It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Up up
Up up up
Up up up up
Up up up up up!!
PRAM
Junas sedang nyarap bubur ayam di kursi depan kamarnya bersama yg lain,Martin,Nirwan,dan juga Dwika.Momen bagus untuk meminta maaf pada mereka.Aku tak menyia-nyiakan kesempatan ini.Meskipun sbnrnya tujuanku meminta maaf itu bukan didasari niat yg tulus,hanya karna tak tahan dicuekin Bram,teman sekamarku yg pagi pagi tadi udah keluar jogging bersama Zack!Ugh! Padahal selama ini dia selalu jogging denganku!Tapi tadi mengajakku saja tidak.
"Hai,lagi pada nyarap ya?"
Aku duduk mendekat di samping Nirwan.Mereka,menoleh pun tidak.Aku menghela nafas,bingung.
"Em...jam segini buryam nya mbak Tini masih ga ya?gue jadi pengen,"
Hening.Yang terdengar hanya dentingan sendok yg beradu dengan mangkuk bubur.Padahal tdi sebelum aku menghampiri mereka,teman teman kos ku yg dulu begitu akrab denganku,sering gila gilaan bareng,susah seneng bersama,mereka sedang seru sekali sarapan sambil ngobrol.Aku datang mereka langsung diam.Kentara sekali memusuhiku.
"Si Bram abis subuh udah keluar aja jogging sama Zack,si Zayn pasti masih molor dah,"
Aku nekad meneruskan obrolan satu pihak.Mereka tetap cuek sarapan tanpa menolehku,seolah tidak ada aku diantara mereka.
"Jun..gue tau tempo hari gue keterlaluan sama lo,gue minta maaf yaw,"
Kataku akhirnya.Kutatap Junas yg langsung batal menyuapkan sendok bubur ke mulutnya.Dia menolehku,akhirnya.
"Apa?"
"Iya,gue minta maaf Jun,gue ga bisa ngendaliin diri kemaren,gue reflek aja mukul lo,maaf ya Jun,"
Aku bangkit kesebelah Junas yg duduk di samping Dwika,kuulurkan tanganku ke hadapannya.Junas memandang tanganku yg terulur sejenak,lalu berpaling memandangi teman teman yg lain,seperti minta pendapat.
"Gue juga minta maaf sama kalian semua guys,kalo gue udah brrsikap berlebihan sama lo lo pada,gue cuma masih sedikit trauma kmrin karna perlakuan bajingan itu sama gue,gue jadi takut dan bersikap kasar sama kalian,tp gue sadar klo sikap itu salah,gue ga boleh menyamaratakan kalian sprti panji,maaf ya guys?jangan benci gue please,"
Martin memandangku sekarang.Baru kali ini aku merasa senang temanku mau melihatku ketika aku berbicara.
"Lu ngomong apa sih?siapa yg benci lu?bukannya lu yg benci kita?terutama gue sama junas yg HOMO?"
Martin berkata sinis.
"Kita mah woles,orang kita ga pernah gangguin lu,lu nya aja yg hiperbola,takut sama kita segitunya,pake main fisik pula sama junas,lu pikir lu siapa cong?udh paling bener idup lu?suci lu?"
Aku menatap Nirwan yg baru saja ngomong tak percaya.Nirwan yang paling dekat denganku selain panji dulu di kos ini saja bisa berkata sekasar itu padaku demi membela junas.
"Lu boleh trauma Pram,kita maklum,yg lu alami itu memang mengejutkan,tapi lu ga perlu melakukan hal berlebihan sperti itu pada junas,dia cuma kangen sama lu,dia kan emang anaknya manja,sukanya manja2 end cari cari perhatian kita2 yg lebih tua dari dia disini,knp lu malah mukul dia?kali ini lu udah keterlakuan pram,"
Dwika,yg kami kenal selalu bijak menengahi tiap perselisihan yg terjdi diantara para penghuni,menimpali menasehatiku.Aku hanya diam menunduk mendengarkan mereka.
"Tapi pram toh udah sadar skrng,dia udah minta maaf,dia juga pasti kangen sama kalian,"
Tiba tiba terdengar suara Bram dari belakangku.Hatiku berdesir.Entah knp aku merasa senang dia berkata demikian.Seolah membantu dan membelaku.
"Kangen?gue rasa engga,dia toh homophobia skrng,ga mungkin dia kgn sama homo kyk gue,klo sama dwika atau Nirwan sih mungkin,"
Martin mendengus lalu bangkit masuk ke kamarnya.Aku menggigit bibir melihat sikapnya.
"Gpp bang,junas udah maafin abang kok,tp ngomong2 junas msih laper,boleh ga junas minta traktir beliin buryam semangkuk lagi,?"
Aku dan yg lain tertawa mendengar ucapan Junas yg nyengir sembari menyodorkan mangkuk yg sudah kosong ke mukaku.Aku meraih mangkuk itu lalu memeluknya,merasa lega.
Nirwan dan Dwika menepuk nepuk pundakku dari belakang,trrsenyum memaafkanku.Aku makin erat memeluk junas,merasakan kelegaan memenuhi paru paruku,apalagi saat terdengar suara martin dari dlm kamar.
"Gue juga maafin lu kamprett,awas lu bersikap sok jijik lg sama gue,gue sepong tau rasa lu!"
****
Bram sedang membereskan tmpat tidurnya saat aku masuk kamar kami.Dia tadi sudah lebih dulu ke kamar saat aku masih 'berlebaran' dgn teman2ku di luar.
"Gmn Bram joggingnya?rame ga tadi,?"
Aku membuka percakapan.Bram melipat selimutnya tanpa menolehku.Dia hanya menyahut singkat.
"Lumayan,"
"Tumben ngajak si Zack?"
"Engga,gue yg ajak dia,biar bugar klo tiap pagi mau rutin olahraga,"
Oh,dia yg ngajak toh.Huh.
"Knp ngajak Zack doang?Zayn ga?"
"Zayn klo bgun siang,dia malesan anaknya,klo dibangunin malah ngamuk,"
"Iya sih..,uhm..lalu knp ga ajak gue?"
"Lu masih tidur,"
"Kan biasanya juga lu selalu bangunin gue Bram buat jogging?"
"Gpp,ga mau ganggu tidur lu aja,"
.......
Dia kenapa sih?kenapa dari kmrin sikapnya aneh sama gue?seakan menghindari,menjauhi,ga mau bertatap muka langsung sama gue?
"Gue udh minta maaf Bram sama anak anak,lu liat sndri tadi,lu juga yg bantuin gue kan,thanks ya,"
"Mereka teman2 baikkmu,jgn smpe lu kehilangan mereka lagi,"
Bram berkata sambil mengganti sarung bantalnya dgn yg sudah dicuci.Selama menyahutiku dia sama sekali tak memandangku,tak sperti dulu dulu dia selalu fokus memperhatikanku tiap aku mengajaknya bicara.
"Iya Bram..oh iya lu siaran pagi atau?"
"Iya,jam 8 gue ada siaran morning jogja,"
"Ikut dong Bram,gue kuliah sore soalnya,dripda bengong di kos,"
"Silahkan,tp lu pke motor sndri ya,ga bonceng gue,soalnya zack mo ikut juga,dia bonceng motor gue,"
Desiran itu menerpa dadaku lagi.Entah karena alasan apa aku merasa tidak suka mendengar perkataan Bram barusan.Biasanya dia yg selalu melarangku naik motor sndri2 tiap kali pergi keluar berdua,cari makan,ke distro,ngopi,hangout,dia selalu menyuruhku duduk manis di belakang motor gedenya.
"Oh Zack ikut?yawis gue ga jadi aja,lu pergi sama dia aja,"
Aku berpaling ke jendela.Menunggu reaksi teman sekamarku.Aku yakin sekali dia akan bertanya,"kenapa ga jdi ikut?"
"Oke,"
?
Dia bilang apa?oke?just oke?
Ugh!!!
"Tp masih ntr jam 8 kan,yaudah kita keluar cari sarapan dlu yuk Bram?Gue pengen lontong sayur deh,deket kampusnya Dwika,enak loh,"
"Gue udah sarapan tadi sama Zack di jalan abis plng jogging,nyoto di deket lapangan,"
GRRRRRRRR.
Yaudah yaudah sono lu sekalian mandi berdua sama Zack,eek berdua juga bareng dia!apa apa berduaan mulu sama Zack!
Rasanya ingin sekali mengeluarkan kalimat2 itu langsung pada Bram,tidak hanya terucap dalam benak.
Kelar membereskan tmpt tidurnya dan sejenak mengentaskan keringat,Bram lalu mandi tanpa pamit.
Kenapa aku bilang begitu,karna tmn skmarku itu punya kebiasaan rutin pamitan padaku tiap kali hendak melakukan suatu hal,sesepele apa pun itu.
"Pram gue mndi dulu ya,"
"Pram gue beol dulu ya,"
"Pram gue brres2 kmr dlu ya,"
"Pram gue siaran dlu ya,"
"Pram gue tidur dulu ya,"
Aku menghela nafas panjang panjang,tak mengerti knp Bram berubah begitu drastis.
Lebih tak mengerti lagi saat dia yg telah siap berangkat siaran memboncengkan Zack yg duduk manis di belakangnya,mengacak acak dulu rambut Zack sprti yg dilakukannya kemarin mlm saat hendak ke pesta ultah tmn Zack,seperti yg biasa dia lakukan juga padaku dulu,ada perasaan kesal,marah yg kurasakan menyentil dadaku.Seakan akan hatiku berseru,wooyy itu tmpt gue,lu knp rebut smua milik gue!
Tapi semenit kemudian perasaan marah itu langsung berubah gembira,saat Bram turun dari motornya dan masuk lagi ke kamar.
"Buruan sarapan,sana nyari sama Dwika atau Nirwan,jgn smpe maagh,"
Setelah berkata begitu pria itu keluar dan menjalankan motornya pergi bersama Zack.
Ya Tuhan,kenapa dadaku meletup letup begini?Bram hanya mengingatkanku untuk tidak terlambat sarapan tp seakan2 aku baru saja memenangkan sebuah undian!
ZACK
Sebenarnya aku tidak ada bakat bicara,apalagi bicara di sebuah stasiun radio untuk diperdengarkan oleh masyarakat jogja.Dibanding Zayn,kembaranku,aku cenderung lbih pendiam.Aku hanya bicara sekedarnya,lebih banyak menjadi seorang pendengar.
Tapi demi seseorang yg kusukai,aku mau melakukannya!
Tempo hari bang Bram menanyaiku apakah aku tertarik menjadi seorang penyiar radio,pekerjaan yg bisa dilakukan sbgai sampingan saat kuliah senggang.Bang Bram yg dulu kuliah broadcasting di jkrta sekarang punya posisi yg lumayan bgus di radio yg mengudara di 5 kota,jakarta,bandung,solo,jogja,semarang,dan surabaya,sebagai kepala bagian penyiaran,dia tak diharuskan siaran lagi,hnya mengepalai para announcer tp kecintaanya menyapa para pendengar radio membuatnya tetap bercuap cuap di balik radio yg menghidupinya selama ini.
Radio tmpat abang sedang membutuhkan satu penyiar baru,menggantikan seorang penyiar yg baru saja lulus kuliah dan pulang kmbali ke medan.Sebenarnya banyak kandidat yg sudah ngantri ingin diseleksi,tp bang Bram berkuasa penuh untuk memilih siapa saja yg ia mau.Lantas dia menawariku.Aku sempat tak percaya saat pria itu bilang bahwa mnjdi penyiar bisa sja merubah karakter pendiamku.Tapi mendengar kalimat terakhirnya yg mengatakan bahwa dia sndri yg akan membimbingku belajar siaran disini,melatihku scra pribadi,yg otomatis waktunya bersamaku akan mjdi lebih intens,maka tanpa ditawari dua kali aku langsung menerima kesempatan itu!
Kapan lagi aku bisa bersama sama dengan mantan kekasih Zoe itu dlm waktu yg lebih sering?Kapan lagi aku bisa duduk di sampingnya berlama lama saat dia melatihku siaran?
Kapan lagi aku bisa menghirup aroma parfum maskulin dari tubuhnya sepuasku?Kapan lagi aku bisa menatapnya lama lama dlm ruang siar ini?Bodoh klo aku melewatkan smua itu begitu saja!
Maka disinilah aku sekarang,di dalam ruangan siaran yg penuh dgn peralatan audio,bersama bang Bram dan bang Anjas,operator yg bertugas membantu sang announcer menerima telepon pendengar,mencari playlist lagu yg diminta,dan lain sbgainya.Ruang siar ini disini dibuat begitu nyaman,membuatku tak menyesal menerima tantangan bang Bram.
"Bro,kenalin ini Zack,adek sahabat gue yg di jakarta dulu,Zack ini bang Anjas,operator siar pagi ini,"
Bang Anjas tersenyum hangat,menyambut uluran tanganku.Kuperkirakan umurnya lebih tua beberapa tahun dari bang Bram.
"Dia pendiem bgt lho Njas,yakin ga lo dia bisa siaran?"
Bang Bram mengerling padaku,kusambut dengan tersipu malu.
"Lhah klo pendiem knp lu nyuruh dia siaran sih Bram?"
"Justru itu gue nantang dia,biar sifat diemnya sembuh,"
"Emng diem tu penyakit pke disembuhin segala,"
"Abisan dia beda bgt sama kembaranya yg klo ngomomg malah ga pake brenti,rem nya blong,"
Aku hanya senyum senyum malu mendengar prkataan bang Bram ttg diriku dan Zayn yg diceritakanya pada tmn kerjanya itu.
Selama dua jam penuh mereka berdua mengajariku,mengenalkanku pada semua alat alat yg ada di ruang siar,menjelaskan bgmna menyikapi telepon pndengar yg banyak prmintaan,membimbing bagaimana mencari topik yg asik agar pendengar tidak pindah gelombang radio ke sebelah,dan lain sebagainya.
Aku senang sekali dengan pengalaman baruku ini,terutama karna bisa berlama lama menghabiskan waktu dengan orang yg kusukai.
*****
Jam 11 siang bang Bram mengajakku mampir di kedai ice cream,sambil menunggu waktu makan siang.
"Jadi inget waktu di jakarta ya Zack,lu ngajakin abang makan es krim biar abang ga sedih inget Zoe mo nikah,bodoh sekali,berasa anak kecil dibujuk pke es krim hahaha,"
Sambil menyendok vanila ice cream nya bang Bram berkata.
Ada yg berdesir dihatiku mendengarnya bicara begitu.Dia masih mengingat momen itu.Senangnya.Hehehe.
"Kan abang suka ice cream dari dulu,klo main ke rumah pasti bawanya ice cream,"
"Yoi,ice cream tu bisa sejenak bikin hati dan pikiran yg sumpek terabaikan,masa iya otak lg panas tp mkn makanan yg panas plus pedes pula,yg ada mkin mendidih kepala,mnding mkn es krim biar dingin,right?"
Aku menyodorkan jempolku ke hidungnya,menyetujui alasanya menggemari ice cream.
Rasa rasanya es krim yg kumakan ini begitu enak,entah krna memang pada dasarnya enak dari sananya atau krna aku menikmatinya bersama bang Bram siang ini.Yang jelas rasanya begitu membahagiakan.
Tapi rasa senangku itu sedikit terusik saat kami selesai menikmati es krim,bang Bram berniat membeli satu porsi es krim lgi untuk dibawa pulang,untuk diberikan pada bang Pram!Hmmmpphhffftt.
"Cair lah bang klo dibawa pulang!"
Aku melarangnya tak senang.
"Kan ada kulkas di dapur kos,masukin aja lg di kulkas,gue blum pernah mkn es krim disini bareng pram,biar dia nyobain ntr,"
"Tapi kita kan ga langsung pulang bang,kita msih cari mkn siang,nganter Zack ke kampus,mpe kos es krim nya udh jd aer,"
Aku manyun.Seperti anak kecil saja.Biar saja,yg pnting pram ga nyobain es krim yg kunikmati bersama bang Bram siang ini.
Lelaki itu menggedikkan bahu,lalu mengajakku keluar dari kedai usai mengurungkan pesanannya untuk pram.Yeaaayy!
Aku senyum senyum di boncenganya,tak kurasakan cuaca panas yg membakar kulitku di siang yg terik ini.
Hatiku senang sekali,berhasil membatalkan niat abang membelikan pram es krim! Lebih gembira lagi saat abang berhenti menepikan motornya,melepas jaketnya lalu memakaikanya ke tubuhku yh hanya memakai kaos merk capung buatan anak jogja,karna aku lupa memakai jaket td pagi.
"Lain kli jgn lupa bawa jaket Zack,bisa gosong ntr kulit lu kna matahari seterik ini,ntr lu gosong si Zayn ga percaya klo lu itu kembaranya,dikira ngaku ngaku ntr lu,"
Kami tergelak bareng.
Kami lalu sampai di rumah makan padang yg lumayan besar,dimana di dalamnya juga disediakan fasilitas mushola kecil untuk para pengunjung muslim.
Aku makan dengan lahap siang ini,rasanya apapun yg kusantap asal itu bersama bang Bram,terasa 3 kali lebih nikmat di lidahku.Lebay?ya memang lebay,dan aku menyukai kelebayanku itu.Hohoho.Aku jadi berpikir,apa Zoe juga sebahagia ini dulu menikmati kebersamaan dgn pria menawan ini?pasti!Abangku itu begitu memuja dan mencintai Bram,seorang dgn pribadi menyenangkan,penuh perhatian,hangat,penuh ksih syg,tak heran dia melakukan apapun untuk pram agar pria itu bangkit dri sgala permasalahanya,karna pada dsarnya bang Bram itu penyayang dan tidak bisa melihat kesedihan orang lain.
Pria dengan tipikal sperti itu pasti mudah mendapat tmpat dihati siapapun,ia akan mudah membuat orang lain jatuh hati padanya.Seperti aku.
BRAM
Aku baru saja keluar dari gerbang kampus Zack saat hujan deras tiba tiba turun,setelah kucek ternyata aku tidak membawa jas hujan.Kuurungkan niatku untuk pulang.Aku memarkirkan motorku di parkiran kampus Zack,lalu aku duduk di kursi panjang di salah satu lorong gedung bersama beberapa mahasiswa yg juga sedang berteduh menunggu hujan reda.
Aku memandangi air yg berjatuhan dari langit yg gelap sembari mengetuk ngetukkan kakiku ke lantai.Hujannya begitu deras,aku tak yakin hujan ini akan segera reda dlm waktu dekat.Tiba tiba terlintas wajah seseorang di kepalaku.Pram!Ah,sedang apa anak itu?jadi sarapan ga ya tadi pagi?Huufffff.Aku menghela nafas panjang,teringat sikapku yg jadi sering menolak ajakannya cari mkn bersama.Padahal selama 3 bulan terakhir sejak mnjdi teman sekamarnya,tak seharipun aku melewatkan makan bersama lelaki itu,baik itu sarapan pagi,ataupun mkn mlm kalau aku tidak ada jadwal siaran malam.Aku selalu merasa senang keluar kulineran bersama Pram,dia selalu mengajak ke tmpat tmpt mkn baru yg belum pernah kami berdua datangi,kami punya kebiasaan unik jika tmpt mkn yg dia pilih trnyta rasa makananya tdk sesuai dgn selera kmi,maka dia yg wajib membayar makan kami berdua,bgtu juga sebaliknya,jika tmpt mkn yg kupilih menunya tidak enak di lidah kmi mka aku yg harus membayar smuanya.
Aku selalu merasa senang memboncengkannya dgn motorku sembari saling menceritakan hal hal lucu,mengomentari orang orang di jalanan sepanjang perjalanan,menertarwai kekonyolan para pengguna jalan dll.
Aku selalu merasa senang setiap melihat pram tertawa tergelak mendengar cerita konyolku,setiap melihat pram ngomel ngomel karna tmpt mkn rekomendasinya tidak enak,setiap melihat pram menjulurkan lidahnya mengejekku kalau rekomendasiku yg tidak tepat.
Keluar mencari makan mlm bersama tmn skamrku itu mnjdi momen menyenangkan bersamanya.Tapi sejak prahara panji yg melecehkan pram dan menjadikan anak itu kian antipati trhdp dunia gay,aku memang mulai membatasi diri.Aku mulai menghindar dan menjauhinya.Bicara seperlunya,itupun dia yg selalu memulai obrolan,sekedar bertanya aku mau kmna ataupun menanyakan sudah mkn atau belum.Sulit sebenarnya,karna sejatinya aku bukan orang yg bisa cuek dan diam trhdap orang yg dekat dgnku,meski baru 3 bulan aku menjadi tmn sekamar pram.Tapi aku harus,mengingat sendri siapa aku dan bagaimana labelku selama ini.Teman sekamarku homophobic,dan teman skmarnya yg selama ini paling dipercayainya ini adalah seorang homosex!So? Lebih baik aku membatasi pertemananku dgnnya bukan.
Aku takut pram nantinya membaca jati diriku jika aku terus bergaul dekat dengannya.Aku takut dia shock dan pada akhirnya dia membenciku sperti dia membenci panji,martin dan juga junas yg juga pelaku dunia abu abu.Aku sndri merasa aneh sbnrnya,knp aku takut pram membenciku? Knp aku takut pram nanti jijik padaku jika tau aku seorang pencinta sesama jenis?Apa urusannya denganku?Biarkan saja dia membenciku,atau bahkan mengusirku dari kmrnya,toh msih ada kmr junas atau kmr zack yg bisa kutempati?Aku menggeleng tanpa sadar.Tidak,aku ingin tetap dikamar itu.Aku ingin terus bersama Pram.
?
Kenapa aku mikir gitu?
Kenapa aku tak mau pisah dari anak itu?
Apa ada yg istimewa dari diri pram?
Yg kuingat hanya berbagai peristiwa pahit yg dialami lelaki itu yg berhasil mengguncangnya,mulai dari kematian gustav,kenyataan bhwa sahabat kakaknya itu memiliki hubungan asmara sejenis dgn pras,kematian kakaknya yg disebabkan bunuh diri,pelecehan seksual sejenis yg menimpanya yg dilakukan panji,dan selama semua itu trjdi aku mnjdi tokoh pahlawan tunggal yg selalu bersamanya,membantunya bangkit,mengembalikan senyumnya yg sempat lenyap,mengembalikan semangatnya yg hampir musnah.Sebab smua itu aku dan dia mnjdi dekat,sangat dekat.Aku mnjdi tmn yg paling dipercayainya.Yg selalu dicarinya.Meskipun aku baru dikenalnya dlm hitungan bulan.
Huuuuufff.
Aku kangen anak itu.Sudah makan belum ya dia?Mengingat itu aku langsung buru buru mengeluarkan ponselku,ku kirim pesan bbm pada tmn skamarku itu.
"Bro,udh mkn belum?udah jam dua lho,"
Tiga menit aku menunggu balasan.
"Makan apa?"
"Ya makan siang lah,masak jam segini gue nanyain mkn pagi,"
"Nyatanya emg gue blum mkn pagi kok,apalagi mkn siang,"
Astaga anak ini!!
"Gimana sih kok belon sarapan!tadi kan udh gue suru cari sarapan sama dwika!arggghh elu pram!"
"Knp marah marah sih...,"
"Gimana ga kesel!udah mo sore tp lu mkn pagi aja belum!lu bisa maagh pram,ngrti ga sih??sono buruan isi perut lu!"
"Ujan..,"
"Hah? Maksutnya? Astaga jgn bilang lu mles keluar bli mkn krna ujan?"
"Ember...,"
"Ughhh!!yaudah bikin mie instan aja di dapur,yg pnting prrut lu terisi dulu,"
"Ga ada stok mie instan,"
Plak.Aku menepuk jidatku,geram sendiri.
"Pram,warungnya tu cuma dibelakang kosan,bisa kan lu kesana pke payung bli mie?"
"Ga usah...bdanku ga enak...mles mo keluar,"
Anjritttt.Dia pasti sakit karna dari pagi ga makan.
Aku buru buru memasukkan ponselku ke celana,kukenakan helm lalu aku berlari menembus hujan ke parkiran kmpus untuk mengambil motor.
Dibawah guyuran hujan yg masih deras aku melajukan motorku,mampir sebentar membeli nasi padang yg lalu kumasukkan ke dlm jok motor agar tidak kehujanan,lantas kulajukan lgi motorku dgn kecepatan penuh.
Aku sampai di kosan dlm keadaan basah kuyup.Sekujur tubuhku menggigil kedinginan.Tapi aku mengabaikan keadaanku sndri,aku buru buru menyiapkan pring makan untuk pram yg terbaring tidur di kasurnya.
"Pram,bangun,makan dulu,"
Dia berjegit merasakan usapan tanganku yg dingin di pipinya.
"Bram?!kok lu basah kuyup gitu?lu keujanan!?"
Dia berseru setelah membuka matanya dan melihat bju dan celana jins ku yg basah total.
"Ujan ujanan tepatnya!udah buruan nih mkn!"
Pram bukannya menuruti perintahku malah bangkit meraih handuk di gantungan,lalu mengusap usapkan handuk kering itu ke kepalaku,bermaksud mengeringkan rambutku yg basah terguyur hujan.Aku diam tak bergerak sampai dia selesai menghanduki kplaku.Setelah itu dia melangkah ke lemari pakaianku,diambilnya asal salah satu kaus oblong dan celana pendek rumahanku,lalu disodorkanya pakaian ganti itu kepadaku.
"Buruan ganti," cetusnya kemudian.
Aku menerima pakaian gantiku lalu berlalu ke kmr mndi untuk berganti pakaian yg kering.Setelah selesai aku keluar dan kudapati pram tengah memakan nasi padang yg kubelikan untuknya dengan lahap.Aku treenyum mendekatinya.
"Laper pak? Makanya klo disuruh mkn tu makan,knp coba lu dari pgi ga mkn?puasa lu?ramadhan masih jauh kali,"
Aku memandanginya mkn sambil menggerutu.Si Pram malah senyum senyum ga jelas kuomeli begitu.
"Beli dimana Bram nasi padangnya?bumbunya nampol,minang punya!"
Pram bertanya sambil menjilati bmbu rendang yg belepotan di jari jarinya.
"Di rm padang deket kampusnya si Zack,"
Pram menghentikan kegiatanya menjilat jari,ditatapnya aku dengan tatapan yg aneh,tak kumengerti maknanya.
"Oh,tadi mkn siang sama Zack,sarapan juga sama Zack,ntr mlm mkn mlm juga sama Zack ya?mau sekalian tidur sama Zack ga?!"
Aku bengong mendengar Pram membentakku,nampak sekali kekesalan memancar dari kilat matanya.Kenapa dia?
"Ma..maksutnya Pram?"
"Gak!"
Aku hendak menyahut lagi namun urung saat ponselku tiba tiba berdering nyaring.Zack menelepon.
"Ya Zack?huh? Ohhh oke oke gue jmput skrang,iya Zack,tunggu disitu ya,gue segera kesana,"
Aku bangkit berdiri stelah memasukkan kmbali ponselku ke saku celana pendekku.Ku raih celana jeans kering yg tergantung di gantungan tembok lalu kupakai jins itu untuk mendobeli clna pendekku.
"Apa lagi skrng?minta nyusu si Zack?"
"Hah?" Aku kaget mendengar cetusan Pram yg terdengar aneh ditelingaku.Nyusu?
"Apa lagi Bram?zack minta lu ngapain lagi?"
"Ohhh iya zack minta jmput,dikampusnya juga masih ujan deres,"
"Lagian dia kan pnya motor sndri2 sama Zayn,ngapain coba tdi pagi prgi ma lu ga bwa motor dia sndri,klo begini kan jd ngerepotin lu!"
"Dia ga ngerepotin gue Pram,zack tu adek gue juga,"
"Adek apaan,klo zack tu adek shbt lu yg dijkrta,brati Zayn juga dong,tp knp lu cenderung lbih perhatian sama Zack dripda sama zayn!"
"Ga juga,gue juga perhatiin Zayn kok,cuman emng zayn itu udh pnya tmn banyak,dia lebih supel dibanding kakak kembarnya,zack lebih pendiem dan introvert,zayn sering pergi2 sama tmn2 kulianya dan ninggalin zack,zack jd kesepian makanya gue lebih sering nemenin dia,"
Setelah menjelaskan alasan itu pada pram aku lalu segera keluar kamar untuk menjemput Zack di kampusnya.
"Langsung pulang,ga usah mampir2!"
Dari atas motor sayup sayup kudengar seruan pram yg berdiri didepan pintu kmr kmi.Aku hanya mengangguk sambil mengencangkan tali jas hujanku.
ZACK
Ada kelegaan menyejukkan hatiku saat kulihat bang Bram telah sampai di depan ku berdiri menunggunya.Langit sangat gelap dan petir berkilatan dgn suara yg begitu keras memekakkan telinga.Bang Bram mengambil jas hujan lain di jok motornya,lalu diangsurkanya pelindung hujan itu padaku.Aku menerimanya dengan senang.
"Bang yakin mo jln skrng? Ujanya deres bgt gini,mana banyak petir lagi,"
Aku menatap langit gelap dgn perasaan kurang enak.Baru jam 3 sore tp langit begitu pekat sperti mlm hari.
"Iya juga sih,tp abang takut lu ntr msuk angin Zack klo diluaran terus dingin2 gini,"
Berkata begitu abang lalu melepas jaketnya,dikenakannya lagi jaket itu ke tubuhku seperti tadi siang saat aku terpanggang sinar matahari.Hatiku berdesir menerima perlakuan yg kuanggap special itu.Pantas saja Zoe sangat kehilangan pria menarik ini!
"Yaudah kita tunggu sampai petirnya agak reda ya,"
Bang Bram memutuskan lalu berdiri merangkul pundakku.Hatiku berdesiran lagi.Rasanya ingin lelaki yg berdiri disampingku ini melakukan lebih.Merapatkan rangkulan misalnya,supaya tubuhku hangat.Memikirkan itu aku jdi bergetar sendiri.
"Knp Zack?masih kedinginan ya?"
Bang Bram mengetatkan rangkulanya!dream comes true!thanks God!Tubuhku malah mkin gemetaran.Bang Bram menatapku,seperti cemas.
"Zack bdn lu gemeter,lu kedinginan,wah lu bisa sakit ini,yaudah pulang skrng aja yuk,"
Bang Bram buru buru menggamit lenganku dan memyuruhku duduk diboncengan motornya.Kami melaju meninggalkan gedung universitasku,menembus hujan lebat dan ditingkahi kilatan petir serta angin kencang.Di boncengan bang Bram aku memeluk pinggang pria itu erat erat,kusandarkan kepalaku ke punggungnya dengan perasaan nyaman.Abang melajukan motornya dgn kecepatan tinggi,berharap cpt sampai di kos.Padahal aku ingin perjalanan ini tak berujung,biar aku bisa terus memeluk pumggumgnya seperti ini.
Namun harapanku tak terkabul,kami dengan cepatnya sudah sampai di kos,krna abang membawa motornya dgn kecepatan penuh.Tiba di depan halaman kos,kulihat bang pram berdiri di depan kamarnya,mondar mandir tampak gelisah.Dia..menunggu Bram?
Setelah memarkirkan motor,bang bram langsung buru buru merangkulku masuk ke teras kmar kamar hunian.Dibantunya aku melepaskan jas hujan,sementara mataku terus menatapi Pram yg kini memandangiku dan Bang Bram.Terasa ada yg lain dimata lelaki yg berdiri agak jauh dari kmrku itu.Meski dia diam memandangi kmi,namun tatapan matanya mampu berbicara lebih banyak.Dia seperti...cemburu?Tidak suka?kesal?
"Ayo buruan masuk zack,lu gnti bju trus istirahat,abang bikinin susu panas dlu di dapur,biar bdn lu anget,"
Aku menatap pram lagi,kulihat dia memalingkan muka,lalu berlalu masuk kamarnya.Dan entah krna alasan apa,aku merasa senang sekali melihatnya begitu kesal seperti itu!Seolah aku berhasil mengalahkannya dari merebut perhatian bang Bram!
Sore itu hingga malam bang Bram menemaniku dikamar.Zayn seperti biasa,ngelayap bersma tmn2 kuliahnya.Kembaranku itu pasti tidak pulang malm ini,mengingat hujan angin dan petir yg begtu ekstrem sejak siang tadi.Anak itu pasti menginap di rumah temannya.Itu bagus,aku jadi bisa lebih menikmati kebersamaan dengan bang Bram berdua saja!
Malam itu jam 9 malam usai menyantap mkn malam sederhana menurut abang namun special bagiku,mie rebus instan dengan telur,sosis dan bakso yg msih tersisa di kulkas dapur stok milik zayn yg dimasak oleh abang,kami lalu berangkat istirahat.
Kasur ku berbeda dgn kasur2 para penghuni lain di kos ini,yg dua penghuninya masing2 memiliki kasur sndri2 berseberangan,karna aku dan zayn kmbar maka aku dan adikku itu memilih membawa snsdri kasur king size yg ditempati berdua.Malam ini abang tidur dikamarku,menemaniku yg sedikit demam.Aneh memang,tadi saat kmi tengah mkn pram datang ke kkmrku mengajak abang mencari mkn keluar,lalu bang Bram mengatakan klo mlm ini dia mau tidur dikamarku krna aku demam,bang pram dgn ketus berrkata bhwa bram yg ujan2 knp aku yg demam.
Tv masih menyala menyiarkan acara telusur malam,namun bang bram nampaknya sudah terlelap kelelahan di sampingku.Dia tidur memunggungiku.Terdengar dengkur halusnya membuatku tersenyum.
Tiba tiba tangan kiriku bergerak ke arah pinggangnya.
Hatiku berdesir.
Menyentuh pinggangnya kali ini terasa begitu aneh.Padahal aku sudah cukup sering brsentuhan dgn anggota bdn bang bram dibagian itu tiap kali membonceng dimotornya.Tapi knp mlm ini rasanya ada sensasi ganjil saat tanganku mendarat di pinggang lelaki dewasa ini?Telapak tanganku gemetar.Aku memejamkan mata,tanpa dapat kukontrol tanganku skrng malah mkin jauh memeluk pinggang bang Bram!Aku mendekapnya!Aku memelukinya dari belakang,semntra kepalaku kutempelkan di tengkuknya,menghirup aroma kejantanan yg menguar dari tubuhnya.Lelaki itu masih mendengkur halus,seperti tak terganggu dgn aksi konyolku dibelakang punggungnya.Aku makin berani,sekarang aku mengecup leher belakangnya!
Zoe...aku mencintainya Zoe,seperti engkau dulu memujanya.
Aku menginginkannya,seperti engkau dulu membutuhkannya.
Aku selalu merasa bahagia tiap bersamanya,seperti engkau dulu menghabiskan waktu berdua dengannya.
Zoe...biar aku menyembuhkan lukanya krna kehilanganmu.
Biar aku menggantikan posisimu dihatinya.Izinkan aku Zoe...
Meski itu menjadikanku sepertimu juga,seorang pencinta sejenis,seorang gay.....
Aku tak ingin kehilangan Bram,sepertimu kehilangannya krna kau menikahi perrmpuan itu...
Aku menangis di leher bram.Makin kupererat dekapanku.
Aku masih larut dlm peraasanku pada lelaki yg kupeluk ini saat tiba tiba pintu kmrku trrbuka perlahan! Shitt!Aku lupa mengunci kmrku!Pram berdiri terpaku diambang pintu dgn mulut menganga!
@Lulu_75
@Aurora_69
@Agova
@RaraSopi
@Jjsssan
@tuink
@boyszki
@Abdulloh_12
@Gabriel_Valiant
@Riomantika
@kurniaeric
@charliemrs
@fahmi_akhdan
@andre_patiatama
@rama212