BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

AKU KAU DAN TUHAN

2456711

Comments

  • Bag.8

    PRAMA

    "Prammm bangunn pramm!! Bramm banguunn braamm!!"

    Astaga.Jam berapa ini??!!Kenapa pintu kamarku digedor gedor segitu kencengnya sampai rasa rasanya lantai kamar ini ikut bergetar!!

    "Kok ramai amat sih diluar??"

    Aku menoleh pada Bram yang bangun mengucek ucek matanya sambil bangkit menuju pintu.Aku menguap panjang lalu ikut bangun dan mengekor dibelakangnya.
    Ketika pintu kamar terbuka...

    "Prammm mas gustaavv pramm mas gustaavv!!"

    Nirwan berseru seru heboh dengan mengguncang nguncang pundakku.
    Aku dan Bram menatapnya bingung.

    "Itu kenapa kok rame banget di rumah mas gustav? Lohh kok banyak polisi??"

    Mataku mengikuti telunjuk bram ke arah halaman rumah pemilik kos.

    "Wan...a..ada..apa...?"

    Aku mencengkeram bahu Nirwan dan menatap langsung ke dalam matanya.Teman kos ku itu ngos ngosan sebelum menjawab pertanyaanku.

    "Pram..mas Gustav...,"

    "Iya mas Gus kenapa??"

    "Mas Gustav.."

    "DIA KENAPA WAN?!"

    "Dia tewas....,"

    Aku menoleh kaget ke arah suara yang menyahut datar.
    Panji berdiri bersandar di dinding kamar Nirwan sambil melipat tangannya ke dada.
    Disampingnya Junas juga berdiri menutupi wajah dengan kedua tanganya.Bahunya terlihat berguncang,seperti menangis.

    "A..APPA???!"

    Bram berseru kaget menatap Panji yang memandang lurus ke arah rumah mas Gustav.

    "Mbak Mer semalem dateng kesini buat menghabisi nyawa mas Gustav..,"

    Aku menggelengkan kepala kuat kuat seolah tak percaya atas apa yang kudengar dari mulut Panji.

    "Dia cekik lehernya dan dia potong kontol suaminya...,"

    ........

    "Mbak Mer..."

    Kalimat panji terpotong saat 3 orang polisi melangkah mendekati kami.

    "Selamat pagi,saudara sekalian penghuni kos bapak Suryo Wintoro,apa itu benar?"

    Salah satu polisi berkumis tebal menyapa dan menanyai kami.
    Aku terlalu shock untuk menjawab pertanyaan itu,Bram yang akhirnya maju.

    "Betul pak,ada yang bisa kami bantu?"

    "Tentu,ada berapa orang penghuni kos disini mas?"

    "19 orang pak,dari 10 kamar,tadinya 20 tapi yang satu kemarin keluar,"

    Panji kali ini yang menjawab,karna dia tau bram yang penghuni baru belum paham seluk beluk kosan.

    "Semuanya sedang berada ditempat?"

    "Tidak pak,hanya setengahnya yang sedang disini,yang lainnya ada yang sedang kkn ke luar daerah,ada yang koas,ada yang sedang pulang kampung,.."

    "Begitu rupanya..baik,kami dengan ini meminta kerja sama saudara sekalian,untuk ikut kami ke kantor polisi untuk dimintai keterangan mengenai perkara pembunuhan saudara Gustav wintoro."

    "Kami semua pak?"

    "Ya,semuanya yang sedang dan masih tinggal di tempat ini,mari ikut kami,"

    .......

    Kami bersembilan;aku,bram,martin,nirwan,dwika,panji,junas,zack,zayn telah berada di kantor polisi pagi ini.Kami bukan tersangka,apalagi terdakwa,tapi hati kami lebih takut dari narapidana yang mendapat hukuman mati.
    Meski kami rata rata begajulan,nakal layaknya anak muda,tapi puji Tuhan diantara kami tidak ada yang pemakai(drugs),pencuri,perampok,penjambret,pemerkosa dan bermacam tindak kriminalitas seram lainnya.
    Tindak kejahatan kami yang paling tinggi hanyalah menyembunyikan celana dalam teman sekamar kami,itu saja!

    Selama kurang lebih dua jam kami dijejali dengan puluhan pertanyaan yang berkaitan dengan kematian mas Gustav,pemilik kos kami.Satu satu kami ditanyai tapi hanya aku lah yang banyak cengo seperti orang bego di hadapan penyidik.Tentu bukan karna aku tak tahu menahu soal seluk beluk seputar tempat tinggal yang kami bernaung didalamnya,tapi lebih karna keterkejutanku yang belum juga reda menghadapi kabar mengerikan ini.Para penghuni yang lain pun sebenarnya sama shocknya denganku,tapi yang mereka rasakan tidak sebesar kengerianku.Ya,tentu saja semus ini karna aku mengenal mas Gustav lebih lama dari mereka,bahkan sejak aku masih SMA.Jauh sebelum mereka datang aku sudah sering menginap di rumah keluarga mas Gustav bersama mas Pras.Jauh sebelum mbak Merty dipersunting lelaki itu.Aku mengenalnya dengan sangat baik!!

    Keluar dari kantor polisi teman temanku rata rata langsung sekalian ngampus karna memang sudah jamnya mereka kuliah.Tapi pikiranku terlalu kacau pagi ini untuk sekedar duduk di ruang kuliah mendengarkan dosen.Aku memutuskan untuk langsung pulang saja menenangkan diri.

    Baru juga hendak mengeluarkan motor dari parkiran,aku terhuyung merasakan kepalaku berputar putar.Pusing sekali.

    "Pram?lu gapapa?"

    Kurasakan lenganku dipegangi oleh seseorang,Bram rupanya.Lelaki itu juga hendak mengambil motornya.Dibelakangnya juga berdiri si kembar Zack dan Zayn,memandangku khawatir.

    "Bang Pram kenapa?sakit ya?mukanya puceett,"

    Zayn mendekat dan ikut memegangi badanku.

    "Kayaknya lu masih ga fit Pram,udah lu bonceng gue aja,Zack lu yang bawa motor abang ya,motor lu biar dibawa Zayn sendiri,"

    Bram langsung mengambil alih kunci motor dari tanganku lalu duduk menstarter motor ku keluar parkiran.Zayn membantuku naik ke atas boncengan motor.

    "Hati hati bang bram,badan bang pram lemes banget nih,"

    Zayn mengingatkan,Bram hanya mengangguk sekilas,lalu melajukan motor perlahan keluar dari kantor polisi.

    Sepanjang perjalanan aku merasakan mual mual di perutku,melengkapi rasa pusing di kepalaku.Tubuh terasa sangat lemah tak bertenaga.

    "Pusing Pram?lu pegangan perut gue aja takut lu jatuh lu kan lagi pusing,"

    Sakit dikepalaku membuatku tak begitu memahami apa yang dikatakan bram di depanku.Tapi lalu aku merasakan kedua lenganku diraih bram dari depan,lalu dilingkarkanya di perutnya.Kini wajahku menempel dipunggungnya.Aku memejamkan mata,berharap nyeri dikepalaku segera reda.

    Satu jam kemudian kami telah sampai di kosan.Tempat tinggal kami itu masih ramai dipadati warga sekitar yang datang berbondong bondong untuk mengetahui secara langsung rumah pakde Suryo yang mana telah dipasangi lingkaran kuning sebagai tanda telah terjadi perkara kriminal.Seluruh penghuni rumah besar berarsitektur jawa modern itu masih menjalani penyidikan dikantor polisi,hanya ada mbok Nah yang tinggal menjaga rumah.Sedang mayat mas Gustav dibawa ke rumah sakit untuk otopsi.

    Begitu sampai kamar Bram lalu dengan hati hati membantu merebahkan tubuhku ke kasur.
    Ditariknya selimutku lalu diselimutinya seluruh tubuhku hingga leher.Tanpa berkata apa apa lelaki itu lalu keluar kamar.

    Baru sekitar 10 menit aku mencoba tidur agar sakit kepalaku segera hilang,Bram datang membangunkanku untuk sarapan.Teman sekamarku itu membeli bubur mbak Tini dan juga obat sakit kepala untukku.

    Tadinya aku berniat makan dengan tanganku sendiri,tapi sendok yang berisi bubur ayam itu malah jatuh ke pahaku sebelum sampai ke mulutku,saking lemasnya seluruh persendiam tubuhku.Brama akhirnya membantu menyuapiku.Aku nurut saja dengan perlakuannya.

    Aku baru saja menelan kapsul obat sakit kepala saat ponselku berdering nyaring di saku celana jeansku.Lemah aku mengeluarkanya,lalu tanpa melihat siapa penelepon aku langsung mengangkat panggilan.

    "Halo...,"

    "Dek...,"

    Deg.
    Suara mbak Windy.

    "I..iya..mbak?"

    "Dia...meninggal?"

    "A..apa..mbak?si..siapa?"

    "Gustav...,"

    "Da..dari..darimana..mbak Win tau?"

    "Gladys yang ngabarin.."

    "Mbak gladys?"

    "Iya..dia juga udah lama tau dek tentang abangnya itu dan hubunganya dengan pras..,"

    "........."

    "Dek...,"

    "Y..ya..mbak...,"

    "Bener Mer yang melakukannya?"

    "A..aku malah ga tau mbak...,"

    "Gladys bilang klo Mer malah menyerahkan diri ke polisi,dia memang membunuh gustav secara terang terangan...,"

    "......."

    "......."

    "Mbak....,"

    "Ya dek...?"

    "Mas Pras...tau?"

    "....."

    "Mbak Win...?"

    "Mas mu sedang dalam perjalanan ke jogja...,"

    "A..appa?!"

    "Mbak ga bisa mencegahya..mas mu..pingsan dua kali tadi pagi mendengar percakapan mbk dan gladys di telepon..dia langsung minta mang Sakir mengantarnya ke jogja pakai mobil kantor....,"

    "......"

    "Dek...,"

    "Ya mbk..."

    "Titip mas mu ya...,"

    "....."

    "Tolong kuatin dia...,"

    "....,"

    "Dia sangat terguncang...,"

    " i..iya mbak...,"

    *******
    Area pemakaman yang berjarak sekitar 10 kilo dari kosan begitu padat dipenuhi lautan manusia.Warga yang memang mengenal keluarga pakde Suryo wintoro,masyarakat luar yang hanya ingin tahu dan melihat langsung pemakaman korban pembunuhan berencana itu,juga puluhan wartawan baik dari media cetak maupun elektronik.

    Aku berdiri disamping mas pras yang terus meratapi tanah yang mengubur jasad pria yang begitu banyak memberinya kenangan manis selama bertahun tahun.Aku terus merangkul pundak mas ku satu satunya itu yang tak berhenti berguncang menangisi pria yang teramat dicintainya.

    Sungguh,hatiku sakit sekali menyaksikan begitu menderitanya mas ku kehilangan mas Gustav.Kakak laki lakiku yang selama ini kukenal sangat tangguh,kua,selalu berdiri paling depan melindungiku,kini meratap pilu tak berdaya.Aku bahkan seperti tak mengenali kakakku sendiri demi melihatnya meraung raung saat jasad mas Gustav mulai hilang tertutup tanah.

    "Guuuussssss....!!!!!"

    "Jangan bercanda Gussss keluar dari situuu buruann!!!"

    "Ga Guss gaaaakk lu ga boleh sembunyi di situuu keluarrr Gusss!!"

    "Gusss pleaseee guss jangan pergiii jangaaaann,!!!"

    "Gusss gue janji ma lu klo lu keluar dari tanah itu kita akan bersama lagi gusss gue janjii ga akan ninggalin lu lagiii,guss keluarr gue janji bakal ninggalin windyyy gusss pleaseee!!!"

    Aku mendekap tubuh kakakku yang berguncang hebat erat erat,tak kupedulikan ratusan mata memandang takjub kepada kakakku yang histeris.Saat kudekap tubuh mas pras kuat kuat kurasakan ada tubuh lain yang ikut mendekap kakak tercintaku itu erat.Aku mendongak,kulihat panji,teman satu kosan ku dengan mata merah dan basah menatapku datar.

    "Yang kuat mas,gue juga kehilangan pria sialan itu..."

    Suara Panji terdengar begitu datar.Masih belum mampu mencerna maksut teman kos ku itu kini Junas dan Martin ikut mendekati kami bertiga dan ikut saling memeluk satu sama lain.

    "Gue banyak berhutang budi sama dia...kuliah gue dibayar penuh sampai semester akhir..makasih mas Gustav..selamat jalan,maafin junas ya mas..."

    "Gue banyak ngecewain dia..gue sering lupa dengan jadwal kencan kami dan gue malah ngedate sama cewe gue...,maafin Martin mas Gustav...selamat jalan...,"

    .........

    Aku terhenyak.
    Apa ini?
    Apa maksut mereka?
    Apa yang mereka bicarakan?
  • wow makasih bang @lulu_75 udah main di story keduaku,iya di story yg ini bakalan banyak pov,ceritanya penuh drama nih bang,di part part awal aja udah banyak tragedi :D
  • @Abdulloh_12 makasih ya bro,lam kenal :)
  • jadi siapa pembunuh Gustav ...? waw banyak misteri ... penasaran ...
  • Lhah..ternyata semuanya punya affair sm Gustav..
  • Bag.9

    PRASETYA

    Pantai parangtritis,january 2010

    "Pras jangan jauh jauh berenangnya!"

    "Ah cemen lu Guss,sini agak ketengah!"

    Aku tertawa tawa melihat Gustav berseru panik mengingatkanku yang mulai berrnang lebih jauh di lautan luas parangtritis ini.

    "Jangan bercanda ah Prass,kuping lu budek ya ga denger tadi ada siaran dari petugas pantai klo pengunjung dilarang berenang terlalu jauh!bahaya tauk!"

    Aku makin gemas melihat Gustav masih saja meneriaku dari kejauhan.Cowok itu makin cute saja klo lagi ngomel ngomel.

    "Prass lu ga dengerin gue,oke gue tinggal!"

    Hahaha.Rasanya pengen melumat bibir pacarku itu biar dia berhenti uring uringan.
    Menggemaskan sekali dia.

    "Praass kesini ga!!kalau ga gue bakal kasi tau pram tentang hubungan kita!!"

    Ah mampus!!
    Dia tau kartu As ku.
    Mana boleh adek kesayanganku itu tau mas kebangaanya belok!
    Maka dengan kesal aku berrnang menepi menghampiri bf ku yang cerewet itu berdiri di bibir pantai.Dia tertawa senang penuh kemenangan.Huh!

    "Lu oon ya ternyata,mana mungkin gue bocorin aib kita sendiri sama adek lu!yang bener aja!"

    Gustav menjulurkan lidahnya lalu menarik tubuhku agar keluar dari air laut.Aku manyun.Kesal behasil diperdaya pacar sendiri.

    "Awas lu ya Gus,gue cipok juga lu!"

    "Sok atuh klo berani cipokk!!"

    "Eh nantang nih yaaa sini lu!"

    "Prass becanda kalikk jangan seriuss banyak oranggg!"

    Sumpah aku ga kuat nahan tawaku melihat Gustav mundur dengan panik demi melihatku merangsek maju mendekatinya dengan posisi bibir kumonyongkan seperti mau mencium.
    Aku memang paling gemar menggoda pacar tersayangku itu.Rasanya bahagia kalau sudah membuat lelaki berwajah manis khas pria jawa itu kelimpungan takut ketauan orang sprrti sekarang.Ahahaha.

    "Prass lu mo ngapainn heeyy!!"

    "Prass stoppp!!jangan konyoll ahhh banyak orang, kampreeett!!"

    "I dont care! Lu tadi nantang gue buat nyipok lu kan!sini gue buktiin klo gue berani!"

    "Arrghh praas gue bercandaa kalikk,sono sono mundur luuu!"

    "Takut banget sih lu Gus,cemenn!"

    "Anjayyy luu ga liatt banyak pengunjung disini! Lu pikir ini private beach punya bapak lu!"

    "Nyantai aja kali ga usah tegang gitu,anggap aja cuma kita berdua doang di pantai ini,sini gue pgn lumat bibir lu,gemesss!"

    "Deeekkk!!!"

    Wanjriiittttt.
    Sial banget Gustav make jurus pamungkasnya buat menghentikan kekonyolan ku.Dia selalu menjadikan adek ku si pram sebagai senjata pelindungnya tiap aku menggodanya.Dan senjata itu memang paling ampuh menghentikanku! Aargghhhh!!

    "Ya mass Guss??!!bentarr lagi nunggu kembaliaaan!!"

    Adekku yang masih duduk dibangku SMA tapi badanya sudah menjulang tinggi dan terbentuk dengan bagus karna keranjinganya pada gym berteriak dari kedai es kelapa muda dekat pantai.
    Aku memang kadang mengajak serta adikku yang mukanya sama gantengnya denganku(dilarang protes) itu main ke tempat tempat wisata di kota pelajar ini bersama Gustav kekasihku.Selain karna dia satu satunya adik yang kumiliki,aku dan Gustav juga sangat menyayangi bocah slengean itu.Meski acara pacaranku sedikit terganggu jika pram turut serta bersama kami,toh kami tak merasa itu sebagai penghalang rasa cinta dan kasih antara aku dan Gustav.Karna memang tidak tiap saat adikku itu kuajak main bertiga dengan Gustav,kadang aku hanya pergi berdua dengan bf itu tanpa pram agar kami bebas bermesraan.Hahaha.

    Kami lalu menghabiskan weekend hari itu dengan minum es klamud lalu bermain air seharian,hingga sore harinya aku pulang mengantar adikku ke magelang.

    ******
    Candi Borobudur,maret 2010

    "Kenapa ga ajak si Pram?"

    Aku menoleh pada Gustav,setelah kelar membayar tiket masuk candi  di loket pembelian tiket.

    "Gue pengen berduaaan aja ma lu hari ini,"

    "Ssstttt bisa pelan ga sih ngomongnya,klo kedengeran orang gimana!"

    Hahaha.Mulai deh dia,ketakutan.
    Senyum senyum aku lalu merangkul pundaknya dan melangkah masuk ke area candi yang begitu menakjubkan.
    Gustav sempat panik,menepis tanganku yang melingkar dibahunya,dan mendorong dorong tubuhku agar menjauh darinya.

    "Ihhh sonoo luu pras jgn deket deket!"

    "Eh curut,klo lu kayak gitu orang malah pada curiga,kita kayak suami istri yang lagi ribut tauk!"

    Plaassshhh.

    Muka Gustav langsung merah seperti kepiting rebus.
    Wkwkwkwk.
    Hasilnya dia tak lagi menolak rangkulan tanganku di pundaknya.Dasar parnoan!

    Seharian kami mengelilingi candi yang hari itu dikunjungi banyak wisatawan seperti hari hari weekend biasanya,dan mengagumi maha karya agung yang dikagumi dunia itu dengan mengabadikan keindahanya melalui kamera.
    Aku dan pram adikku sih sudah sering kesini karna tanah kelahiran kami memang di daerah ini,berbeda dengan Gustav yang walaupun tinggalnya hanya di jogja tapi tak pernah meluangkan waktu mengunjungi tempat bersejarah ini.

    Gustav geleng geleng kepala melihatku berpose dengan gaya gaya konyol dibatu batu berpahat mistis itu.Dan ketika aku meminta tolong pada seorang wisatawan asing untuk mengambilkan gambar kami berdua,pacarku itu malu setengah mati karna dalam pose foto kami aku merangkul pundaknya dan mencium pipi kirinya. Gustav langsung mendorongku hingga jatuh .Hahahaha.
    Apalagi saat bule australi itu berkata :

    "You both so adorable hahaha,"

    Ada lagi saat aku dibuat senang setengah mati karna berhasil menjalankan misi nakalku;mencium Gustav ditempat umum akhirnya sukses.Kala itu aku tengah mengantarnya buang air kecil di toilet candi borobudur.Aku menungguinya di luar pintu kamar mandi.Dia mengira aku hanya menunggunya di luar area toilet,bukan tepat di depan pintu kamar kecil itu.Saat dia keluar setelah menyelesaikan hajatnya buang air kecil,aku langsung mendorongnya masuk lagi ke kamar mandi,tanpa mengunci pintu aku lalu melumat bibirnya penuh nafsu.Dia kaget luar biasa,dipukulnya kepalaku dan didorongnya tubuhku menjauh sambil misuh misuh.Hahahaha.

    ******
    Rumah Gustav jogja,november 2011

    Hujan deras mengguyur jogja sejak pagi hingga malam ini,karna memang sudah masuk musim penghujan di bulan bulan akhir tahun.Gustav sedang tiduran menonton televisi dikamar kosku,kos milik orang tuanya.Aku duduk memainkan game di ponselku di sebelahnya.

    "Main game mulu!"

    Gustav merebut hapeku,lalu meletakkanya di bawah bantal.

    "Lah emng harus ngapain?daripda suntuk ujan ujan gini,"

    "Oh jadi kehadiran ku disini tetep bikin kamu suntuk ya,"

    "Yaa ga gitu juga Gus,emng lu maunya gue ngapain? Joget joget?atau goyang pantura?"

    "Ih lagi dikamar berdua doang manggilnya lu gua lu gua!"

    "Hah? Oh iya lupa,iyaaa Gustav sayanggnya akuuhh,"

    "Hihihi gitu donggg,abisan kesel sama kamu pras,klo ditempat umum malah sok mesra,rangkul rangkul aku,manggil2 aku bebeb,tp dkamar berdua gini kamu malah nganggurin aku,main game mulu,"

    "Hehehe emang klo lagi berdua doang dikamar mesti ngapain sih bebeb gustavvv???"

    "Tauk ahh gelappp!!udah dibela belain boong sama ayah klo aku mo ngerjain tugas kampus sama kamu dan nginep dikamarmu malah akunya dicuekin aja!"

    Aku terkikik dalam hati.Senang sekali membuat pacarku kesal.Aku tau apa yang diinginkanya kalau sudah menginap dikamar kos milik ayahnya ini.Apa lagi kalau bukan bercinta.Hahahaha.
    Aku sengaja menggodanya seperrti itu.

    "Yaudah lah aku balik ke rumah ayah aja,disini dianggurin!"

    Aku menarik tangan Gustav saat cowok ngambekan itu bangkit hendak keluar kamar,langsung kuhempaskan tubuhnya ke kasurku,kutindih badannya dan kupagut bibirnya yang manyun.Hahaha.

    Aku memuaskan hasratnya yang rindu sentuhanku malam itu ditengah derasnya hujan di luar kamar ku.

    ******

    Magelang, april 2013

    Pernikahanku berjalan sangat meriah malam itu.Banyak tamu hadir memberikan selamat.Bapak ibu sumringah sekali menyambut para sanak saudara dan tetangga yang datang di pesta kawinanku.Begitu juga Windy,perempuan teman SMA ku yang sudah mengejarku sejak kami masih duduk di kelas satu dan kini menjadi istriku,senyumnya terus mengembang menyalami para tamu.
    Sementara kulihat pram,adik tunggalku di meja prasmanan kerjaanya hanya makan dan makan saja!Padahal aku ingin sekali bicara dengan bocah slonong boy satu itu.Tapi untuk memanggil manggilnya di tengah tengah para undangan begini rasanya kurang sopan.
    Aku hanya bisa menunggu pram menatapku,agar aku bisa memberinya kode untuk menghampiriku.Tapi bocah sialan itu terus saja asik menyendok es krim yang entah sudah berapa cup ke mulutnya!
    Arrgghh adek ga guna! Saat aku mengumpat kesal sambil memandangi pram,windy menggenggam jemariku.

    "Dia datang kok pras,jangan kawatir,"

    Windy berbisik lirih didekat telingaku.Aku tersenyum kaku.
    Windy membalas senyumku tulus.Ah Win,kenapa kau lakukan ini...Dia perempuan baik,kenapa dia tak menolak saja saat bapakku memintanya untuk menjadi istriku...padahal ia tahu aku menyimpang.Dia hanya berkali kali bilang klo dia bisa mengembalikanku kepada kodratku sebagai lelaki heteroseksual setelah menikah denganya.Ia terus menyakinkanku bahwa aku bisa berubah suatu saat nanti dan melupakan Gustav.Melihat kegigihanya menyakinkanku membuatku luluh pada putusan bapak agar segera mengawininya tahun ini.Aku lalu memberinya sebuah janji sebagai rasa terimakasihku padanya yang bersedia menikah dengan pria homo sepertiku.
    Janji bahwa aku akan belajar mencintainya,mencintai wanita!

    "La..lalu..di..dimana dia?"

    Aku bertanya tercekat.Windy memberikan senyum tulusnya lagi.

    "Tadi aku melihatnya menyelinap dibelakang rumah...mungkin sedang menenangkan diri...maaf ya,aku menghancurkan kebahagiaan kalian,"

    Astaga Win.Kenapa malah kamu yang meminta maaf.Aku yang harusnya bersyukur perempuan baik sepertimu mau menerima keadaanku.
    Aku tak kuasa membalas tatapan teduhnya,aku berpaling ke arah prama lagi.Bocah itu sudah raib entah kemana!

    "Temuilah dia pras...aku akan bilang pada ayah ibu kita klo km sedang buang air kecil,"

    Mendengar itu dari mulut windy aku tak menunggu lagi untuk segera melesat mencari Gustav.

    Dibelakang rumah windy,aku menemukan lelaki manja yang ngambekan itu tengah bersandar di tembok rumah dan menangis hebat!
    Dengan pakaian adat pernikahan jawaku aku berlari memeluknya erat erat.

    "Maaf...,"

    Hanya itu kata yg berhasil keluar dari mulutku ketika memeluknya.

    "I love you,pras...,"

    Hanya itu kata yang berhasil ia keluarkan diantara sedunya yang menyayat hati...

    *****
    Yogyakarta,desember 2013

    Aku masih ingat pesan sms teeakhir Gustav seminggu yang lalu,yang mengatakan klo ia juga bisa menikahi perempuan,sepertiku.
    Aku lalu menegurnya jangan menikah hanya untuk melampiaskan dendam.Tapi lelaki itu menjawab bahwa ia juga akan belajar mencintai Merty,seperti aku belajar menumbuhkan rasa pada Windy.

    Aku datang ke pesta pernikahanya bersama windy dan prama kala itu.Ditengah tengah istri dan adikku aku berusaha sekuatnya untuk tidak meratap.Tapi ketika aq sendirian aku menangisi lelaki manja itu!

    Setelah kami sama sama membina rumah tangga,aku berusaha keras untuk tidak menhubunginya,selain karna menjaga perasaan windy aku juga ingin berhasil membunuh seluruh perasaanku pada Gustav.Aku ingin fokus pada keluarga kecilku,mencurahkan cinta sebanyak yang aku bisa pada istri dan anakku.

    Begitu pun yg dilakukan Gustav pada tahun pertama pernikahanya dengan Merty.Ia berjanji padaku bahwa ia akan berusaha keras belajar mencintai istrinya yg tak tahu menahu soal orientiasi seksual suaminya sebagai pencinta sesama jenis.Ia juga berjanji padaku bahwa akulah lelaki pertama dan terakhir dalam hidupnya.

    Tapi janji hanyalah pengkhianatan yang tertunda.Di tahun berikutnya Gustav dengan bangganya mengabariku bahwa ia berhasil meniduri anak anak kos nya tanpa sepengetahuan istrinya!
    Ia berubah drastis dari yang tadinya adlh sosok lelaki manja,ngambekan,posesif,berubah menjadi pria nakal nan binal ysng haus sentuhan lelaki!

    Sakti,panji,dwika,junas dan entah siapa lagi nama lelaki yg selalu diceritakanya lewat sms padaku,bahwa anak anak kos itu begitu memuaskan hasrat gilanya tehdap kejantanan pria!

    Dulu ketika gustav menikah dengan merty,orang tua gustav yg memiliki rumah peristirahatan masa tua di sleman itu menghadiahi putra sulungnya itu rumah beserts kos kosan yang dulu kutinggali saat kuliah.Bude Darsi menyuruh merty mengganti kosan dari yg awalnya kos putra menjadi kos putri dengan tujuan agar lingkungan kos bersih dengan penghuni perempuan dibanding lelaki yang cenderung jorok dan seenaknya.Tapi Gustav menolaknya mentah mentah,dengan alasan sudah terlanjur terbiasa dengan konsep kosan putra.

    And see,itu hanya alibinya saja agar ia tetap bisa menikmati keindahan para lelaki muda penghuni kos kosanya!


    ******
    Aku terbangun malam itu dengan keringat membanjiri wajah dan tubuhku.Kenangan2 bersma Gustav bahkan berputar nyata di dalam mimpiku.
    Aku tersengal sengal.Menoleh pada pram yang tidur memelukku.Aku mengedarkan pandangan ke sekililing ruangan.Ini kamar ku dulu,kamar adiku sekarang.Kamar dejgsn sejuta kenanganku brsama Gustav.....

    Gusssssssss........!!!!!!!!!!!!!
    Aku tak percaya lelaki itu pergi seperti ituuuu!!!!
    Kembalilahh gussssss!!!!!
  • jadi gitu ... tapi penasaran siapa pembunuh Gustav ...?
  • Nah sekarang pertanyaan nya antara pras dan gustav, yg awalnya stright siapa, yg gay duluan siapa. Jangan-jangan ntar si pras bunuh diri juga..
  • Bag.10

    PRAMA

    "Sudah berakhir mas...pulang dan kembalilah ke mb windy dan Namira,mereka membutuhkanmu,"

    Mas Pras,kakak laki lakiku diam menatap keluar jendela.Wajahnya begitu kuyu,keadaanya sungguh payah.

    "Dengan mas disini terus,hanya akan selalu membangkitkan kenangan2 bersama mas Gustav...,"

    Mas Pram tak bergeming.Matanya tetap memandangi rintik hujan yang turun di luar jendela kamar.

    "Dia boleh pergi,tapi hidupmu harus terus berjalan mas,meratapi kepergian nya setiap hari tidak akan prrnah membuatnya hidup kembali,"

    Mas Pras tidak menoleh.

    "Mas sekarang adalah seorang suami,seorang ayah bagi namira,dan mereka masih hidup,mereka lebih membutuhkanmu daripada mas Gustav yang sudah ga ada....berhentilah menangisi orang mati mas!"

    Kali ini mas Pras menolehku.
    Matanya yang tadi kuyu tanpa sinar,kini menatapku bulat bulat penuh amarah.Dia bangkit dari duduknya di tepi jendela,dihampirinya aku yg duduk di kursi samping tempat tidur.
    Kakak kesayanganku satu satunya itu menarik kerah bajuku,lalu menampar pipiku keras!!

    Plaaakkkk!!!!

    "Bang!!!"

    Aku mendengar suara panji berseru dari ambang pintu kamarku,tapi aku tak mengindahkanya.Aku hanya terpaku menatap mas pras tak percaya!Dia...baru saja memukulku!

    "Haruskah main fisik untuk menyelesaikan masalah bang?dia adik abang sendiri!abang pasti menyesalinya nanti!"

    Panji mendekatiku,ikut duduk dan merangkulku.

    "Jangan..ikut campur!"

    Mas pras menggeram marah.

    "Gua tau abang begitu kehilangan bang Gustav,tapi ayolah bang dia toh ga bakal kmbali lgi meski abang meratapinya terus menerus! Adek lu berkata benar bang!"

    "Diam!!!"

    "Gua juga kehilangan,meski ga sebesar rasa kehilangan abang yg memang cinta pertama bang gustav,tapi gua realistis bang!life must go on!"

    "Diaamm!!!"

    "Kemarin boleh kita meraung raung kehilangan dia tapi kita harus bangkit hari ini!"

    "Diaammm luuu!!"

    "Klo abang ga mampu meneruskan hidup tanpa dia kenapa kemarin ga ikut masuk ke lubang kubur dia aja!"

    "Cukupp jiii cukupp!!"

    Aku ga kuat mendengar semua perkataan panji pada mas pras.
    Kulepas tangannya yang merangkul pundaku dan segera berdiri memeluk mas pras.

    "Maaf mas..maafin pram...,"

    Mas pras membalas pelukanku erat.Bahunya berguncang.Dia semenderita ini karna lelaki.Aku tak kan pernah memaafkan mas Gustav!

    Setelah mas pras agak tenang,aku mengajak panji keluar dari kamar dan membiarkan kakaku itu beristirahat.
    Aku mengajak panji bicara di kamarnya.

    "Ceritakan semuanya ji..,"

    Panji mengangkat alis tebalnya.

    "What? About what Pram?"

    "Hubunganmu dengan mas Gustav...,"

    Panji menatapku lurus,lalu tersenyum datar.

    "Si sialan itu sangat mencintai abangmu,"

    "Dia sudah meninggal Ji,pantaskah lu mengumpat orang yg sudah jadi mayat?"

    Panji menyeringai.

    "Dia hanya menjadikan gue,martin,junas dan juga sakti sebagai pelampiasan hasrat kerinduanya pada pras!"

    "Munafik!"

    "What?"

    "Kalian munafik! Gue masih inget lu pada bersikap seolah olah kaget,ga percaya,jijik atas fakta penyimpangan mas Gustav!see,ternyata itu hanya akting!!hebat sekali!"

    "Sorry pram...,"

    Aku mendengus.Pintar sekali teman temanku berakting!

    "Gua juga tadinya ga tau klo bang Gustav macarin yg laen,sakti,martin,junas...abang nidurin kami dengan berbagai keuntungan sebagai iming iming,tidak perlu bayar kos,malah dibayarin kuliah pula!you can trust pram,i'am not a gay,gua hanya menikmati kemudahan hidup yg ditawarkan abang sebagai imbalan tidur dengannya,gua bisa kuliah gratis,tempat tinggal gratis,gua ga bisa menolaknya,swear!"

    Aku kembali mendengus.
    Menatap jijik pada teman sesama penghuni kos milik mas gustav itu.

    "Gua juga bukan homo pram...seperti panji,siapa orang bego yg bisa nolak dikasi tempat tinggal free and study free too?gua bakal nyesel seumur hidup nolak keuntungan hidup sebagus itu!Tapi ml sama bang gustav bukan berati gua berlabel maho seperti doi!"

    Aku dan panji menoleh ke pintu,dimana Martin berdiri disana melipat dadanya dengan kedua tangan.

    "Gue sih tadinya ga berpikir buat menganggap serius hubungan gelap gue sama bang Gus,sekedar ditidurinya dengan imbalan kuliah gratis,dibelanjain baju2 dan sepatu bermerk,dijatah uang jajan,mulanya gue ga niat untuk jatuh cinta sama abang..gue normal,saat itu.Tapi seiring berjalannya waktu,mulai muncul perasaan sakit,tidak suka,kesal,tiap abang berduaan dengan mbak mer yg padahal istrinya sendiri!gue lalu menyadarinya,klo itu cemburu...gue..jatuh cinta sama abang..,"

    Kami bertiga memandang junas yg entah dari mana sudah masuk kamar panji dan berbaring di kasur.Pemuda itu bertutur dengan memejamkan mata,secara perlahan air bening keluar dari sudut matanya dan mengalir ke pipinya yang bersih.

    Martin masuk lalu menghampiri junas,diraihnya kepala anak itu dan diletakkanya di pahanya.Martin mengelus kepala junas,bermaksut menguatkan.
    Panji yang semula hanya diam mengawasi junas,sekarang melangkah mendekati teman sekamar sakti itu.Dia lalu ikut mendekap junas dari sisi kanan.
    Mereka saling menguatkan.

    Dan aku?
    MUAL!!!
    Menjijikkan sekali!!
    Drama macam apa ini?!

    Tanpa berkata apa apa aku melangkah ke luar kamar!
  • @lulu_75 istrinya sendiri bro yg bunuh gustav,kontinya dipotong :(
  • @arifinselalusial welcome ariff thanks ya
    @RaraSopi tunggu aja bro di part part selanjutnya ,thanks ya :*
  • done part 10
    stories ini akan update pling cepet 2 hari sekali,pling lama satu mingguan lah ya,klo ada kekurangan disana sini mohon koreksinya ya semua,thanks
Sign In or Register to comment.