It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Sekarang, saya berusaha agar memperbaiki diri dan fokus kepada diri saya, yang selama ini telah saya abaikan.
Bersyukur saya masih bisa berhubungan baik dengan istri saya dan keluarganya, walaupun status kita bukan suami istri lagi. Terkadang saya pun merasa bersyukur saya mengalami rasa sakit ini, sehingga saya mungkin bisa merasakan apa yang istri saya rasakan. Dan mungkin ini adalah teguran dari Tuhan juga, karena (semoga) Tuhan masih sayang kepada saya. Amin.
Terkadang dalam hati ada rasa benci dan sakit hati yang dalam, tapi kembali lagi, jika saya terfokus pada rasa benci itu, yang ada akan bertambah sakit dan lelah. Berusaha agar menyalurkan perasaan ke arah yang lebih baik
Sekarang saya berpikir, sebelum mencoba mencari yang setia, saya akan mencoba menjadi pribadi yang setia, karena di pernikahan saya, saya telah mengkhianati Istri saya.
Saya tahu bahwa waktu tidak bisa di ulang, tetapi seandainya saya pertama kali bisa lebih tegas untuk menolak melakukan hubungan-hubungan seperti ini, mungkin pernikahan saya tidak akan berakhir seperti ini.
Tetapi saya yakin pasti ada hikmahnya, walaupun mungkin saat ini saya belum tahu seperti apa. Dan berusaha agar dapat membuka hati saya untuk seorang wanita...
Saat ini, jika ada seseorang yang mendekati saya, saya akan menerapkan standar yang tinggi dengan berbagai persyaratan. Bukan apa-apa, tetapi tujuannya adalah agar saya semakin sulit untuk menjalin hubungan dalam dunia PLU ini, sehingga saya tidak semakin terpuruk kedalamnya. Walaupun godaan itu datang silih berganti, tapi saya akan berusaha untuk mempertahankannya.
Mengenai pilihan, sebenarnya sangat mudah menentukan pilihan. Saya akan memilih wanita, dan semoga saya bisa menemukan wanita yang bisa menerima saya dengan segala kekurangan saya.
Saya hanya bisa diam, dan terbersit kembali dalam pikiran saya, mungkin inilah balasan bagi saya yang pernah mengkhianati istri saya.
Membaca sms tersebut, saya kaget dan segera meneleponnya. Saya tanya bagaimana keadaannya, dan syukurlah Prama baik-baik saja, dan saat saya tanya apakah Prama sendiri atau mungkin sedang bersama siapa, Prama tidak menjawabnya dan hanya berkata bahwa dia keadaanya sedang sulit, tidak ingin ditanya macam-macam dan akan diceritakan nanti. Setelah mendengarnya, saya diam sesaat dan mengatakan akan segera mentransfer uangnya.
Setelah itu, kemudian tidak ada kabar lagi dari Prama atau cerita mengenai kejadian yang dia alami dan saya tidak pernah berani untuk memulai sms untuk menanyakan keadaannya.
Beberapa minggu setelah hari ulang tahunnya, adaiknya akan melangsungkan pernikahan. Saya mengirimkan kepada Prama, untuk adiknya, sedikit yang bisa saya berikan untuk pernikahan adiknya. Karena walau saya sudah tidak berhubungan baik dengan Prama, saya merasa sudah ada kedekatan dalam diri ini dengan keluarganya dari cerita Prama, walaupun Prama tidak pernah memperkenalkan saya pada keluarganya.
Setelah mengirimkan sms dan apa yang bisa sedikit yang saya bisa bantu untuk adiknya, pada hari sebelum hari-H, Prama menelepon saya untuk meminta bantuan kepada saya, untuk meminjam sejumlah uang untuk pernikahan adiknya. Kali ini, saya tidak banyak bertanya dan saya tahu bahwa ini adalah untuk keperluan adiknya, jadi saya berusaha untuk meminjamkan sejumlah yang saya bisa walaupun saya juga mengetahui bahwa saya juga terbatas. Tetapi saya berharap, bahwa hal ini bisa membantu memperlancar pernikahan adiknya.
Dan setelah pernikahan adiknya, tidak pernah ada kabar lagi dari Prama.
Saya merasa, sudah cukup dengan apa yang saya alami dengan hubungan-hubungan PLU, karena sepertinya semua akan berakhir dengan ketidakpastian, dan semua itu bisa menyakitkan salah satu atau kedua pihak yang terlibat di dalam hubungan yang dijalani.
Sekarang, saya berusaha menata kehidupan saya kembali, berusaha ceria kembali, dan memperbaiki serta mendekatkan diri kepada Tuhan memulihkan jiwa dan raga saya, yang selama ini juga saya merasa jauh dengan-Nya. Saya pun bersyukur, walaupun saya telah berpisah dengan istri saya, saya masih bisa menemuinya, berhubungan baik dengannya dan keluarganya. Semoga istri saya selalu diberikan yang terbaik dan dalam lindungan Tuhan.
Saya sekarang berusaha fokus, agar saya bisa melanjutkan sekolah lagi atau mengabdi di daerah kembali, serta bisa memberikan yang terbaik bagi diri saya dan keluarga besar saya, walaupun saya tahu bahwa saya telah mengecewakan keluarga besar saya.