BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mak Comblang.com

1121315171859

Comments

  • Syukurlah indra n evan baikan...lanjut lg
  • @semua: ko kelvin bang? =="
    @ElninoS: membuka hati untuk
    orang lain ga salahkan :DD
    @darkrealm: bukan mslh gampang pindahnya tapi melihat
    seseorang yang tulus syng sma kita apa salahnya membuka hati
    untuk yg lain bang.. Kelvin kan mencoba bljr untuk melepaskan.. :DD
  • @semua: ko kelvin bang? =="
    @ElninoS: membuka hati untuk
    orang lain ga salahkan :DD
    @darkrealm: bukan mslh gampang pindahnya tapi melihat
    seseorang yang tulus syng sma kita apa salahnya membuka hati
    untuk yg lain bang.. Kelvin kan mencoba bljr untuk melepaskan.. :DD
  • Chap 33.

    Danau, 10.30 am.
    Kelvin Pov.


    Duk duk duk. Aku mendengar
    seperti suara bola yang dipantulkan ke tanah aku tetap
    diam bergeming dan kembali
    tertidur.
    Duk duk duk. Aku menghela nafas
    lagi lagi aku mendengar suara
    yang sama, siapa sih ganggu
    banget. Aku membuka kedua
    mataku dan mengerjapkan mataku membiasakan sinar
    matahari yang semakin naik
    ke atas ubun ubun, aku merogoh
    saku celanaku dan mengambil
    hp dan melihat jam dilayar hp.
    Oh pantas saja panas sudah siang
    sepertinya aku tertidur lumayan
    lama disini. Ku masukan kembali
    hpku kedalam saku celana.
    Duk duk duk, suara yang sama
    yang tadi mengganggu tidurku
    ko semakin lama semakin dekat.
    Ketika aku akan menolehkan
    kepalaku mencari sumber suara
    berisik itu aku mendengar
    suara teriakan seorang lelaki
    dari arah belakangku.
    "Kakak! Awass!!"
    Brugg!!, sebuah benda keras
    menghantam kepalaku, aku
    terhuyung kebelakang dan
    pandangan disekitar ku
    seolah berputar putar. Aku
    mendengar suara derap langkah
    kaki yang mendekat padaku.
    "Ah, kakak maafkan aku. Kaka
    tidak apa apakan?" aku melihat
    sesosok orang yang duduk
    berlutut menghadapku, aku
    menggeleng gelengkan kepala ku
    yang pusing dan mencoba
    memfokuskan pandanganku
    ke sosok yang saat ini sedang
    menunjukkan ekspresi wajah
    cemas. Dia mengelurkan tangannya dan menyentuh sisi
    kepalaku lembut.
    "Aduh kak, maafkan aku ya
    aku tidak sengaja" aku
    menundukkan kepalaku
    sebentar kemudian ku
    dongkakkan kepalaku untuk
    memandangnya.
    "Tidak apa ap" suaraku tercekat
    didalam tenggorokanku
    setelah melihat wajah orang
    yang telah melempar kepalaku
    dengan bola, aku terdiam
    memandang wajah sayu itu
    tampan garis wajah yang imut
    dan lekukan bibir tipis nan kecil
    begitu ranum dan menggoda
    sekali untuk dicicipi, aku
    menelan air ludahku menatap
    ekspresi laki laki mungil ini. Dia
    menatapku aneh dan dia
    memiringkan kepalanya tanda
    dia sedang bingung melihatku
    yang terdiam seperti orang
    bodoh terus saja menatapnya
    tanpa berkedip. Kemudian dia
    tersenyum kecil dan mengibas
    ngibaskan tangannya didepan
    wajahku. Aku kembali tersadar
    dari lamunanku.
    "Ah, iya maaf" ucapku pelan.
    "Hehe, kaka kenapa diam begitu?
    Kepalanya masih pusing ya?"
    aku mengangguk ah lalu menggelengkan kepalaku cepat,
    kenapa aku jadi salang tingkah
    begini di hadapan orang baru
    saja aku kenal.
    "Ah, benarkah?" tanyanya.
    "Iya" aku tersenyum, dia
    menghela nafas kecil lalu
    mengusapkan tangannya kedadanya.
    "Syukurlah, ku kira kaka
    kenapa napa, maaf ya tadi aku
    melempar bolanya terlalu keras"
    "Ah tak apa, oya meman sedang
    pa disini dengan bola itu?" aku
    menunjuk bola yang berada
    disampingnya.
    "Oh, aku sedang latihan basket
    kak hehe" dia menjulurkan
    lidahnya dan menggaruk kepala
    belakangnya yang tidak gatal.
    "IANN! Kemarikan bolanya"
    kami berdua menoleh ke asal
    sumber suara di belakang kami.
    "Ah kakak sudah dulu ya, teman
    ku memanggilku kami harus
    pulang, maaf untuk yang tadi
    ya. Bye" ucapnya sambil
    tersenyum lalu berdiri cepat
    dan berlari kecil mendekati
    temannya, aku terus saja
    memandangnya hingga sosoknya
    menghilang perlahan. Aku
    menyentuh dadaku detak
    jantungku cepat sekali apa
    mungkin ini ah tidak mana
    mungkin, aku pun menundukkan
    kepalaku dan melihat sebuah
    sapu tangan yang terjatuh di
    dekat kakiku. Aku mengambilnya
    dan melihat sapu tangan itu.
    "Punya siapa ini? Ah jangan
    jangan ini milik orang itu"
    aku mencoba berdiri untuk
    mengejar laki laki itu tapi tidak
    mungkin dia kan sudah jauh,
    aku menghela nafas kecil didalam
    hatiku aku berharap masih bisakah aku bertemu dengan
    laki laki itu?? Aku mengusap wajahku lalu melangkah
    berjalan pergi.
  • @semua: Apa ya? Tepuk kepala gtu ..
  • Ada Tokoh baru..

    Gak dimention nih :-(
  • ada yg baruu nihh....
    Btw nampaknya ini menjadi cerita lain dari yg lain dengan bentuk paragraf yg "lain"... hahaha.. okelahkalobegitu
  • woh, jadi tokoh baru ini yg nanti jadi pasangan buat Fahrenheit.. eh salah, Kelvin
  • @darkrealm: maaf bang ga bisa update dulu, sinyal disini lagi jelek bngt ini ja susah buat ol..
    Nanti tak mension deh klu update maaf yaa..
  • Ini mana lanjutan'nyaa yah!
  • Chap 34.


    Pantai, 13.00 pm.
    Evan Pov.


    "Wahhhh" aku langsung
    meloncat dari atas motor
    menginjak pasir putih halus
    ini, aku berdecak kagum
    memandang panorama pantai
    disini. Indra hanya senyum
    senyum tidak jelas memandang
    ku di sebelahnya.
    "Bagus kan" ucapnya bangga.
    "Banget" aku menganggukkan
    kepalaku cepat.
    "Ini tempat favorit aku dan juga adikku" indra menerawang
    jauh. Aku menatapnya bingung.
    "Adik? Memangnya kamu
    punya adik?"
    "Tentu, tapi dia tidak tinggal
    disini"
    "Lalu?"
    "Haha, nanti juga kamu tau"
    ucapnya memandang sekilas.
    "Lalu keluargamu?"
    "Ibu sudah tenang disana,
    sedangkan ayah selalu sibuk
    mengurus pekerjaannya"
    Indra melamun.
    "Um, maaf" Indra mengerinyit
    menatapku.
    "Untuk?"
    "Lupakan, Pasti ibumu bahagia
    mempunyai anak yang tampan
    dan hebat sepertimu" aku
    memandangnya lalu tersenyum.
    Indra menghela nafas kecil
    lalu tersenyum dan melepaskan
    kaos oblongnya sehingga saat
    ini dia bertelanjang dada.
    Aku memandang kagum
    melihat dada bidangnya yang
    mulai terbentuk oleh otot yang
    keras, sepertinya dia sering
    sekali ke tempat gym.
    "Kenapa liatin aku begitu?"
    "Badan kamu bagus"
    "Oh, biasa ja menurutku" dia
    melihat perut dan tangannya
    sendiri.
    "Bagus tau" aku mencolek
    dagunya. Dia tertawa.
    "Oya Adikmu masih disana?"
    "Tidak, hari ini rencananya dia
    akan pindah kesini"
    "Wah, aku penasaran seperti
    apa adikmu" aku mulai
    membayangkan seperti apa
    wajah adiknya indra. Apakah
    lebih gagah dari kakaknya?
    Hihi pikiran ku mulai nakal.
    Tuk, Indra menjitak kepalaku.
    "Kenapa aku dijitak?" aku
    mengusap usap kepalaku.
    "Kamu berpikiran kotor tentang
    adikku kan" dia melipatkan
    kedua tangannya di dada.
    "Ehh Eng engga kok" aku
    gelagapan melihat tatapan
    tajam matanya indra.
    "Kenapa dia pindah? " aku
    mengalihkan pembicaraan.
    "Dia ikut ayah"
    "Oh, jadi kamu sendiri
    dirumah?"
    "Yeah, makanya hari ini aku
    sengaja bolos eskul, aku baru
    ingat kalau adikku akan
    pindah kemari hari ini"
    "Uhh, jadi alasan kamu bolos
    cuma karna itu saja toh"
    aku memanyunkan bibirku
    dan menatapnya sebal. Indra
    melirik ku sebentar lalu
    menghadapkan badannya
    padaku.
    "Karna kamu juga, aku kan
    sudah bilang hari ini kita
    harus bersama berdua saja"
    Indra meraih tanganku dan
    menggenggam tanganku
    dan menarikku mendekati
    pantai. Aku melepas bajuku
    dan ikut bersama indra bermain
    pasir dan air laut.
    Aku duduk diatas pasir putih
    dan merebahkan tubuhku
    sejenak, indra mengikutiku
    dan mulai merebahkan
    tubuhnya juga.
    "Aku ingin setiap hari seperti
    ini" aku merentangkan tanganku
    dan menghela nafas.
    "Aku juga" indra menautkan
    jari jemarinya dengan jemariku.
    Aku menatapnya lama dan
    memejamkan kedua mataku
    saat indra memiringkan
    tubuhnya menghadapku dan
    mulai mendekati wajahku lalu
    menciumku mesra.
    "I love u" bisiknya.
    "I love u too" balasku.
  • Ngirit bgt updatenya..lg donk
Sign In or Register to comment.