It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kalau gw bilang gay adalah dosa , please jangan diartikan gw berusaha memaksa keyakinan gw ke orang lain. Gw hanya coba ngasih informasi. Untuk pandangan agama lain terhadap LGBT, silahkan member lain yang menjelaskan, tapi jangan sampe membanding-bandingkan karena bisa memicu konflik.
Masyarakat tidak berfikir LGBT menganggu agama, hanya saja masyarakat punya keyakinan bahwa LGBT adalah dosa (Sekali lagi yang gw maksud masyarakat Islam ya). Nah, edukasi bahwa gay adalah normal pasti akan bertabrakan dengan keyakinan masyarakat. Dalam ajaran Islam, tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa LGBT ga boleh kerja dan sekolah, hanya saja disebutkan dengan tegas bahwa "melakukan hubungan intim sesama jenis adalah dosa besar dan hukumannya pun termasuk hukuman berat.
Untuk cewek yang tumbuh mikropenis atau kelainan genetis, sejauh yang saya ingat, dalam Islam hal itu tidak dipandang LGBT. Yang LGBT adalah laki-laki yang secara fisik sempurna sebagai laki-laki, tidak ada mikropayudara, mikrovagina atau rahim tapi suka sama lelaki lain.
Coba diliat lagi itu komennya, ada menyebutkan agama apa ga? Cuma nulis "x bertentangan dengan ajaran agama" tanpa menyebut agama tertentu itu artinya mengatakan bahwa x bertentangan dengan semua ajaran agama. Karena ini forum diskusi umum bukan forum pengajian.
Argumen "bertentangan dengan semua ajaran agama" itu udah dipakai berkali-kali sama para homophobic.
Dan kalau memang ga rela agamanya dibanding-bandingkan ya jangan bawa-bawa agama sama sekali.
Berapa kali gw harus bilang kalo gw bukan aktivis? Speechless deh.
Jauh sebelum heboh LGBT, para fanatik ini sudah mau kriminalisasi kok
Masih mau nyalahin aktivis?
Gw ga bermaksud sama sekali mau bilang "semua agama" bla bla bla, Kalau ada pemeluk agama lain yang mau share tentang ajaran agamanya tentang LGBT, silahkennn
Bukan ga rela agama Islam dibanding-bandingkan, cuma kalau udah diskusi tentang keyakinan mah ga bakal ada habisnya, malah nanti keluar kata-kata hinaan yang bersifat SARA. Dan kata-kata seperti itu sebetulnya dilarang dalam UU
UU PNPS No 1 Tahun 1965
“setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum untuk melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang utama di indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran dari agama itu.
Pasal 28 ayat (2) UU ITE :
Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
UU 1/PNPS/1965 , pasal 4, Pasal 156a yang berbunyi:
“Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:
a. Yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia;
b. Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Oh sorry kalau gw salah sangka, ternyata kamu bukan aktivis LGBT y. Saya salah mengartikan kalimat kamu
"Sama, gw juga takut malah dikriminalkan. Tapi itu konsekuensi sebuah perjuangan." Lagipula kamu ga bilang perjuangan siapa dan tentang apa sihh, gw kira perjuangan lo dalam mengedukasi masyarakat tentang LGBT.
Dosa atau gak, lu tetep gay.
Diekspresikan atau gak, lu tetep gay.
Mau pura pura suka cewek, bahkan sampai nikah sama cewe atau pacaran sama cowok, lu tetep gay.
Yang penting sih gak melakukan pemaksaan dan pelecehan seksual.
Kalau maunya mas @Boyorg ini gak diturutin, kalau orang lain punya sudut pandang lain gak masalah kan?
Kan situ bukan siapa siapa.
Terkesan maksa sih soalnya.
Gue yakin beberapa juga nganggep demikian.
"Bagian mana yg terkesan maksa? Apa gue pernah nyebut harus gini gitu?" jawab aja sendiri.
Paksaan toh gak harus "lu tuh harusnya", " yg gini itu gak boleh", dsb. Pengulangan pernyataan (baik original maupun ditambahin lagi), dan penekanan juga bisa termasuk pemaksaan.
Lo harus tau, adalah wajar kalau apa yg lo sampaikan dipersepsikan sebagai "paksaan".
Tujuan pengirim pesan bisa dipersepsikan beda sama penerimanya.
Ini lumrah banget. Apalagi yang pernah kuliah atau belajar komunikasi. Harusnya sih tau banget.
Sekarang kalau emang gak maksa, jawab pertanyaan saya ini:
boleh gak kita gak melakukan apa yg kamu bilang atau apa yg kamu harapkan?
Saya nanya ke KAMU ya. Jangan bawa bawa "itu terserah masyarakat".
Saya nanya KAMU.
Yes/no answer
Contohnya ketika gw bilang, gw ga setuju aktivis LGBT bukan berarti gw egois atau merasa nyaman dengan kepura-puraan tapi tidak mau melihat orang lain tersiksa. Toh gw bilang ga ada UU yang melarang gay untuk sekolah atau bekerja, dan kalau ada yang disiksa pun sebenernya bisa minta bantuan hukum. Gw udah berusaha ngasih solusi untuk kasus Gay yang disiksa, dilempari batu, de es be.
Gw rasa itu udah fix ya, ga usah ada perdebatan lagi. Tapi malah diungkit-ungkit, dibahas, atau diperdebatkan lagi hal-hal "yang ga terlalu" nyambung dengan pernyataan sikap "ga setuju" gw seperti pertanyaan "apa agama yang lo maksud?", "stop forcing your religious views to the others", ini membuat debat jadi muter lagi muter lagi, ga kelar-kelar jadinye.
Koment gw pada postingan @chikchik yaitu "intinya sih jangan terlalu nunjukkin nihh gw gay, masa dosa dipamerkan?", sebenernya gw lagi ngebayangin gw sendiri, dan lebih jauhnya lagi "ngingetin" diri sendiri juga untuk jaga attitude,karena gw tahu gay adalah dosa. Gw terbersit berfikir seperti itu karena @chikchik bilang kurangi aktivitas yang mencari public affection terhadap LGBT. Dan gw rasa komen gw ga memaksa orang untuk meyakini agama yang gw anut.
@Johntravors
@exel_badboy
Tapi boleh ngga gw mengutarakan isi hati dan pemikiran-pemikiran gw?
Gw merasa apa yang gw fikirkan yaaa harus gw utarakan. Toh yang ga sependapat dengan gw juga berkali-kali menyerang gw dan seakan-akan "maksa" gw untuk "diam" kalau ngga mau gw sebut mereka "maksa" gw untuk mengikuti opini mereka , contoh kalimat tendensius seperti "nyaman dengan kepura-puraan, mau sedikit terganggu demi kebaikan lgbt di masa depan atau tidak, They talk about other people, you talk about yourselves. kalau lapor komnas HAM atau polisi karena didiskriminasi ya sama aja dengan dipaksa come out, lalu bilang gay ningrat lah terus agama lo aja gw ga tahu apa " , sebenernya bikin gw aduhhh , gw harus bilang apalagi ya, haruskah gw diam ?, tapi gw tetep merasa ada yang ga sreg dengan aktivitas LGBT itu.
Oke, gw rasa gw udah mengutarakan semua isi hati gw dan you know what, sebenernya gw udah males debat lagi. Jadi sorry, kalau ada yang mempertanyakan pendirian gw tentang aktivis LGBT itu, gw ga bakalan jawab lagi, tolong lihat aja komen2 gw sebelumnya.
Pendapat lo harusnya berupa tawaran dan pilihan. Pada awalnya emang gitu, sampai akhirnya diulang ulang, seolah jadi suatu keharusan terlepas dari lo gak bermaksud demikian.
Sure we don't know each other, but try to act like you know we're all have an adult mind.
Act, not just think.
Jadi lo juga bisa meninjau ulang apakah benar respon dari kita salah (dalam artian lo sampai harus mengulang pernyataan lo lagi. again, ini bukan soal lo literally said "no, you're wrong" tapi bagaimana lo mengemas pendapat lo sampai orang berpikir lo "menyalahkan" mereka).
Jadi, alih alih menyanggah, lo bisa menggali cerita lebih dalam dibalik respon mereka terhadap pendapat lo (salah satunya dengan bertanya).
Setidaknya lo punya sudut pandang baru walau mungkin pendapat lo masih gak akan berubah.
Terserah untuk kali ini mau ditanggapi atau enggak ya.
Tapi gue mencoba cari jalan tengah.
Dari yg lo kemukakan, I agree that you just think about yourself. Is that bad? NO! Dalam konteks yg ini gak.
Tapi mereka yang memikirkan orang lain walau lo anggap caranya salah, itu sesungguhnya salah? Juga enggak. Mereka juga peduli sama diri sendiri kok. Cuma konsep diri yg mereka pakai itu beda. Aktivis dan kelompok yg mereka perjuangkan adalah satu. Mereka tidak terpisah.
Aktivis dan orang kayak lo yg merasa terancam (sedikit, banyak, mengakui maupun menyangkal) itu lah yg terpisah.
So far, lo hidup dalam kepura puraan.
Gak ada yg tau lo gay, termasuk aktivis. Sejauh ini, as you said, undang undang dan aturan lain yang tertulis gak mengancam keberadaan gay "baik baik" (yg gak melakukan perilaku menyimpang macam pelecehan). That's true! Bener banget! Hukum gak eksklusif untuk heteroseksual. Jadi don't worry be happy! We're all save. Elo apalagi. I mean you're hiding. Nobody will know your sexual orientation.
Jadi tindakan aktivis gak akan membahayakan lo. Mereka gak nyuruh lo untuk coming out kok. Bahkan ketika lo menganggap demikian, ketika lo merasa lo dipaksa coming out, benarkah mereka benar benar melakukannya? Lo tetap aman. Begitupun mereka yg satu pemahaman dengan lo. Lo juga berada di jalan yang benar. Karna lo nyaman di situ.
Tapi beberapa memiliki jalan kebenaran dan versi kenyamanannya yg berbeda. Aktivis nyaman berjuang. Walau kadang emosi naik turun, itu juga salah satu faktor yg bikin nyaman. Beberapa pula masih beranggapan, bahkan tau dan mengalami, kalau hukum dan keadilan yg terjadi, tidak sesuai dengan apa yg tertulis. Mereka punya data, mereka punya angka.
Mereka gak nyaman berpura pura.
Jadi yaa mereka juga bener kalau mau berjuang. Mereka gak terima sama keadaan, mereka melakukan sesuatu.
Lo terima keadaan (entah di level pikiran, perbuatan, atau keduanya) maka lo gak melakukan sesuatu.
Keduanya ya bener.
Iya nih.
Although the discussion may have gone off topic I hope that people reading the post still get some education from it, karena gak semua komen isinya memaksakan pendapat pribadi tapi justru memberi edukasi dari sumber2 yg valid. And as the last note, let me ask these questions, is it wrong to stay discreet when there are people who fights for our rights?(NO). is it a good thing to do to talk badly about people who actually fight for the rights of many others? (NO). is it okay to force our own opinion on others? (NO). is it wrong to enforce our opinion with valid information? (NO). I might sound crazy for answering my own questions, lol but that is my opinion and it gives me a peace of mind after having answered these question that i no longer feel the need to try to explain my opinions.