It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Mungkin diantara kita sering mendengar
bahwa kelak kaum laki-laki mukmin akan
mendapat balasan di surga, para bidadari
yang cantik jelita, yang keindahan dan
kecantikannya akal manusia takkan sanggup
mengungkapkannya, takpernah terlihat oleh
mata, takterdengar oleh telinga, bahkan tak
terbersit dalam hati sekalipun. Terus lalu para wanita mukmin mendapatkan apa..??
Bagaimana pula jika suami didunianya tidak ikut masuk surga, apakah mereka mendapat
gantinya..? atau untuk yang meninggal
sebelum menikah bagaimana pula..??
Berikut penjelasan dari sumber yang
takdiragukan kebenarannya alquran dan hadits berikut keterangan para ulama.
(1) Syaikh Abdullah bin Jibrin menjawab :Tidak
bisa disangsikan bahwa kenikmatan Surga sifatnya umum untuk laki-laki dan perempuan.
Allah berfirman: “Sesungguhnya Aku tidak
menyia-nyiakan amal orang-orang yang
beramal diantara kamu, baik laki-laki
ataupun perempuan” (Ali-Imran: 195).
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal
saleh, baik laki-laki maupun wanita, sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak
dianiaya walau sedikitpun” (An-Nisa’: 124).
“Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap
dalam keta’atannya, laki-laki dan
perempuan yang benar, laki-laki dan
perempuan yang sabar, laki-laki dan
perempuan yang khusyu’, laki-laki dan
perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara
kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah
telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar”(Al-Ahzab: 35).
Allah telah menyebutkan bahwa mereka
akan masuk Surga dalam firman-Nya:
“Mereka dan istri-istri mereka berada dalam tempat yang teduh, bertelekan di atas dipan-dipan” (Yasin: 56).
“Masuklah kamu ke dalam Surga, kamu dan istri-istri kamu digembirakan”(Az-
Zukhruf:70).
Allah menyebutkan bahwa wanita akan
diciptakan ulang. “Sesungguhnya Kami
menciptakan mereka dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis
perawan” (Al-Waqi’ah: 35-36).
Maksudnya mengulangi penciptaan wanita-wanita tua dan menjadikan mereka perawan
kembali, yang tua kembali muda. Telah
disebutkan dalam suatu hadits bahwa
wanita dunia mempunyai kelebihan atas bidadari karena ibadah dan ketaatan mereka. Para wanita yang beriman masuk Surga sebagaimana kaum lelaki. Jika wanita
pernah menikah beberapa kali, dan ia
masuk Surga bersama mereka, ia diberi hak untuk memilih salah satu di antara mereka,
maka ia memilih yang paling bagus diantara mereka.
Perlu diketahui bahwa keadaan wanita didunia, tidak lepas dari enam keadaan:
1. Dia meninggal sebelum menikah.
2. Dia meninggal setelah ditalak suaminya dan dia belum sempat menikah lagi sampai meninggal.
3. Dia sudah menikah, hanya saja
suaminya tidak masuk bersamanya ke dalam surga, wal’iyadzu billah.
4. Dia meninggal setelah menikah baik
suaminya menikah lagi sepeninggalnya
maupun tidak (yakni jika dia meninggal
terlebih dahulu sebelum suaminya).
5. Suaminya meninggal terlebih dahulu,
kemudian dia tidak menikah lagi sampai meninggal.
6. Suaminya meninggal terlebih dahulu,
lalu dia menikah lagi setelahnya.
Berikut penjelasan keadaan mereka masing-masing di dalam surga:
Perlu diketahui bahwa keadaan laki-laki didunia, juga sama dengan keadaan wanita didunia:
Di antara mereka ada yang meninggal
sebelum menikah, di antara mereka ada yang mentalak istrinya kemudian meninggal dan belum sempat menikah lagi, dan di
antara mereka ada yang istrinya tidak
mengikutinya masuk ke dalam surga. Maka,wanita pada keadaan pertama, kedua, dan ketiga, Allah -’Azza wa Jalla- akan menikahkannya dengan laki-laki dari anak Adam yang juga masuk ke dalam surga tanpa mempunyai istri karena tiga keadaan
tadi.
Yakni laki-laki yang meninggal sebelum
menikah, laki-laki yang berpisah dengan istrinya lalu meninggal sebelum menikah lagi, dan laki-laki yang masuk surga tapi
istrinya tidak masuk surga.
Ini berdasarkan keumuman sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- dalam hadits
riwayat Muslim no. 2834 dari sahabat Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu-:
ﺎَﻣ ﻲِﻓ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ٌﺏَﺰْﻋَﺃ
“Tidak ada seorangpun bujangan dalam
surga”.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -rahimahullah-
berkata dalam Al-Fatawa jilid 2 no. 177,
“Jawabannya terambil dari keumuman
firman Allah -Ta’ala-:
ْﻢُﻜَﻟَﻭ ﺎَﻬﻴِﻓ ﺎَﻣ ﻲِﻬَﺘْﺸَﺗ ْﻢُﻜُﺴُﻔْﻧَﺃ ْﻢُﻜَﻟَﻭ ﺎَﻬﻴِﻓ ﺎَﻣ .َﻥﻮُﻋَّﺪَﺗ ًﻻُﺰُﻧ ْﻦِﻣ
ٍﺭْﻮُﻔَﻏ ٍﻢْﻴِﺣَﺭ
“Di dalamnya kalian memperoleh apa yang
kalian inginkan dan memperoleh (pula) didalamnya apa yang kalian minta. Turun dari
Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (Fushshilat: 31)
Dan juga dari firman Allah -Ta’ala-:
ﺎَﻬﻴِﻓَﻭ ﺎَﻣ ِﻪﻴِﻬَﺘْﺸَﺗ ُﺲُﻔْﻧَﺄْﻟﺍ ُّﺬَﻠَﺗَﻭ ُﻦُﻴْﻋَﺄْﻟﺍ ْﻢُﺘْﻧَﺃَﻭ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻥﻭُﺪِﻟﺎَﺧ
“Dan di dalam surga itu terdapat segala apa
yang diingini oleh hati dan sedap
(dipandang) mata dan kalian kekal di
dalamnya.” (Az-Zukhruf: 71)
Seorang wanita, jika dia termasuk ke dalam penghuni surga akan tetapi dia belum menikah (di dunia) atau suaminya tidak termasuk ke dalam penghuhi surga, ketika dia masuk ke dalam surga maka di sana ada
laki-laki penghuni surga yang belum
menikah (di dunia). Mereka -maksud saya adalah laki-laki yang belum menikah (di dunia)-, mereka mempunyai istri-istri dari
kalangan bidadari dan mereka juga
mempunyai istri-istri dari kalangan wanita dunia jika mereka mau.
Demikian pula yang kita katakan perihal
wanita jika mereka (masuk ke surga) dalam keadaan tidak bersuami atau dia sudah bersuami di dunia akan tetapi suaminya
tidak masuk ke dalam surga. Dia (wanita tersebut), jika dia ingin menikah, maka pasti
dia akan mendapatkan apa yang dia
inginkan, berdasarkan keumuman ayat-ayat di atas”.
Dan beliau juga berkata pada no. 178, “Jika dia (wanita tersebut) belum menikah ketika di dunia, maka Allah -Ta’ala- akan menikahkannya dengan (laki-laki) yang dia senangi di surga. Maka, kenikmatan disurga, tidaklah terbatas kepada kaum lelaki,
tapi bersifat umum untuk kaum lelaki dan wanita. Dan di antara kenikmatan-
kenikmatan tersebut adalah pernikahan”.
Adapun wanita pada keadaan keempat dan kelima, maka dia akan menjadi istri dari suaminya di dunia.
Adapun wanita yang menikah lagi setelah
suaminya pertamanya meninggal, maka ada
perbedaan pendapat di kalangan ulama.
Sebagian ulama -seperti Syaikh Ibnu
‘Ustaimin- berpendapat bahwa wanita
tersebut akan dibiarkan memilih suami
mana yang dia inginkan.
Ini merupakan pendapat yang cukup kuat,seandainya tidak ada nash tegas dari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam-yang menyatakan bahwa seorang wanita itu milik suaminya yang paling terakhir. Beliau -
Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
ُﺓَﺃْﺮَﻤْﻟَﺍ ﺎَﻬِﺟﺍَﻭْﺯَﺃ ِﺮِﺧﺂِﻟ
“Wanita itu milik suaminya yang paling
terakhir”. (HR. Abu Asy-Syaikh dalam At-Tarikh hal. 270 dari sahabat Abu Darda`dan dishohihkan oleh Syaikh Al-Albany dalam Ash-Shohihah: 3/275/1281)
Dan juga berdasarkan ucapan Hudzaifah -radhiyallahu ‘anhu- kepada istri beliau:
ْﻥِﺇ ِﺖْﺌِﺷ ْﻥَﺃ ﻲِﻧْﻮُﻜَﺗ ﻲِﺘَﺟْﻭَﺯ ﻲِﻓ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ َﻼَﻓ ﻲِﺟِّﻭَﺰُﺗ .ﻱِﺪْﻌَﺑ
َّﻥِﺈَﻓ َﺓَﺃْﺮَﻤْﻟﺍ ﻲِﻓ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ﺎَﻬِﺟﺍَﻭْﺯَﺃ ِﺮِﺧﺂِﻟ ﻲِﻓ .ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ َﻚِﻟَﺬِﻠَﻓ ُﻪﻠﻟﺍ َﻡَّﺮَﺣ
ﻰَﻠَﻋ ِﺝﺍَﻭْﺯَﺃ ِّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ ْﻥَﺃ َﻦْﺤِﻜْﻨَﻳ ُﻩَﺪْﻌَﺑ ُﻪُﺟﺍَﻭْﺯَﺃ َّﻦُﻬَّﻧَﺄِﻟ ﻲِﻓ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ
“Jika kamu mau menjadi istriku di surga,maka janganlah kamu menikah lagi
sepeninggalku, karena wanita di surga milik suaminya yang paling terakhir di dunia.
Karenanya, Allah mengharamkan para istri Nabi untuk menikah lagi sepeninggal beliau karena mereka adalah istri-istri beliau di
surga”. (HR. Al-Baihaqi: 7/69/13199 )
Faidah:
Dalam sholat jenazah, kita mendo’akan
kepada mayit wanita:
ﺎَﻬْﻟِﺪْﺑَﺃَﻭ ﺎًﺟْﻭَﺯ ﺍًﺮْﻴَﺧ ْﻦِﻣ ﺎَﻬِﺟْﻭَﺯ
“Dan gantilah untuknya suami yang lebih baik dari suaminya (di dunia)”.
Masalahnya, bagaimana jika wanita tersebut meninggal dalam keadaan belum menikah.
Atau kalau dia telah menikah, maka
bagaimana mungkin kita mendo’akannya untuk digantikan suami sementara suaminya di dunia, itu juga yang akan
menjadi suaminya di surga?
Jawabannya adalah sebagaimana yang
dikatakan oleh Syaikh Ibnu ‘Utsaimin -
rahimahullah-. Beliau menyatakan, “Kalau wanita itu belum menikah, maka yang diinginkan adalah (suami) yang lebih baik daripada suami yang ditakdirkan untuknya
seandainya dia hidup (dan menikah).
Adapun kalau wanita tersebut sudah
menikah, maka yang diinginkan dengan
“suami yang lebih baik dari suaminya”
adalah lebih baik dalam hal sifat-sifatnya di dunia (2).
____________
(1) Karenanya sebelum berpikir masalah ini,
pikirkan dulu bagaimana caranya kita masuk surga.
(2) Maksudnya, suaminya sama tapi sifatnya menjadi lebih baik dibandingkan ketika di dunia.
Semoga kelak kita dikumpulkan bersama dengan istri dan anak-anak kita disurga. ..Aamiin
Ya Tuhan Kami, dan masukkanlah mereka ke dalam syurga ‘Adn yang telah Engkau
janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka,dan isteri-isteri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah
yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, (Qs Al Mu’min(40):
Rujukan:
Fatawal Mar’ah 1/13 yang dinukil dalam Al-
Fatawa Al-Jami’ah lil Mar’atil Muslimah,edisi
bahasa Indonesia “Fatwa-Fatwa Tentang
Wanita 3″ cetakan Darul Haq, Dan
Penjelasan Ustadz Abu Muawiah
Semoga bermanfaat untuk kita semua,salam santun ukhuah fillah
dulu waktu kecil suka kepikiran kalo hidup di surga itu abadi, apakah akan membosankan? eksistensi kita sbg manusia di surga itu untuk apa?
terus apakah ada bumi lagi dgn penghuni yang berbeda...
walah jd ribet dewe
Yang kebayang malah putih semua.. Kayaknya mmg disitu deh batas kemampuan otak manusia oleh Tuhannya.
No I can't.
“Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian.
Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”.
.................
Di tengah musyawarah mereka dikejutkan dengan masuknya seorang pemuda yang sedang ketakutan ke dalam mesjid, nafasnya tidak teratur, dari wajahnya terlihat bekas ketakutan itu. Ia habis berlari.
Pemuda itu menuju tempat mereka berkumpul. Salah seorang dari mereka dengan penuh lembut dan senyum menyapa pemuda tersebut. “Kenapa Anda terlihat sangat ketakutan, apa yang terjadi?” Pemuda itu masih berusaha mengatur nafasnya, setelah agak tenang, pemuda itu mulai berbicara.
“Tadi, sewaktu saya keluar rumah, di jalan besar tiba-tiba seekor anjing menggonggong kepada saya, saya ketakutan, saya lari, dan anjing itu mengejar saya. Kemanapun saya lari saya dikejarnya, lari balik ke rumah, tidak mungkin, karena jalan pulang ke rumah di belakang anjing itu, saya terus mencari tempat perlindungan.
Di ujung jalan saya melihat ada rumah yang terbuka pintunya, di belakang saya anjing terus mengejar, dan akhirnya saya masuk ke sini. Tapi yang membuat saya heran, kenapa anjingnya tidak masuk mengikuti saya, sedangkan tadi kemana arah saya lari dia terus mengejar saya… ini rumah siapa dan tempat apa?”, tanya pemuda itu. “Ini rumah Allah, tempat kaum muslimin beribadah”, salah seorang dari mereka menjawab.
Pemuda itu masih heran. “Maksud Anda?” “Rumah Allah tidak dimasuki anjing, dia makhluk yang najis, sedangkan rumah ini suci, dinaungi oleh malaikat, dan siapa yang masuk ke rumah ini ia akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian” Pemuda itu tercengang-cengang. “Owh.. begitu” katanya masih diliputi rasa penasaran yang tinggi.
Kemudian mereka menjelaskan tentang islam padanya. Hati pemuda itu tersentuh dengan penjelasan-penjelasan yang mereka berikan. Tentang keagungan rumah Allah, tentang islam, tentang indahnya persaudaraan dalam islam, tentang hakikat hidup dan dunia, tentang kematian dan tentang akhirat.
Mereka melihat air matanya menetes, ia terharu, hatinya seolah merasakan tetesan embun hidayah yang menyejukkan.., kemudian mereka mengajaknya memeluk Islam dan pada saat itu juga pemuda tersebut mengucapkan dua kalimat syahadat… Subhanallah..
Salah seorang dari mereka berucap syukur dalam hati. Pemuda tersebut kerap ia lihat setiap kali ia menuju mesjid, tapi ia tidak kenal namanya. Pemuda yang tak henti ia doakan tiap malam dalam tahajudnya tersebut dengan tetes air mata, kini telah masuk ke pangkuan Islam. Ia pun terharu, memuji Allah, bertasbih, bertahmid dan bersyukur pada-Nya. Tanpa terasa pipinya basah..
“Alhamdulillah, segala puji bagi-Mu ya Rabb, Engkau telah mengabullkan doa hamba-Mu yang lemah ini yang hamba panjatkan sejak 4 bulan yang lalu,” ucapnya dalam hati.
Salah seorang dari mereka bertanya kepada temannya yang meneteskan air mata tersebut, “Kenapa menangis akhi?, tanyanya. “Saya begitu terharu akhi, Allah telah menggerakkan satu dari makhluknya dan menjadikan sebab masuk Islamnya saudara kita ini, subhanallah..”
Setelah pagi itu, mereka kian bersemangat merintis dakwah, mengajak manusia ke jalan Allah. Tahun demi tahun dilalui, mereka tidak pernah berkeluh kesah, tidak pernah lelah, bahkan semakin gagah dan teguh. Mereka terus berusaha, bergerak dari satu rumah ke rumah yang lain untuk mengajak manusia ke jalan Allah.
Dan berkat kesungguhan dan doa-doa panjang yang mereka panjatkan di tengah hening dan pekatnya malam, telah banyak orang-orang yang memeluk Islam dan telah banyak kaum muslimin yang sadar akan dirinya dan kembali ke jalan Allah, subhanallah..
Dan pemuda mualaf itu telah menjadi seorang yang gigih menyebarkan risalah islam ke seantero penjuru kota Paris. Ia tak kenal lelah, tak kenal siang dan malam. Dakwah telah menjadi tujuan hidupnya, ia tak kenal henti menangis di sepanjang malam, memohon pada Allah agar hidayah islam masuk ke dalam hati setiap manusia yang belum beriman.
.
Seorang pria bijak memasuki sebuah cafe dan mulai menceritakan sebuah lelucon dan membuat semua orang dalam cafe itu tertawa.
Beberapa saat kemudian pria itu mengulangi leluconnya, namun kali ini hanya beberapa orang yg br memasuki cafe itu saja yang tertawa.
5 menit kemudian pria itu kembali menceritakan lelucon yang sama, dan ternyata gak ada yang tertawa.
Pria inipun tersenyum lebar, sambil berkata:
“Bila kamu gak bisa tertawa berulang-ulang pada lelucon yang sama,
lalu mengapa kamu terus menangis berulang-ulang pada masalah yang sama?”
Note: Kesusahan hari ini cukuplah untuk hari ini…
.
Ada seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yg sedang dirundung masalah.
Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan smua masalahnya.
Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit & meminta anak muda itu u/ mengambil segelas air.
Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas & di aduk perlahan,
“Coba minum ini & katakan bagaimana rasanya?” ujar pak tua
“Pahit sekali” jawab pemuda
Pak tua itu tersenyum, mengajak pemuda itu u/ berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya.
Mereka berjalan berdampingan & akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu.
Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu & dgn sepotong kayu ia mengaduknya,
“Coba ambil air dr telaga ini & minumlah”
Saat si pemuda mereguk air itu, Pak tua bertanya lagi, “Bagaimana rasanya?”
“Segar” sahut si Pemuda
“Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu?” tanya pak tua
“Tidak” sahut Pemuda
Pak tua tertawa terbahak² sambil berkata “Anak muda…Dengarkan baik²,
Pahitnya kehidupan sama seperti segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah & rasa pahitnyapun sama & memang akan tetap sama.
Tapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yg kita miliki.
Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.
Jadi saat Anda merasakan kepahitan & kegagalan dalam hidup, Hanya ada satu yg Anda dapat lakukan:
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu,
Luaskanlah hatimu u/ menampung setiap kepahitan itu”
...
Pesan Moral,
Hatimu adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu.
Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya.
“Jangan jadikan hatimu seperti gelas,
buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu,
& merubahnya menjadi kesegaran & kedamaian.
.
RT
Koq bisa kejadian oral itu gmn??? Bukannya om udah ceramahin yah?? Harusnya om hajar aja kalau emang om jijik ama orang itu, berarti secara gak langsung om nikmatin meskipun dengan label di perkosa..
"Rasulullah bersabda:
"Kelak di hari Akhir Allah Tabaraka wa Ta'ala akan mengumpulkan semua manusia. Lalu orang-orang mukmin bangkit, dan surga telah didekatkan kepada mereka. Mereka mendatangi Nabi Adam seraya berkata, 'Wahai ayah kami, mohonkanlah agar pintu surga segera dibukakan untuk kami.' Adam menjawab, '(Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian), bukankah yang mengeluarkan kalian adalah karena kesalahan bapak kalian dari surga ini? Pergilah kalian dan mintalah kepada anakku Ibrahim Khalilullah'.
Rasulullah bersabda: "Lalu Ibrahim menjawab, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian, aku hanyalah seorang Khalil (kekasih) yang di depannya masih ada beberapa orang kekasih. Mintalah kepada Musa shallallahu 'alaihi wasallam yang pernah diajak berbicara oleh Allah dalam sebuah percakapan'. Maka mereka pun mendatangi Musa shallallahu 'alaihi wasallam, namun dia juga berkata, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian. Mintalah kepada Nabi Isa yang telah diciptakan dengan Kalimat Allah dan ditiupkan daripada-Nya'.
Tapi Nabi Isa juga menolak seraya berkata, 'Aku tidak pantas memintakan hal ini untuk kalian.' Maka mereka pun mendatangi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam." Kemudian dia (muhammad) berdiri dan dibukakanlah pintu untuknya, kemudian diutuslah amanah dan silaturrahim hingga keduanya berdiri di kedua tepi shirath (jembatan), kanan dan kiri. Lalu orang yang paling cepat dari kalian saat melewati shirath adalah seperti kilat."
Aku (Abu Hurairah) berkata, 'Ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, secepat kilat bagaimana maksud tuan? ' Beliau menjawab, 'Tidakkah kamu melihat bagaimana kilat itu berlalu dan kembali lagi dengan sekejap mata? ' Kemudian yang kedua secepat hembusan angin, lalu secepat burung terbang, lalu ada juga orang yang berlari dengan kencang di atasnya disebabkan oleh amal kebajikannya.
Ketika itu Nabi kalian berdiri di dekat shirath, dan selalu mendoakan, "Wahai Rabbku, selamatkanlah dia, selamatkanlah dia". Sampai pada hamba-hamba yang amalannya sangat sedikit, hingga ada seorang lelaki yang datang dan tidak dapat menapaki shirath itu kecuali dengan merangkak, sedang pada kedua sisinya terdapat rangkaian besi tajam yang tergantung dan akan mengambil setiap orang yang diperintahkan untuk diambil, hingga ada orang yang selamat tapi tubuhnya tercabik-cabik, dan ada pula orang yang akhirnya terlempar ke dalam api neraka.
Dan Demi Dzat yang jiwa Abu Hurairah ada di tangan-Nya, sesungguhnya dasarnya neraka itu dapat dicapai dengan perjalanan tujuh puluh tahun lamanya".
Wallahu a’lam bish shawab.
@reitnaws_89
@eka_januartan
saat kita berhusnuzhan itu karena kita baik, jd jgn menyesali perbuatan baik yg kita lakukan, kalopun hasilnya atau dibalas dgn tdk sesuai harapan, ya itu urusan dia sm Allah..
wallahua'lam..