BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

MEMOIRS II (Dimaz' classic story)+ cerpen valentine(nino's blue valentine)

1313234363762

Comments

  • XXIII

    Jeffry adalah tipe orang yang lebih suka menunjukkan kasih sayangnya dengan tindakan. Bukan kata-kata. Bahkan ketika dia memintaku untuk pindah kerumahnya.

    Waktu itu, aku sedang melakukan pemotretan diluar Jakarta selama dua hari. Kunci apartemen kutitipkan pada Jeffry. Pada waktu pulang, dia menjemputku dibandara dan langsung membawaku kerumahnya. Dan aku menemukan semua barang-barangku sudah berpindah kesana. Jeffry tak mengatakan apapun. Dia bersikap seolah-olah aku memang sudah lama tinggal disana. Khas Jeffry.

    Pernah pula dengan bercanda aku bilang kalau aku paling gak suka dengan ruang tamunya. Karena sova besar yang ada disana mengingatkanku akan perbuatannya waktu itu. Saat dia orgy party dengan beberapa orang didepan mataku. Keesokan harinya, semua furniture yang ada diruangan itu telah digantikan dengan yang baru. Dan Jeffry juga mengganti cat dindingnya. Berikut tempat tidurnya.
    Dia juga tak pernah lagi keluar malam ataupun mendekat pada orang lain. Setiap selesai bekerja, dia selalu pulang dan menghabiskan waktu denganku. Seperti Mas Arya bilang, saat dia menyayangi seseorang, dia hanya akan melihat orang itu. Begitulah Jeffry. Tak sekalipun dia melirik orang lain lagi. Desas desus perubahannya lumayan rame dikalangan para model. Berbagai macam spekulasi tentang alasan perubahan tingkah lakunya beredar. Tapi Jeffry bersikap masa bodoh. Namaku sendiri tak pernah disangkutkan dengannya. Karena memang hanya sedikit orang yang tahu aku tinggal bersama Jeffry. Salah satu yang tahu hal itu adalah Maya.

    Waktu itu aku pernah menjemput Jeffry pada sebuah pagelaran busana. Ketika aku diback stage, dari kejauhan aku melihat Maya yang jelas-jelas menggoda Jeffry. Kulihat Jeffry menanggapinya dengan dingin. Saat aku mendekat, ekspresi wajah Maya berubah. Apa lagi saat Jeffry langsung mendekatiku tanpa menghiraukannya lagi. Maya hanya bisa menatap bengong, hingga kemudian pemahaman muncul diwajahnya. Waktu itu Maya tersenyum dan berkata, "Jaga dia Jeff!" dengan nada tegas.
    Jeffry tak mengatakan apapun. Dia hanya mengangguk dan mengajaku pergi.

    Waktu yang kami lewati bersama sungguh menakjubkan. Aku tak pernah menyangka kalau hidup bersama dengan orang yang kita cintai bisa seperti ini. Tak ada kata-kata yang bisa kukatakan untuk mewakilinya. Perasaan yang kurasa saat bisa tidur didadanya, saat terbangun dalam pelukannya, atau saat kami hanya duduk santai dan mengobrol, benar-benar tak bisa digambarkan dengan bahasa tulis atau lisan. Kalian harus merasakannya sendiri. Semua itu tak hanya membekas dalam ingatanku, tapi kehangatannya juga nyaris bisa kurasakan saat kami terpisah.

    Kegiatan sederhana dan dulunya tak memiliki makna menjadi momen yang terus terasa sampai saat menjelang tidur.
    Pernah tengah malam aku terbangun dan diam dalam gelap sembari menatap Jeffry yang terlelap disampingku. Untuk sejenak aku hanya diam memandang wajah damainya. Tanganku lalu terulur, dan menelusuri garis wajahnya dengan perlahan. Aku kadang merasa seperti berada dalam dunia mimpi. Seakan-akan tak bisa percaya kalau Jeffry kini tertidur disebelahku. Matanya yang terpejam ku usap lembut. Hingga kemudian telunjukku turun dibibirnya. Yang mengejutkanku, tiba tiba saja Jeffry membuka bibirnya dan menggigit jariku. Ternyata dia juga telah terbangun. Dan sisa malam itu kami habiskan dengan bercinta.



    Selama dua tahun kami bersama, hanya satu kali Jeffry mengatakan kata I love you. Waktu itu , setelah satu tahun kami bersama, kami menghadiri sebuah acara penganugerahan dalam dunia akting dimana Jeffry menjadi salah satu nominatornya. Dan secara mengejutkan, Jeffry keluar sebagai pemenang. Malam itu, dalam balutan pakaian jas resmi yang menampakkan kegagahannya, Jeffry terlihat sangat menawan. Dia tertawa senang saat namanya disebut dan memelukku sekilas seperti pelukan seorang teman (seperti itulah kami bersikap saat kami berada ditempat umum) lalu melangkah ke podium.

    "Saya ingin mengucapkan terimakasih pada orang-orang yg selama ini membantu saya. Pihak menejemen, fans dan yang lainnya. Terutama sekali pada seseorang yang dalam setahun ini, telah merubah hidup saya. Menjadikan saya orang baru yang lebih baik. Terimakasih. Dan piala ini untukmu," kata Jeffry dan turun diiringi tepuk tangan meriah.

    Aku tersenyum lebar, menyambutnya yang kembali duduk disampingku. Hatiku seakan-akan membesar beberapa kali dari ukuran yg sebenarnya, karena tahu kata-katanya tadi itu untukku. Setelah duduk, Jeffry menyerahkan piala itu padaku dan mendekatkan dirinya.
    "I love you," bisiknya lirih ditelingaku.

    Aku hanya mampu tercenung. Terduduk diam dengan kepala tertunduk dan mata yang berkaca-kaca. Tiga kalimat sederhana yang sering kudengar dalam kehidupan sehari-hari, diucapkan oleh begitu banyak orang dalam berbagai kesempatan, tapi kali ini, saat Jeffry yang mengatakannya aku tak mampu bereaksi apapun selain menangis haru. Gema kalimat itu sungguh membuat dadaku serasa disentuh dengan tangan yang sejuk dan melegakan.

    "I love you too," balasku pelan. Kurasakan tangan Jeffry meremas tanganku sekilas dibawah kursi kami.

    "Don't! Orang-orang akan melihatmu. Kalau tahu reaksimu bakal begini, aku tak akan mengatakan kalimat tadi disini," bisiknya lagi mengingatkanku.

    Aku tahu. Karena itu aku menunduk dalam dan mengusap mataku diam-diam agar tak menjadi pusat perhatian.



    Aaaaahhhh!!!
    Mungkin aku tak bisa menjelaskan definisi dari kata bahagia dengan benar. Tapi aku bisa mengatakan, inilah kebahagiaan. Saat inilah aku bisa mengatakan kalau aku bahagia. Saat aku bersama Jeffry. Saat aku bisa ngobrol dengannya, memeluknya, menyentuhnya. Saat aku tahu kalau ada seseorang yang sedang menungguku dirumah. Saat aku tahu ada seseorang yang bangun disebelahku keesokan paginya. Saat aku bisa menyiapkan sarapan darinya. Saat aku menunggunya dirumah ketika dia sedang bekerja. Saat aku tahu ada tempat dan seseorang dimana aku akan pulang.Itulah bahagia.

    Dan aku bahagia.

    Meski naif sekali kalau aku bilang kebahagiaanku mutlak. Tidak! Tidak sepenuhnya. Karena bagaimanapun, apa yang aku miliki bersama dengan Jeffry masih dipandang sebagai cacat di negara ini. Juga dalam ajaran agamaku. Aku tidak bisa mengekspresikan perasaanku pada Jeffry dimuka umum. Kami tak bisa bergandengan, duduk terlalu dekat, ngobrol terlalu lama, atau selalu bedua dalam setiap kesempatan. Kebersamaan kami terbatasi dimata umum. Karena itu tempat favoritku adalah rumah kami.


    Dan aku pernah dibuat terharu oleh Jeffry saat dia pun memiliki pemikiran yang sama. Waktu itu kami sedang makan malam disebuah restoran sembari ngobrol santai.

    "Jeff. . . , boleh tau gak, dimana tempat kencan favoritmu?" tanyaku iseng.

    "Dirumah!" jawabnya singkat.

    Sejenak aku diam, sedikit kaget karena aku juga punya pemikiran yang sama. "Alasannya?" kejarku penasaran.

    Jeffry menatapku lalu menghela nafas. "Karena disana aku bisa menyentuh dan mencium kamu sepuasnya. Disana aku tak perlu menjaga sikap seperti sekarang," jawabnya setengah menggerutu sembari langsung meneruskan makannya. Tapi kurasakan kakinya yang ada dibawah meja mengusap kakiku pelan.

    Dengan itu aku tertunduk dengan dada yang terasa penuh oleh haru.
    Tuhanku. . .

    Meski ada celah dalam hubungan kami, aku benar-benar merasa bahwa kebahagiaan kami sempurna.


    Hingga hari itu tiba. . . . .
  • Wah makin hot neh.... Berarti siap2 bikin jas baru ama perpanjang pasport neh sapa tau ada undangan nikah @jay n @ferdiRF sapa tau ada ajakan ke belanda #lari menjauh#
  • jay dody wrote:
    @ferdiRF: foto tampak depannya gw tunggu ya Cin? kalo nggak,awas!!!
    Gw ,Elo End!!!
    wkwkwkwkkk. . . .
    eh, serius eta mah!!

    Kenapa sih yank @jay penasaran banget sama pic depan...
    Aku blm sempat edit di photoshoop,aku ga pd yank,dan aku ga sangung kehilangan km kalo ternyata km ga suka ak setelah melihat pic aku...LOL
  • Konflik lg euy!
  • @ferdiRF: hadeeehh!!! emang gw ABG labil yg masih ngeributin muka?!
    gak lah!
    gak ngaruh muka!
    cepetan!
    skrng!

    @just_pie; jealous nih ceritanya? hehehe. . . .
  • just_pie wrote:
    Wah makin hot neh.... Berarti siap2 bikin jas baru ama perpanjang pasport neh sapa tau ada undangan nikah @jay n @ferdiRF sapa tau ada ajakan ke belanda #lari menjauh#

    Kalau mau married di Belanda (ataupun negara eropa lain yang melegalkan pernikahan sipil sejenis), salah satu pasangannya harus warga Eropa, ga bisa keduanya orang Indonesia.

    Yang bisa itu keduanya warga asing itu kalo ga salah di Kanada..
  • Ayank @jay menurutku update hari ini alurnya terlalu cepat,kurang detail...jd kurang menikmati keRomantisan mereka..apalagi di akhir nya ada tanda2 hub mereka akan berubah..

    Hanya sedikit opini aja loh ayank @jay

    Kalo pic,di tunggu ya ayank...tp biar adil km kirim juga dong yank...
  • jay dody wrote:
    @ferdiRF: hadeeehh!!! emang gw ABG labil yg masih ngeributin muka?!
    gak lah!
    gak ngaruh muka!
    cepetan!
    skrng!

    @just_pie; jealous nih ceritanya? hehehe. . . .

    gua suka kata kata lo yang diatas om @jay
    memang orang2tua selalu lebih bijak dan dewasa dalam bersikap...heuuuu :D

    colek @05nov1991 ^_^
  • @ferdiRF: pasti kirim. Janji! Tp Cinta kudu kirim dulu yg tampak depan! xie xie buat kritikannya. Abis diuber-uber sih! hehehe. . .
    tp emang kecepetan ya Cin?!

    @sikasepmauth: kan emang cm ABG doang yg heboh suka pamerin muka pacar kaya orang pamerin peliharaannya?! wkwkwk. . . .
    iraha kirim cuy?! diantosan!

    @just_pie: gak boleh ngamuk ma banting2 barang ya? wkwkwkwkk. . . .
    @treezz: weits!! expert berkomentar nih! huhuhu. . . Kalo di Inggris gmn cuy?! Perancis ada ga domestic partnership gitu?
  • iya...hari itu secara gak sengaja aku melihat rafli..
  • Pasi ketemu Rafly!
  • @jay dody: waduh, udah 2 tahun berlalu, berarti udah gak ketemu Rafly makin lama aja ini. Gak sabar nunggu kejutan yg menggantung di akhir bagian ini. *peluk jay* *biar semangat* #eh
  • weww next chapter kayaknya bakalan ada konflik nihh..
  • pasti rrafly muncul :D
  • sapa tu yang muncul?
Sign In or Register to comment.