BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

AKU KAU DAN TUHAN

1235711

Comments

  • makasih smua yg berkenan hadir,nanti sore update,ini baru garap 3 part sekaligus,keep waiting,bang @Gabriel_Valiant thanks ya welcome
  • Bag.17

    BRAMA

    Teman sekamarku demam.Lelaki yang baru saja kehilangan sosok abang dalam kehidupannya itu panas tinggi.
    Semalaman aku bolak balik mengganti kompresan di keningnya.Pram terus mengigau menggumamkan nama mas pras sepanjang malam.
    Betapa dekat hubungan kakak beradik itu hingga pram begitu kehilangan.

    "Mas pras...mas...pras...,"

    Aku mengusap pipi pram pelan,tak ingin membangunkannya.
    Entah knp rasanya tidak tega menyaksikan teman sekamarku ini begitu merindukan abang kesayangannya.

    "Mas pras...mas...pram kangen"

    Aku meraih kepala pram lalu ku letakkan di pahaku,kubelai anak anak rambut lelaki itu dengan perasaan iba.

    "Mas pras....maass....,"

    Aku tak lagi bisa menahan diriku ketika pram berseru memanggil2 kakaknya,lgsung kuangkat tubuhnya dan kudekap ia seeratnya.

    "Pram...tenang pram,gue disini,"

    Pram membuka matanya,terjaga dan langsung menangis terisak isak di pelukanku.Aku mengusap usap punggungnya menenangkan.

    "Jangan begini ,please pram..gue sedih klo liat lu kyk gini,"

    Pram memukul mukul dadaku sambil terus menangis.
    Dia begitu kehilangan pras...

    "Kasihan mas pras klo lu begini terus..mudahkanlah jalan mas lu pram...,"

    Pram kini mencengkeram pundakku sambil menggigit bibirnya kuat kuat.

    "Gu..gue..kangen..mas..pras...,"

    Pram bergumam terpatah patah.Aku bisa merasakannya,hatinya pasti begitu sakit.Pras adalah sosok yg begitu disayanginya,menjadi pelindungnya di masa kecil,aq bisa melihatnya dari foto2 masa kakak beradik itu tumbuh dari kecil hingga dewasa dlm banyak album keluarga di kamar mereka di magelang.

    Foto foto itu menceritakan banyak hal tentang begitu dekat dan harmonisnya hubungan pram dan abang tunggalnya.
    Foto saat mereka mandi bersama di sungai,yg mana bapak pram bercerita betapa paniknya pras saat adiknya itu terseret arus air sungai yg begitu deras,ia sampai memukuli kepalanya sendiri karna rasa bersalah teledor menjaga adiknya.
    Bapak juga bercerita bhwa sebagai seorang kakak,pras sering berlebihan mengasihi adik satu satunya itu.
    Pernah suatu ketika saat pram duduk di bangku kelas 1SD,pras yg bertugas menjemput adiknya itu pulang sekolah lupa tak menjemput saking asiknya main dengan teman2 remajanya,pram pulang sendiri menyeberang jalan dan terserempet motor. Begitu tau hal itu pras langsung berdiri ditengah jalan agar diserempet sprti adiknya,hanya untuk ikut merasakan sakit dan luka luka sprti yg dirasakan adiknya!
    Pras selalu dan selamanya mengutamakan adiknya.
    Wajar jika pram begitu kehilangan sosok abangnya sprti ini.

    "Mas...praas..kangen...,"

    Aku mengetatkan kmbali pelukanku pada pram.
    Sungguh aku ingin menyembuhkan pedih yg dirasakan teman sekamarku itu.

    "Pram..apa yg bisa gue bantu..,"

    "Gue cuma mau mas pras..,"

    "Tapi mas pras ga disini pram..,"

    "Mas pras...,"

    "Pram...klo besok lu sembuh,kita jln jln ke malioboro yuk,"

    "......"

    "Tapi lu musti janji besok bakal sembuh,"

    "......"

    "Kita pergi bareng2 aja sama anak2 kos yg lain,biar seru klo rame rame,"

    "...."

    "Gue kan belon pernah ke malioboro,"

    "......"

    "Yaudah skrng kita istrihat biar besok fit,"

    "....."
  • Bag.18

    BRAMA

    Pagi itu jam 10 pagi aku mendatangi kamar teman2 sesama penghuni kosan untuk mengajak mereka refreshing ke maliboro,mumpung hari minggu.
    Tak lupa aku mengatakan pada mereka klo ini jadi cara untuk menghilangkan segala kesedihan pram ditinggal abangnya.
    Anak anak menyambut antusias,kecuali panji.
    Lelaki itu menolak .Saat kutanyakan alasannya,dia hanya menjawab masih sakit hati dengan pandangan pram trhdap kaum gay tempo hari.
    Teman lain yg kulihat juga kurang antusias trhadap ajakanku adalah Zack,berbanding terbalik dengan adiknya Zayn yg begitu bersemangat,Zack menunjukkan wajah kurang enak,terlebih saat kukatakan bhwa jln jln hari ini sebagai obat penyembuh duka hati pram,teman sekamarku.
    Aku tak tahu kenapa zack tampak tidak suka,tapi tak urung ia akhirnya ikut juga krna dipaksa2 adik kembarnya.

    "Kita naek busway aja yukk rame rame,dripda naek motor sndri2 ga asik,klo naek busway kan terasa kebersamaanya?"

    Junas dengan semangat 45 memberi usul,dan langsung disetujui oleh kami semua.
    Kami berangkat naek busway berdelapan ke malioboro naik jalur 1B yg nantinya membawa kami turun di depan shelter taman pintar.

    Diantara kami semua,ternyata hanya akulah satu satunya yg pernah naik busway! Dulu di jakarta tiap mau siaran dan waktunya sudah mepet,aq memilih naik busway daripda hrus bermacet ria mengendarai motor.
    Sedang teman teman disini semua menggunakan motor kemana mana.Maka wajar saja jika sekarang ini mereka begitu norak di dalam busway.

    "Wihhhh ademmmm ada ac nyaa kyk di mall!"

    Zayn berseru kegirangan.

    "Tempat duduknya kok hadap hadapan,perasaan bus umum itu duduknya depan belakang kan?"

    Junas memandang heran ke sekeliling ruangan dalam busway.

    "Shelter selanjutnya puro pakualaman,bagi yang hendak turun mohon periksa kembali barang bawaan anda,terimakasih"

    "Wusssh canggih ada mesin operator nya kyk di bandara dan stasiun KA,"

    Dwika berdecak kagum mendengar suara mesin operator busway yg memberitahu shelter2 persinggahan.

    Dan aku pura pura sibuk menekuri layar ponsel di tanganku menutupi rasa malu melihat tingkah norak teman temanku,karna kulihat para penumpang lain cekikikan mendengar celotehan mereka.
    Aku melirik pram,lelaki yg duduk disebelah Nirwan itu hanya diam menatap jendela busway di depannya dengan tatapan kosong.
    Aku menyesal tadi tidak berhasil duduk disampingnya,karna kalah cepat dengan Nirwan yg langsung mengambil posisi duduk disebelah pram persis,setelah ia yg pertama kali berkesempatan naik ke dalam busway.
    Aku ingin duduk disebelah pram,mendampinginya yg masih didera duka mendalam.
    Aku ingin duduk di samping pram,menjaganya yg masih terlihat pucat karna sakit.
    Aku ingin duduk di sisi pram,memeluknya yg masih terlihat lemah karna demam.

    ?
    ?
    ?

    Kenapa...aku berpikiran seperti itu?
    Kenapa aku punya keinginan yang begitu aneh trhdap diri pram?
    Kenapa...aku begitu ingin disampingnya!

    Kulihat pram memegangi kepalanya dan keningnya berkerut,seperti menahan pusing.Aku baru saja hendak berdiri menghampirinya ketika Nirwan buru buru merangkul bahu lelaki itu dan menanyakan apa kawannya itu baik baik saja.
    Pram mengangguk,tapi nirwan meraih kepala pram ke pundaknya,menyuruh pria itu bersandar padanya.

    Aahhh.Harusnya aku yg melakukannya,bukan lu wan!
    Aku menghela nafas kesal.

    "Kenapa bang?"

    Zack yg duduk disampingku menyentuh lenganku dan bertanya.
    Aku hanya menggeleng malas.

    "Ini pertama kalinya ke malbor kah bang?"

    "Iya,lu juga kan Zack?"

    "Engga zack sama zayn udh sering kok,diajak sama bang martin sama bang panji dulu,"

    "Oh gitu,udah brapa kali emang?"

    "Dua kali ini,"

    "Kamvrett,dua kali lu bilang sering,"

    Zack tertawa,begitupun aku.

    "Biar abang ketawa dikit,"

    "Ketawa sih ketawa,tapi sorry,tangan lu bisa diangkat ga Zack dari situ?"

    Zack langsung tersadar dan mengangkat tangannya yg sedari tadi nangkring memegangi telapak tanganku.
    Mukanya merah dan lngsung berpaling ke jendela dimana terlihat berbagai kendaraan memadati jalanan jogja.
    Ah Zack,kenapa kau begitu mirip dengan abangmu,zoe...
    Mantan kekasihku itu kalau sedang merasa malu pasti langsung berpaling ke arah lain tnpa brani memandangku.
    Mengingat Zoe tanpa sadar aku melingkarkan lenganku ke pundak zack,seperti yg biasa aku lakukan kepada zoe.
    Zack menoleh,menatapku lalu tersipu.Ughh Zoe sekali!

    Sampai di maliboro....

    Jantung kota jogjakarta di hari minggu itu begitu ramai dipenuhi pengunjung baik dari luar kota maupun warga lokal itu sendiri.Maklum weekend.
    Aku dan anak anak kos berfoto foto terlebih dulu di depan benteng van der burg,sebelum akhirnya mulai menyusuri emperan pdagang kaki 5 disepanjng maliboro yg menawarksn berbagai jenis cinderamata khas kota gudeg ini.

    Junas yg memang lapar mata lgsung membelanjakan uangnya hanya di tempat pertama kami tuju!Cowok berwajah oriental ala pemain drama korea itu blingsatsn melihat gelang gelang lucu berbahan tali,kayu,dan langsung membelinya dalam jumlah sangat banyak.

    "Junn gelang2 yg lu beli dulu aja pda bertebaran noh di kamar lu ,jarang lu pake,udah mo borong lagi lu,"

    Martin menegur junas yg kesetanan membeli gelang dlm jumlah yg fantastis.

    "Itu kan udah model lama bang,ini model2 baru yg lg hitzz,ah norak lu bang ga ngerti seni,"

    "Hat hit hat hit,mbok ya klo beli tu barang yg pnting gitu jun,timbang gelang kayu doang satu bulan udah rusak udh patah,"

    Dwika ikut menasehati.

    "Ih kalian kampungan ya,di kampus junas tu banyak yg pada make gelang2 kyk gini,nyeni klo orang jogja bilang mah,"

    "Yg pake cowo cowo apa cewe cewe jun?"

    Nirwan mengedipkan matanya,disambut juluran lidah kesal dari Junas.

    "Biarin aja sih junas mo beli gelang,kesukaan orang kan beda beda,junas kan emng anaknya doyan hal hal berbau seni,"

    Kami semua menoleh pada pram yg tiba tiba bersuara.

    "Dengerin tuhh bang pramm asikk bang pramm belain guehh,sini bang mo beli ga,lucuk lucuk lho bang,"

    Junas kegirangan menarik narik tangan pram.Lelaki itu tersenyum tipis,menuruti ajakan junas.Mereka lalu asik memilih mlih model gelang yg banyak bertebaran di lapak aksesoris ini.

    "Yaudah kalian milih2 gelang,gue ma nirwan kesana ya liat liat topi,"

    Martin menggamit pundak nirwan meninggalkan kami yg masih menunggu junas dan pram melihat2 gelang.

    "Zack kesitu yuk lihat sandal joger,"

    Zayn menarik narik lengan saudara kembarnya untuk ke lapak lain.
    Zack menolehku sesaat,lalu ke pram dan junas yg asik memilih gelang.

    "Minta anter bang Dwika aja gih,gue juga mo liat gelang,"

    Zack mendorong tubuh adiknya ke arah Dwika yg tengah fokus melihat2 deretan dompet yg lapaknya berseberangan dengan lapak gelang tempat pram dan junas membeli.

    "Lu mo beli gelang juga pram?"

    Aku merangkul pundak pram dari belakang,ikut mengamati gelang tali yg dipegangnya.

    "Lucu juga,dulu waktu SMA gue sama mas pras sering dibeliin gelang gelang seni kyk gini,"

    Aku mengacak rambut pram dan meraih gelang yg dipegangnya,lalu aq raih pergelangan tangan kirinya.Kupasangkan gelang berwarna coklat tua itu hati hati.

    "Karna udah ga ada mas pras,biar gue yg beliin buat lu kali ini,tuh bagus kan,keren ditangan lu pram,"

    Pram memandangi tangan kirinya yg sudah kupasangi gelang.Sejurus kemudian dia tersenyum namun matanya berkaca.

    "Inget mas pras ya..,"

    Aku langsung merangkul pram dan mengajaknya memilih milih gelang lagi.

    "Bang bram beli juga dong,kembaran gitu sama bang pram,"

    Junas nyeletuk disamping pram berdiri.

    "Dih apaan gelang kembaran,konyol,kyk pasangan pacar aja!"

    Zack berseru dibelakang kami.

    "Weeiitt,emg pasangan pacar doang yg bisa kembaran,pasangan sahabat kan juga bisa,pasangan kamar ,pasangan kakak adik,gue juga mo beliin bang panji ah sbgai roomate gue,"

    Junas menukas lalu kmbali asik memilih gelang untuk panji ,teman sekamarnya.

    "Oh iya bener juga ya,yaudah pram kita beli samaan,gelang roomate,gelang pasangan teman sekamar!"

    Aku langsung antusias mencari gelang yg sama dengan yg dipilih pram!

    "Ayo zack lu juga beli samaan sama zayn,kalian kan kembar!"

    Aku menoleh pada zack yg berdiri melipat dada dengan muka masam.
    Ada apa dengan anak itu?

    Setelah urusan gelang selesai kami lalu menyusul kawan kawan di depan yg sama serunya melihat2 berbagai barang yg ditawarkan.

    "Ayolah bang 25 yaaa,ini kan tipiss "

    Nirwan mengibar ngibarkan kaos oblong warna hitam dengan tulisan "angkringan yuk dab!" didepan muka mas mas penjual yang...wow lumayan ganteng!

    "Eh upil neptunus,lu klo nawar di jogja pke bhsa jawa dongg,lu indonesian ya malah dimahalin,dikira orang luar kota,oonn,"

    Martin menggeplak kepala nirwan kesal.

    "Lucu lucu tulisan kaosnya!zack beli yukk,kita wktu kesini dlu belon smpt bli kaoz joga kan!"

    Zayn dengan girang mengacak acak tumpukan kaos jogja bermerk dadung dan capung berbahan adem tsb.

    Aku ikut meraih salah satu kaos putih bertuliskan "mulih wae nang jogja" dan menyodorkannya ke hadapan pram.

    "Pram ini artinya apa?"

    "Pulang saja ke jogja!"

    Yang menjawab tak hanya pram,tapi semua anak anak menyahut berbarengan,seprrti sebuah koor paduan suara.
    Aku manggut2 lalu meraih lagi satu kaos bertuliskan "golek penak,rene nang jogja"

    "Kalau ini?"

    "Cari kenyamanan,sini ke jogja!"

    Kali ini mas mas penjual yg menyahut.

    'Ojo lali karo jogja,dab!'

    "Kalau ini?"

    "Jangan lupa sama jogja,coy!"

    Prama menjawab dan tersenyum.

    'Mangan ra mangan kumpul'

    "Kalau ini?"

    "Makan ga makan ngumpul,"

    Pram menyahut lagi.

    'Jogja ora di dol'

    "Jogja ga dijual,"

    Pram menjawab lagi.

    'Mlaku mlaku nang malioboro'

    "Kalau ini?"

    "Jalan jalan ke malioboro"

    Pram menyahut lagi.

    'Witing tresno jalaran seko kulino'

    "Kalau ini?"

    "Kalau itu artinya mas nya harus membeli semua kaos yg dari tadi mas pertanyakan terjemahanya sama temennya!"

    "Hahahahaha mampus lu Braamm!!"

    Aku nyengir malu mendengar sahutan sarkas abang penjualnya diiringi tawa lepas kawan2ku,termasuk....pram!
    Ada kelegaan luar biasa merasuki perasaanku melihat tawa teman sekamarku itu.
    Akhirnya!
    Saking senangnya menyaksikan tawa dibibir pram,aq langsung berseru semangat pada abang penjual;

    "Oke!! Gue beli semuanya!semua yg tadi gue minta translate ke temen gue itu,gue ambil bang!"

    Seketika tawa di mulut anak anak berhenti,berganti bengong melihatku mengeluarkan uang dari dompet guna membayar smua kaos.
    Hahaha.

    Semakin  siang malioboro semakin sesak dengan pengunjung yg menghabiskan liburan ke tempat yg sangat populer di kota perak ini.
    Udara juga semakin panas,perut mulai berteriak lapar tapi junas dan zayn yg masih lapar mata dan gila belanja terus saja mengajak kami keluar masuk toko batik,toko jacket,toko sepatu etc...

    "Ayolah Zayn kita isi perut dulu,ntr klo perut udah kenyang kita keliling lagi,"

    Aku yg melihat muka pram kembali memucat akhirnya tak tahan lagi.
    Syukurlah adik zack yg enerjik,beda dengan dua abangnya yg cool dan lebih santai,menuruti permintaanku.

    "Mo makan apa gengs?"

    Dwika memandangi kami.

    "Mc.Donald aja bang di mall!"

    Zayn menyahut cepat.

    "Ke malioboro makanya mc.D! Ga nyeni cuyy,makan lah di emperan sepanjang jlnan malioboro,lebih berasa nuansa jogjanya!"

    Junas menukas tak setuju.

    "Tru tuh! So makan apa kita?"

    Nirwan mengangkat alisnya.

    "Gimana klo nasi gudeg mercon depan beringharjo,seberang mirota batik,gue prnh mkn disana sama bang gustav...,"

    Kami menoleh dan menatap Martin yg baru saja menyebut nama pemilik kos kami yg sudah almarhum bersamaan.
    Martin salah tingkah kami pandangi sedemikian rupa,ia menggaruk garuk tengkuknya nervous.

    "Yawis,ayo kesana,"

    Suara lemah pram menyadarkan kami,lalu brrsama sama kmi berjalan mengekor martin ke beringharjo untuk mengisi perut.

    Kelar makan siang Dwika mengajak kami menunaikan sholat dzhuhur di masjid besar dekat pasar beringharjo.
    Aku menyimpan rasa kagumku trhadap lelaki berkacamata minus itu akan ketaatanya pada ibadah.
    Sebenarnya aku juga trmsuk orang yg rutin menjalankan sholat 5 waktu,hanya saja aku kerap meninggalkanya ketika aq sedang berpergian seperti skrng.

    Kami menjalankan sholat dzuhur diimami oleh Dwika,sementara Zack dan zayn menunggu di depan masjid karna mereka beragama kristen.
    Usai menunaikan sholat aku melirik ke arah pram yg duduk disampingku memejamkan mata dan menengadahkan tangan.Airmata bening menetes diantara kedua pipinya,turun membasahi sajadah.
    Aku merasakan dadaku sesak melihatnya menangis dalam doa yg dipanjatkanya.Pram pasti sedang berdoa untuk mas pras.
    Rasanya ingin meraih tubuh anak itu dan memeluknya,agar dukanya terbagi kepadaku.
    Aku menoleh ke kananku,nirwan juga tengah terpejam dgn bibir komat kamit seeprrti berdzikir.
    Lalu ke martin yg...tiduran terlentang diatas sajadah!
    Setelah memastikan kawan2 ku sibuk dgn kegiatanya masing2,aku lalu melingkarkan tanganku ke pundak pram,kurangkul dia hangat.

    "Mas pras pasti senang ,lihat  lu ketawa hari ini bareng kami,"

    Aku berbisik ditelinga pram yg lalu menoleh agak kaget,tapi kemudian mengukir senyum hangat kepadaku.

    Deg.
    Deg.
    Deg.

    Sebentar,kok hatiku deg degan gini liat senyum lembut si pram?
    Senyum yg barusan itu...begitu maniss dan memabukkan!
    Entah kenapa aku merasakan ada rasa hangat menyeruak ke dalam batinku melihat senyuman lelaki disampingku ini!

    Perasaan macam apa ini?
    Seperti perasaan yg kualami setiap melihat Zoe tersenyum lembut kepadaku!

    "Thanks Bram..,"

    Aku merasa tubuhku gemetar saat pram membalas pelukanku!
  • Bag.19

    ZACK

    Siapa yang menyangka,berangkat naik busway yg sepi2 saja di pagi hari, ketika pulang transportasi umum milik pemerintah itu begitu padat dan sesak hingga kami semua harus berdiri berdesakan dgn penumpang lain!

    Bagiku tak masalah berdiri berdesakan dengan sebelah tangan berpegangan tali diatas kepala agar tak terdorong jatuh di dalam bus,asal aku tidak harus menonton adegan menyakitkan di depan mataku dalam transportasi umum ini.

    Aku yg berdiri dibelakang Zayn yg berpegangan pada punggung bang Dwika didepannya dapat melihat dengan jelas bagaimana bang Bram menjaga,melindungi,dan begitu memperdulikan bang pram!

    Bang Pram yg berdiri tampak lemas didepan bang Bram tidak menggunakan tali pegangan diatas kepalanya untuk berpegangan,tapi dia bersandar dengan aman dan 'nyaman' di dada bang Bram yg menyangga tubuhnya dari belakang!
    Posisi itu begitu pas,begitu nyaman,berdiri berdesakan saling menempel,saling menghimpit,begitu 'romantis dimataku!!

    Aku menggigit bibir,ada rasa nyeri menyentil hatiku menyaksikan adegan 'romantis antara mantan kekasih Zoe dan bang pram di depanku.
    Terlebih saat kulihat bang Bram mendekatkan bibirnya ke telinga bang pram,seperti membisikkan sesuatu.Lalu kulihat bang pram menoleh,lalu menggeleng pelan.Brang Bram tersenyum setelahnya,lalu tangannya yg bebas mengacak rambut bang pram dari belakang!

    Astaga.
    Sakit.
    Kok begini?
    Kok aku ga suka lihat pemandangan itu?
    Ada apa denganku?
    Kenapa rasanya aku ingin berada di posisi bang pram?
    Sakit....
    Zoe,ini sakit,suer....

    Turun dari busway yg penuh sesak bang pram yg tampak sangat pucat langsung muntah muntah di pinggir jalan.

    "Hoeekkkk hoeekkkk hoekkkkk!!"

    "Prammm are you okay??!"

    Bang Bram dengan panik memegangi lengan teman sekamarnya.

    "Nooo dia ga okeeee curuttt,sini sini biar gue aja!"

    Nirwan mendorong tubuh bang Bram agar menjauh dan langsung memegangi tubuh teman kos nya itu,di usap usapnya tengkuk bang pram agar lelaki itu bisa menuntaskan muntahnya.

    "Biar gue ajaa sihh Wann,udah lu sonoo!"

    Bang Bram ganti mendorong tubuh bang Nirwan supaya menjauh.

    "Ah lu tau apa sih bram,lu orang baru ga tau tentang pram,biar gue aja tmn lama yg udah tau gmn pram!"

    "Kalian apaan dah main rebutan gtu orang si pram lg sakit,ayo pram gue gendong mpe kosan,biar lu ga usah jln!"

    Bang Martin serta merta mendorong bang Nirwan dan bang Bram dan langsung mengangkat tubuh bang pram ke punggungnya.
    Bang pram diam tak bereaksi...dia...pingsan!

    Jarak dari portable busway ke kosan kami lumayan jauh,sepanjang perjalanan menuju kos bang Bram tak henti2nya mengusap usap kepala bang pram yg menempel di leher bang martin yg menggendongnya dari belakang.
    Dia...begitu gelisah dan khawatir..
    Bang Nirwan juga tampak cemas,tapi lihat...dia tak  bersikap berlebihan pada teman kos yg sudah lama dikenalnya daripada bang Bram mengenal bang pram!

    Dasar lebay!!!!

    ?
    ?
    ?

    Kenapa aq uring uringan sih?!

    Sampai di gerbang kos kami melihat mba gladys,adik  almarhum bang gustav yg tengah bermain main dengan kanjeng,kucing Zayn di teras rumahnya.
    Melihat kedatangan kami dan bang pram yg digendong bang Martin gadis yg baru saja menyelesaikan kuliah S2 nya di australia itu langsung berdiri berlari kecil menghampiri kami.

    "Loh pram kenapa ini?!"

    "Pingsan mbak,turun dari busway muntah2,"

    Bang Dwika menyahut.

    "YaAllah,pucet bgt,sana buruan di baringin ke kamar,mbk telepon dokter keluarga dlu,"

    "Loh tole kenapa ituu??"

    Bu Darsi,ibu dari mbak Gladys dan bang Gustav yg tau tau muncul dari dlm rumah berseru panik melihat bang pram.

    "Pram sakit bu,dia pingsan,"

    Gladys menjawab sambil menelepon.

    "Waduhh lee loro opo to lee,telpon dokter wahyudi nduk!"

    Bu Darsi tampak sangat panik.

    "Iya buu ini juga gladys lg nyoba tlpn beliau!"

    Aku pernah mendengar cerita tentang kedekatan bang pram dengan keluarga pemilik kos ini.Katanya mereka sudah saling mengenal lama.
    Katanya kakak laki laki bang pram itu sahabat almarhum bang gustav.
    Katanya bang pram itu sudah dianggap anggota keluarga sndri di sini.
    Pantas perlakuan mbak gladys dan ibunya begitu istimewa trhdap bang Pram.

    Huuuhh.
    Lebay.
    Alay.
    Hiperbola.
    Tadi bang Bram yg begitu panik dan kawatir,sekarang pemilik kos yg mencemaskanya!

    Lho?
    Kok aku jadi kesel sendiri sama bang pram?

    ******
    Aku menghempaskan tubuhku yg penat setelah seharian mengelilingi malioboro ke kasurku yg empuk!
    Badan terasa pegal pegal,apalagi kedua kakiku.
    Tapi kalian tahu apa yg dilakukan saudara kembarku Zayn ketika baru saja sampai dikamar?
    Bocah dengan seribu tenaga kuda itu langasung membongkar barang2 belanjaanya yg seabrek(kalah dah belanjaan cewe),digelarnya barang2 yg dibelinnya itu di atas karpet,lalu langsung dicobanya kaos,batik,jemper ke tubuhnya dgn semangat 45!

    "Gyaaaaa gue gantengg abissss pke batikk inii,zack liat zack!zaackk liaatt!"

    "Kyaaaa topinya gokillll zackkk,bikin gue mkin cutee!"

    "Woaahhhh sepatu baru gue kecee banget kan Zackk,Zack liatt dongg!!"

    Sekarepmu lah Zayn....

    Aku menghela nafas,berat.
    Bayangan adegan tubuh saling menempel antara bram dan pram di dalam busway yg penuh sesak,lebih menguras perhatianku saat ini daripda melihat tingkah adik kembarku.
    Nyeri itu kembali menyentil perasaanku.
    Aku lalu mengingat ingat kembali potongan2 kejadian sebelumnya diantara dua lelaki itu.

    Oh iya,aku ingat kejadian di masjid,aku melihat bang bram dan bang pram berpelukan di dalam masjid!Aku yg saat itu begitu tertarik melihat bang bram melaksanakan sholat mesti menyaksikan adegan 'romantis' yg trjdi antara dirinya dengan teman sekamarnya!
    Aku ingat saat itu aku buru buru memalingkan muka dari mereka ke arah Zayn yg jongkok di halaman masjid mengelus elus kucing kampung liar yg berkeliaran di area halaman masjid.
    Yg kurasakan saat itu juga sama,nyeri dan mataku terasa panas.Entah mengapanya aku juga tak tau.
    Lalu adegan saat bang pram muntah muntah dan muka bang bram begitu panik...
    Nyeri itu juga kurasakan di hatiku.
    Lalu saat tangan bang Bram mengusap usap kepala bang pram yg pingsan dipunggung bang Martin...
    Nyeri itu juga menyeruak di batinku.
    Tapi anehnya saat bang Martin yg menggendong tubuh bang pram dipunggungnya,nyeri itu hilang seketika!Malah yg kurasakan aku begitu gembira melihat bang Martin dengan gagahnya menggendong tubuh bang pram!
    Aku...tanpa sadar bersyukur bang bram tak sampai menggendong teman sekamarnya itu...

    Mengingat hal itu aku tersenyum...
    Bang Martin keren..untung dia lebih sigap tadi!
    Syukurin lu bang bram,kalah cepet sama bang Martin!
    Hohohoho.

    "Zack? Ngapain lu cengar cengir sendiri begitoh?tadi perasaan manyun mele!"

    Aku tergeragap kaget merasakan lemparan kaos ke mukaku.

    "Zaayynnnn!!!anjritt lu!kaget gue!"
  • done part 17,18,19
    kepuasan pembaca adalah kebahagiaan penulis,ditunggu saran kritiknya,hope u enjoy all
  • @Lulu_75
    @jjsssan
    @RaraSopi hai cenayang saya tunggu kelanjutan pradugamu hahaaa :D
    @Rama212 nih gay udh saya mention,klo ga mau ninggalin komen ninggalin bakso juga boleh
    @Arifinselalusial
    @Riyand
    @Riomantika
    @Agova
    @Gabriel_Valiant
    @tuink
    @charliemrs
    @aurora_69
    @Abdulloh_12
    @kurniaeric
    bagi yg ga bersedia di mention tolong beri tahu ya
  • birunya cinta kalian bertiga :3 pram, bram, zack
  • Aku rasa ini bukan lagi cinta segi tiga. Tapi bisa jadi segi 4, segi 5, dst..ada kemungkinan diantara anak-anak kos itu yg naksir si Pram..fufufu
  • udah bram ama pram aja.. zack masih bocah-_-
  • kompleks ya masalahnya
  • anjiirrrrr si rara bener2 cenayang super,tau aja sihh bakal ada konflik ituu,hiksssss rara aja dah yg ngelanjutin cerita #nangisdipojokan @RaraSopi
  • @charliemrs hahaa zack bocah yg bisa bikin bocah bang :D
  • @Abdulloh_12 thanks yaa udah hadirr :)
  • Lho kok pundung..aku cuma tebak2 manggis kok..kl soal begini aku jadi reader aja..
  • kasihan Pram ... sebenarnya sakit apa ya ...?
Sign In or Register to comment.