BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

STOP gerakan LGBT di public area

1151618202125

Comments

  • Padahal gw udah bilang berkali-kali, tidak ada UU di Indonesia yang melarang gay untuk bekerja atau sekolah. Tapi dibantah dengan bilang LGBT itu banyak yang disiksa, diusir dan apalah apalah. Padahal banci-banci dengan bebasnya ngamen di jalan.


    ff_lover wrote: »
    RaraSopi wrote: »
    Yg dimaksud menular disini bkn seperti penyakit bila Anda berada di dekat penderita, mk Anda akan ikut sakit. Penularan disini adalah dengan propaganda yg mengajak untuk menjadi seperti mrk. Bukankah sdh disebutkan bahwa berdasarkan riset 20% adalah LGBT kodrati yg artinya bawaan lahir,sedangkan 80% adalah krn terpengaruh dan informasi yg menyesatkan. Bs Anda simpulkan sendiri bkn penyebab angka 80% tsb.

    Saya tdk akan menghakimi, menggurui atau apapun itu yg bernada merendahkan. saya hanya mengungkapkan pendapat yg saya usahakan sesopan mungkin. Jangan sampai ini hanya menjadi ajang untuk debat kusir semata.

    Again, source? Cos I read differently.

    Does being around LGBT people or having access
    to information on homosexuality endanger the wellbeing of children?
    No. Learning about or spending time with people who are
    LGBT does not influence the sexual orientation or gender
    identity of minors nor can it harm their wellbeing. Rather,
    it is vital that all youth have access to age-appropriate
    sexuality education to ensure that they have healthy,
    respectful physical relationships and can protect
    themselves from sexually transmitted infections. Denial
    of this kind of information contributes to stigma and can
    cause young LGBT people to feel isolated, depressed,
    forcing some to drop out of school and contributing to
    higher rates of suicide..

    Kalau sama minors yg lebih mudah dipengaruhi gak bisa menular apalagi sama adults. And here is the source in case u want to read the full facts https://www.unfe.org/en/fact-sheets and @Edmun_shreek should read it too so u wont keep thinking that being exposed to knowledge regarding LGBT might turn somebody's sexual orientation or gender identity.


    Well said bro.. jadi inget nonton the normal heart, meskipun kasus ini gak ngomongin hiv, tapi mirip2 deh kasusnya..

    Gerakan liberal dan konservatif kaum gay juga ada.. ada yg memaksakan utk diakui haknya 100% seperti menikah, adopsi anak dll.. ada juga yg nyaman being discreet atau hanya open dengan komunitasnya saja.. tokh selama ini masyarakat tidak apa2 (contoh dorce yg jelas2 tranny) jadi jangan meminta hak yg berlebih...

    Saran gw sih simple.. prove ur value in ur community.. jangan cuma have fun, dugem, (tmn gw yg gay friendly aja bilangnya gay identik sama dunia hura2 dan senang2)

    Buktikan kita bermanfaat bagi masyarakat dengan bidang kita..

    One day pasti kita akan diakui juga kok keberadaannya...

    Jangan berantem deh antar kita sendiri, mari mawas diri

  • Agama yang gw pake adalah Islam.
    Kalau gw bilang gay adalah dosa , please jangan diartikan gw berusaha memaksa keyakinan gw ke orang lain. Gw hanya coba ngasih informasi. Untuk pandangan agama lain terhadap LGBT, silahkan member lain yang menjelaskan, tapi jangan sampe membanding-bandingkan karena bisa memicu konflik.

    Masyarakat tidak berfikir LGBT menganggu agama, hanya saja masyarakat punya keyakinan bahwa LGBT adalah dosa (Sekali lagi yang gw maksud masyarakat Islam ya). Nah, edukasi bahwa gay adalah normal pasti akan bertabrakan dengan keyakinan masyarakat. Dalam ajaran Islam, tidak ada keterangan yang menyebutkan bahwa LGBT ga boleh kerja dan sekolah, hanya saja disebutkan dengan tegas bahwa "melakukan hubungan intim sesama jenis adalah dosa besar dan hukumannya pun termasuk hukuman berat.

    Untuk cewek yang tumbuh mikropenis atau kelainan genetis, sejauh yang saya ingat, dalam Islam hal itu tidak dipandang LGBT. Yang LGBT adalah laki-laki yang secara fisik sempurna sebagai laki-laki, tidak ada mikropayudara, mikrovagina atau rahim tapi suka sama lelaki lain.

    Gue ambil contoh gue sendiri deh! Gue gak gabung sama gay, maupun cowok kemayu. Well, bukan berarti menghindari, tapi memang temen gue gak ada yang begitu. Waktu masih kecil, temen gue cowok semua. Gue juga gak broken home. Gak merasa kurang kasih sayang dari bokap. Sama sekali.
    TAPI dari sejak masih kecil itu pula, gue udah suka cowok. Dan orang masih bilang gay itu faktor lingkungan????!!! Helllaaawww

    Lalu soal agama nih @Boyorg, agama yang mana? Ajaran model mana yang mau dipake? Gue sih katolik. Hukum tertingginya? Hukum kasih.
    Hukum kasih kedua adalah kasihilah sesamamu manusia. Siapa itu sesama manusia? Semua manusia yang baik sama kamu.
    Yesus bahkan ngasih contoh sesama manusia itu misalnya orang Samaria. Di depan orang Yahudi. Yang mana, menurut orang Yahudi pada saat itu, orang Samaria dipandang (kasarannya) kafir.
    Bahkan ketika ada orang melempari pelacur pake batu, Yesus bilang, siapa yg gak berdosa, silakan melempar batu pada wanita ini. Akhirnya brenti ngelempar batu.
    Jadi sadar dulu, kalau masih punya dosa, jangan judgemental sama dosa orang lain.

    Agama itu Kuno. Kalau mau dianut, harus pinter pinter diadaptasi sesuai konteks masa kini. Makanya di perjanjian baru, Yesus berusaha menyesuaikan hukum taurat agar lebih sesuai.

    Paulus pun di jaman setelah Yesus menegaskan hukum kasih.
    Bahwa pada akhirnya tinggallah ketiga hal ini: iman, pengharapan dan kasih. Dan yang terbesar diantaranya adalah kasih.
    Sebelumnya dia juga sempat menyatakan, kalaupun aku memiliki iman sampai bisa memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak memiliki kasih, tidak ada faedahnya bagiku.

    Jadi sekarang, pake akal sehat aja. Kalau sesama gay saling suka, salahnya di mana? Letak gangguannya di mana? Agama? Again?! Agamanya siapa, ajaran yang bagaimana?
    Ga ada alasan lain?
    Bagaimana gay itu bisa mengganggu agamamu?
    Kenapa masyarakat terganggu?
    Seriously, WHY?

    LGBT itu normal udah ada risetnya. Udah diakui WHO kalau gak termasuk penyimpangan apalagi penyakit.
    Transgender (dan atau transeksual) pun jangan dipikir sesederhana itu. Ada lhooo yg memang pengaruh hormon.
    Gimana dengan orang yang lahir cewek kemudian tumbuh micro penis dan payudara gak berkembang?
    Temen gue ada yg begitu. Secara medis, dia harus pilih salah satu lalu operasi.
    Kalau dia nyaman dan memilih jadi cowok, boleh!

    Coba gay diterima, maksudnya diperbolehkan untuk jujur dan gak ditakuti atau didiskriminasi, maka perilaku menyimpang sebangsa melakukan pelecehan seksual ke cowok straight kan pasti bisa makin minim. Karna mereka tau, siapa yang bisa mereka dekati untuk dijadikan pasangan (yaitu siapa yg juga gay/homoseksual) dan siapa yang gak (yaitu straight/hetero).
    Itu lhooo salah satu efeknya.

  • Aktivis LGBT aja takut gay dikriminalkan, apalagi gw yang ga ngapa2in terus nanggung akibatnya juga. Tiba-tiba ada UU yang melarang gay untuk sekolah dan kerja, ada UU yang mewajibkan sekolah atau tempat kerja untuk melakukan tes orientasi seksual kepada calon siswa atau pegawai. Hmmm, speechless deh
    Jadi, maksud boyorg team, adalah, kita yg selama ini "legal"(ga dilarang) terancam dikriminalkan krn polah aktifis2 itu. Logika yg gw bisa pahami.
    Sama, gw juga takut malah dikriminalkan. Tapi itu konsekuensi sebuah perjuangan.

  • edited March 2016
    Boyorg wrote: »
    Gw ngomong buat yang muslim aja kok. Kalau ada orang atheis atau agama lain mau memamerkan ke"gay"annya di muka umum ya terserah. Tapi gw nanya balik ke lo, misal lo mau "edukasi" aka "propaganda" di pulau Jawa tentang LGBT, yang elu hadapi kebanyakan menganut agama apa?

    Dan gw ga suka kalau ada orang yang sok tahu. Adakah kalimat gw yang memaksa orang lain untuk percaya agama yg gw anut?, Gw hanya membicarakan LGBT menurut Islam, kalau ada yang mau ngomong LGBT dari sudut pandang agama lain yo silahken. Cuma jangan sampe pada akhirnya membanding-bandingkan agama, karena hal tersebut memicu konflik SARA.

    Boyorg wrote: »
    Ya intinya jangan terlalu nunjukkin bahwa "nihh gw gay", soalnya masa dosa dipamerkan sihh ? :)
    Boyorg wrote: »
    Kalau sebatas itu sih mungkin syah-syah aja, tapi kalau udah ke tingkat mendoktrin masyarakat bahwa gay adalah normal dan bilang bahwa melakukan sex sesama jenis adalah normal dan bukan dosa, itu bertentangan dengan ajaran agama.

    ya itu kan menurut ajaran agama lu boyorg, ga semua orang pengikut ajaran agama lu. So stop forcing your religious views to others.

    Coba diliat lagi itu komennya, ada menyebutkan agama apa ga? Cuma nulis "x bertentangan dengan ajaran agama" tanpa menyebut agama tertentu itu artinya mengatakan bahwa x bertentangan dengan semua ajaran agama. Karena ini forum diskusi umum bukan forum pengajian.
    Argumen "bertentangan dengan semua ajaran agama" itu udah dipakai berkali-kali sama para homophobic.
    Dan kalau memang ga rela agamanya dibanding-bandingkan ya jangan bawa-bawa agama sama sekali.
    Aktivis LGBT aja takut gay dikriminalkan, apalagi gw yang ga ngapa2in terus nanggung akibatnya juga. Tiba-tiba ada UU yang melarang gay untuk sekolah dan kerja, ada UU yang mewajibkan sekolah atau tempat kerja untuk melakukan tes orientasi seksual kepada calon siswa atau pegawai. Hmmm, speechless deh

    Berapa kali gw harus bilang kalo gw bukan aktivis? Speechless deh.
  • Sudah terlalu jauh melenceng dari "the big picture"
  • http://mediaumat.com/media-nasional/4389-draf-revisi-kuhp-legalkan-homoseksual.html

    Jauh sebelum heboh LGBT, para fanatik ini sudah mau kriminalisasi kok
    Masih mau nyalahin aktivis?
  • Apakah bilang "gay dilarang dalam agama " termasuk memaksa keyakinan gw ke orang lain yang berbeda agama atau bahkan ga punya agama?, Apakah sama dengan kalau gw bilang "karena gay dilarang agama, ayo aktivis LGBT bertobat lah" ?

    Gw ga bermaksud sama sekali mau bilang "semua agama" bla bla bla, Kalau ada pemeluk agama lain yang mau share tentang ajaran agamanya tentang LGBT, silahkennn

    Bukan ga rela agama Islam dibanding-bandingkan, cuma kalau udah diskusi tentang keyakinan mah ga bakal ada habisnya, malah nanti keluar kata-kata hinaan yang bersifat SARA. Dan kata-kata seperti itu sebetulnya dilarang dalam UU

    UU PNPS No 1 Tahun 1965

    “setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum untuk melakukan penafsiran tentang sesuatu agama yang utama di indonesia atau melakukan kegiatan-kegiatan keagamaaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan agama itu, penafsiran dan kegiatan mana menyimpang dari pokok-pokok ajaran dari agama itu.

    Pasal 28 ayat (2) UU ITE :

    Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

    UU 1/PNPS/1965 , pasal 4, Pasal 156a yang berbunyi:

     
    “Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 5 tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan perbuatan:

    a.   Yang pada pokoknya bersifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia;

    b.   Dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apapun juga yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

    Oh sorry kalau gw salah sangka, ternyata kamu bukan aktivis LGBT y. Saya salah mengartikan kalimat kamu
    "Sama, gw juga takut malah dikriminalkan. Tapi itu konsekuensi sebuah perjuangan." Lagipula kamu ga bilang perjuangan siapa dan tentang apa sihh, gw kira perjuangan lo dalam mengedukasi masyarakat tentang LGBT.

    Boyorg wrote: »
    Gw ngomong buat yang muslim aja kok. Kalau ada orang atheis atau agama lain mau memamerkan ke"gay"annya di muka umum ya terserah. Tapi gw nanya balik ke lo, misal lo mau "edukasi" aka "propaganda" di pulau Jawa tentang LGBT, yang elu hadapi kebanyakan menganut agama apa?

    Dan gw ga suka kalau ada orang yang sok tahu. Adakah kalimat gw yang memaksa orang lain untuk percaya agama yg gw anut?, Gw hanya membicarakan LGBT menurut Islam, kalau ada yang mau ngomong LGBT dari sudut pandang agama lain yo silahken. Cuma jangan sampe pada akhirnya membanding-bandingkan agama, karena hal tersebut memicu konflik SARA.

    Boyorg wrote: »
    Ya intinya jangan terlalu nunjukkin bahwa "nihh gw gay", soalnya masa dosa dipamerkan sihh ? :)
    Boyorg wrote: »
    Kalau sebatas itu sih mungkin syah-syah aja, tapi kalau udah ke tingkat mendoktrin masyarakat bahwa gay adalah normal dan bilang bahwa melakukan sex sesama jenis adalah normal dan bukan dosa, itu bertentangan dengan ajaran agama.

    ya itu kan menurut ajaran agama lu boyorg, ga semua orang pengikut ajaran agama lu. So stop forcing your religious views to others.

    Coba diliat lagi itu komennya, ada menyebutkan agama apa ga? Cuma nulis "x bertentangan dengan ajaran agama" tanpa menyebut agama tertentu itu artinya mengatakan bahwa x bertentangan dengan semua ajaran agama. Karena ini forum diskusi umum bukan forum pengajian.
    Argumen "bertentangan dengan semua ajaran agama" itu udah dipakai berkali-kali sama para homophobic.
    Dan kalau memang ga rela agamanya dibanding-bandingkan ya jangan bawa-bawa agama sama sekali.
    Aktivis LGBT aja takut gay dikriminalkan, apalagi gw yang ga ngapa2in terus nanggung akibatnya juga. Tiba-tiba ada UU yang melarang gay untuk sekolah dan kerja, ada UU yang mewajibkan sekolah atau tempat kerja untuk melakukan tes orientasi seksual kepada calon siswa atau pegawai. Hmmm, speechless deh

    Berapa kali gw harus bilang kalo gw bukan aktivis? Speechless deh.
  • Kurang "heboh" aja, LGBT udah mau dikriminalisasi, apalagi kalau "heboh" ya?
    Rasputin wrote: »
    http://mediaumat.com/media-nasional/4389-draf-revisi-kuhp-legalkan-homoseksual.html

    Jauh sebelum heboh LGBT, para fanatik ini sudah mau kriminalisasi kok
    Masih mau nyalahin aktivis?

  • edited March 2016
    Tetep useless sih. Sana lah ngomong langsung ke aktivisnya. Di sini biar apa? Ujung ujungnya tetep bertahan sama opini masing masing kok.
    Dosa atau gak, lu tetep gay.
    Diekspresikan atau gak, lu tetep gay.
    Mau pura pura suka cewek, bahkan sampai nikah sama cewe atau pacaran sama cowok, lu tetep gay.
    Yang penting sih gak melakukan pemaksaan dan pelecehan seksual.

    Kalau maunya mas @Boyorg ini gak diturutin, kalau orang lain punya sudut pandang lain gak masalah kan?
    Kan situ bukan siapa siapa.
    Terkesan maksa sih soalnya.
    Gue yakin beberapa juga nganggep demikian.
    "Bagian mana yg terkesan maksa? Apa gue pernah nyebut harus gini gitu?" jawab aja sendiri.
    Paksaan toh gak harus "lu tuh harusnya", " yg gini itu gak boleh", dsb. Pengulangan pernyataan (baik original maupun ditambahin lagi), dan penekanan juga bisa termasuk pemaksaan.
    Lo harus tau, adalah wajar kalau apa yg lo sampaikan dipersepsikan sebagai "paksaan".
    Tujuan pengirim pesan bisa dipersepsikan beda sama penerimanya.
    Ini lumrah banget. Apalagi yang pernah kuliah atau belajar komunikasi. Harusnya sih tau banget.

    Sekarang kalau emang gak maksa, jawab pertanyaan saya ini:
    boleh gak kita gak melakukan apa yg kamu bilang atau apa yg kamu harapkan?
    Saya nanya ke KAMU ya. Jangan bawa bawa "itu terserah masyarakat".
    Saya nanya KAMU.

    Yes/no answer
  • Kalau menurut gw bukan "melenceng" tapi "muter-muter aja " di situ, dan ya jadinya debat kusir.

    Contohnya ketika gw bilang, gw ga setuju aktivis LGBT bukan berarti gw egois atau merasa nyaman dengan kepura-puraan tapi tidak mau melihat orang lain tersiksa. Toh gw bilang ga ada UU yang melarang gay untuk sekolah atau bekerja, dan kalau ada yang disiksa pun sebenernya bisa minta bantuan hukum. Gw udah berusaha ngasih solusi untuk kasus Gay yang disiksa, dilempari batu, de es be.

    Gw rasa itu udah fix ya, ga usah ada perdebatan lagi. Tapi malah diungkit-ungkit, dibahas, atau diperdebatkan lagi hal-hal "yang ga terlalu" nyambung dengan pernyataan sikap "ga setuju" gw seperti pertanyaan "apa agama yang lo maksud?", "stop forcing your religious views to the others", ini membuat debat jadi muter lagi muter lagi, ga kelar-kelar jadinye.

    Koment gw pada postingan @chikchik yaitu "intinya sih jangan terlalu nunjukkin nihh gw gay, masa dosa dipamerkan?", sebenernya gw lagi ngebayangin gw sendiri, dan lebih jauhnya lagi "ngingetin" diri sendiri juga untuk jaga attitude,karena gw tahu gay adalah dosa. Gw terbersit berfikir seperti itu karena @chikchik bilang kurangi aktivitas yang mencari public affection terhadap LGBT. Dan gw rasa komen gw ga memaksa orang untuk meyakini agama yang gw anut.

    @Johntravors
    @exel_badboy
    Sudah terlalu jauh melenceng dari "the big picture"

  • yg penteng komen-komen dapat lol alhamdlah dapat like wasuykurilah dapat kesal wasyuuk.!
  • edited March 2016
    Yes :)
    Tapi boleh ngga gw mengutarakan isi hati dan pemikiran-pemikiran gw?

    Gw merasa apa yang gw fikirkan yaaa harus gw utarakan. Toh yang ga sependapat dengan gw juga berkali-kali menyerang gw dan seakan-akan "maksa" gw untuk "diam" kalau ngga mau gw sebut mereka "maksa" gw untuk mengikuti opini mereka , contoh kalimat tendensius seperti "nyaman dengan kepura-puraan, mau sedikit terganggu demi kebaikan lgbt di masa depan atau tidak, They talk about other people, you talk about yourselves. kalau lapor komnas HAM atau polisi karena didiskriminasi ya sama aja dengan dipaksa come out, lalu bilang gay ningrat lah terus agama lo aja gw ga tahu apa " , sebenernya bikin gw aduhhh , gw harus bilang apalagi ya, haruskah gw diam ?, tapi gw tetep merasa ada yang ga sreg dengan aktivitas LGBT itu.

    Oke, gw rasa gw udah mengutarakan semua isi hati gw dan you know what, sebenernya gw udah males debat lagi. Jadi sorry, kalau ada yang mempertanyakan pendirian gw tentang aktivis LGBT itu, gw ga bakalan jawab lagi, tolong lihat aja komen2 gw sebelumnya.

    Tetep useless sih. Sana lah ngomong langsung ke aktivisnya. Di sini biar apa? Ujung ujungnya tetep bertahan sama opini masing masing kok.
    Dosa atau gak, lu tetep gay.
    Diekspresikan atau gak, lu tetep gay.
    Mau pura pura suka cewek, bahkan sampai nikah sama cewe atau pacaran sama cowok, lu tetep gay.
    Yang penting sih gak melakukan pemaksaan dan pelecehan seksual.

    Kalau maunya mas @Boyorg ini gak diturutin, kalau orang lain punya sudut pandang lain gak masalah kan?
    Kan situ bukan siapa siapa.
    Terkesan maksa sih soalnya.
    Gue yakin beberapa juga nganggep demikian.
    "Bagian mana yg terkesan maksa? Apa gue pernah nyebut harus gini gitu?" jawab aja sendiri.
    Paksaan toh gak harus "lu tuh harusnya", " yg gini itu gak boleh", dsb. Pengulangan pernyataan (baik original maupun ditambahin lagi), dan penekanan juga bisa termasuk pemaksaan.
    Lo harus tau, adalah wajar kalau apa yg lo sampaikan dipersepsikan sebagai "paksaan".
    Tujuan pengirim pesan bisa dipersepsikan beda sama penerimanya.
    Ini lumrah banget. Apalagi yang pernah kuliah atau belajar komunikasi. Harusnya sih tau banget.

    Sekarang kalau emang gak maksa, jawab pertanyaan saya ini:
    boleh gak kita gak melakukan apa yg kamu bilang atau apa yg kamu harapkan?
    Saya nanya ke KAMU ya. Jangan bawa bawa "itu terserah masyarakat".
    Saya nanya KAMU.

    Yes/no answer
  • edited March 2016
    @Boyorg ya tentu aja lo boleh menyatakan pendapat. Tapi bersikaplah bahwa orang yg baca itu tau maksud dari pendapat lo. Kita paham. Beberapa malah mengalami, entah sama persis atau sebaliknya.
    Pendapat lo harusnya berupa tawaran dan pilihan. Pada awalnya emang gitu, sampai akhirnya diulang ulang, seolah jadi suatu keharusan terlepas dari lo gak bermaksud demikian.
    Sure we don't know each other, but try to act like you know we're all have an adult mind.
    Act, not just think.
    Jadi lo juga bisa meninjau ulang apakah benar respon dari kita salah (dalam artian lo sampai harus mengulang pernyataan lo lagi. again, ini bukan soal lo literally said "no, you're wrong" tapi bagaimana lo mengemas pendapat lo sampai orang berpikir lo "menyalahkan" mereka).
    Jadi, alih alih menyanggah, lo bisa menggali cerita lebih dalam dibalik respon mereka terhadap pendapat lo (salah satunya dengan bertanya).
    Setidaknya lo punya sudut pandang baru walau mungkin pendapat lo masih gak akan berubah.

    Terserah untuk kali ini mau ditanggapi atau enggak ya.
    Tapi gue mencoba cari jalan tengah.
    Dari yg lo kemukakan, I agree that you just think about yourself. Is that bad? NO! Dalam konteks yg ini gak.
    Tapi mereka yang memikirkan orang lain walau lo anggap caranya salah, itu sesungguhnya salah? Juga enggak. Mereka juga peduli sama diri sendiri kok. Cuma konsep diri yg mereka pakai itu beda. Aktivis dan kelompok yg mereka perjuangkan adalah satu. Mereka tidak terpisah.
    Aktivis dan orang kayak lo yg merasa terancam (sedikit, banyak, mengakui maupun menyangkal) itu lah yg terpisah.
    So far, lo hidup dalam kepura puraan.
    Gak ada yg tau lo gay, termasuk aktivis. Sejauh ini, as you said, undang undang dan aturan lain yang tertulis gak mengancam keberadaan gay "baik baik" (yg gak melakukan perilaku menyimpang macam pelecehan). That's true! Bener banget! Hukum gak eksklusif untuk heteroseksual. Jadi don't worry be happy! We're all save. Elo apalagi. I mean you're hiding. Nobody will know your sexual orientation.
    Jadi tindakan aktivis gak akan membahayakan lo. Mereka gak nyuruh lo untuk coming out kok. Bahkan ketika lo menganggap demikian, ketika lo merasa lo dipaksa coming out, benarkah mereka benar benar melakukannya? Lo tetap aman. Begitupun mereka yg satu pemahaman dengan lo. Lo juga berada di jalan yang benar. Karna lo nyaman di situ.

    Tapi beberapa memiliki jalan kebenaran dan versi kenyamanannya yg berbeda. Aktivis nyaman berjuang. Walau kadang emosi naik turun, itu juga salah satu faktor yg bikin nyaman. Beberapa pula masih beranggapan, bahkan tau dan mengalami, kalau hukum dan keadilan yg terjadi, tidak sesuai dengan apa yg tertulis. Mereka punya data, mereka punya angka.
    Mereka gak nyaman berpura pura.
    Jadi yaa mereka juga bener kalau mau berjuang. Mereka gak terima sama keadaan, mereka melakukan sesuatu.
    Lo terima keadaan (entah di level pikiran, perbuatan, atau keduanya) maka lo gak melakukan sesuatu.

    Keduanya ya bener.
  • Boyorg wrote: »
    Apakah bilang "gay dilarang dalam agama " termasuk memaksa keyakinan gw ke orang lain yang berbeda agama atau bahkan ga punya agama?, Apakah sama dengan kalau gw bilang "karena gay dilarang agama, ayo aktivis LGBT bertobat lah" ?
    Yes. A big yes for both questions.

    Sudah terlalu jauh melenceng dari "the big picture"
    Iya nih. :hushed:
  • Sudah terlalu jauh melenceng dari "the big picture"

    Although the discussion may have gone off topic I hope that people reading the post still get some education from it, karena gak semua komen isinya memaksakan pendapat pribadi tapi justru memberi edukasi dari sumber2 yg valid. And as the last note, let me ask these questions, is it wrong to stay discreet when there are people who fights for our rights?(NO). is it a good thing to do to talk badly about people who actually fight for the rights of many others? (NO). is it okay to force our own opinion on others? (NO). is it wrong to enforce our opinion with valid information? (NO). I might sound crazy for answering my own questions, lol but that is my opinion and it gives me a peace of mind after having answered these question that i no longer feel the need to try to explain my opinions.
Sign In or Register to comment.