It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Chap 28.
Kelvin Pov.
Aku membuka pintu kamar mandi
dan melihat Evan melamun berdiri
diambang pintu kamar , aku
tersenyum jail mencoba mendekati dan mengagetkan Evan. Sekarang aku tepat berada
dibelakang tubuh Evan sampai
saat ini pun dia tak merasakan
kehadiranku, sedang memikirkan
apa sih kayanya serius banget.
Aku pun menaruh dagu ku
dibahu kirinya dan sepertinya
Evan kaget dengan apa yang
aku lakukan, tubuhnya tersentak
setelah daguku menempel diatas
bahu kirinya. Kepalanya Evan
menoleh dan tersenyum melihat
ku kemudian dia mengusap
lembut kepalaku.
"Lagi pikirin apa sih?"
aku menempelkan pipiku
ke pipinya.
"Gak ada ko" ucapnya sambil
tersenyum dan masih
mengusap kepalaku.
"Kita jalan jalan yuk" aku
memeluk tubuhnya dari
belakang tapi aneh Evan tidak
membalas pelukanku seperti
biasanya. Dia malah menunduk.
"Evan?" ucapku seraya menyadarkannya dari dunianya
sendiri.
"Ah? Ya, ada apa?" evan
menelengkan kepalanya
menatapku.
"Lo ga dengerin omongan gue ya?" aku melepaskan pelukanku
pada tubuhnya dan mulai kesal
akan sikapnya belakangan ini.
"Ma maaf Vin" evan membalikkan
tubuhnya menghadapku.
"Lo pasti lagi pikirin Indra kan?"
ucapku langsung. Evan diam.
"Jadi benarkan apa yang gue
bilang, sebenarnya ada
hubungan apa lo dengan dia sih!"
aku membentak evan untuk pertama kalinya. Evan tetap
diam.
"Lo ga mau jujur sama gue?"
"Ok fine, kalau lo ga mau jujur juga lebih baik gue pergi dari
sini" aku mengambil jaket dan
helm ku diatas tempat tidur
dan segara melangkah keluar
sebelum perkataan evan yang
menghentikan kakiku keluar
dari kamar ini.
"Gue pacaran sama Indra"
aku seperti tertimpa bebatuan
besar yang menghimpit seluruh
tubuh ku mendengar ucapan
evan barusan.
"Gue pacaran sama Indra" ucapnya mengulangi perkataan
sebelumnya. Aku terpaku dan tak
bisa berkata apapun untuk
membalas perkataan evan.
Evan melangkah mendekatiku
kemudian dia memelukku sangat
erat.
"Gue sayang lo Vin, gue cinta sama
lo" hatiku mencelos mendengar
jawaban jujur dari sahabatku.
Dia menangis sesegukkan di
balik punggungku dan pelukannya pun semakin kuat membuatku susah untuk
bernafas. Aku menutup kedua
mataku menghela nafas berat.
"Maaf" ucapku pelan seraya
melepaskan pelukan evan pada
tubuhku. Evan tetap menangis
dan menundukkan kepalanya.
Aku melangkahkan kaki ku dan
mencoba keluar dari kamar evan.
"Lo jijikkan! Lo pasti kecewa
karna ternyata sahabat lo
ini mencintai sahabatnya
sendiri!" ucap evan dengan teriakannya yang keras. Aku
menoleh dan menatapnya
dingin.
"Gue kecewa, ternyata akting
lo untuk membohongi gue
itu benar benar sempurna,
bahkan gue pun sampe ga tau
kalau lo udah pacaran sama indra!" ucapku tegas, aku
mendekati evan kemudian
ku dorong tubuhnya bersandar
pada dinding kamar, ku tekan
tubuhnya agar semkin kuat
menempel pada dinding.
Evan menundukkan kepalanya dan aku mencengkram kerah
bajunya.
"Brengsek, gue gak nyangka lo
ini sama ja dengan penipu dan
pembohong lainnya" aku
mengangkat tangan kiri ku
dan melayangkan kepalan
tanganku ke arah pipinya.
"Lo sukses permainin perasaan
gue Van, lo sukses bikin gue
hancur sekarang" aku menatap
evan tajam. Evan menatapku
dengan pipinya yang lebam
akibat tonjokkanku padanya.
"Maksud lo?" evan menatapku
bingung. Aku menggertakkan
gigiku.
"Gue berusaha menyangkal
perasaan aneh yang selalu
datang disaat saat kebersamaan
kita Van, gue mati matian
melupakan rasa itu karna
menurut gue itu salah tapi
dengan kebohongan yang lo
buat ini entah kenapa membuat
gue kecewa, kenpa lo ga jujur
dari awal Van kenapa" mataku
berkaca kaca.
"Kenapa lo jujur disaat
perasaan gue terhadap lo
tumbuh dan lo hancurkan
begitu saja dengan fakta
bahwa lo sudah dimiliki oleh
seseorang" tangis evan pun
pecah, dia berusaha untuk
memeluk ku tapi aku menjauh.
"'Lo tega Van, lo bener bener
jahat " akupun melangkah
pergi dan meninggalkan evan
yang jatuh terduduk
menangis.
@yuzz, @pria_apa_adanya,
@Just_PJ, @Fazlan_Farizi,
@ruli_anto, @Henry_13,
@mahardhyka,
suka sma evan tpi keduanya gak
ada yang mau jujur so saat kelvin
mau lupain rasa cnta dan mati matian kubur rasa itu ke evan si evan jujur dah pcrn sma indra, itu alasan prtma yg bikin kelvin marah harusnya dri awal dia blng klu dia mank beda dngn yg lain saat kelvin blm pnya rasa apun sma evan atau saat mrka masih sahabatan..
Dan saat dia mulai suka sma evan
evan jujur saat dia udah bersama
orang lain.. Ribet jga sih jelasinnya yang kedua kelvin marah karna
merasa dibohongi selama ini..
pas pasan bangun tidur jadi
otak belum konek tpi gue udah jelasin maksudnya kan klu masih
sama juga nanti gue rombak lg deh untuk chap 28, maaf ya klu
masih ada kesalahan..
ga tau tpi kan evan sendiri udah ngaku pcrn dengan indra tpi satu persatu juga
nnti akan evan jelaskan alasan
knpa evan pcrn sma indra di chap selanjutnya ko semuanya kan
butuh proses juga.. Ga mungkin lngsng jujur smwa..
cerita gue ini..^^
@semua: haha iya bang, sipp bang nnti lnjut
ko..
@ElninoS: iya, lagi
di pikirin dlu ceritanya..
Ayo lg, ayo lg..