BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

LAPTOP Kak AMIR <season 2>

13468923

Comments

  • crot tiap hari berkali2..? yg kluar apaan ya...? lgsung nasi, daun ubi,bayam,cabe ..?
  • blueriyo wrote:
    Hampir aku melakukan inses.
    "Gak kak. Aku gak mau. Kita saudara kandung. Kalau Indra masih mending, orang lain!" aku segera meninggalkan kamar kak Danu.
    . .
    Aku masuk kamar. Kini kak Danu sudah tahu semua. Apa ia akan lapos bapak?Ah tentu tidak, kak Danu dan Indra yg mulai.
    Aku resah ...

    Lapos? Typo nih? 8)
  • derik wrote:
    Is this true story? Sorry before, iam new comer

    Nope. Pure Fictional :D
  • Sabtu 3 sore.
    Aku dan Raymon janjian di gym.
    Raymon datang lebih dahulu, ia berlatih bersama Eric, salah satu instruktur, teman Wira.
    Aku bergabung.
    Eric orangnya asyik, kulit sawo matang, sederhana tapi good looking.

    Pukul 5 Aku dan Ray selesai. Kami ke ruang ganti. Tapi kami gak macam2. Ada beberapa orang termasuk Wira.
    "Wah akrab nih?" sapa Wira pada kami.
    Kami hanya cengar cengir.
    "Eh Ray, kamu gak ikut audisi model yg akan diselenggarakan minggu depan?" tanya Wira.
    "Gak tuh. Gak PD" jawab Ray.
    "Koq gak PD, kan kamu cakep, body proporsional. Ya gak Rud?"
    "He eh..." jawabku santai.
    "Ikut aja. Pasti kamu masuk nominasi. Si Eric aja mau ikut. Ikut aja" bujuk Wira.
    "Ya ntar aku pikir dulu." jawab Ray.
    . .
    Setelah selesai bilas, aku dan Ray cabut dari gym.
    "Rud ke pantai yuk!" ajak Ray.
    "oke... Tapi kita cari makan dulu ya" jawabku.
    "iya, dimana enaknya?"
    "warung tenda aja"

    . .
    Setelah makan, kami cabut ke pantai.
    Aku dan Raymon menghabiskan malam ini di pantai. Kami menyewa sebuah pondok, sederhana tapi rapi.
    Debur ombak mengiringi gelora hati kami. Yg telah terpaut oleh kasih.
    "Rud, kamu sayang aku?" tanya Raymon mengelus rambutku.
    "Hmm..." aku jawab, masih dalam pelukannya.
    Kami berpelukan lebih erat, mengusir hawa dingin angin yg bertiup.
    Raymon mengecup keningku. Aku elus dadanya. Raymon mengambil selimut dan menyelimuti tubuh kami.
  • Sampai pukul 23 kami ngobrol...
    Kami tertidur, aku dalam pelukannya, dalam iringan ombak dan gelora kasih.
    Hangat dalam rengkuhan lengannya.
    . .
    Pukul 5 pagi, kami terbangun. Menikmati sunrise. Pesona semburat orange menghiasi langit.
    Kami jalan jalan menapaki pasir pantai.
    Masih sepi. Hanya 3 orang yg terlihat berpapasan dg kami.
    . .
    Kembali ke pondok.
    Kami memesan sarapan.
    "Rud, ntar kita balik ke rumah agak siang ya. Sekalian aku mau ke rumah klien ambil file"
    "oke, santai aja, aku agak longgar koq"
    "oh ya Rud, menurutmu aku ikutan audisi model yg dibilang Wira, gak ya?"
    "Ya kalau kamu mau gak papa. Kamu punya potensi"
    "Tapi aku kurang PD"
    "Coba dulu aja"
    . .
    "Oh ya, si Sandy yg temanmu mall itu, ajak aja. Lumayan kalau menang kan bisa buat tambah penghasilan dia"
    "O iya, Sandi. Dia punya potensi tuh!"
    "Nah mending dia aja yg ikutan."
    Sandi , ya, Sandi mesti ikut... kesempatan buat Sandi...
  • Sampai pukul 23 kami ngobrol...
    Kami tertidur, aku dalam pelukannya, dalam iringan ombak dan gelora kasih.
    Hangat dalam rengkuhan lengannya.
    . .
    Pukul 5 pagi, kami terbangun. Menikmati sunrise. Pesona semburat orange menghiasi langit.
    Kami jalan jalan menapaki pasir pantai.
    Masih sepi. Hanya 3 orang yg terlihat berpapasan dg kami.
    . .
    Kembali ke pondok.
    Kami memesan sarapan.
    "Rud, ntar kita balik ke rumah agak siang ya. Sekalian aku mau ke rumah klien ambil file"
    "oke, santai aja, aku agak longgar koq"
    "oh ya Rud, menurutmu aku ikutan audisi model yg dibilang Wira, gak ya?"
    "Ya kalau kamu mau gak papa. Kamu punya potensi"
    "Tapi aku kurang PD"
    "Coba dulu aja"
    . .
    "Oh ya, si Sandy yg temanmu mall itu, ajak aja. Lumayan kalau menang kan bisa buat tambah penghasilan dia"
    "O iya, Sandi. Dia punya potensi tuh!"
    "Nah mending dia aja yg ikutan."
    Sandi , ya, Sandi mesti ikut... kesempatan buat Sandi...
  • Pukul 11 siang aku tiba di rumah.
    Lho itu kan mobil kak Amir.
    Kak Amir dan kak Shanti di ruang tengah bersama ibu.
    "Dari mana Rud?" tanya kak Amir.
    "Eh dari teman" jawabku agak grogi.
    "kak Amir dah nungguin lama tuh Rud, mau ngajak main PS" kata kak Shanti.
    "Iya dah lama gak main sama Rudi" kata kak Amir penuh konotasi.
    Kak Shanti menemani ibu ke dapur. Lanjut membuat kue.
    Kak Amir menyusul aku ke kamarku.
    "Sama siapa Rud?" selidik kak Amir.
    "Sama teman"
    "Teman spesial?"
    Aku diam saja.
    Kak Amir keluar dari kamarku.
    Masa' kak Amir cemburu. He he he, aku jadi malah geli.
    . .
    Aku, bapak ibu, kak Shanti, kak Amir makan siang. Kak Amir bersikap biasa lagi.
    "Rud, ikut shopping yuk! Nemani aku sama ibu" ajak kak Shanti.
    "Waduh kak, maaf capek bgt nih. Lha kak Amir gak ikut?"
    "Nemani paman aja" kak Amir berkelit.
    . .
    Kak Shanti dan ibu shopping.
    Bapak, Aku , kak Amir nonton GP. Kadang aku sandarkan kepalaku dekat paha kak Amir. Kak Amir mengelus rambutku, tentu saja tanpa sepengetahuan bpk yg asyik konsen GP.
    Kak Danu datang.
    Kak Danu duduk dekat kak Amir. Aku duduk di lantai, di antara mereka. Kak Danu menyenggol2 bahuku kemudian berbisik.
    "Kamu pernah sama kak Amir?"
  • "Brisik!" bentakku.
    Kak Danu beranjak, menuju kamarnya.
    Kami bertiga masih di depan TV.
    . .
    Aku pergi ke dapur, ambil minum di kulkas.
    Di belakangku sudah ada kak Amir. Tersenyum padaku. Aku senyum.
    Kak Amir meremas pantatku.
    "Jangan kak, ada bapak n kak Danu!" aku kembali ke ruang tengah. Bapak sudah masuk kamar.
    Aku masuk ke kamar.
    Rebahan.
    Kudengar langkah menuju lantai atas.
    . .
    Sepuluh menit kemudian
    aku keluar kamar.
    Kak Amir mana ya? Apa ke atas?
    Ke kamar kak Danu?
    . .
    Di kamar kak Danu, kudengar mereka ngobrol. Biasa saja.
    Aku turun kembali ke bawah...
  • Kak Amir dan kak shanti udah pulang.
    . .
    Aku ke mall, menemui Sandi. Memberi C25, sekaligus memberitahu ttg audisi model. Ternyata ia sudah tahu dari temannya, dan ia sudah daftar
  • "Iya kak, aku udah ikutan. Moga moga aja bisa jadi model" kata Sandi.
    "Aku doain San".
    Selanjutnya kami ngobrol2, aku nemani Sandi, tapi tentu saja tanpa mengganggunya.
    "San, pulang naik apa?" tanyaku.
    "Biasa kak, naik angkot. Belum ada motor."
    "Ntar aku boncengin, gmana?"
    "Ehm... Emang bawa helm brapa?"
    "Ya satu. Tapi kan bisa lewat jalan kampung. Aman koq".
    "oke deh thanx. Ngrepotin terus nih"
    "Ah gak koq. Kan searah"
    . .
    Aku boncengin Sandi, kuantar sampai rumah.
    "Mampir kak".
    "Wah, makasih San. Dah malam ni. Lain kali deh aku maen. Oke, aku cabut ya, San"
    "oke kak, makasih banyak lho, C25 nya juga"
    . .
    Sampai di rumah pukul 22. Kak Danu masih duduk duduk di teras bersama Indra.
    "Dar mana, Rud?" tanya Indra.
    "Dari teman" jawabku sambil ngeloyor masuk.
    Aku masih malu dg Indra. Masuk ke kamar.
    . .
    Pintu kamarku dibuka kak Danu.
    "Rud, Indra mau nginep sini" kata kak Danu.
    "Ya dah , nginep di kamar kak Danu aja!"
    "Ehmm... Katanya Indra mau di sini tuh".
    "Gak. Udah ah. Aku mau tidur!"
    "Ya udah" kak Danu keluar kamarku.
    Aku segera mengunci pintu kamarku.
    . .
  • Senin...
    Kerjaan mulai menumpuk. Berkutat dg laporan laporan penjualan.
    . .
    Istirahat siang
    Di kantin, aku bersama Astrid dan Soraya, menikmati gado gado bu Ratmi.
    Sigit menghampiri kami.
    "Boleh gabung?" sapa Sigit.
    "Monggo, silahkan" kata Soraya.
    "Wah, mas Rudi selalu dikelilingi gadis gadis cantik" goda Sigit.
    "Ya iya lah Git, Rudi kan ganteng. Gw aja naksir. Tapi gak diterima he he he" kata Astrid.
    "Ah , loe Trid. Bukanx loe yg nolak aku" jawabku.
    Kami ngobrol sambil menghabiskan gado2.
    Sigit orangnya supel dan humoris. Kulitnya putih, rambutnya lentur, seperti model iklan sampo.
    Pukul 1 kami kembali kerja hingga pukul 3 sore.
    . .
    "Langsung pulang Rud?" tanya Sigit di parkiran.
    "ehm .. . Ke rumah teman dulu".
    "oke deh. C u tmrow"
    Aku menuju rumah Raymon. Janjian mau nonton. Mumpung senin simpatik, he he he ...
  • *masih nunggu bagian si Sandy* :lol:

    Keep up the good work blueriyo! :mrgreen:
  • SilCooN wrote:
    *masih nunggu bagian si Sandy* :lol:

    yupz :)
    n gimana dgn indra? :roll:

    semoga oh semoga :lol:
  • SilCooN wrote:
    *masih nunggu bagian si Sandy* :lol:

    yupz :)
    n gimana dgn indra? :roll:

    semoga oh semoga :lol:
  • Kehabisan Ide?? :roll:

    Kayak gimana kelanjutannya ya? :roll:
Sign In or Register to comment.