It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Atau kayak malaysia, yg memberi.hukuman denda,cambuk ato penjara bagi homoseksual.
Diindonesia gada, larangan2 semacam itu. Yg artinya, ketika gada larangan, berarti hal itu diperbolehkan. Sampai pada kondisi ini, menurut gw semua baik2 saja.
Tp kemudian, banyak aktifis2 homosexual yg sepertinya "meminta lebih". Well, bukan meminta sih, lbh tepat, semacam mengkampanyekan bahwa coming out itu better, diskriminasi itu dilarang. Bagian yg diskriminasi, gw pikir semua.pihak setuju, bahkan erlinda yg dr kpai juga stuju.
Nah, "kampanye" itu yg membuat masyarakat umum "jengah". Maka, mereka yg merasa diamanahi kekuasaan, spt anggota dpr, dprd, dpd, meneri2, dll, merasa perlu untuk mengconter "kampanye" itu. Krn takut bahwa ujung dr "kampanye" itu adalah meminta pelegalan pernikahan sejenis.
Belum lagi ditambahi, yg diakui atauaoun ngga, publik figure yg "ketangkap basah" homo, bukan memberi contoh yg baik, mulai dari semacam janji2 krn merasa memiliki kemmpuna buat mengorbitkan (semacam abuse of power?), pemaksaan sex dg anak dibawah umur (dlm undang2). Maka resistensi makin kuat, bahwa, oh homo itu gitu ya, menjijikkan sekali modus operandinya.
Bayangkan jika publik figure homo.di indo kyk elton jhon, ellen, nph, ato bahkan ton daley. (Kita hanya hnya punya alm. Joop ave) mugkin resistensi ga sebesar itu.
Pendapat bahwa gay ato homo didiskriminasi, kebanyakan ditolak oleh para penentang, krn memang kebetulan, mrk punya banyak staf yg homosexual,dan tdk mempermasalahkan "legalitas hubungan". Mereka2 gaperna mendapat diskrimnasi kyk yg digembor2kan aktifis2 itu (soal diskrimnasi, dibahas dilain waktu, terlalu panjang n komplek, krn biasnaya itu kembali.ke perilaku nasing2, lingkungan dan prestasi kita)
Jadi, maksud boyorg team, adalah, kita yg selama ini "legal"(ga dilarang) terancam dikriminalkan krn polah aktifis2 itu. Logika yg gw bisa pahami.
Mungkin para aktifis terlalu bersemangat.
(Aceh? Itu beda lagi, krn hukum disana yg unik)
Atau misalkan berusaha mendoktrin masyarakat bahwa mengubah kelamin adalah hal yang normal, dengan alasan bahwa memang "ada" perempuan yang "terlahir" dalam tubuh pria sehingga dia wajar minta alat kelaminnya diubah. Pasti bakal hebohhh
Kita minim sosok2 kyk dorce.
U know what, dorce itu the real winner, dia bisa sholat di shaf perempuan, ngisi pengajian ibu2, dihormati pejabat2.
Nah, asline masyarakat kita nerima kan, selama perjuangannya "smooth"?
Oh ya saya merasa isu LGBT ini, mungkin ada hubungannya dengan program "test the water". Akhir-akhir ini banyak program "test the water", seperti ujug-ujug ada rencana untuk menghapus kolom agama di KTP. Setelah banyak yang kontra, akhirnya rencana itu pun tidak terjadi.
ya itu kan menurut ajaran agama lu boyorg, ga semua orang pengikut ajaran agama lu. So stop forcing your religious views to others.
idem. dan indonesia bukan negara 1 agama doang.
ayat mana sih yang bilang jadi gay itu dosa??? eh gue lupa agama lo apa aja gue nggak tau... -_- hanya satu jenis bigot yg bakalan kayak gini ~
Diluar konteks agama, istilah LGBT mulai digunakan di Indonesia th 1990 untuk menggantikan frasa "komunitas gay".
Di bnyk negara LGBT itu sendiri ada yg diterima dan ditentang. Di Indonesia sendiri, Menko polhukam telah menyatakan bahwa akan melindungi LGBT. Mereka adalah WNI yg layak mendapatkan perlindungan negara. Tdk blh ada kekerasan terhadap mrk. Artinya, Pemerintah sdh mengambil kebijakan sesuai kewenangannya untuk melindungi warga negara nya.
Namun yg perlu di pahami, kt melindungi bukan berarti membebaskan, yg lantas menjadikannya dapat bertindak seenaknya. Perlu diketahui bahwa berdasarkan penelitian para ahli, hanya ada 20% orang yg menjadi LGBT secara kodrati, sedangkan yg 80% adalah krn pergaulan dan penyesatan informasi. Mrk yg 80% inilah yg saat ini bnyk bersuara/berkampanye. Bkn kondisi mrk yg menyimpang yg menjadi mslh, tp kampanye/sosialisasi mrklah yg merusak agama dan budaya, yg cenderung mengajak mrk yg normal untuk kemudian mengikuti lifestyle mrk yg menyimpan.
Jika Anda melihat Talk show "iman news di kompas TV, dengan tema LGBT", maka Anda akan tahu bahwa yg menjadi kekhawatiran dr bnyk pihak adalah jika lgbt ini memperbanyak populasi mereka. Apalagi proses kampanye itu sendiri seringkali jg berisi mrk2 yg bkn lgbt tp mengambil keuntungan dr isu lgbt baik itu untuk meningkatkan popularitas maupun komersial melalui media yg mengatasnamakan HAM.
Manusia adalah makhluk Tuhan yg tdk blh dinistakan, termasuk LGBT. Hak2 kaum LGBT memang hrs di berikan. Tetapi perilaku menyimpang LGBT tdk lah blh ditularkan. Sangatlah tidak bijak jika menggunakan ayat2 dalam kitab suci untuk membenarkan penyimpangan tersebut. Jd jgn ada pemikiran picik/sempit dg mengatakan bahwa "gay skrg apa ada yg g beragama. Gay skrg apa ada yg g beribadah". Krn statement2 sprt itu justru cenderung menyesatkan dan pada akhirnya nanti ujung2nya akan memutar balik kan dalil2 di dalam agama.
Well itu adalah sedikit pendapat saya as outsider of community. Bkn bermaksud menggurui atau semacamnya. Saya hanya menyuarakan pendapat krn ada thread semacam ini.
berdasarkan penelitian para ahli,
hanya ada 20% orang yg menjadi
LGBT secara kodrati, sedangkan yg
80% adalah krn pergaulan dan
penyesatan informasi. Mrk yg 80%
inilah yg saat ini bnyk bersuara/
berkampanye.
source? @rarasopi
Salah bukan karna masyarakat tapi keluarga tradisi dan juga mindset kita warga indonesia takut akan perubahan dan namanya ada yang berbeda karna dari kecil kita sudah ditentukan sudah di label dan di cap made in indonesia
Dan juga sebagian orang lebih nyaman mengunakan topeng dari pada menunjukan siapa dia
Suara merdeka, Minggu 21 Februari 2016, hal 2. Judul artikel kasus Saiful Jamil dan fenomena LGBT.