BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Sekedar Curhat

13468934

Comments

  • @ Dherik : terima kasih. i will Dherik
  • @ Fikry : saya juga bertekad seperti itu, berusaha agar tidak terlibat lagi ke dalamnya. Sebenarnya mereka semua yang datang kepada saya, karena saya adalah tipe orang yang pasif atau aktif mencari.
    Sekarang, saya berusaha agar memperbaiki diri dan fokus kepada diri saya, yang selama ini telah saya abaikan.
  • @ Hent4 : iya, mungkin bisa saja seperti itu. Tapi saya tidak akan menyebutkan sebagai karma, tetapi hukum sebab akibat. Tapi di satu sisi, saya percaya istri saya tidak pernah mendoakan saya seperti itu, saya yakin dia akan berdoa yang terbaik untuk saya.

    Bersyukur saya masih bisa berhubungan baik dengan istri saya dan keluarganya, walaupun status kita bukan suami istri lagi. Terkadang saya pun merasa bersyukur saya mengalami rasa sakit ini, sehingga saya mungkin bisa merasakan apa yang istri saya rasakan. Dan mungkin ini adalah teguran dari Tuhan juga, karena (semoga) Tuhan masih sayang kepada saya. Amin.
  • @ fredz : not always, but sometimes :)
  • @ yoedi16 : Option selanjutnya dan seterusnya, pilih wanita :).
    Terkadang dalam hati ada rasa benci dan sakit hati yang dalam, tapi kembali lagi, jika saya terfokus pada rasa benci itu, yang ada akan bertambah sakit dan lelah. Berusaha agar menyalurkan perasaan ke arah yang lebih baik
  • @ ian_sunan : terima kasih ya untuk supportnya.
    Sekarang saya berpikir, sebelum mencoba mencari yang setia, saya akan mencoba menjadi pribadi yang setia, karena di pernikahan saya, saya telah mengkhianati Istri saya.
    Saya tahu bahwa waktu tidak bisa di ulang, tetapi seandainya saya pertama kali bisa lebih tegas untuk menolak melakukan hubungan-hubungan seperti ini, mungkin pernikahan saya tidak akan berakhir seperti ini.
    Tetapi saya yakin pasti ada hikmahnya, walaupun mungkin saat ini saya belum tahu seperti apa. Dan berusaha agar dapat membuka hati saya untuk seorang wanita...
  • @ Fikry18 : dari awal berhubungan, saya memang mencoba untuk tidak memberikan 100%, tapi entah kenapa, saya pasti akan berusaha membahagiakan pasangan saya walaupun harus mengorbankan apa yang pada diri saya. Pembawaan atau tidak, saya tidak tahu.

    Saat ini, jika ada seseorang yang mendekati saya, saya akan menerapkan standar yang tinggi dengan berbagai persyaratan. Bukan apa-apa, tetapi tujuannya adalah agar saya semakin sulit untuk menjalin hubungan dalam dunia PLU ini, sehingga saya tidak semakin terpuruk kedalamnya. Walaupun godaan itu datang silih berganti, tapi saya akan berusaha untuk mempertahankannya.
  • @jhiewan : sepertinya seperti itu. Terus terang saya lebih menyukai diri saya yang dulu sebelum terlibat dalam dunia PLU ini, karena dulu saya tidak tahu manakah orang yang PLU atau bukan dan cenderung tidak terlalu memperhatikan sekitar, tetapi sekarang saya seperti sedikit banyak mengetahui apakah orang tersebut PLU atau tidak atau menduga-duganya, walaupun saya tidak akan melakukan lebih jauh dari sekedar tahu atau menyadarinya.

    Mengenai pilihan, sebenarnya sangat mudah menentukan pilihan. Saya akan memilih wanita, dan semoga saya bisa menemukan wanita yang bisa menerima saya dengan segala kekurangan saya.
  • Cosike wrote:
    dari awal berhubungan, saya memang mencoba untuk tidak memberikan 100%, tapi entah kenapa, saya pasti akan berusaha membahagiakan pasangan saya walaupun harus mengorbankan apa yang pada diri saya. Pembawaan atau tidak, saya tidak tahu.
    nah kalo perlakuan seperti yg gw kutip itu lu terapkan ama hubunganmu dgn istrimu ga bro?
  • Setelah menyerahkan hadiah kepadanya, sepanjang perjalanan, saya hanya bisa menerawang dengan berusaha tetap fokus dengan jalan yang saya lalui. Saya berusaha mencerna dengan apa yang telah saya lihat dan alami. Semua kejadian yang telah saya alami, bergantian muncul silih berganti.

    Saya hanya bisa diam, dan terbersit kembali dalam pikiran saya, mungkin inilah balasan bagi saya yang pernah mengkhianati istri saya.
  • Keesokan harinya, pada hari Prama ulang tahun, lebih tepatnya malam minggu, Prama menelepon saya, tapi saya tidak mengangkatnya. Kemudian Prama sms saya, bahwa dia mengalami kecelakaan/menabrak, saya tidak mengetahui kejadiannya pastinya, dan Prama minta tolong agar bisa mentransferkannya sejumlah uang saat di Polisi.

    Membaca sms tersebut, saya kaget dan segera meneleponnya. Saya tanya bagaimana keadaannya, dan syukurlah Prama baik-baik saja, dan saat saya tanya apakah Prama sendiri atau mungkin sedang bersama siapa, Prama tidak menjawabnya dan hanya berkata bahwa dia keadaanya sedang sulit, tidak ingin ditanya macam-macam dan akan diceritakan nanti. Setelah mendengarnya, saya diam sesaat dan mengatakan akan segera mentransfer uangnya.

    Setelah itu, kemudian tidak ada kabar lagi dari Prama atau cerita mengenai kejadian yang dia alami dan saya tidak pernah berani untuk memulai sms untuk menanyakan keadaannya.
  • Saya berpacaran dengan Prama sudah cukup lama, hampir 2 tahun, jadi sedikit banyak saya mengetahui keadaan keluarganya dari yang sering Prama ceritakan.

    Beberapa minggu setelah hari ulang tahunnya, adaiknya akan melangsungkan pernikahan. Saya mengirimkan kepada Prama, untuk adiknya, sedikit yang bisa saya berikan untuk pernikahan adiknya. Karena walau saya sudah tidak berhubungan baik dengan Prama, saya merasa sudah ada kedekatan dalam diri ini dengan keluarganya dari cerita Prama, walaupun Prama tidak pernah memperkenalkan saya pada keluarganya.

    Setelah mengirimkan sms dan apa yang bisa sedikit yang saya bisa bantu untuk adiknya, pada hari sebelum hari-H, Prama menelepon saya untuk meminta bantuan kepada saya, untuk meminjam sejumlah uang untuk pernikahan adiknya. Kali ini, saya tidak banyak bertanya dan saya tahu bahwa ini adalah untuk keperluan adiknya, jadi saya berusaha untuk meminjamkan sejumlah yang saya bisa walaupun saya juga mengetahui bahwa saya juga terbatas. Tetapi saya berharap, bahwa hal ini bisa membantu memperlancar pernikahan adiknya.
  • Prama pun sempat bercerita bagaimana perasaannya mengenai dia yang dilangkahi oleh adiknya untuk menikah serta keadaan keluarganya. Saya pun berusaha tetap bersikap baik kepada Prama, walaupun kadang terdapat sekelibat ada pikiran mengenai apa yang telah Prama lakukan, tetapi saya tidak ingin membuat perasaannya tambah tidak karuan menjelang pernikahan adiknya.

    Dan setelah pernikahan adiknya, tidak pernah ada kabar lagi dari Prama.
  • Sejak perpisahan dengan Prama, ada orang-orang yang berusaha mendekati saya, bahkan menawarkan untuk tinggal bersama atau menempati rumahnya yang tidak ditempati. Tetapi, saya berusaha menolak semuanya dengan baik-baik karena saya ingin menyembuhkan jiwa dan raga ini dari apa yang saya alami, dan saya berusaha agar tidak masuk kembali dalam hubungan sejenis ini. Serta saya pun berusaha menerpakan standar yang tinggi, agar saya tidak (mudah) masuk lagi kedalamnya.

    Saya merasa, sudah cukup dengan apa yang saya alami dengan hubungan-hubungan PLU, karena sepertinya semua akan berakhir dengan ketidakpastian, dan semua itu bisa menyakitkan salah satu atau kedua pihak yang terlibat di dalam hubungan yang dijalani.

    Sekarang, saya berusaha menata kehidupan saya kembali, berusaha ceria kembali, dan memperbaiki serta mendekatkan diri kepada Tuhan memulihkan jiwa dan raga saya, yang selama ini juga saya merasa jauh dengan-Nya. Saya pun bersyukur, walaupun saya telah berpisah dengan istri saya, saya masih bisa menemuinya, berhubungan baik dengannya dan keluarganya. Semoga istri saya selalu diberikan yang terbaik dan dalam lindungan Tuhan.

    Saya sekarang berusaha fokus, agar saya bisa melanjutkan sekolah lagi atau mengabdi di daerah kembali, serta bisa memberikan yang terbaik bagi diri saya dan keluarga besar saya, walaupun saya tahu bahwa saya telah mengecewakan keluarga besar saya.
  • @ fredz : di awal saya menikah, saya mencintai istri saya. Ada rasa cemburu dan hanya ingin dia menjadi milik saya, ingin melindunginya serta memberikan yang terbaik padanya. Mungkin itu yang bisa saya katakan :)
Sign In or Register to comment.