It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Keesokan harinya. Kamar kost no.5
Aku memarkirkan motorku, lalu naik keatas. Huft, cape juga malam ini. Aku lalu berjalan ke kamarku. Kubuka pintu lalu masuk.
“udah pulang..?” tanya seseorang.
“eh..kok? didit mana?” tanyaku sambil meletakkan tasku di kursi.
“dia tadi katanya mau balik ke rumahnya..” jawab ragil.
Akhir-akhir ini kalo ada ragil di kostan, atau aku lagi sama ragil, dia pasti pulang ke rumahnya. Ada aja alasannya. Disuruh ngerjain inilah sama mamahnya, itulah sama ayahnya.
“oh..dari kapan?” tanyaku lagi.
“dari isya...”
“kebiasaan jam segini belum tidur...” kataku manyun.
Dia memang punya kebiasaan tidur larut malam. pantas saja paru-parunya jebol.
“udah tadi, habis sholat isya...ni baru juga bangun..” katanya.
Aku lalu menyampirkan jaketku di kursi. Dia memerhatikanku lalu berjalan keluar. aku merebahkan badanku dikasur. Tak lama kemudian dia duduk disampingku dan memperhatikanku lagi.
“kenapa? Kok liatin gua kayak gitu?” tanyaku agak risih.
“kamu sekarang kurus banget tau..” katanya sambil masih menilikku.
“gak papalah..kan yang junkies tuh lagi usum di sunia persilatan.hehe..”
“jelek aja keliatannya. Kamu juga dekil banget. sini.” Katanya sambil menepuk pahanya.
Dia lalu mengambil bantal dan menaruhnya dipahanya. Aku lantas merebahkan kepalaku. Dia lalu mengambil sesuatu dari tasnya yang dada di sampingnya.Kemudian mengoleskan sesuatu ke wajahku, terasa dingin.
“apa itu?” tanyaku ingin tahu.
“ada deh..”
“idih..jangan-jangan air apu lagi..”
“bukan atuh ih. Ini milk cleanser..buat bersihin wajah. Biar wajah kamu agak cerahan dikit..” katanya sambil mengusapnya keseluruh wajahku.
“oh..” kataku lagi.
Dia seperti memijat-mijat wajahku. Rasanya nyaman sekali. Baru kali ini merasakan pijatan diwajahaku. Kubuka mataku, pandangan kami bertemu. Dia tersenyum, manis sekali. Ada keteduhan di binar matanya. Dia dengan telaten membersihkan wajahku. Huft, kenapa kamu harus sayang sama aku, gil..
“nih liat, dekil begini..”katanya sambil memeperihatkan kapas bekas membersihkan wajahku.
Busyet, item banget. ckcckck, yang keliatan putih Cuma pinggirnya aja.
“makanya muka kamu tuh mesti sering-sering dibersihin..” katanya sambil mengambil kapas lagi.
Dan untuk kedua kali rasa dingin di wajahku saat dia membalurkan kream itu lagi. Enak juga. Apalagi tangannya halus sekali, tak seperti tanganku yang halusnya aduhai ini, hhe.
Lalu dia membuang kapasnya dan mengambil kapas baru lagi lalu meneteskan cairan encer ke kapas itu.
“nah nah nah, yang ini apa lagi?” tanyaku penasaran.
“ini air cuka..” jawabnya.
“air cuka?” kataku kaget.
“heheh, bukan atuh ih. Ini namanya face tonic, buat bersihan yang tadi, biar sisa milk cleansernya kebuang..”
“yang lamaan dikit ya..” pintaku..
“huh, dasar. Udah, sono mandi dulu..”
“emmhh..dingin atuh..” kataku manyun. Tahu sendiri air di garut. Jangankan malem, siangpun kayak air es.
“barusan aku masak air. Sono gih, mandi. Bau tau..” katanya lagi.
Aku dengan malas beranjak dari kasur dan melangkah ke kamar mandi. Benar saja, ada air yang sedang dimasak di atas kompor. Aku lalu mematikannya dan menuang air pansnya ke ember lalu mencampurnya dengan air dingin. Setelah suhunya hangat-hangat kuku, aku lantas meloloskan semua pakaian yang melekat di badanku. Aku mengguyur seluruh badanku. Terasa segar sekali.
Setelah selesai mandi, aku lantas mengeringkan handukku lalu menyampirkannya ke gantungan. Aku bergegas masuk dan langsung disambut oleh senyum hangatnya dan segelas susu.
“minum dulu susunya, biar badannya agak enakan dan pules tidurnya...” katanya dengan senyum tipisnya.
Aku memadangnya agak lama. Baru kali ini aku merasa benar-benar diperhatkan. Dia terlihat begitu tulus melakukaan ini-itu untukku.
“malah bengong...ntar keburu dingin susunya” katanya langsung berdiri dan mengambil susu di meja belajarku lalu menyerahkannya padaku.
Aku menerimanya dengan kikuk lalu meminumnya. Gelas kosongnya dia ambil lalu dia keluar. tak lama dia kembali sedang aku masih berdiri mematung mencerna apa yang sedang kurasakan. Ada perasaan senang, malu, kikuk, risih dan...nyaman. ya, aku merasa nyaman saat ada dia.
Setelah masuk kamar, dia lantas duduk bersender di kasur dan menaruh bantal dipahanya.
“sisi, tiduran lagi. “
Aku tak berkata-kata. Aku seperti terhipnotis oleh setiap kata-kata yang meluncur dari bibirnya. Aku rebahkan kepalaku dipahanya. Dia lalu mengmbil botol dari tasnya lalu menuangkannya ke tangannya dan memijat-mijat kepalaku.
“apa itu?”
“ini hair tonic, penyubur rambut. “ katanya sambil memijat-mijat lembut kepalaku. Aku lantas memejamkan mataku saking nyamannya. Dia benar-benar memperlakukanku seperti seorang...kekasih. kekasih? Ya, aku mulai menyukai kata itu. Terdengar begitu penuh kasih sayang. Ada rasa damai, ada rasa bahagia, dan sejuta rasa lainnya. Tuhan, apakah ini...cinta?
*****
Keesokan paginya
Aku terbangun dan mendapati posisiku masih rebahan di pahanya sedang dia tertidur dengan posisi masih bersender ke dinding. Tangannya masih memegang rambutku. Aku lalu meraih tangannya dan menaruhnya di atas bantal. Aku bangun, kutatap wajahnya, damai dan tenang sekali. Ku usap wajahnya, halus sekali dan ternyata dia terbangun. Dia agak kaget waktu sadar bahwa aku sedang menatapnya.
“udah bangun?” tanya dia sambil tersenyum.
“udah. Mimpi apa barusan?” tanyaku.
“kenapa emangnya?” tanya dia dengan alis terangkat.
“abis, tidur kok sambil senyum-senyum..mimpi apa hayoo”
“ada deh.. jam berapa ini?”
“jam setengah enam.” Jawabku.
“shubuh...”
“buruan wudu dulu..kita sholat” kataku.
“tunggu ya. Kita berjamaah”
Dia bergegas ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu. Kamipun lalu sholat berjamaah. karena dia memaksaku jadi imam, dengan beraat hati aku menurutinya dan membaca surat paling pendek, karena hanya itu yang kuhafal. Selesai solat, dia lantas mencium tanganku. aku merasa risih sekali. Dia lebih tua dariku tapi malah mencium tanganku. tuhan, apakah ini salah?
Kami lalu mengaji dan dia beberapa kali dia membetulkan bacaanku. Salah pelafalan huruf, kebalik panjang pendeknya, dan banyak lagi. Aku jadi merasa malu sendiri.
@igoigo, @Boyorg, @halaah, @firmanE, @jay dodi, @blueguy86, @mahardhyka, @ajied84, @urth, @tobleron, @dewo_dawamah, @dityadrew2, @yoedi16, @adinu, @redbox, @joe_senja, @alfaharu, @kiki_h_n, @jockoni, @habibi, @pria_apa_adanya, @zimad, @adam08, @dhie_adram, @boljug, @4ndh0, @aDvanTage, @autoredoks, @dollysipelly, @sly_mawt, @trinity93, @pokemon, @fansnya Adele, @05nov1991, @the_jack19, @co_ca_co, @iamyogi96
juga yang laen, minta kiriman kripiknya ya..
Jadi si boby itu anak kecil yg sering ketemu sama Ragiel ya ? Baru nyambung euy.. Heheh
thanks yaa udah di mention.. pokoknya next time kudu wajib di mention lagi. hehe
Gtw krn kburu" atw gmn,yg k'edit cma salah huruf.sdang pmilihan kata gak k'kontrol.
gue speechless ngebacanya...
satu kata aja dari gw buat @alabatan
it's cool buddy, (y)
dan kalo sampe ini cerita gak di-ending ato dibiarin terbengkalai
gue bakal kejar lu pake gergaji mesin *jiwa phsyco nya kumat
masa sih? hehe
ampun DJ..kabur..hahaha
kang...lagi galaw ini mah yakin.heu
mangga ah dikripik..