BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

STOP gerakan LGBT di public area

1121315171825

Comments

  • Well, sebenernya di indonesia gada larangan ato pidana ttg homoseksual, beda dg di singapura, yg jelas2 dlm undang2 pidananya memberi hukuman 2 tahun bagi pelaku homoseksual.

    Atau kayak malaysia, yg memberi.hukuman denda,cambuk ato penjara bagi homoseksual.

    Diindonesia gada, larangan2 semacam itu. Yg artinya, ketika gada larangan, berarti hal itu diperbolehkan. Sampai pada kondisi ini, menurut gw semua baik2 saja.

    Tp kemudian, banyak aktifis2 homosexual yg sepertinya "meminta lebih". Well, bukan meminta sih, lbh tepat, semacam mengkampanyekan bahwa coming out itu better, diskriminasi itu dilarang. Bagian yg diskriminasi, gw pikir semua.pihak setuju, bahkan erlinda yg dr kpai juga stuju.

    Nah, "kampanye" itu yg membuat masyarakat umum "jengah". Maka, mereka yg merasa diamanahi kekuasaan, spt anggota dpr, dprd, dpd, meneri2, dll, merasa perlu untuk mengconter "kampanye" itu. Krn takut bahwa ujung dr "kampanye" itu adalah meminta pelegalan pernikahan sejenis.

    Belum lagi ditambahi, yg diakui atauaoun ngga, publik figure yg "ketangkap basah" homo, bukan memberi contoh yg baik, mulai dari semacam janji2 krn merasa memiliki kemmpuna buat mengorbitkan (semacam abuse of power?), pemaksaan sex dg anak dibawah umur (dlm undang2). Maka resistensi makin kuat, bahwa, oh homo itu gitu ya, menjijikkan sekali modus operandinya.

    Bayangkan jika publik figure homo.di indo kyk elton jhon, ellen, nph, ato bahkan ton daley. (Kita hanya hnya punya alm. Joop ave) mugkin resistensi ga sebesar itu.

    Pendapat bahwa gay ato homo didiskriminasi, kebanyakan ditolak oleh para penentang, krn memang kebetulan, mrk punya banyak staf yg homosexual,dan tdk mempermasalahkan "legalitas hubungan". Mereka2 gaperna mendapat diskrimnasi kyk yg digembor2kan aktifis2 itu (soal diskrimnasi, dibahas dilain waktu, terlalu panjang n komplek, krn biasnaya itu kembali.ke perilaku nasing2, lingkungan dan prestasi kita)

    Jadi, maksud boyorg team, adalah, kita yg selama ini "legal"(ga dilarang) terancam dikriminalkan krn polah aktifis2 itu. Logika yg gw bisa pahami.

    Mungkin para aktifis terlalu bersemangat.

    (Aceh? Itu beda lagi, krn hukum disana yg unik)

  • Dorce sudah dilupakan ya?
  • Kalau sebatas itu sih mungkin syah-syah aja, tapi kalau udah ke tingkat mendoktrin masyarakat bahwa gay adalah normal dan bilang bahwa melakukan sex sesama jenis adalah normal dan bukan dosa, itu bertentangan dengan ajaran agama.

    Atau misalkan berusaha mendoktrin masyarakat bahwa mengubah kelamin adalah hal yang normal, dengan alasan bahwa memang "ada" perempuan yang "terlahir" dalam tubuh pria sehingga dia wajar minta alat kelaminnya diubah. Pasti bakal hebohhh
    Tindakan "kecil" yang dilakukan aktivis sebenernya salah satunya memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang SOGIE (sexual orientation, Gender, Gender Identity and Gender Expression *koreksi jika salah).
    Supaya gak ada lagi diskriminasi, baik dalam bentuk bullying tingkat rendah sampai diskriminasi.
    Katakanlah hukum Indonesia juga berlaku untuk LGBT, tapi ketika akhirnya kelar urusan, diskriminasi (dalam bentuk bullying) di masyarakat luas pasti masih aja terjadi.
    Masyarakat bisa tau melalui yg udah pernah dibahas sebelumnya (jadi saksi di persidangan misalnya). Belum lagi tingkat gosip orang Indonesia yg luar biasa. Pasti gampang bgt lah nyebarnya.
    Nah ini karna masyarakat belum punya pemahaman soal SOGIE.
    Bahwa ngondek tak berarti gay, macho tak berarti straight, ngondek pun belum tentu terima dipanggil mbak atau diperlakukan seperti wanita.
    Sexnya (jenis kelamin) cowok, orientasi seksualnya gay, identitas gendernya dia cowok, tapi bisa aja ekspresi gendernya lebih kayak cewek.
    Nah ini, yang sedang diperjuangkan supaya masyarakat bisa maklum, bahwa seksualitas dan gender memang sekompleks itu dan lumrah.
    Yang gue pahami sih, aktivis melakukan berbagai "aksi" dengan tujuan dasar kayak gitu.
    Untuk setidaknya pertama tama mengurangi aksi bullying. Sesederhana itu.

    Kalau dari kalian di sini ada yang gak terima sama aksi para aktivis.... Ya gak masalah sih. Toh gak melakukan sesuatu juga kan? Cuma nulis di forum ini doang. Bagus lah, terusin aja. Hehe

  • edited March 2016
    Lagipula yang bercanda itu bukan gw hehehe , jadi gw nyeritain ada artis cowo yg kalau latah bisa lama/panjang banget kaya mpo Ati.

    ff_lover wrote: »
    Boyorg wrote: »
    @ff_lover
    Kalau LGBT yg sudah out aja gak perlu takut kenapa kamu yg bahkan masih discreet harus merasa risih? Toh stigma yg adapun gak bakal orang tujukan specifically ke kamu karena orang2 juga gak ada yg tau kamu LGBT.

    Dulu kalau becanda "latah-latahan" ala Mpo Ati, orang-orang ga serta merta ngomong ," ihhh LGBT dehh". Padahal sebelum ramai isu LGBT, orang-orang biasa aja dengan becandaan seperti itu.

    Unfortunately gak ada UU yg bisa menjerat orang yg bilang " ihhh LGBT dehh" yaaah. If there is one I'm sure you wouldn't be too disturbed cos as you said kalau ada UU-nya santai aja tinggal laporin. hehe.

  • Ohiyaw, dorce.
    Kita minim sosok2 kyk dorce.

    U know what, dorce itu the real winner, dia bisa sholat di shaf perempuan, ngisi pengajian ibu2, dihormati pejabat2.

    Nah, asline masyarakat kita nerima kan, selama perjuangannya "smooth"?
  • Ya, hal ini yang menjadi salah satu concern saya.

    Oh ya saya merasa isu LGBT ini, mungkin ada hubungannya dengan program "test the water". Akhir-akhir ini banyak program "test the water", seperti ujug-ujug ada rencana untuk menghapus kolom agama di KTP. Setelah banyak yang kontra, akhirnya rencana itu pun tidak terjadi.

    Well, sebenernya di indonesia gada larangan ato pidana ttg homoseksual, beda dg di singapura, yg jelas2 dlm undang2 pidananya memberi hukuman 2 tahun bagi pelaku homoseksual.

    Atau kayak malaysia, yg memberi.hukuman denda,cambuk ato penjara bagi homoseksual.

    Diindonesia gada, larangan2 semacam itu. Yg artinya, ketika gada larangan, berarti hal itu diperbolehkan. Sampai pada kondisi ini, menurut gw semua baik2 saja.

    Tp kemudian, banyak aktifis2 homosexual yg sepertinya "meminta lebih". Well, bukan meminta sih, lbh tepat, semacam mengkampanyekan bahwa coming out itu better, diskriminasi itu dilarang. Bagian yg diskriminasi, gw pikir semua.pihak setuju, bahkan erlinda yg dr kpai juga stuju.

    Nah, "kampanye" itu yg membuat masyarakat umum "jengah". Maka, mereka yg merasa diamanahi kekuasaan, spt anggota dpr, dprd, dpd, meneri2, dll, merasa perlu untuk mengconter "kampanye" itu. Krn takut bahwa ujung dr "kampanye" itu adalah meminta pelegalan pernikahan sejenis.

    Belum lagi ditambahi, yg diakui atauaoun ngga, publik figure yg "ketangkap basah" homo, bukan memberi contoh yg baik, mulai dari semacam janji2 krn merasa memiliki kemmpuna buat mengorbitkan (semacam abuse of power?), pemaksaan sex dg anak dibawah umur (dlm undang2). Maka resistensi makin kuat, bahwa, oh homo itu gitu ya, menjijikkan sekali modus operandinya.

    Bayangkan jika publik figure homo.di indo kyk elton jhon, ellen, nph, ato bahkan ton daley. (Kita hanya hnya punya alm. Joop ave) mugkin resistensi ga sebesar itu.

    Pendapat bahwa gay ato homo didiskriminasi, kebanyakan ditolak oleh para penentang, krn memang kebetulan, mrk punya banyak staf yg homosexual,dan tdk mempermasalahkan "legalitas hubungan". Mereka2 gaperna mendapat diskrimnasi kyk yg digembor2kan aktifis2 itu (soal diskrimnasi, dibahas dilain waktu, terlalu panjang n komplek, krn biasnaya itu kembali.ke perilaku nasing2, lingkungan dan prestasi kita)

    Jadi, maksud boyorg team, adalah, kita yg selama ini "legal"(ga dilarang) terancam dikriminalkan krn polah aktifis2 itu. Logika yg gw bisa pahami.

    Mungkin para aktifis terlalu bersemangat.

    (Aceh? Itu beda lagi, krn hukum disana yg unik)

  • Boyorg wrote: »
    Ya intinya jangan terlalu nunjukkin bahwa "nihh gw gay", soalnya masa dosa dipamerkan sihh ? :)
    Boyorg wrote: »
    Kalau sebatas itu sih mungkin syah-syah aja, tapi kalau udah ke tingkat mendoktrin masyarakat bahwa gay adalah normal dan bilang bahwa melakukan sex sesama jenis adalah normal dan bukan dosa, itu bertentangan dengan ajaran agama.

    ya itu kan menurut ajaran agama lu boyorg, ga semua orang pengikut ajaran agama lu. So stop forcing your religious views to others.
  • Jadi, maksud boyorg team, adalah, kita yg selama ini "legal"(ga dilarang) terancam dikriminalkan krn polah aktifis2 itu. Logika yg gw bisa pahami.
    Sama, gw juga takut malah dikriminalkan. Tapi itu konsekuensi sebuah perjuangan.
  • Boyorg wrote: »
    Ya intinya jangan terlalu nunjukkin bahwa "nihh gw gay", soalnya masa dosa dipamerkan sihh ? :)
    Boyorg wrote: »
    Kalau sebatas itu sih mungkin syah-syah aja, tapi kalau udah ke tingkat mendoktrin masyarakat bahwa gay adalah normal dan bilang bahwa melakukan sex sesama jenis adalah normal dan bukan dosa, itu bertentangan dengan ajaran agama.

    ya itu kan menurut ajaran agama lu boyorg, ga semua orang pengikut ajaran agama lu. So stop forcing your religious views to others.

    idem. dan indonesia bukan negara 1 agama doang.
  • Boyorg wrote: »
    Ya intinya jangan terlalu nunjukkin bahwa "nihh gw gay", soalnya masa dosa dipamerkan sihh ? :)
    chikchik wrote: »
    Boyorg wrote: »
    Yeah, lately, ngondek sedikit di kantor langsung orang-orang pada komentar yang aneh-aneh.
    Boyorg wrote: »
    Saya , secara pribadi, hanya ingin bisa nyari uang dengan tenang.

    ok, it's crystal clear now why you oppose.


    tidak perlu ngodek dulu temen saya tidak ngodek aja suka dikatain gay tapi memang purpose itu buat bercandaan tapi mungkin hal hal seperti itu triger juga... buktinya sekarang dia bahkan lebih aktif dari aku di dunia gay padahal aku dulu open gay sama temen satu sekolah pas sma kelas 1 da kebalikan nya dia gk open malah di bully


    Aku di ejek dia homo sange>> dia di bully sama team basket dia karna perna keliadan ngedate sama om om>> semua orang akhirnya mulai comfy sama aku karna aku jujur aku bisexual ....


    intinya public itu menilai kita karna mereka sudah di implant dengan pemikiran kita itu menyebarkan flaboyant dan juga sex bebas...

    tapi menurut ku hasrat itu hasrat... pada akhirnya yang didalam kamar itu kan kita dengan pasangan kita bukan kita dengan ratusan orang di luar sana....

    dan buat kalian yang emang suka banget lakuin public affection mending kurang kurangin ,lgbt itu salah satu minoritas yang gk akan pernah di terima negara islam dan kalau pun ingin public affection mending mulai mikirin sebab dan akibatnya....


    lebih dari itu banyak orang lesbian dan gay yang emang komitment sebenar nya senang banget saat indonesia mulai sedikit terbuka buat kaum lgbt ehhh

    datang kasus kasus gila yang bikin LGBT mulai di benci, negara kita negara yang rapuh... hal kecil dibesar besarkan.

    ayat mana sih yang bilang jadi gay itu dosa??? eh gue lupa agama lo apa aja gue nggak tau... -_- hanya satu jenis bigot yg bakalan kayak gini ~
  • ikut nyimak :smiley:
    f86ed227230b91a0a7f2e84d598b6c62.gif
  • edited March 2016
    Thread seperti ini pasti menimbulkan pro dan kontra.
    Diluar konteks agama, istilah LGBT mulai digunakan di Indonesia th 1990 untuk menggantikan frasa "komunitas gay".

    Di bnyk negara LGBT itu sendiri ada yg diterima dan ditentang. Di Indonesia sendiri, Menko polhukam telah menyatakan bahwa akan melindungi LGBT. Mereka adalah WNI yg layak mendapatkan perlindungan negara. Tdk blh ada kekerasan terhadap mrk. Artinya, Pemerintah sdh mengambil kebijakan sesuai kewenangannya untuk melindungi warga negara nya.
    Namun yg perlu di pahami, kt melindungi bukan berarti membebaskan, yg lantas menjadikannya dapat bertindak seenaknya. Perlu diketahui bahwa berdasarkan penelitian para ahli, hanya ada 20% orang yg menjadi LGBT secara kodrati, sedangkan yg 80% adalah krn pergaulan dan penyesatan informasi. Mrk yg 80% inilah yg saat ini bnyk bersuara/berkampanye. Bkn kondisi mrk yg menyimpang yg menjadi mslh, tp kampanye/sosialisasi mrklah yg merusak agama dan budaya, yg cenderung mengajak mrk yg normal untuk kemudian mengikuti lifestyle mrk yg menyimpan.
    Jika Anda melihat Talk show "iman news di kompas TV, dengan tema LGBT", maka Anda akan tahu bahwa yg menjadi kekhawatiran dr bnyk pihak adalah jika lgbt ini memperbanyak populasi mereka. Apalagi proses kampanye itu sendiri seringkali jg berisi mrk2 yg bkn lgbt tp mengambil keuntungan dr isu lgbt baik itu untuk meningkatkan popularitas maupun komersial melalui media yg mengatasnamakan HAM.
    Manusia adalah makhluk Tuhan yg tdk blh dinistakan, termasuk LGBT. Hak2 kaum LGBT memang hrs di berikan. Tetapi perilaku menyimpang LGBT tdk lah blh ditularkan. Sangatlah tidak bijak jika menggunakan ayat2 dalam kitab suci untuk membenarkan penyimpangan tersebut. Jd jgn ada pemikiran picik/sempit dg mengatakan bahwa "gay skrg apa ada yg g beragama. Gay skrg apa ada yg g beribadah". Krn statement2 sprt itu justru cenderung menyesatkan dan pada akhirnya nanti ujung2nya akan memutar balik kan dalil2 di dalam agama.

    Well itu adalah sedikit pendapat saya as outsider of community. Bkn bermaksud menggurui atau semacamnya. Saya hanya menyuarakan pendapat krn ada thread semacam ini.
  • Perlu diketahui bahwa
    berdasarkan penelitian para ahli,
    hanya ada 20% orang yg menjadi
    LGBT secara kodrati, sedangkan yg
    80% adalah krn pergaulan dan
    penyesatan informasi. Mrk yg 80%
    inilah yg saat ini bnyk bersuara/
    berkampanye.

    source? @rarasopi
  • edited March 2016
    Rasputin wrote: »
    Entah kenapa aku secara pribadi meski gay, merasa ini menyimpang, aku tak mau gay di legalkan. Meskipun aku gay, aku tak mau ada dari kerabat dan orang-orang yang aku sayangi menjadi gay karena ke terbiasaan masyarakat dari legalitas gay.

    Karena masyarakat, agama, dan keluarga sudah membesarkanmu untuk menjadi homophobia

    Salah bukan karna masyarakat tapi keluarga tradisi dan juga mindset kita warga indonesia takut akan perubahan dan namanya ada yang berbeda karna dari kecil kita sudah ditentukan sudah di label dan di cap made in indonesia

    Dan juga sebagian orang lebih nyaman mengunakan topeng dari pada menunjukan siapa dia
  • edited March 2016
    @sinjai
    Suara merdeka, Minggu 21 Februari 2016, hal 2. Judul artikel kasus Saiful Jamil dan fenomena LGBT.
Sign In or Register to comment.