It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Just_PJ: *kasih permen ke indra
@Fazlan_Farizi: apaaaa..
^^
Chap 26.
Minggu, 07.30 am.
Evan Pov.
Hah segar sekali setelah mandi,
aku lingkarkan handuk dileher
dan berjalan santai keluar kamar
mandi. Aku melihat kelvin kembali
tertidur pulas diatas kasur.
"Jorok, bukannya mandi malah
ngebo lagi" aku menyentuh dagu
bawahku dan mulai berfikir gaya
gaya seperti detektif haha. Ah
aku ada ide aku menjentikkan
jariku aku dekati wajah kelvin
dan kuarahkan bibirku tepat
di lubang telinga kirinya, aku
tiup tiup kecil fufu sudah terlihat
raut wajah kelvin sepertinya
mulai gelisah akibat tiupan maut
ku fufu. Aku tiup lagi pelan
kelvin mengibas ngibaskan
tangannya ke udara dan Plok
tangannya berhasil menampar
pipi indah ku *penulis muntah
(Evan: gue sabit nyaho loh).
"Aww, sakitt" kelvin bangun akibat dari suara teriakanku.
"Rasain lo maknyos kan haha"
kelvin ngakak liat bekas tapakan
tangan lima jari merah di pipi.
"Ko lo tega sih" aku manyun.
"Kali kali lo perlu gue kerjain
juga hahay"
"Mandi sonoh bau" aku lempar
handuknya tepat mengenai
wajahnya.
"Lo udah mandi tah?"
"Nih" aku menujuk rambutku
yang basah.
"Paling cuma lo basahin
doang kan, dasar kucing dekil"
kelvin nyerocos tanpa dipikir pikir dulu pake otak.
"Wekk" aku menjulurkan lidahku.
"Perasaan lo mandi lama banget
sih Van? Mandi besar dulu ya?"
aku hampir melempar vas bunga
yang tergeletak diatas meja
belajar ke arah kelvin sebelum
dia ngacir terlebih dahulu ke
kamar mandi.
"Dasar odong, ngomong ga
pake otak dulu" aku mencak
mencak tidak jelas.
Aku mengambil hp yang
tergelatak begitu saja diatas
tempat tidur, aku membuka
pesan satu persatu tidak ada
sms dari indra ya, semalam
sepertinya aku menangis dan selanjutnya aku ga inget apa
apa lagi, semalam aku kenapa
ya?? Yang aku tau semalam itu
aku benar benar ingin sekali
berbicara jujur semua kepada
kelvin apa yang aku rasakan
dan apa yang ada di dalam hati
ku saat itu. Aku menghela nafas
berat aku menyentuh bibirku
masih terasa bekas ciuman
tadi pagi aku tidak tau kenapa
kelvin melakukan itu, aku
pikir dia hanya menggodaku
tapi ternyata malah menciumku.
Evan Pov.
Tok tok tok, ada yang mengetuk
pintu kamarku. Aku bangkit dari
dudukku dan aku buka pintu oh
ternyata mama.
"Evan, mama hari ini mau pergi
kerumah paman mu mungkin
juga mama akan menginap
disana"
"Loh? Memangnya ada apa mah?"
"Paman mu sedang dirumah
sakit, dan tidak ada yang
mengurus anaknya disanah, dia
kan keponakan mu juga van"
"Memang istrinya kemana mah?"
"Sedang dirumah sakit menjaga
suaminya" aku hanya membulatkan mulutku saja
mendengar penjelasan mama.
"Mama menginap disana
bisa 3 hari atau 2 hari"
"Lama banget mah" ucapku sedih.
"Yah, mau bagaimana lagi Van, kamu kan sudah besar sekarang
dirumah sendirian toh tidak
apa apakan?" mama menatapku
lembut.
"Ya sudah, tapi hati hati ya mah
dijalan" aku tersenyum dan
memeluk mama.
"Iya, terima kasih ya sayang"
mama ku membalas pelukanku.
"Oya, kelvin kemana?" mama
menengok kiri kanan kamarku
mencari kelvin.
"Lagi mandi mah, nanti juga keluar ko "
"Kalau kamu ngerasa sendirian
ajak teman mu saja menginap
disini ya, kelvin atau indra"
aku terdiam saat mama menyebut
nama indra. Mama meneruskan
pembicaraannya.
"Mama ga enak sama indra van,
semalam kan dia mau menginap
disini tapi malah pulang"
"Pulang kenapa memang mah?"
"Loh? Kamu ga ingat van?" aku
mengangguk.
"Kamu kan semalam manggil
manggil nama kelvin terus udah
begitu pake acara teriak teriak
dan nangis lagi mama jadi
takut"
"Ma masa sih mah?" aku kaget
mendengar penjelasan mama.
"Buat apa mama bohong"
"Untung ada Indra yang
menenagkan kamu Van"
"Ja jadi saat aku memanggil
nama kelvin itu disanah masih
ada Indra mah?"
"Iya, kenapa?"
aku jahat sekali, kenapa disaat
aku sedang bersamanya malah
sosok kelvin yang memenuhi
pikiranku, aku meremas handuk
yang masih tergantung di
leherku.
"Oya Van, mama lihat ekspresi
Indra sepertinya sedih sekali
waktu dia mau pamit pulang
kelihatan sekali dia tidak ada
semangat ya sepertinya dia
sedih melihat kamu begitu"
Deg, aku semakin merasa
bersalah pada Indra. Aku
menundukkan kepala ku.
"Ya sudah mama pergi dulu
ya" mama mengecup puncuk
kepala ku lalu bergegas pergi
ketempat paman.
"Indra maaf" ucapku lirih.
Indra House, 08.00 am.
Indra Pov.
Aku membuka kedua mataku dan
terasa pening sekali kepalaku,
aku memandang jendela yang
sudah disinari oleh cahaya
matahari pagi, aku bangun dan
memandang sekeliling kamar
yang berantakan. Aku
menghela nafas dan merogoh
saku celanaku mengambil hp
kulihat layarnya tak ada satu
pesan pun dari Evan, aku
semakin sedih apakah evan
tidak peduli padaku? Ku
nonaktifakan hp ku dan berdiri
mengambil handuk yang
tersampir disisi kasur. Aku
melangkah memasuki kamar
mandi lalu ku tutup pintu, aku
mulai membuka pakaian ku
satu persatu hingga tubuhku
tak tertutupi satu helai
benang pun, ku putar keran air
dan mengucurlah air hangat
yang menetes membasahi
badan ku, aku tengadahkan
wajahku dan membiarkan
air hangat membasuh
permukaan wajahku berharap
dengan begini air bisa sedekit
menghilangkan rasa sakit
yang mengganjal dihati ini.
Aku menutup kedua mataku
lalu kusandarkan tubuhku pada
dinding kamar mandi yang
dingin.
gue ga tau bang, gimana mau
nyebut pake nama.. =="
@darkrealm: huu, ga ikhlas tu
ketauan bilang cantiknya haha
lagu banget tuh kata kata yang
dibawah haha
*lirik si abang
maaf bukan mangap jiahaha