahan tangisku, aku tidak mau membangunkan Deka yang sedang tertidur pulas.
    Aku menutup wajahku dengan
    kedua tanganku tapi tampaknya
    guncangan pada tubuhku yang
    semakin kuat tak urung membuat Deka terbangun juga.
    Deka membuka kedua matanya
    berat dan menguap kecil lalu
    memandangku dia membulatkan
    kedua matanya melihatku
    yang menangis. Deka bangkit
    kemudian menarikku masuk
    kedalam pelukannya.
    "Kau kenapa?" bisiknya lirih.
    Aku menggelengkan kepalaku
    cepat, tangisku tak mampu
    aku hentikan, Deka mengusap
    rambutku lembut dan mencoba
    menenangkan aku.
    "Kau bermimpi lagi ya" Deka
    membisikkannya didekat telinga
    ku. Aku diam saja dan memeluk
    Deka makin erat.
    "Aku aku..." ucapku terbata.
    "Sudah. Lebih baik kau tidur
    lagi" Deka menyentuh kedua
    pipiku lalu mengecup kedua
    sisi mataku, aku menutup kedua mataku lalu mengangguk.
    Deka membaringkan tubuhku
    dan tubuhnya kekasur dan
    memelukku menekan kepalaku
    kedada bidangnya. Dia mengelus
    punggungku dan rambutku
    lembut.
    "Tidurlah" ucapnya lirih aku
    merasakan kecupan basah
    pada keningku, perlahan
    rasa kantuk menyerangku
    dan membawaku tertidur kealam mimpi.
Sign In or Register to comment.