It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kulihat kak Danu tidur sendiri di bed, lho koq gak ada Indra.
. .
"Ada apa Rud?" suara mengagetkanku dari belakang...
"Oh, ya mungkin kecapekan. Tadi habis badminton sama Indra."
"Lha, Indra mana?"
"Lah tadi di kamar kakakmu. Apa gak ada? Apa udah pulang?"
"Ya udah Pak, aku ke kamar dulu"
Lha koq motornya ada? Apa pulang naik angkot?
Ya sudahlah.
. .
Aku masuk kamarku, tidur. Wah capek banget...
pulang kerja
"Eh Rud, ntar malam ikut kita yuk" ajak Astrid, Soraya, dan Sigit.
"Kemana?" tanyaku.
"Ke rumahku" kata Astrid.
"Ada acara apa nih?" tanyaku.
"Oh, cuma syukuran aja. Adikku wisuda." kata Astrid.
"Ehmm..."
"Ikut aja cuma bentar koq." bujuk Astrid.
"Iya " tambah Soraya.
"Jam berapa?"
"setengah delapanan lah" kata Astrid.
"Sor, kamu datang sama siapa?" tanyaku pada Soraya.
"Ni aku langsung ke Astrid. Kalau kamu sendiri mending bareng Sigit aja. Dia sendiri tuh"
"Iya Rud. Aku sendiri. Ntar kita berangkat bareng aja. Aku hampiri kamu ya." kata Sigit.
"Oke deh" aku menepuk bahu Sigit...
bukannya mestinya
"Lha tadi di kamar Danu. Apa gak ada? Apa udah pulang?"
Tak lama kemudian dia datang. Aku bonceng dia.
Aku pegang pinggangnya.
Sampai di rumah Astrid pukul 7.25.
. .
"Git, ini Devi adikku. Baru wisuda. Dev, ini Sigit."
"Sigit"
"Devi"
Aku sendiri sudah kenal Devi. Devi adik Astrid. Baru lulus akuntansi minggu lalu.
"Git, Devi jomblo tuh. Kalau minat?" kata Soraya.
Astrid duduk sebelahku.
"Rud, koq jomblo terus. Apa masih ingat2 Laura?" Astrid tanya2 lagi.
"Lagi pengen bebas aja" jawabku.
"Kalian berdua jadian aja" Soraya bercanda.
"Eits kita kan temanan ya, Trid"
"Iya teman tapi mesra" kata Astrid.
"Bukannya teman tapi mesum" godaku.
Kita bertiga tertawa tawa.
. .
Setelah acara tsb aku dan Sigit pulang. Soraya nginep di rumah Astrid.
. .
"Ah biasa aja koq, cuma bicara ttg kerja. Kan sama sama akuntan. Malah kelihatannya kamu mesra sama Astrid" goda Sigit.
"ah kami kan cuma teman" jawabku.
. .
Sampai di rumahku. Sigit langsung cabut.
. .
Ada kak Danu sendiri di ruang tengah nonton Supermama.
Aku gabung.
"Wuih Indra L. Brugman ganteng bgt, suaranya oke juga" komentar kak Danu.
"Cakep mana sama Indra Adriansyah-nya kak Danu?" godaku.
"Ya, imbanglah"
"Lha tadi malam, ada motornya, orangnya kemana?"
"ya di kamarku"
"koq gak ada waktu aku ke kamarmu kak?"
"Wah, Rud, kamu mulai berani ya?" kak Danu memegang erat tanganku...
aku sampai berlinang air mata bacanya....
. .
Setelah cuci muka, langsung tidur, kecapekan.
. .
. .
Paginya aku akan berangkat kerja.
Ada suara bell.
. .
"Rud ada temanmu tuh!" ibu melongok ke kamarku.
"Siapa bu?"
"Waduh ibu lupa tanya namanya"
Ya udah aku ke ruang tamu.
"Pagi Rud"
"Iya Rud. Kita berangkat bareng ya."
"Maksudmu, boncengan?"
"Boncengan juga gak apa koq"
Ya gitu deh kita boncengan. Pake motor Sigit. Dia yg di depan.
. .
Di kantor
aku, Sigit, mbak Tania disuruh menghadap ke ruang Pak Bagus.
"Hari Senin sampai Kamis pekan depan kalian bertiga tugastke kantor cabang Bandung"
. .
Malam hari, Sigit dan aku jalan ke mall. Mampir ke stan Sandi.
"Halo mas Rudi" sapa Sandi.
"Hai, San. Eh kenalin San, ini mas Sigit, temanku di kantor.
"Sandi"
"Sigit"
"Gmana San, laris?"
"Lumayan, mas."
"San, sabuk sebelah mana?" tanya Sigit.
"Sebelah sini mas" Sandi menunjukkan.
Sigit ambil satu. Aku juga.
"Gmana San? Udah siap hari Minggu"
"Siap mas!"
"Emang minggu knapa?" tanya Sigit.
"Sandi mau ikut audisi model" jawabku.
"Wah hebat !" puji Sigit.
"Coba coba aja koq" sahut Sigit.
. .
Setelah beberapa saat, aku dan Sigit cabut. Pulang...
"halo, Sandi, gmana udah siap?"
. ,
"Oke, aku ke situ ya. Tungguin ya."
. ,
Lima belas menit kemudian aku sampai di rumah Sandi. Langsung menuju gym.
Sampai di gym, Wira dan Eric belum tampak.
"Udah sarapan belum, San?"
"eh... belum, mas. keburu"
"Aku juga belum nih. Soto aja yuk. Tuh soto Pak Kalberus enak lho!"
"Hah namanya koq aneh, Kalberus. Apa artinya?" tanya Sandi.
"Kalberus, kalau beli terus. Maksudnya kalau satu kali beli di situ, pasti terus pengen ke situ lagi" jelasku.
"he he he, bisa aja tuh orang!" Sandi tersenyum, makin cakep.