BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Sekedar Curhat

1246734

Comments

  • novel yg menarik.... begitu complicated :D
  • Prama mengantarkan saya ke bandara. Dan pada saat di taksi, dia mengatakan sesuatu kepada saya, bahwa Prama tidak ingin disakiti atau diselingkuhi, karena pacar sebelumnya telah menyelingkuhinya. Saya pun menjawab, bahwa saya akan berusaha tetap setia. Tetapi ternyata, apa yang Prama katakan kepada saya, dia lakukan sendiri.

    Saya melihat sendiri Prama dengan pria lain di dalam kamar kosnya, ketika saya datang untuk memberikan kejutan yaitu hadiah ulang tahun kepadanya.......
  • Mas, beneran gak sih ceritanya?, kayak novel saja hehehe, bukannya gak percaya .....
    BTW, kalo sudah memutuskan menikah, jangan main hati ... begitu ada perasaan suka atau disukai bisa berabe kalau perasaan itu diumbar, apalagi diceritakan .... anda benar2 mengambil resiko yang sangat besar. Suka boleh asal jangan sampai "cinta".

    Saya pria menikah dan PLU juga, meski ML sama cowok, tapi yang namanya hati tetap saya jaga,, jangan sampai fall in love atau ada pria yang jatuh cinta sama saya. Kalo mereka sudah menyatakan "perasaannya" saya menjauh tanpa syarat.. mau sono nangis kek ..family is the first.

    Kalo gak sanggup tegas, ya jangan bermain api... bersahabat dengan teman PLU juga enak dan indah kok.

    Ngomomg memang mudah,yang jalanin susah.....just sharing, tidak bermaksud offensif... maaf jika tak berkenan ..peace!
  • @ mr anamnesis dan kudatroya : terima kasih telah membaca cerita saya. apa yang saya tulis disini merupakan semua hal yang benar-benar terjadi pada saya. jika bisa memilih, daripada jalan cerita hidup saya seperti di novel atau seperti ini, saya ingin memiliki jalan hidup yang biasa saja :). sekarang hanya berusaha menjalani hidup lebih baik
  • @ kudatroya : terima kasih banyak mas atas masukannya :)
  • @kudatroya.... hebat banget ML ama co egk maen hati.. gimana caranya ya.... apa kira2 sama aja kalau lagi ML apa pelacur, selesai trus bayar...beres. kasihan sekali pasangan ML nya cuman buat pemuas nafsu aja.......
  • Sejak saat kejadian di kos saya, saya dan Prama bisa dikatakan pacaran.
    Baru satu hari kami pacaran, saya mendapatkan tugas di luar kota. Prama ikut mengantar saya ke bandara, dan kami menggunakan taksi. Di dalam taksi, Prama mengatakan bahwa dia berharap hubungan ini bisa bertahan dan dia tidak ingin dikhianati, karena dengan mantan sebelumnya, dia telah dikhianati, dimana mantannya ini sering bertukar no. telp atau bertemu dengan teman-teman FB-nya yang baru dikenal dan entah apa yang diperbuat selanjutnya. Dan dari hal ini, dia berharap dia tidak tersakiti lagi akrena pengkhianatan.

    Saya menjawab dengan senyuman, kita jalani saja dan saya akan mencoba untuk setia.
  • Awal hubungan terasa bahwa dia masih perhatian kepada saya, rajin telp, sms atau bentuk perhatian lainnya. Perasaan saya pun sudah semakin dalam kepadanya. Pernah karena suatu hal sepele, saya ijin kepadanya untuk mematikan hp selama 2 - 3 hari, karena ada perasaan saya kecewa dengan tanggapannya. Saya mematikan hp, karena ketika ada perasaan kecewa, saya menjadi berpikir, sudah sebegini dalamkah perasaan saya sehingga karena masalah kecil saya jadi kecewa?

  • Dalam suatu hubungan, saya menyadari pasti akan ada masalah. Tetapi sampai saat ini, masalah yang belum dapat saya tolerir adalah aktivitas yang berkaitan dengan Hp.

    Prama memiliki dua akun FB, satu yang bisa dikatakan resmi dan satu yang bisa dikatakan tempat dia bisa lebih ekspresif mengenai dia sebenarnya. Saya bertanya kepada dia, apakah saya boleh meng-add FB dia yang "non-resmi", dan dia mengatakan bahwa dia tidak akan mengijinkan saya atau meng-approve permintaan saya karena isi dari FB itu bisa membuat saya sakit hati. Saya tanyakan mengapa dan dia hanya diam saja.

    Semakin lama, saya semakin mengetahui sifat dan kebiasaan Prama. Saat bersama saya, dia sering asyik dengan Hp-nya. Saya meyakini bahwa dia sedang berada di akun FB "non-resmi"-nya atau chatting dengan e-buddy, tapi entah apa yang dia lakukan dengan kedua hal tersebut.

    Hingga akhirnya pada suatu hari saya menyatakan bahwa saya merasa terganggu dengan keasyikan dia tersebut
  • Saya mengutarakan hal ini bukan karena ingin mencampuri kegiatan atau aktivitas dia. Tapi karena saya masih trauma dengan apa yang pernah dilakukan oleh Mas Awan kepada saya. Ketika saya benar-benar membutuhkannya, Mas Awan hanya sibuk dengan Hp-nya bersama teman-teman milisnya yang menyukai sesama juga.

    Setelah mengutarakan tersebut kepada Prama, Prama hanya bisa diam dan berusaha agar dapat mengurangi aktivitasya dengan Hp-nya saat bersama saya. Walaupun begitu, saya tahu bahwa dia diam-diam masih melakukannya jika bersama saya.
  • Melihatnya melakukan aktivitas tersebut dengan diam-diam, saya mengatakan kepadanya, bahwa dia tidak perlu melakukannya secara diam-diam. Dia dapat beraktivitas dengan biasa tanpa harus takut, karena saya sebagai pasangannya bukan untuk ditakuti, tapi menjadi tempat berbagi.
    Jika dia merasa hal yang dia lakukan dengan Hp-nya adalah biasa saja, dia tidak perlu takut. Saya juga mengatakan kepadanya bahwa dia bisa melakukan apa saja seperti biasa, begitu pula dengan teman-temannya yang PLU selama dia memberi kabar, agar informasi yang saya terima atau sebaliknya bisa benar dan tidak terjadi kesalahpahaman.
  • Hubungan kami berjalan seperti kebanyakan pasangan lainnya, ada pasang surutnya. Tetapi yang membuat saya menjadi semakin bingung dan membuat saya berpikir, sebenarnya bagaimanakah perasaan dia ke saya saat itu adalah Prama semakin asyik dengan Hp-nya dan jika ada saya, Hp tersebut selalu dia simpan di lemari atau dia matikan, padahal selama ini saya tidak pernah mengutak-atik Hp walaupun Prama tidak ada atau menyakan apa saja yang ada di Hp-nya.

    Saya menyakan, mengapa Prama berbuat hal itu, dan dia menajwab dengan nada kesal, kenapa selalu permasalahan muncul selalu mengenai atau berkaitan dengan Hp. Setelah dia mengatakan hal itu, saya hanya diam dan berusaha menerima jika dia sedang asyik dengan Hp-nya walaupun saya ada di depannya.
  • Suatu saat, Prama hendak meminjam mobil yang biasa saya gunakan untuk mengantar mbak-nya. Karena terburu-buru, tidak sengaja Hp-nya tertinggal di kamar kos saya.

    Walaupun mengetahui saya salah, saya dengan gemetar membuka Hp-nya dan melihat apa yang ebrada di dalam Hp-nya tersebut.

    Saya kaget dengan apa yang saya temukan. Saya menemukan beberapa foto pria lain dalam Hp-nya, dan jika saya lihat tanggalnya, foto-foto tersebut disimpan setelah kita menjalin hubungan ini. Yang membuat saya bertambah gemetar adalah terdapat gambar pria di suatu kamar yang pertama memakai celana panjang dan selanjutnya hanya memakai celana dalamnya saja, serta foto-foto seorang pria dengan jumlah yang lebih banyak dibandingkan foto pria lainnya.

    Pikiran saya berkecamuk, apakah foto-foto ini diambil dari FB seseorang kemudian Prama simpan, atau foto yang dia dapatkan saat tukeran foto dengan orang lain, atau foto-foto yang dia ambil secara langsung atau dia sedang menyukai seseorang karena ada foto pria lain yang jumlahnya cukup banyak.

    Setelah melihat hal itu, saya melihat sms-sms-nya. Pikiran semakin tidak menentu, karena ada dari beberapa no yang tidak Prama simpan namanya, dan diantaranya ada yang membuat saya curiga
  • Setelah apa yang saya temukan dan Prama kembali, saya hanya diam saja dan berusaha bersikap seperti tidak pernah terjadi apa-apa, karena saya melihat Prama sepertinya sedang senang dan saya tidak ingin membuat masalah karena sikap saya.

    Tetapi, hal ini semakin membuat saya berpikir, apakah sebenarnya Prama sudah jenuh dengan saya, dan ingin bersama dengan orang lain atau ada seseorang yang sedang Prama inginkan.

    Ada pikiran-pikiran tersebut, akhirnya terkadang saya mengatakan kepada Prama, bahwa jika Prama sudah jenuh dengan saya, atau ada orang lain dimana Prama tertarik padanya dan ingin bersamanya, sehingga Prama ingin berpisah dengan saya tetapi terasa sulit, saya mengijinkannya untuk berpisah dan mengejar orang yang (mungkin) Prama ingin bersamanya. Prama tidak perlu merasa takut, selama Prama melakukannya dengan mengatakan secara eksplisit bahwa dia memang ingin pisah.

    Tidak mudah bagi saya untuk mengatakan hal ini kepadanya, karena perasaan saya yang sudah begitu dalam kepadanya, sehingga seakan rela berkorban apapun untuknya
  • Jika mengatakan hal tersebut ke Prama, Prama selalu mengatakan "apaan seh" atau "sudah ga usah bahas itu. Iya nanti ngomong klo seperti itu", dsb, yang sepertinya ingin menenangkan saya. Tetapi hati ini tidak bisa dibohongi kalo saya masih tetap digelayuti dengan apa yang pernah saya temukan.

    Walaupun pikiran saya masih suka dihantui dengan foto-foto tersebut, saya berusaha tetap bersikap baik padanya dan tidak pernah terjadi apa-apa. Dan juga sebagai pasangannya, dalam keadaan apapun saya akan mencoba untuk berusaha membantunya sekuat yang saya bisa.

    Suatu ketika, Prama berkata bahwa dia ingin meminjam uang saya untuk membeli Blackberry. Ketika mendengar hal tersebut, saya menjadi bingung dan sejujurnya ada rasa was-was, karena dengan BB dia maka akan semakin asyik dengan dunianya dan Hp-nya. Tetapi di satu sisi saya juga tidak boleh egois, karena dia pernah bercerita bahwa di tempat kerjanya yang baru, dia merasa perlu BB untuk aktivitasnya. Dengan pertimbangan bahwa hal ini bisa membantunya dalam bekerja, saya meminjamkan uang kepadanya, mencari informasi yang diminta olehnya dimana bisa membeli BB kesukaannya dan menemaninya mencari BB.
Sign In or Register to comment.