BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Trouble Idol

1234689

Comments

  • @touch: perlahan pertanyaan mu udah dijawab..

    @Just_PJ : sip
  • "Kita harus gimana, Tan?"
    "Tenang dulu sayang. Kita cari jalan keluarnya..."kata Lidya.
    "Apa kita harus hubungi Papa di Texas? Tapi...Papa pasti sudah sampai sekarang!"

    Memang setelah mengantar Mbak Ita dan Lidya kemaren, Papanya Hergy bertolak ke Amerika untuk urusan bisnis.

    "Jangan Ta. Takutnya urusan beliau terganggu,"cegah Lidya.

    Di tengah kegaduhan Mbak Ita dan Lidya atas kehilangan Hergy, tiba-tiba datang Girin dengan rambut basahnya. Sepertinya ia baru selesai mandi. Handuk kecil masih tergantung di lehernya.

    "Ada apa sih?! Pagi-pagi sudah ribut!"omel Girin sambil menuju kulkas.
    "Gi, Hergy minggat dari rumah!"beritahu Lidya.
    "Apa?! Hergy minggat??!"timpal Charles yang datang sambil mengambil handuk yang dilemparkan Girin padanya.
    "Iya Charl..."
    "Hergy minggat? Apa hubungannya denganku?"tanya Girin santai sambil menenggak segelas air putih.

    Deg!

    Lidya melotot.

    "Mama tahu, pasti ini semua ulahmu kan?"tuding Lidya.
    Girin balas melotot.
    "Kok aku yang disalahkan? Biar saja dia kabur! Toh, dia cuma anak angkat kan?"

    PLAK!!

    "Ucapanmu tidak sopan, Gi!"bentak Lidya.
    "Ma..."desis Girin.

    Mbak Ita mendekat.
    "Hergy bukan sekedar anak angkat! Dia adalah adik yang paling berharga dalam hidupku. Dia hadiah istimewa yang diberikan Papa-Mama padaku, hik..."ujar Mbak Ita.
    "Saat Hergy berusia satu tahun, orangtuanya meninggal karena kecelakaan pesawat. Entah kenapa Hergy kecil langsung dititipkan di panti asuhan...kemudian, saat Hergy berusia lima tahun, dia diadopsi orangtuaku. Tapi, tiga bulan setelahnya, Mama meninggal..."terang Mbak Ita sambil mengusap air matanya.
    "Sebenarnya, masih ada satu rahasia yang belum aku katakan pada Hergy hingga kini! Tapi, kau malah membuatnya pergi dari sisiku!"
    "Bukan salahku!"bantah Girin. "Dia pergi atas keinginannya sendiri kan?!"
    "Aku nggak mau tahu! Pokoknya semua salahmu!!"teriak Mbak Ita.
  • waah rajin update nih.. lanjut lanjut ceritanya cukup menarik.
    tp alurnya jangan trlalu cepat ya :D
  • Pendek bgt...:(
  • Teenlit fiksi ringan yg bikin penasaran. Btw, yg bisa lihat Charles semua keluarga Hergy apa cuma dia dan Girin? Trims
  • @BleezeB : kecepetan ya? Takut kalo lama2 jd nggak fokus bro..

    @Just_PJ : gw up lg nih..

    @Adam08 : charles bs dilihat oleh keluarga kok. Buktiny ada kan percakapan Charles dng Lidya?
  • "Cari dia dan bawa Hergy kembali!!"teriak Mbak Ita.
    "Ogah!!"tolak Girin sambil keluar ruang makan.
    "Girin!"teriak Mbak Ita sambil berjalan mengikuti Girin.
    Girin berjalan menuju kamarnya dan mengambil kemeja.
    "Gi, mau kemana kamu?!"teriak Lidya.
    "Ke lokasi syuting. Ada jadwal main!"
    "Tunggu!"tahan Mbak Ita.
    Girin tak menggubris ucapan Managernya itu.
    "Girin, kau idolanya!"seru Mbak Ita.
    Girin berhenti dan menoleh.
    "Hergy mengidolakan kamu, walau dia kau benci...aku yakin, dia tetap menyukaimu..."ucap Mbak Ita.

    Girin menelan ludah.

    Apa?! A...anak itu..., ucap Girin dalam hati.

    "Kenapa kamu menyakiti dia?"
    Girin menghela nafas agar tak terpancing.

    "Bodoh ah!"pungkas Girin sambil berlari ke garasi.
    "Cari Hergy!"teriak Mbak Ita.
    Girin tak mengindahkan ucapan itu. Ia membawa mobilnya meninggalkan rumah.

    Meskipun begitu, dalam perjalanan, ucapan managernya barusan terus terngiang di telinga Girin.

    "Dia mengidolakanku? Padahal sering aku tindas...akh! Tapi...biar saja dia tak kembali. Dengan kejadian ini, pernikahan Mama pasti gagal!"gumam Girin dengan senyum kecil di sudut bibir.

    %%%
  • bagus lanjut..
    jgan panggil bro yak, saya cewek xD
  • edited June 2012
    Sementara itu, di taman kota tampak seorang pemuda duduk di sebuah bangku taman. Ia mengenakan sweater dan syal di leher. Di sampingnya terdapat tas gendong yang tergelatak begitu saja.

    Fiuh, capek! Gumam Hergy dalam hati.

    Ia menatap ke langit. Pikirannya menerawang.

    "Pasti Girin senang aku pergi...tapi biarlah!"

    Ia menatap suasana taman yang lengang dan dedaunan yang masih berembun. Di salah sebuah batang pohon nan rimbun, ia melihat sebuah poster ditempel.

    Poster Girin!

    Dalam poster tersebut tertulis:

    GIRINDRA IN CONCERT!

    Hergy mendekati poster itu.

    "Ahh...Girin..."desis Hergy sambil mengelus permukaan poster. Di dalam poster, Girin nampak begitu charming. Senyumnya manis dengan mata bersinar. Ia juga menggengam microphone.

    "Ah, Tuhan...mengapa aku begitu mencintainya? Apa karena cinta ini sampai-sampai aku nggak bisa membalas kebenciannya terhadapku? Tuhan, aku berharap Girin bisa menyukaiku walau hanya sedikit..."harap Hergy.

    Air matanya mengalir begitu saja. Ia menangis sesunggukkan di depan poster Girin yang diam saja menatap dirinya.

    "Ah, tak ada gunanya nangis!"kata Hergy akhirnya. "Lebih baik aku mencari tempat bermalam...semoga aku bisa menemukan pekerjaan dan bertahan hidup di kota besar ini..."
  • @BleezeB : oh..cewek toh? Sorry sist, heheh
  • no problem bro
  • Fiuh, capek! Gumam Girin
    dalam hati.

    ini maksudna Hergy y boz?
    setting tempatna dmn c? #lupa. cma d kota besar ja y.
  • @BleezeB : sip. Hhe

    @touch : ya, salah ketik. Thx koreksiny. Soal kota, gak mikirin. Kota besar aja deh..
  • pengen gw injek si girin (kalo bisa, hehe)
  • Mencari pekerjaan tidak semudah yang Hergy bayangkan. Apalagi di zaman sekarang ini. Ditambah lagi ia masih terlalu muda untuk bekerja. Semua orang meragukan kemampuannya.

    "Sekolah sana! Kamu terlalu muda untuk bekerja..."nasehat seorang Bapak pada Hergy.

    Hergy menghela nafas.

    Sudah sekian banyak toko, mall dan tempat-tempat yang lain didatangi Hergy. Tapi jawabannya tetap sama. Kalau bukan 'tidak ada lowongan', jawaban mereka 'lowongan penuh'.

    Hergy kebingungan. Ia tak tahu harus berbuat apa.

    "Bagaimana ini? Tidak ada lowongan sedikitpun!"keluh Hergy sembari menggaruk kepalanya.

    Ia sempat terpikir untuk kembali ke panti asuhan. Tapi kalau ia pergi ke sana, pasti ia langsung ditemukan. Selain itu, ia juga tak ingin kembali lagi ke sana.

    "Ahh..sudahlah. Mau nggak mau aku tidur di sini aja, deh!"putus Hergy sambil duduk di halte.
Sign In or Register to comment.