BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

AKU KAU DAN TUHAN

13468911

Comments

  • duhh updatennya bnyakk bangeeett
  • keysip zack naksir bramm zayn kok lucu siiihhh
  • Bag.20

    PANJI

    Aku baru saja pulang dari kerja sambilanku mengajar private murit2 SMA malam itu saat kulihat dokter Wahyudi,dokter keluarga Gustav keluar dari kamar si Pram.
    Ngapain dokter wahyudi disini? Dia kan dokter kluarga pak Suryo,kok keluar dari kmr anak kos?

    "Malem dok,apa kabar?"

    Aku menyapa dokter setengah baya itu ketika dia melewati kamarku.

    "Eh malam Panji,kabar baik,panji bgmna,sehat?"

    Dokter wahyudi menjabat tanganku.

    "Sehat dok,siapa yg sakit dok?"

    "Itu Prama,demamnya tinggi bgt,sepertinya dia banyak fikiran,semacam depresi,pola makanya jd ga teratur,tidur juga kurang,"

    "Hah?pram sakit??!"

    "Iya,saya juga heran anak itu bisa sakit,setau saya dia itu kebal dari dlu,penyakit pada ogah nyamperin dia,pram kan pola hidupnya sehat,gila olahraga,asupan makannya terjaga,dlu kakaknya,si pras itu yg malah sering sakit sakitan..em..saya rasa pram sakit krna mssih depresi kehilangan pras,"

    "Yayaya dok yaudah panji ke kmr pram dulu mt malam dok,prrmisi,"

    Aku langsung memotong penuturan dokter wahyudi dan buru buru pamit untuk menengok pram.

    Duh Pram,lu knp sih sampai tumbang gini!
    Hatiku kacau mendengar anak itu sakit.

    Sesampainya di kamar pram...
    Kulihat ada Nirwan dan Martin juga duduk selonjoran di karpet bawah ranjang Pram.
    Kulihat juga Bram,teman sekamarnya yg baru tengah menyuapkan makan ke mulut pram.

    "Pram? Bisa sakit lu kampret?"

    Aku mendekat ke arah pram yg terbaring lemah dengan wajah pucat.

    Ah bro..kenapa sampai begini sih...

    Aku duduk ditepi ranjang di kiri bram.Ku sentuh kening pram,panas sekali!

    "Astaga!panas bangett pramm??!"

    "Udah diperiksa dokter wahyu Ji,udah diberi obat juga,abis makan trus minum obt ntr juga turun panasnya,"

    Nirwan menenangkanku.

    "Pram kan ga pernah sakit bro,dia itu batuu,kebal bgt sama penyakit,heran gue dia tumbang kyk gini!"

    Aku menyembunyikan rasa cemasku dengan berseru pada nirwan.

    "Namanya manusia ,adalah saat saat dia drop...ga selamanya dikasi sehat,ntr malah ga bisa mensyukuri kesehatan itu sndri krna ga pernah ngerasain ga enaknya sakit,"

    Bram menukas sambil menyuapi pram pelan pelan.

    Mendengar perkataan bocah baru itu entah knp hatiku kesal.Emosiku tersulut.

    "Heh anak baru! Bisa ya lu ceramah kyk gitu,sadar ga lu siapa yg bikin pram sakit?!hah?siapa?! Elu!!pram lg kurang fit dari kmren malah lu ajak panas panasan keliling malioboro!otak lu dimana?! Ya jelas lah dia nambah drop!bodoh jgn dipelihara dong bung!"

    Semua terdiam.
    Aku menoleh pada Nirwan dan Martin yg duduk dikarpet bengong menatapku.

    .......

    "Lu..knpa dah Ji?"

    Martin membuka suara sekian detik kemudian.

    "Perasaan lu dari kmrin yg ga peduli sama pram,lu juga ga mau ikut kita hangout tdi pgi sama kita?karna lu mssih kesel sama pram yg antipati sama dunia homo?"

    Kali ini Nirwan ikut mengungkapkan keherannanya.

    Aku mendengus,merasa kesal sekali.

    "Itu kan kmrin! Namanya temen sakit kyk gini masa iya gue ga peduli!yg bener aja!tapi masalahnya pram ga bakal jd mkin tumbang klo bram ga punya ide buat ngajakin dia jln jln ke malioboro seharian!"

    Aku masih ngotot.

    "Niat si Bram kan baik Ji,pengen hibur pram yg sakit krna depresi kehilangan mas pras..,"

    Martin menukas.

    "Cara ngehibur orang banyak kali Mar ga cuma jln jln refreshing,kan pramnya lg ga fit,cukup temenin aja dia kmr,dengerin smua kesedihanya,orang sakit mlh dibawa panas2an!"

    "Klo gitu knp ga lu aja yg ngelakuin itu buat pram dari kmren?"

    Ucapan nirwan makin membuatku dongkol.

    "Kan pram dikuasai mulu sama temen barunya itu,dipikir pram milik dia pribadi apa!mas pras meninggal aja malah anak baru itu yg di magelang,kita tmn tmn lamanya mlh ga tau apa apa!"

    "Tapi Ji.....,"

    "Tapi apa!?udahh pokonya smua ini salah si bram!pram mkin drop karna dia!!"

    "Ji...gue..baik baik aja...thanks Ji...,"

    Suara lemah pram menghentikan kemarahanku seketika.
    Aku mengatur nafas sejenak,memndengus menatap Bram yg menunduk,lalu kmbali memusatkan perhatian pada pram.

    "Jgn sakit somprett!!gue ga ada lawan adu bacot ntr,cpt smbuh!"

    Aku brkata pura pura ketus sambil mengacak acak rambut temen kos ku yg trrgolek lemah itu.
    Dia tersenyum samar,bibirnya memucat dan matanya cekung.

    Ah pram....andai bisa,biar sakitmu itu brrpindah ke tubuhku...

    Aku tak berlama lama di kamar itu,aku segera pergi kekamarku tanpa berpamitan pada nirwan,martin,apalagi bram!
    Aku hanya membelai kpla pram sejenak lalu beranjak keluar dari kmr.

    Dikamarku...

    "Bang Jiii udah pulang?darimana bang?"

    Junas,bocah temen sekamarku menyambut kedatanganku antusias.

    "Ngelesin anak anak,"

    Aku menyahut sambil menghempsskan diri ke ranjang di sebrrang ranjang junas.

    "Minggu2 ngeles juga bang?"

    Junas menghampiriku.

    "Yoi,job baru,anak smuten ada yg minta di les in minggu sore,"

    "Oh begitoh,eh bang junas tadi di malbor beli gelang couple buat kita berdua,nih bang,kece kan,kupakein ya bang,"

    Bocah imut yg mengingatkanku pada tokoh tokoh dalam serial drama korea itu dengan sumringah memasangkan gelang kayu pada tangan kiriku.

    "Apaan dah jun lu mah lebay,kyk orang pacaran aja pke gelang couple segala!"

    Aku trrtawa dan geleng gleng kpla melihat tangan junas yg sudah memakai gelang yg sama persis denganku direkatkan pada tngnku.

    "Bukan pacaran bang ,ini gelang roomate,temen skamar gitu,bang pram sama bang bram juga tdi beli kok,bhkan gelang couple mereka di ukir nama masing masing di plat belakang gelang,"

    "A..appa?!"

    Aku seketika bangkit tegak dari posisi berbaringku.

    "Iya bang,tdi bang bram yg minta penjualnya nulis nama di gelang,namanya tukeran,jd nama bram di gelang pram,bgtu juga sebaliknya,hahaha klo kyk gtu malah kyk orang pacaran,makanya junas ogah,"

    "Bodohhh!!si pram nya mau mau aja gitu?!"

    "Mau kok,dia ngikut aja apa yg dilakuin bang Bram,"

    "Bahh macam hombreng aja mereka!"

    "Itu mah kita kali bang,hihi,"

    "....."

    "Kok diem bang?"

    "Jun....,"

    "Ya bang?"

    "Lu...beneran suka sama bang Gustav?"

    "Kok tiba tiba ngomongin itu?srem ah bang,ngomomgin orang mati!"

    "Jwb aja Jun,"

    "Ah bang ji! Uhm..gmn ya,yaa suka ga suka sih..sukanya krna selain dibayarin kuliah,kos gratis,uang jajan full,junas juga seneng dgn perhatian bang gustsv,dia care sama junas lebih dibanding dia peduli sama yg lain,kyk bang ji,bang martin dia hanya menjadikan kalian patner sex aja,tp sama junas dia cenderung ada rssa syng,mungkin krna umur junas yg pling kecil dibnding kalian,"

    "Iya juga sih..lagi si gustav ga cukup pria pria yg cukup umur aja yg dijadiin pemuas nafsu,lu masih bocah aja digaet,ckckck!"

    "Weeeeiittt,enak aja bocah!junas udh gedee yaa bang jiii!"

    "Hahaha...tapi jun...setelah gustav mati,lu gimana?apa rencana lu selanjutnya?mksut abang apa lu udah stop jd gay atau tetep?lu kan bukan homo awalnya?"

    "Emm..junas mo tetep jd maho aja bang seenggaknya sampai lulus kuliah!junas mo cari om om homo yg mau pake junas tidur,biar dompet junas tetep tebel,biar bisa terus shopinggg hahahahaha!"

    Aku melongo.
    Bemgong mampus mendengar perkataan teman skamarku yg usianya blum genap 22 thun itu.
  • Bag.21

    PANJI

    Dua tahun lalu,dia datang.Ditempat yang kata dia sudah tak asing bagi kehidupannya.Dia bilang sudah sangat mengenal tempat ini,sebuah hunian kos nyaman dan bersih,di pinggiran kota yogyakarta ini.
    Jadi meski aku sudah lebih dulu kos di tempat ini sejak kuliah semester awal(hingga kini aku menempuh S2 ku),dia bahkan jauh lebih lama lgi mengenal hunian khusus laki laki ini.Dia bilang krna abangnya juga sebelumnya sudah menempati kos ini,dan dirinya juga sering dibawa menginap di tempat ini bersama abangnya ketika dia masih smu.

    Dia menarik,sangat memikat pada kedatangan pertamanya dan bertemu denganku di tmpat ini.
    Dia tinggi,berbadan bagus,berpenampilan up to date,banyak senyum(dan senyumnya memabukkan).

    Dia mengenalkan dirinya sebagai prama,tapi dia hanya ingin dipanggil pram saja.
    Dia mahasiswa semester pertama di universitas yg sama denganku di kota gudeg ini.

    Dia juga bilang sangat mengenal keluarga pemilik kos,baik orang tua maupun putra putri pak suryo wintoro dan bu darsi sumarni,karna putra sulung mereka,gustav merupakan sahabat karib abangnya pada masa kuliah dulu.

    Dia tidak sekamar denganku,karna saat dia datang kamarku sudah terisi dua penghuni,aku dan mas bintoro,seorang guru magang yg kini sudah diangkat mjdi guru tetap dan mengajar di surabaya.
    Pram sekamar dengan mas Lukas,seorang mahasiswa akhir yg sedang menyelesaikan skripsi.

    Aku tak berpikir untuk jatuh cinta lagi pada seorang lelaki, setelah sebelumnya aku sudah bertekad untuk tidak jatuh hati secara serius pada sesama jenisku.
    Ya,aku seorang homosex,sejak bertahun tahun yg lalu,dimana aku menjalani kehidupan belokku itu akibat pergaulan yg salah.

    Konyol sebenarnya,pada masa sekolah di smu,aku dikenal sbgai seorang playboy,ceweku banyak dimana mana.Di sekolah aku punya lebih dari 3 pacar,belum di smu smu lain,wajahku yg tampan mampu memikat abg abg yg bahkan rela aku bagi bagi cintanya.
    Aku sangat jumawa akan hal itu,terlebih teman2 pria ku bahkan untk mengejar satu cewe saja mereka harus berusaha stgh mati untuk mendapatkanya.
    Tapi aku ,tidak perlu bersudah payah mengejar para gadis sudah datang sndri menarik perhatianku.Hahaha.

    Sampai pada suatu ketika,Adrian sahabat dekatku menantangku untuk memacari seorang cowo,sebagai bukti bahwa aku seorang player sejati,yg tidak hanya sukses mengoleksi perempuan cantik tp juga harus berhasil berpacaran dengan sesama lelaki!
    Dan edan-nya aku menerima tantangan itu!
    And you know after that,aku malah beneran ketagihan bermesraan dengan sesama jenisku sendiri!
    Gila dan tak masuk akal,sejak aku memacari seorang gay yg kutemukan dari sebuah situs homosex,aku malah merasa bosan dengan lawan jenis dan justru bersenang2 dengan bergonta ganti pria!

    Kembali ke pram,cowok menarik yg berhasil menggoyahkan tekadku untuk tidak jtuh cinta serius pada lelaki.
    Meski di hunian ini aku menjalin affair dengan Gustav,putra pemilik kos yg sudah menikah dan memiliki anak,namun hasrat nya trhdap pria tetap menyala,namun hubungan itu hanya sekedar take and give saja,aku memberinya sex dia memberiku uang.Tidak ada cinta.Sama sekali.

    Justru aku jatuh cinta pada pram,teman sesama penghuni yg kuyakini seorang straight.
    Selama barengan di kos ini pram sudah tiga kali ganti cewe,tiga tiganya yg mutusin krna pram itu ga romantis dan terkesan cuek.Pram selalu bilang lebih menikmati waktu kebersamaan dgn teman2 prianya;sekedar ngumpul nongkrong di cafe,kongkow kulineran,dripda nemenin cewe shoping dan nyalon.

    Makin hari aku makin kesengsem dgn si ganteng satu itu.Dia yg memang satu kampus denganku menjadikan hubungan kmi lebih dekat dibanding para penghuni lain di kosan.
    Kami sering menghabiskan waktu bersama,hangout ke mall,cari baju di distro,karaokean,bahkan mabuk mabukan di bar pun dulu kadang kmi lakukan bareng.

    Tiap kali melihat sosok pram,rasanya aku tak tahan ingin mengungkapkan perasaanku padanya.Sering kali aku merasa cemburu tiap pram bercanda akrab dengan nirwan.
    Sering kali aku merasa kesal tiap pram lebih sering betah berlama lama main ke kmr Martin dripda di kamarku.

    Tapi aku takut mengungkapkanya.Aku takut pram shock dan malah menjauh dariku.Bisa melihatnya di tmpt ini setiap hari saja sudah cukup bagiku.
    Entah sampai kpn aku bisa memendam rasaku trrhadap lelaki menarik itu.

    Tapi kini ,setelah peristiwa2 tragis yg trjdi yg melibatkan orang2 yg kami kenal di hunian ini dan smua tragedi itu berkaitan dgn dunia homosex,keinginanku untuk terbuka pada pram tentang perasaan sayangku padanya langsung lenyap tak berjejak!
    Betapa pram begitu membenci dunia abu abuku.Dunia yg juga dijalani kakak kebanggaanya,prasetya.Dunia yg menyebabkan kakak kesayanganya putus asa dan mengakhiri hidup.
    Pram selamanya pasti akan membenci dunia abu abu kami!
    So,takkan pernah ada kesempatan bagiku mengatakan padanya,"gua suka lu pram,sebagai pria,bukan sebagai kawan,"

    .......
  • Bag.22

    BRAM

    Aku membuatnya makin sakit!!
    Ya,panji benar...Kondisi Pram makin memburuk karna kebodohanku mengajaknya panas panasan di tempat ramai seharian.
    Dimana otakku?
    Panji benar..yg dikatakanya semua benar.

    "Pram..maafin gue ya,"

    Aku membenarkan selimut pram yg melorot.Lelaki itu menatapku dengan mata sayu karna demamnya yg tinggi.

    "Maaf..knp..bram?"

    Dia bertanya dgn suara lemah.
    Bodohhh,knp kau membuatnya begini bram!

    "Gue bikin lu mkin drop..,"

    Dahi pram kulihat berkerut.

    "Maksut lu..?"

    "Panji betul,lu lg ga fit malah gue ajak jalan,"

    Pram tersenyum memandangku.

    "Engga bram..gue..seneng,"

    "Huh?seneng?"

    Pram mengangguk.

    "Gue seneng hari ini..jalan jalan sama kalian..,"

    "Serius?"

    Pram mengangguk lagi.

    "Gue..seneng hangout bareng lu....juga yg lainnya..kita bersenang senang hari ini,thank bro..,"

    Nyessss.
    Hatiku seperti disiram air dingin.
    Sejuk sekali mendengar perkataan pram.
    Perasaanku yg tadinya kacau krna omongan panji,agak sedikit rileks dengan ungkapan trrimkasih teman sekamarku ini.

    "Bram..,"

    "Ya Pram?"

    "Jam berapa,kok gue ngantuk bgt,"

    "Jam delapan pram,lu kan abis minum obat,jd ngntuk,yaudah tidur aja,istirahat,"

    "Iyah..bangunin ya besok gue ada kuliah pagi,"

    "Ah pram lu ga usah mikirin kuliah dulu lah,sembuh dulu baru ngampus lagi,"

    "Iyah..,"

    "Yaudah tidur,"

    "Iyah..,"

    "Pram..,"

    "Ya bram?"

    "Boleh gue...ah enggak lah,"

    "? Kenapa bram?"

    "Engga,engga jadi,udah tidur aja,"

    "Engga,lu musti ngomong dulu,"

    "Ah ga,ga penting kok,"

    "Yaudah ngomong aja sih,"

    "Ga pram,lupain aja,"

    "Lu kyk gitu mkin penasaran gue...,"

    "Hehe  ...yaudah tidur aja,"

    "Apa sih bram..ayolah ngomong,"
    "Ehm...anu..ehmm...cewe lu orang mana?"

    ???
    Cewe?
    Lahh ngapain aku nanyain cewe ke pram??

    "Huh?cewe?"

    "I..iya..ah engga,lupain!"

    "???"

    "Heheheh,"

    "Lu aneh dah,nanyain cewe aja kok kayak grogi gitu??"

    Sial.
    Semoga pram ga curiga!

    "Ehmm..bukanya gitu..tapi..yaa ga enak aja gue kan blum lma knal lu tp gue udh nanya hal pribadi sama lu..,"

    "Haha..ada ada aja lu Bram,gue lg ga punya cewe bro,pada kabur,"

    "Huh?kabur knp?lu kan ganteng pram,"

    "Hahaa,katanya gue ga romantis,ga pernah mau disuruh nemenin shoping,nyalon,"

    "Dimana mana cewe kegiatanya gitu gitu mulu ya,bosenin,"

    "Yoi,mana lama beneer klo udh shoping,bikin capek,"

    "Haha,iya,"

    "Bram...,"

    "Ya Pram?"

    "Thanks ya lu  udah nganterin gue pulang pergi ke mgelang,nemenin gue saat pemakaman mas pras,bantuin kluarga gue disana,"

    "Ah lu udah trimakasih kmren pram,"

    "Gpp,gue pgn trimakasih lagi,"

    "Hehe..ya deh,sama sama,janji ya pram,lu musti segera ikhlasin mas prasmu...biar dia tenang,"

    "Iyah..gue janji..jln jln hari ini bikin gue sadar,bahwa smpe kpn pun,kenangan mas pram dlm hdup gue akan selalu membayang dimanapun gue  brada,mau gue nangis mpe berdarah juga dia ga bakal kmbali,kasian dia malah ga tenang klo gue tangisin terus,sperti kata lu,"

    Bertutur begitu pram serta merta bangun dari berbaringnya,dan meraih tubuhku mendekat ke dirinya..dia memelukku!

    "Thanks Bram...lu tmn baru gue tp lu udah bnyk bantuin gue,thanks my bro,"

    Pram menangis di pundakku.
    Aku mengusap usap punggungnya.

    "Tapi kok masih nangis lagi?"

    "Ini airmata yg terakhir,gue janji bram..,"

    "Oke,gue pegang ya janji lu,"

    "Iyah...,"

    ......

    Pram tertidur dengan sangat pulas karna efek dari obt yg diminumnya tadi sore.
    Aku yg sama sekali tak kunjung bertemu kantuk terus memandangi teman sekamarku itu tidur.

    Pram itu...menarik...
    Alisnya tebal dan rapi.
    Rahangnya tegas dan kokoh.
    Hidungnya cukup mancung untuk ukuran orang jawa,meski jauh lebih mancung hidung milik zoe..

    Zoe?
    Kenapa aku membandingkanya dgn zoe?
    Hussh hussh sana lu zoe!

    Bibirnya berukuran sedang,tidak terlalu tebal dan tidak tipis juga.
    Rasanya ingin aku kecup bibir itu lalu....

    ????
    Kenapa aku berpikir ingin mencium bibir teman skamarku?
  • Bag.23

    BRAM

    Sejak malam itu,pram menjadi dekat denganku.
    Kami jadi sering menghabiskan waktu bersama,nge gym bareng,nyari sarapan di sunmor ugm,main ke stasiun radio tmpat ku siaran,kulineran malam di babar sari,dan masih banyak lg kegiatan kmi lakuin bersama.

    Seperti pagi ini kami nyunmor di ugm,mampir sehabis jogging.
    Sunmor adalah singkatan dari sunday morning,dimana istilah itu tercipta krna pasar kaget hitz anak jogja itu hanya ada di hari minggu pagi.Tempatnya dekat dgn ugm,universitas ternama di jogja ini .
    Sunmor disini menjajakan brrbagai macam jenis dagangan,baik itu fashion maupun kuliner anak muda,mulai dari jajanan ringan murah meriah sperti kue cubit,tteoboki ala korea,batagor,sampe makanan berat sprti nasi uduk,soto dsb.

    Pram pagi itu ingin sarapan soto.Kami mampir di gerobak soto langganan pram yg paling ramai diantara penjual lain di tempat itu.
    Dua mangkuk soto panas sudah tersaji dan aku hanya duduk bertopang dagu memandangi pram yg makan dgn lahap.
    Melihatnya makan terburu buru begitu membuatku gemas.

    "Pelan pelan pram,laper bgt ya?"

    Pram mengibas ngibaskan tanganya mengusir rasa pedas plus panas dari kuah soto yg disesapnya.

    "Banget lapernya!gue klo mkn yg pedes2 gini ga bisa pake jeda,nambah pedes rasanya klo brenti,"

    Pram menyahut sambil meraih sepotong tempe mendoan(tempe bertepung) lalu mengupas kulit tepungnya.Setelah kulit tepung trkelupas pram membuang tempe kedelai ke tong sampah,dan dia hanya memakan kulit tepung berwarna kecoklatan tsb.
    Aku bengong dibuatnya.

    "Loh?kok tempenya dibuang sih?lu mkn tepungnya doang?"

    Pram nyengir.

    "Iya bram,gue emng gitu klo mkn gorengan,gue suka tepungnya,ga suka isinya, hahaha,"

    "Ckvkckck ada ada aja lu,bru kli ini gue punya tmn mkn tempe tepung tp tempenya dibuang,"

    "Hehehe,unik kan gue,"

    "Iya,lu unik,ganteng lagi!"

    "Huh?"

    "Hehehe engga bro,lupain,udah lnjutt mkn,"

    "Lu kok ga mkn bram?"

    "Hehe,kenyang duluan liat lu lahap bgt makanya,"

    "Hahaha makan lah bram ud pesen kok cuman dianggurin makananya,"

    "Iya iya gue mkn,"

    Kelar makan kmi pulang untuk mandi,rencananya libur hari ini kami hendak menghabiskan waktu di pantai nglambor,sebuah pantai indah di kabupaten gunung kidul.

    "Bram,pke motor lu aja yg moge, gunung kidul itu medannya susah,jalananya naik dan medanya lumayan berat,kita boncengan aja kesana pke moge lu,"

    Pram berkata sambil memasukkan beberapa lembar kaus ganti ke dalam ransel.

    Memang itu yg aku harapkan pram,lu bonceng gue dibelakang sambil tangan lu pegangan pinggang gue.

    ?
    Kenapa aku mikir gitu?

    "I..iya pram,"

    Setelah perlengkapan mantai siap kami lalu keluar kamar untuk segera berangkat ke gunung kidul.
    Di teras aku melihat panji dan zack tengah duduk santai di bangku rotan di depan kmr martin.
    Panji membaca surat kabar dan zack bermain dgn kanjeng,persia adik kembarnya.

    "Mo kemana bang?bawa ransel segala?mo ke magelang ?"

    Zack memandangku dan pram.
    Panji menurunkan surat kabarnya lalu ikut menatap kami.

    "Engga zack,mo ngajak bram ke nglambor,dia kan baru di sini,belum jelajahin jogja,kok sepi pda kmna?"

    "Pada weekend juga lah,minggu minggu klo ga molor seharian ya pada maen,"

    Panji menyahut lalu kmbali menekuri surat kabar ditanganya.

    "Kalian ga maen juga?"

    Aku bertanya sambil menghampiri kanjeng,kucing lucu berwarna abu abu itu menjilati kakiku.

    "Main kemana bang,ga ada yg ngajakin main!"

    Zack meraih kanjeng,menggendongnya lalu beranjak masuk kamarnya tnpa pamit.

    Aku bengong melihatnya begitu.Suaranya ketus dan mukanya tampak kesal.

    "Kenapa tuh si zack?"

    Pram menaikkan kedua alisnya.

    "Pms kali!"

    Panji menyahut tanpa berpaling dari surat kabarnya.

    "Hmm..yaudah ayo bram,cabutt kitaa!keburu siang,"

    "Huh,kalian udah kyk sejoli aja kemana mana berduaan mulu,ati ati jd maho ntr lu pada,"

    "...."

    "...."

    Aku dan pram sama sama terdiam mendengar ucapan panji yg santai namun terdengar menusuk itu.
    Pram memandangku,aku berpaling ke arah lain.
    Entah knp aku tak mampu mbalas tatapanya kali ini.

    "Bacot lu sembarangan aja Ji,lu tuh hombreng!Homo teriak homo lu,bram mah cowo tulen,ga kyk lu ma yg lain di kos ini!"

    Pram menyembur dengan kesal stlah diam beberapa saat.

    "Hahahaha,termasuk mas mu kan,"

    Panji tetap pada koran yg ditelusurinya.

    "Knp sih selalu bawa bawa kakak dia?mas pras udah ga ada Ji,bisa ga lu ga bawa2 orang yg udah tenang di sana?!"

    Aku menghampiri panji,kutarik kerah bajunya jengkel.
    Panji mendelik.
    Pram memegang lengan kiriku dan ditariknya aku agar melepaskan panji.

    "Udah bram ga usah dengerin dia,cowo homo ga pnting diladenin,yg normal ngalah aja,cabut yuk!"

    "Hahaha,normal?yakin lu pram dia normal?tampangnya aja kayak maho gitu!palingan bntr lg lu dibelokin sama dia!"

    Panji tertawa sambil kembali mengangkat koran paginya.
    Pram melotot,ingin menjawab tp buru buru kutarik lenganya untuk segera meninggalkan kosan.

    Sepanjang perjalanan menuju pantai wonosari,pram yang duduk diboncengan dan mengarahkanku,terus terusan meminta maaf atas ucapan2 panji tadi di kos.

    "Bram,beneran ya jgn dimasukin ati omongan si homo satu itu,ga waras emg tu orang,"

    "....."

    "Bram? Ko diem? Duh lu tersinggung ya? Sorry ya broo,"

    Pram menepuk nepuk pundak ku cemas.

    "Ah engga...,"

    Aku mjawab lirih.

    "Panji ga begitu dulu,tp ga tau knp sejak dia ngebuka boroknya sndri klo dia simpenan mas gustav dia jd kasar klo ngomong,"

    "Gue cuma ga suka dia selalu bawa2 mas pras tiap ribut sama lu pram,"

    "Itu sih ga mslah,gue udh biasa sama senjata andalan dia klo debat sama gue pake nama mas pras,gue justru ga enak dia ngata2in lu homo bram,seenak nya aja nuduh lu belok,huh!"

    .........

    Ada yg berdesir dihatiku mendengar perkataan pram dibelakangku.
    Andai dia tahu omongan panji itu benar adanya.
    Bukan tuduhan sperti yg dia pikir.
    Bkan omong kosong tanpa makna.
    Tapi...knpa panji bisa tau...
    Dia asal bicara atau memang tau?
    Tapi darimana dia bisa tau?
    Gay radar kah?
    Atau hanya bicara ngaco tanpa tahu yg sbnrnya?

    Kami sampai di pantai yg sudah dipadati pengunjung tepat pukul 11 siang.
    Udara yg terik membuat pram sangat betah berlama lama di air,dengan gembiranya dia bermain main di air laut yg membentang di gunung kidul itu.
    Sedang aku yg masih kepikiran panji menjadi kurang berminat mengikuti ajakan teman skmrku itu menikmati lautan.
    Aku hanya duduk duduk di bebatuan di bibir pantai.

    Memandangi pram yg bramain air dengan senangnya entah knp mengalirkan rasa bahagia di hatiku.
    Melihat tawa cerianya,seruan gembiranya,seakan mengalirkan kesejukan di jiwaku.
    Aku bersyukur pram bisa sedikit demi sedikit melupakan duka dihatinya akibat kepergian mas pras.
    Tanpa sadar aku berjanji pda diriku sndri,bahwa aku akan terus membuat pram gembira seperti sekarang ini.
  • Bag.24

    PRAMA

    Sudah 3 bulan berlalu sejak kepergian mas pras.
    Aku sudah mengiklaskanya,tp bukan berati aku sanggup melupakannya.
    Dia kakak yg akan selalu hidup dihatiku,dihati bapak dan ibuku.
    Sabtu kemarin aku baru saja pulang dari makam kakak kebangaanku itu,sekalian menengok orang tuaku.
    Aku 2 hari di magelang bersama Bram,teman sekamarku.

    Mengingat Bram aku perlu berterimakasih banyak kepada pria yg berprofesi sbgai penyiar radio sekaligus kepala bagian siaran itu karna segala bantuannya kpdaku slama ini.
    Bram yg notabene adalah kawan baru yg kbtulan mnjd teman satu kamar di kos mas gustav ini nyatanya malah yg paling banyak membantuku bangkit dari keterpurukan.
    Lelaki itu tak berhenti memompa semangatku agar meraih kebahagiaan kembali.
    Bram yg mnjdi warga baru di kota ini terus memintaku mengajaknya mengunjungi tempat2 wisata yg belum ia datangi,yg aku tahu itu adalah caranya membuatku melupakan kesedihan.

    Dalam 3 bulan dia dikota pelajar ini sudah banyak destinasi wisata kami kunjungi,brrbagai pantai,wisata goa pindul,goa cermai,wisata tmpat bersejarah sperti taman sari,monjali,wisata alam kali biru,wisata kuliner di seantero kota gudeg sudah kmi datangi berdua.
    Banyak tawa tergema,banyak senyum terukir,banyak kenangan membekas.

    Martin,Nirwan,dan teman teman kos ku turut senang,tawaku kembali dan semangatku berkobar lagi seperrti sebelumnya,saat mas pras masih ada.

    "Gue seneng pram,lu ketawa lagi,semangat lagi,"

    Nirwan merangkulku hangat sore itu saat kmi sedang duduk santai di bangku rotan di depan kmar ku.

    "Yoi,liat lu ga murung lgi tu ikut hepi gue pram,"

    Martin yg duduk disebelah Nirwan menimpali.

    Aku tersenyum memandang merrka.

    "Semua ini berkat Bram,dia ga pahtang nyerah ngembaliin gue ke diri gue yg sblumnya,yg ga pemurung dan pendiem,"

    "Iya,gue setuju,temen sekamar lu itu anak baru disini tp mlh yg pling bnyk bantu lu bangkit,"

    Kata martin menyetujui.

    "Dia sih baek orangnya,ada aja caranya bikin lu senyum lgi,ketawa lagi,"

    Dwika menimpali sambil tersenyum.

    "Udah keliatan sih Bram orangnya asik,nyenengin,dia ngajak pram dolan dolan terus biar pram ga sumpek end inget mas pras mulu,"

    Nirwan menambahkan.

    "Iya,kita kita mah takut  pram,mau hibur gmn caranya,liat pram ngurung diri dkamar terus bikin kita takut mau deketin,"

    Dwika menimpali.

    "Hahaa bang Bram emng baik orangnya dari dulu,dia sbnrnya pendiem end kalem loh dulu,dia sobatan sama abang Zayn sejak SMU,"

    Zayn ikut berkata sambil mengelus elus kanjeng.

    "Oh iya,lu ma zack kan udah kenal bram dari dulu ya Zayn?"

    Dwika menoleh pada zayn.
    Zayn mengangguk.

    "Bang Bram kan orang jkrta juga,dia sering main ke rumah kmi,dia sama bang Zoe tuh deket bgt,udah kyk sodara gitu,bang bram selalu ada buat bang zoe klo bang zoe lg sedih,bgtu juga sebaliknya "

    Kami mengangguk angguk mendengar penuturan adik kembar zack itu.

    "Zayn,udah mlm,tidur!"

    Kepala Zack nongol di ambang pintu,memanggil adiknya.

    "Malem apaan,baru setengah sembilan zack!"

    Martin mengerutkan keningnya.

    "Zayn lg flu itu bang,perlu istirahat,"

    Zack menyahut dari pintu kmrnya.

    "Kan udah sembuh gue Zack "

    Kembaranya menukas.

    "Jgn bandel!sini mssuk!"

    "Biarin dulu sih Zack,lu kyk emak emak aja jam segini nyuru zayn bobo,"

    Nirwan menukas sambil trtawa.

    "Gpp bang biar zayn cpt pulih,"

    Zack kembali mberi alasan.

    "Apaan sih zack!orang udah sembuh dikata biar pulih mulu,gue udh ga sakit,dodol!"

    Zayn tak mau kalah bersikeras.

    "Lu klo mo tidur ya tidur duluan aja zack,adek lu msih pgn ngobrol2 sama kita disini,lg seru nih ngomongin Bram,sahabat abang kalian di jakarta,"

    Aku ikut menanah Zayn agar tetap bersama kami.

    "Gue ga lg ngomong sama lu bang,gue ngomong sama adek gue,terserah gue mo nyuruh dia tidur skrng apa nanti,adek gue sndri ini!"

    Kami semua terdiam mendengar ucapan zack yg begitu ketus dan keras.Kami kaget.

    "Zack bener,timbang ngobrolin orang baru yg sok jd pahlawan kesiangan disini,mending tidur ya zack!"

    Kami menoleh,memcari suara panji yg ternyata berkata di tepi jendela kamarnya yg terbuka.Dia bersandar di tepian jendela itu tnpa berminat gabung bersama kmi.

    "Lu apaan sih Ji,demen bgt ngatain si bram !"

    Martin mendengus sebal.

    "Iya,perasaan lu doang yg kyknya ga suka sama bram,lu ada msalh apa sama dia?"

    Dwika beertanya heran.

    "Ga ada,gue ga ada mslh sama orang carmuk itu,gue cuman ga suka sama tingkahkya yg suka cari muka sama pram disini,"

    Aku bangkit,menghampiri panji di jendela kamarnya.

    "Bilang sama gue,lu ada mslh apa sbnrnya sama temen sekamar gue itu?"

    "Ga ada,"

    "Ngomong ga.."

    "Ngomong apaan?"

    "Lu sewot betul sama bram pasti ada alasanya,ngomong ji,"

    "Ngarang aja lu,kenal juga kagak ngapain bermasalah sama dia,"

    "Tp sikap lu kyk gitu seolah lu bnci bgt sama dia,"

    "Iya,emng gue benci!"

    "Nah karna apa?"

    "Karna dia udah merebut lu dari gue! Eh bukan,dari kita kita!dia udah menguasai lu bahkan sejak pertama kali dia dtng ke tmpat ini,dia pikir lu itu milik dia?"

    Aku bengong.
    Martin cs pun terdiam,menatap bersamaan ke arah jendela panji,dimana aku berdiri di depannya.

    "Hahahahaaha!"

    Tiba tiba junas terbahak keluar dari kamarnya yg ia tempati bersama panji.
    Kami semua menoleh padanyq,heran.

    "Bang panji kayaknya lg cemburu gengs hahahaa!"

    Kami masih diam,menatap junas dan panji bersamaan.
    Muka panji tampak mmemerah.

    "Apaan sih lu bocahh!!ngapain gue cmburu sama curut satu itu!"

    Panji berteriak marah pada junas.

    "Gue rasa bram bukannya menguasai pram deh Ji,dia cuma membantu tmn skmarnya bangkit,apa ada yg salah dari itu?toh kita tmn2 lamanya malah ga bisa berbuat apa apa buat pram,harusnya kita seneng dong bram sukses bikin pram ceria lagi,bukanya malah ngata2in orng yg udah bntu tmn kita kyk gitu,"

    Dwika bicara panjang lebar,brusaha menegur panji dgn halus.

    "Ji,apa lu masih kesel sama gue krna omongan gue soal homosex waktu itu?lantas lu melampiaskan kekesalan lu sama tmn deket gue ,bram?"

    Aku bertanya sambil menatap wsjah panji di jendela lekat lekat.

    "Oke ji,klo itu masalahnya,gue minta maaf,gue ga tau ini ada hubunganya atau ga,tp gue rasa lu jd benci gue dan bram krna omongan buruk gue soal dunia gay lu dulu,"

    Aku mengambil nafas sejenak.

    "Gue akui dulu gue jd homophobia sejak terkuak fakta orang orang terdekat gue smuanya belok,abang gue,tmn2 disini,trmasuk lu..fakta itu diiringi serentetan tragedi mematikan yg berkaitan dgn dunia homo,wajar gue terpukul dan jd benci trhdp dunia kalian,"

    Aku menarik nafas lagi.

    "Tapi karna bram,gue mau kmbali bangkit,gue mau melanjutkam hidup gue lg tanpa abang yg sangat gue sayangi,gua kmbali ceria,kmbali berkumpul bersama tmn2 disini,tanpa jijik dan benci lg dgn label kalian sbgai gay,krna gue berpikir masing2 personal mmpunyai sisi yg berbeda2,asal ga ngengganggu gue ya gue bisa menerima mereka,"

    Aku berhenti bicara.Kutunggu reaksi panji

    "Udah?oke,gue pegang omongan lu ya,lu bilang udah nerima kami yg homo disini tnpa jijik dan benci,right?ehm..gimana klo yg homo itu orang yg udh bantu lu bangkit selama ini?apa lu tetep pada omongan lu jika bram adalah seorang gay,sperti gue,martin,junas,gustav dan mas pras?"

    Aku melongo mendengar kalimat terakhir yg meluncur dari mulut panji.
    Dia ngomong apa sih?

    "Gila lu ndro,mentang2 disini bnyk mahonya trus smua lu pikir homo juga gitu?sekalian aja gue sama dwika lu tuduh gay!klo kurang tambah noh si kembar!"

    Nirwan mendengus disambut gelak dwika dan zayn.

    "Bntr deh ,kok gue malah berpikir bang panji uring uringan gitu krna cemburu sama bang bram ya?abang suka ya sama bang pram?lalu abang takut klo bang bram ngambil bang pram?"

    Junas masuk kamar,ditariknya lengan tmn skamarnya itu agar kwluar dari kmr.

    Dihadapkanya tubuh panji tepat didepan badanku.

    "Coba liat dia,abang suka ya sama bang pram?ayo ngaku?"

    Belum lgi panji menjawab,terdengar deru motor memasuki gerbang kosan.Bram baru saja pulang siaran.
    Entah knp melihat sosok itu aq merasa senang,ingin mengajaknya mencari mkn mlm krna dari sore aku sengaja menunggunya untuk mencari mkn.
    Lupa dgn panji aku langsung melangkah menyambutnya di halaman kos.

    "Baru pulang bram?katanya cuma smpe jam stgh 8 siaranya hri ini?"

    Aku mengambil helm yg dilepasnya.

    "Iya pram,nambah siaran stu jam,okta sakit jd ga siaran,gue yg gantiin,udah mkn?"

    "Beluumm,nunggu lu ga pulang2,udah bunyi mulu nih cacing2 perut gue!"

    "Hahaha bisa aja,lain kli jgn nungguin gue pram,lu mkn duluan aja,lu bisa maagh klo telat mkn,"

    Bram turun dari motor lalu mengacak acak rmbutku,perlakuan yg selalu aku sukai darinya.

    "Yaudah pke lg aja helmnya,kita cari mkn lgsung,laperr bramm,"

    "Siaapp,ayo naik!sate padang dkt kmpus yuk?"

    "Bolehhhh!"

    "Jangan pergi pram!!iya gue suka sama lu!gue ga suka lu deket sama bram!gue syg sama lu!gue cemburu! Lu denger?!gue cinta lu pram!"

    Aku menoleh kaget ke arah panji yg berseru kepadaku!
  • Bag.25

    PRAMA

    Sudah jam 2 pagi,tapi mataku tetap saja segar di penghujung pgi ini.Aku sudah mencoba berbagai cara agar bisa tidur,tapi kantuk tak juga datang.
    Aku gelisah,berbaring dengan berganti ganti posisi,miring kekanan,berbalik ke kiri,semuanya terasa salah.Terasa tidak nyaman.

    Pikiranku terus dipenuhi bayangan wjah panji!
    Aku masih tak percaya pada apa yg dikatakan lelaki yg kukenal sejak dua tahun yg lalu itu tadi sore.
    Dia berteriak menahanku agar tidak pergi bersama bram.
    Dia berseru mengungkapkan kalimat kalimat aneh yang sangat menggelikan.
    Dia bilang,dia cemburu pada bram.
    Dia bilang,dia suka padaku,syg padaku,cinta padaku!

    How sick is that?

    Dia salah makan atau sedang mabuk tadi?
    Semua ini terasa ganjil di kepalaku!
    Ini tidak benar,ini ga waras!

    Aku menoleh pada Bram yg tidur di ranjang seberang dgn posisi membelakangiku.
    Aku bangun,lalu melangkah mendekati ranjangnya.
    Aku menepuk lenganya pelan.

    "Bram..udah tidur?"

    Bram menggeliat,membuka mata lalu berbalik ke arahku yg duduk di tepi ranjangnya.

    "Huh?belum tidur pram?jam brapa ini?"

    "Jam dua pagi...gue..ga bisa tidur,"

    "Masih? Dari tdi lu blum tidur? Besok pgi sakit kpla lu pram klo begadang semalaman gini,"

    Bram bangun dari tidurnya,menatapku lekat.

    "Gue..kepikiran panji,"

    Bram menarik nafas.Masih menatapku.

    "Apa yg ada di kepala lu saat ini?"

    Tanya bram kemudian.

    "Aneh,"

    "Aneh?lu merasa aneh?"

    "Lucu,"

    "Huh?lu ngerasa ungkapan panji lucu?"

    "Gila,"

    "Gila?jd pernyataan cinta panji itu gila?"

    "Menjijikkan!"

    "......"

    "Gue...takut,"

    "Trhadap panji,atau terhadap dunia gay?"

    "Dua duanya!"

    "......"

    "Dia pikir klo abang gue belok trus dia juga bisa gitu belokin gue kyk mereka?gue masih waras kali,gue normal!"

    "Pram!jgn bawa bawa mas pras!"

    "Sory..abis kesel,dia pikir semua lelaki di dunia ini bisa jadi homo?jijik banget gue!dicintai sama maho!"

    "....."

    "Bram,ati ati lu,ntr tiba tiba martin atau junas juga ngomong cinta lagi sama lu!mreka kan juga simpenan mas gustav dlu,siapa tau mrka juga jtuh cinta sama lu!waspada bram,bnyk homo di kos ini!"

    "....."

    "Bram,diem aja sih?"

    "Gue mo tidur,ngantuk!"

    *******

    Sudah 5 hari sejak panji mengungkapkan perasaan konyolnya padaku,dan selama itu aku terus menghindarinya.
    Tiap melihat lelaki yg dulunya sangat akrab denganku itu didepan kamarnya,aku buru buru kmbali masuk kamar.
    Tiap bertemu denganya diarea area hunian ini,aku langsung ambil langkah yg berlawanan denganya.
    Tiba tiba aku menjadi begitu takut dengan panji!
    Konyol memang,tapi itulah yg terjadi.
    Aku tak mau berurusan kembali dgn dunia yg membuat mas pras putus asa dan mengakhiri hidup.
    Aku tak mau bersentuhan dengan dunia yg menyengsarakan abangku satu satunya.
    Aku normal,aku pria sejati!

    "Pram..lu benci banget ya sama panji?"

    Martin pernah bertanya padaku suatu ketika,demi melihatku yg selalu menjauhi panji selama dikos.

    ”ya,gue bnci dia!ngapain coba dia pake gaje bilang syg ma gue?"

    "Karna dia cowok juga kyk lu?"

    "Tentu saja!gue ga sakit kyk dia kalik!"

    "Klo gitu lu juga bnci dong sama gue,junas juga?"

    "Ah beda lah mar,selama kalian ga sekonyol panji menyukai gue,gue sih fine aja sama kalian,"

    "Brati lu bukan anti sama homo,cuma lu ga mau terlibat ke dalam dunia abu abu kami,itu aja gue rasa,"

    Ya,mungkin memang benar yg dikatakan martin.Nyatanya aku tidak menjauhi martin dan junas yg jelas2 juga pernah terperosok ke dalam penyimpangan dunia gay.
    Yang kuhindari hanya panji,krna dia bilang dia mencintaiku.
    Cukup mas pras merasakan penderitaan krna cinta abnormalnya,aku tak ingin mengalami hal yg sama dengannya,tidak akan pernah!

    Tapi apa yg kualami tadi siang sungguh diluar dugaaanku,dimana tekad ku untuk tidak bersrntuhan dgn dunia yg merenggut nyawa orang yg kusayangi itu dihancurkan oleh panji!

    Aku merasa kurang enak badan pagi itu,sehingga aku memutuskan untuk bolos kuliah untuk beristirahat.
    Kurasa hanya ada aku di kosan krna semuanya pergi beraktivitas,martin dkk pasti kuliah,sedang bram sedang siaran di radionya.

    Aku tengah memijit2 keningku saat tiba tiba kulihat panji masuk kamarku dan mengunci pintu!
    Mau apa dia!!!

    "Pa..panji? Nga..ngapain lu?!"

    "Kenapa pram?kok pucet gitu?"

    Panji mendekat dengan muka menyeringai.
    Tiba tiba aku merasa badanku menggigil hebat.

    "Ji...a..apa..yg mau lu lakuin?keluar!"

    "Nyantai dong pram,buru buru amat...,"

    Dengan lemah aku berusaha bangkit dari pembaringanku,aku fokus memegangi kepalaku yg agak pening,hingga aku tak menyadari gerakan cepat yg dilakukan panji yg tau tau sudah mengikat tubuhku di ranjang!

    ?????!!!!

    Aku ternganga melihat tgn kanan dan kiriku diikat dgn tali dadung di sisi kanan dan kiri dipan ranjangku,begitu juga dengan kedua kakiku!
    Saat aku masih tak paham apa yg kusaksikan pada diriku,panji menyumpal mulutku yg menganga dgn kain!
    Aku mendelik hendak teriak tp sepatah suara pun tak  berhasil keluar krna sumpalan kain itu!
    Aku pun berusaha meronta ronta agar ikatan di tgn dan kakiku trlepas,namun usahaku sepertinya sia sia.

    Tubuhku gemeta hebat melihat panji mulai melucuti pakaianya di depan mataku.Lelaki itu tersenyum sinis sambil melempar kemeja dan celana jins nya ke sembarang tempat.
    Aku ingin menutup mata,tapi mataku justru tak mau diajak bekerja sama,mataku terus melotot melihat panji yg kini sudah telanjang bulat mendekatiku yg terus meronta ronta.
    Panji dengan menyeringai mulai melucuti pakaianku.

    "Lu pikir lu bisa lari dari gue pram? "

    Panji berkata sinis sambil melepas celana dalam ku hingga kini aku sama telanjangnya dgn dia!

    "Wow,kontol lu gede juga ya,lebih gede dari punya gustav,itu lagi tidur aja segede itu apalagi klo udh bangun ya? Hahahaha!"

    Dadaku bergemuruh hebat mrndengar ucapan panji,aku takut sekali trhdap kemungkinan2 yg akan dilakukannya padaku!

    "Gue bangunin ya sayang adek lu?"

    Shittttt!!!!
    Panji tanpa membuang buang waktu lgsung meraih kelaminku dan meremasnya kuat kuat!
    Aku meronta ronta dengan hebatnya sambil brrusaha teriak sekuat yg aku bisa.

    "Heh curut! Bisa diem ga!! Gue mau enakin lu,gue mau kasi lu surga yg selama ini lu benci dan lu jauhi! Tanya deh sama abang lu yg udah mampus,nikmat ga bercinta dgn sesama jenis? Hahaha !"

    Aku menangis,dadaku sakit sekali,begitu juga sekujur tubuhku yg sedari tadi kuhentak hentakkan agar bisa bebas dari ikatan.

    "Gue udh lama bgt pgn nyicipin tubuh lu pram,gue gemas pgn ngerasain kontol lu di lobang gue,begitu juga sbaliknya,gue pgn ngerasain gmn nikmatnya nusuk lobang lu!"

    Setelah berkata begitu panji naik ketubuhku,diraihnya mukaku lalu diciuminya wajahku dgn beringas,aku meronta lagi sekuat tenaga.

    Aku tahu meski sebesar apapun usahaku untuk bebas dari semua ini,aku takkan berhasil,ikatan ini  bgtu kuat,bgtu juga kain yg menyumpal mulutku takan bisa mbuatku berhasil berteriak meminta tolong.
    Aku...takan selamat!

    "Pram?ngapain siang siang pintu nya di kun....PRAM???!!!!"

    Bram!!aku tak pernah selega ini melihat teman sekamarku itu berdiri di depan pintu kamar!
    Aku ingat dia memegang kunci duplikat kamar yg memang ada dua untuk dua penghuni kamar.
    Dia penyelamatku!

    "BAJINGAN LUUU PANJIIII LU APAIN PRAM HAHHH!!!!"

    BUUKKK.BRAAAAKK.BUKKKK BRAAKKK BUKKKKKK!!!!!!

    Aku hanya bisa tersengal sengal menahan tangis menyaksikan bram menghajar panji hingga babak belur tnpa perlawanan.
    Lelaki bangsat itu jatuh tersungkur ke lantai dgn mulut berdarah darah akibat bogem keras dari tgn bram.
    Bram meraih selimut ku,dilemparkanya selimut itu ke muka panji lalu ditariknya keluar tubuh panji.

    "PERGI LU DARI SINI BANGSATT!!GUE BERSUMPAH AKAN BUNUH LU KLO LU MASIH BERANI KE TMPAT INI!GET OUTTT!!!!!"

    Panji dgn selimut yg menutupi tubuhnya yg telanjang bulat keluar terhuyung huyung.
    Bram lalu menghampiriku,melepaskan seluruh ikatan dan kain yg menyumpal mulutku.
    Matanya masih menyala nyala krna marah.

    Setelah smua ikatan terlepas aku langsung ambruk dipelukan bram dan aku menangis hebat di dadanya.
    Bram mendekapku sangat erat sambil terus membisikkan kalimat kalimat yg menenangkanku....
  • Makin menarik,pnasaran sma akhr dri smuax...asykx cinta2an.,lnjt penulis
  • wess..gilaaaa...makin menarik nih ..updatenya jg panjang, jadi puas membacanya..thank ya @RakaRaditya90 ..
  • Fufufu..tebakan ku tepat..cuma yg bagian sex scene nya diluar expectasi..aku pikir anak kos yg naksir Pram g sampai sejauh itu..xixixi habis ini Pram nya mungkin depresi, trus lengket sama Bram karena dia adalah sosok pahlawan. Mungkin dari sana cinta nya muncul..
  • wahhh ketinggalan jauhhh..
    ini seru nih Bang ceritanya.. di awal dah kelihatan banyak masalah..
    tp koq yha yg straight di situ kurang straight yha?? hahaha cowok normal biasanya gx peluk2an sih hehehe..

    mending Bram sama Zack ajalah,
    si Pram cariin cewek aja Bang, kasian dia..

    lanjut Bang
  • banyak yang suka Pram ... tapi beda kalo sama Bram, Pram nya ...
  • bram pahlawan pram
Sign In or Register to comment.