It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@ElninoS: membuka hati untuk
orang lain ga salahkan :DD
@darkrealm: bukan mslh gampang pindahnya tapi melihat
seseorang yang tulus syng sma kita apa salahnya membuka hati
untuk yg lain bang.. Kelvin kan mencoba bljr untuk melepaskan.. :DD
@ElninoS: membuka hati untuk
orang lain ga salahkan :DD
@darkrealm: bukan mslh gampang pindahnya tapi melihat
seseorang yang tulus syng sma kita apa salahnya membuka hati
untuk yg lain bang.. Kelvin kan mencoba bljr untuk melepaskan.. :DD
Danau, 10.30 am.
Kelvin Pov.
Duk duk duk. Aku mendengar
seperti suara bola yang dipantulkan ke tanah aku tetap
diam bergeming dan kembali
tertidur.
Duk duk duk. Aku menghela nafas
lagi lagi aku mendengar suara
yang sama, siapa sih ganggu
banget. Aku membuka kedua
mataku dan mengerjapkan mataku membiasakan sinar
matahari yang semakin naik
ke atas ubun ubun, aku merogoh
saku celanaku dan mengambil
hp dan melihat jam dilayar hp.
Oh pantas saja panas sudah siang
sepertinya aku tertidur lumayan
lama disini. Ku masukan kembali
hpku kedalam saku celana.
Duk duk duk, suara yang sama
yang tadi mengganggu tidurku
ko semakin lama semakin dekat.
Ketika aku akan menolehkan
kepalaku mencari sumber suara
berisik itu aku mendengar
suara teriakan seorang lelaki
dari arah belakangku.
"Kakak! Awass!!"
Brugg!!, sebuah benda keras
menghantam kepalaku, aku
terhuyung kebelakang dan
pandangan disekitar ku
seolah berputar putar. Aku
mendengar suara derap langkah
kaki yang mendekat padaku.
"Ah, kakak maafkan aku. Kaka
tidak apa apakan?" aku melihat
sesosok orang yang duduk
berlutut menghadapku, aku
menggeleng gelengkan kepala ku
yang pusing dan mencoba
memfokuskan pandanganku
ke sosok yang saat ini sedang
menunjukkan ekspresi wajah
cemas. Dia mengelurkan tangannya dan menyentuh sisi
kepalaku lembut.
"Aduh kak, maafkan aku ya
aku tidak sengaja" aku
menundukkan kepalaku
sebentar kemudian ku
dongkakkan kepalaku untuk
memandangnya.
"Tidak apa ap" suaraku tercekat
didalam tenggorokanku
setelah melihat wajah orang
yang telah melempar kepalaku
dengan bola, aku terdiam
memandang wajah sayu itu
tampan garis wajah yang imut
dan lekukan bibir tipis nan kecil
begitu ranum dan menggoda
sekali untuk dicicipi, aku
menelan air ludahku menatap
ekspresi laki laki mungil ini. Dia
menatapku aneh dan dia
memiringkan kepalanya tanda
dia sedang bingung melihatku
yang terdiam seperti orang
bodoh terus saja menatapnya
tanpa berkedip. Kemudian dia
tersenyum kecil dan mengibas
ngibaskan tangannya didepan
wajahku. Aku kembali tersadar
dari lamunanku.
"Ah, iya maaf" ucapku pelan.
"Hehe, kaka kenapa diam begitu?
Kepalanya masih pusing ya?"
aku mengangguk ah lalu menggelengkan kepalaku cepat,
kenapa aku jadi salang tingkah
begini di hadapan orang baru
saja aku kenal.
"Ah, benarkah?" tanyanya.
"Iya" aku tersenyum, dia
menghela nafas kecil lalu
mengusapkan tangannya kedadanya.
"Syukurlah, ku kira kaka
kenapa napa, maaf ya tadi aku
melempar bolanya terlalu keras"
"Ah tak apa, oya meman sedang
pa disini dengan bola itu?" aku
menunjuk bola yang berada
disampingnya.
"Oh, aku sedang latihan basket
kak hehe" dia menjulurkan
lidahnya dan menggaruk kepala
belakangnya yang tidak gatal.
"IANN! Kemarikan bolanya"
kami berdua menoleh ke asal
sumber suara di belakang kami.
"Ah kakak sudah dulu ya, teman
ku memanggilku kami harus
pulang, maaf untuk yang tadi
ya. Bye" ucapnya sambil
tersenyum lalu berdiri cepat
dan berlari kecil mendekati
temannya, aku terus saja
memandangnya hingga sosoknya
menghilang perlahan. Aku
menyentuh dadaku detak
jantungku cepat sekali apa
mungkin ini ah tidak mana
mungkin, aku pun menundukkan
kepalaku dan melihat sebuah
sapu tangan yang terjatuh di
dekat kakiku. Aku mengambilnya
dan melihat sapu tangan itu.
"Punya siapa ini? Ah jangan
jangan ini milik orang itu"
aku mencoba berdiri untuk
mengejar laki laki itu tapi tidak
mungkin dia kan sudah jauh,
aku menghela nafas kecil didalam
hatiku aku berharap masih bisakah aku bertemu dengan
laki laki itu?? Aku mengusap wajahku lalu melangkah
berjalan pergi.
@pria_apa_adanya, @Fazlan_Farizi, @Dhika_smg
ayo tebak tebak buah manggis
hehe *plokk
Gak dimention nih :-(
Btw nampaknya ini menjadi cerita lain dari yg lain dengan bentuk paragraf yg "lain"... hahaha.. okelahkalobegitu
Nanti tak mension deh klu update maaf yaa..
Pantai, 13.00 pm.
Evan Pov.
"Wahhhh" aku langsung
meloncat dari atas motor
menginjak pasir putih halus
ini, aku berdecak kagum
memandang panorama pantai
disini. Indra hanya senyum
senyum tidak jelas memandang
ku di sebelahnya.
"Bagus kan" ucapnya bangga.
"Banget" aku menganggukkan
kepalaku cepat.
"Ini tempat favorit aku dan juga adikku" indra menerawang
jauh. Aku menatapnya bingung.
"Adik? Memangnya kamu
punya adik?"
"Tentu, tapi dia tidak tinggal
disini"
"Lalu?"
"Haha, nanti juga kamu tau"
ucapnya memandang sekilas.
"Lalu keluargamu?"
"Ibu sudah tenang disana,
sedangkan ayah selalu sibuk
mengurus pekerjaannya"
Indra melamun.
"Um, maaf" Indra mengerinyit
menatapku.
"Untuk?"
"Lupakan, Pasti ibumu bahagia
mempunyai anak yang tampan
dan hebat sepertimu" aku
memandangnya lalu tersenyum.
Indra menghela nafas kecil
lalu tersenyum dan melepaskan
kaos oblongnya sehingga saat
ini dia bertelanjang dada.
Aku memandang kagum
melihat dada bidangnya yang
mulai terbentuk oleh otot yang
keras, sepertinya dia sering
sekali ke tempat gym.
"Kenapa liatin aku begitu?"
"Badan kamu bagus"
"Oh, biasa ja menurutku" dia
melihat perut dan tangannya
sendiri.
"Bagus tau" aku mencolek
dagunya. Dia tertawa.
"Oya Adikmu masih disana?"
"Tidak, hari ini rencananya dia
akan pindah kesini"
"Wah, aku penasaran seperti
apa adikmu" aku mulai
membayangkan seperti apa
wajah adiknya indra. Apakah
lebih gagah dari kakaknya?
Hihi pikiran ku mulai nakal.
Tuk, Indra menjitak kepalaku.
"Kenapa aku dijitak?" aku
mengusap usap kepalaku.
"Kamu berpikiran kotor tentang
adikku kan" dia melipatkan
kedua tangannya di dada.
"Ehh Eng engga kok" aku
gelagapan melihat tatapan
tajam matanya indra.
"Kenapa dia pindah? " aku
mengalihkan pembicaraan.
"Dia ikut ayah"
"Oh, jadi kamu sendiri
dirumah?"
"Yeah, makanya hari ini aku
sengaja bolos eskul, aku baru
ingat kalau adikku akan
pindah kemari hari ini"
"Uhh, jadi alasan kamu bolos
cuma karna itu saja toh"
aku memanyunkan bibirku
dan menatapnya sebal. Indra
melirik ku sebentar lalu
menghadapkan badannya
padaku.
"Karna kamu juga, aku kan
sudah bilang hari ini kita
harus bersama berdua saja"
Indra meraih tanganku dan
menggenggam tanganku
dan menarikku mendekati
pantai. Aku melepas bajuku
dan ikut bersama indra bermain
pasir dan air laut.
Aku duduk diatas pasir putih
dan merebahkan tubuhku
sejenak, indra mengikutiku
dan mulai merebahkan
tubuhnya juga.
"Aku ingin setiap hari seperti
ini" aku merentangkan tanganku
dan menghela nafas.
"Aku juga" indra menautkan
jari jemarinya dengan jemariku.
Aku menatapnya lama dan
memejamkan kedua mataku
saat indra memiringkan
tubuhnya menghadapku dan
mulai mendekati wajahku lalu
menciumku mesra.
"I love u" bisiknya.
"I love u too" balasku.
@Just_PJ, @ElninoS
ini lanjutannya, maaf lama..