Part 1
"Perkenalkan nama saya Alexander Pradipta, saya biasa dipanggil Alex atau Lexa tergantung kalian nyamannya panggil apa, asal sekolah saya SMA Pelita Kasih " aku memperkenalkan diri di hadapan teman-teman kelompokku. Hari ini hari ke 2 pelaksanaan ospek di kampusku. Tadi sempat diadakan pembagian kelompok untuk mentoring. Jadi selama aku kuliah di semester-semester awal ada beberapa senior yang akan menjadi mentor dan membantuku selama kuliahku.
Setelah berbagai perdebatan yang panjang dengan papa, akhirnya aku bisa kuliah di jurusan yang aku impikan sejak kecil Fakultas Kedokteran. Perjuangan untuk ujian melalui SNMPTN dan harus hidup sebagai anak kos tentunya tidak akan aku sia-siakan. Aku harus bisa jadi dokter. Aku harus bisa buktikan kepada papa dan mama, bahwa kepercayaan mereka tidak akan aku sia-siakan. Ah, aku jadi merindukan mereka.
" Alex, saya mohon tidak melamun ketika saya memberikan penjelasan!! Kecuali kamu ingin berdiri di tengah lapangan basket" teguran kak Ary membuatku kaget.
" Maaf senior, saya salah" aku hanya bisa mengakui kesalahanku
" Ya sudah, lain kali kamu harus memperhatikan ketika saya menjelaskan"
"siap senior"
Akhirnya jam 5 sore pun tiba, 11 jam ada di kampus untuk diospek bukanlah hal yang menyenangkan kawan. Aku masih berdiri di depan kampusku dengan pakaian putih hitam dan berbagai atribut ospek. Untuk sampai ke kosan , aku harus nai angkot sekitar 5-10 menit dari kampusku.
" Hey alex, kamu udah mau pulang? Mama nanyain kalau kamu mau diantar pulang?" Novia, satu-satunya teman SMAku yang kuliah satu jurusan denganku memanggilku.
" Gak usahlah Nov, aku naik angkot aja. Kan rumah om kamu dengan kosan aku beda arah." Aku menolak dengan halus
" Ya elah lex, ya udah. Hati-hati yah"
" siap Nov."
Udah 30 menit aku berdiri didepan kampus. Selain angkot yang beroperasi kayaknya lagi gak banyak, banyak juga teman-temanku yang pulangnya naik angkot. Bukan karena apa sih, selama masa ospek kami dilarang bawa kendaraan pribadi, jadi pilihanmu hanya 2, naik angkot atau diantar jemput sama orang tua seperti Novia tadi.
" Tit.. tit... " klakson motor didepanku ,
" Hey cama, kamu mau pulang ke arah mana? " ternyata itu motor Ary
" Senior bicara dengan saya? " aku bertanya
" Iya cama Alexander Pradipta.. "
" Maaf senior, saya kira tadi bicara sama teman yang lain. Saya kos di daerah perumahan PLN senior"
" ya sudah bareng yuk, kebetulan gue mau ke daerah situ juga.
" Biar deh senior, saya gak enak merepotkan senior. Biar saya pulang naik angkot saja" aku menolak dengan halus tawaran kak Ary
" Kamu berani melawan perintah senior yah?"
" Maaf Senior tapiii.. " aku masih berusaha menolak tawaran kak ary
" Gak ada tapi-tapian. Ayo naik'
Aku terpaksa naik ke motor kak Ary dan Ia mengantarku sampai ke kosku.
" Terima kasih senior" aku berterima kasih kepada kak ary sambil turun dari motornya
" it"s okay Cama" Dia mengambil helm dariku dan segera melajukan motornya.
#Aryanto Winata POV
Sebagai angkatan paling senior di Fakultas ini, sudah sewajarnya angkatan gue menjadi panitia ospek. Sebagai panitia selain bertanggung jawab untuk mendidik para calon mahasiswa (Cama) kami juga mengemban tugas menjadi mentor mereka selama masa-masa awal kuliah mereka di Fakultas ini. Alexander Pradipta, cama berkacamata ini entah mengapa menarik perhatianku. Ia memiliki mata yang sipit dan muka yang terlalu imut untuk seorang cowok. Hey, tak perlu heran kenapa gue bisa tertarik sama cowok. Gue Biseksual. Gue udah sadar dari gue masih SMA. si Junior gak hanya tegang ketika melihat cewek yang sexy tapi bisa juga tegang karena ngeliat lelaki. Dan tipikal Alexander Pradipta ini salah satu tipe yang gue sukai.
Waktu ospek yang diberikan kampus ini dimulai jam 6 pagi sampai jam 5 sore.11 jam membimbing dan mengerjai para 'cama' cukup membuat gue lelah. Apalagi tadi gue harus ngejelasin berbagai hal mengenai kampus ini dalam Small Group Discussion (SGD) yang gue mentori.
" Grace gue deluan yah, capek banget rasanya gue hari ini" Gue pamitan untuk pulang ke ketua panitia ospek.
" Ya udah Ry, lo hati-hati yah"
" Siap Boss Besar" gue mengacungkan jari jempol gue ke Grace sambil berjalan keluar dari ruang senat.
Waktu gue keluar dari kampus, gue ngeliat si Alex lagi nungguin angkot. Dan dengan sedikit paksaan gue bisa nganterin dia pulang
. Hari yang cukup menyenangkan.
#Alex POV
Ini sudah hari ke 5 pelaksanaan ospek dan ini menjadi hari terakhir penderitaan buat aku dan teman-teman seangkatanku. Ahh akhirnya penderitaan ini akan berakhir. Hari ini bakalan ada pelepasan atribut ospek dan acara kebersamaan di kampus dengan senior-seniorku. Aku cukup senang selama 5 hari ini bisa melewati berbagai kegiatan ospek ini. Aku juga bisa menemukan beberapa teman-tema baru yang akan menjadi rekan seperjalanan selama 5,5 tahun untuk menggapai mimpi menjadi dokter.
" Cama, malam ini setelah pelepasan atribut akan ada acara kebersamaan. Di Acara kebersamaan nanti kalian berhak memberikan apresiasi kepada senior-senior kalian melalui lembar voting ini. Saya harap kalian dapat mengisi lembar voting ini sejujur-jujurnya." Senior Cici memberikan pengumuman sambil memegang lembar berwarna biru.
" Lex, lo bakalan pilih sapa lex untuk the devil senior?" Vinc salah satu teman baruku di kampus ini bertanya kepadaku.
" wah , aku masih bingung nih bro, kayaknya aku bakalan pilih senior Grace deh Vinc, dia pernah bikin aku malu gara-gara masalah struk itu " Aku masih ingat ketika disuruh nyanyiin lagu keong racun pake gaya di depan semua senior dan peserta ospek gara-gara struk aku kelewatan jamnya. waktu itu gue musti dapetin struk dengan total pembelian 1625 rupiah di jam 20.08. Tapi karena antrian kasirnya panjang akhirnya gue dapetnya di jam 20.10, alhasil besoknya gue kena hukuman di kampus.
" wah, iya2 gue bakalan pilih dia juga ah. Suka keterlaluan juga sih dia ngerjainnya" Vinc membenarkan pilihanku.
Malam itu setelah acara pelepasan atribut ospek kami secara resmi melepas panggilan cama (calon mahasiswa) dan kami juga tidak perlu memanggil para panitia ospek dengan sebutan senior cukup dengan kak. Acara kebersamaan malam ini juga terkesan menarik apalagi dengan award yang diberikan kepada para senior yang dinilai berdasarkan hasil voting kami. Malam ini senior maupun kami para mahasiswa baru melebur jadi satu, menjadi satu keluarga Fakultas Kedokteran.
Ternyata selain Award untuk para senior, para mahasiswa baru juga diberikan award oleh para senior. Hanya saja yang penilaiannya hanya berdasarkan para mentor, jadi para mentor memilih satu orang mahasiswa baru yang dianggap paling "spesial" selama masa ospek.
" Dan untuk Small Group Discussion gue, gue bakalan pilih.... " Kak Ary lagi didepan untuk memberikan award kepada salah satu anggota kelompok gue
" hmmm, gue pilih Alexander Pradipta sebagai maba yang paling spesial di kelompok gue."
Aku benar-benar kaget ketika namaku yang dipanggil diatas panggung. Namun karena dorongan dari teman-temanku, aku terpaksa naik keatas panggung untuk menerima Award dari kak Ary.
" Thanks kak," aku berkata pelan sambil tersenyum ke kak Ary
" U'r welcome Lex"
Acara kebersamaan di kampus selesai jam 11 malam, aku lihat banyak teman-temanku yang pulang dijemput sama orang tua mereka masing-masing. Hmm, susahnya anak perantau tidak dapat bergantung kepada orang tua, harus bisa mengatur semuanya sendiri. Aku berusaha mencari Vinc tadi, tapi rupanya Vinc dijemput oleh kakaknya dengan menggunakan motor jadinya aku harus pulang sendiri plus naik angkot pula.
#Aryanto Winata POV
Gue cukup senang dengan acara kebersamaan malam ini. Selain karena gue berhasil dapetin 2 Award tadi sebagai Senior terbaik dan Senior yang paling pantas dijadikan pacar, gue juga berhasil membuat Alex tersenyum waktu gue ngasih award untuk SGD gue ke dia. Alex, entah kenapa 5 hari ini pikiran gue tersita tentang alex. Selama masa ospek gue selalu berusaha ngelindungin alex, bahkan waktu salah satu temen gue Grace ngerjain alex, Gue pengen langsung marah-marah ke dia walaupun akhirnya gue berpikir ulang dan ngebatalin rencana itu. Gue juga selalu berusaha nyari kesempatan untuk di dekat alex, dan merhatiin gerak gerik dia. Gue gak bisa bilang gue jatuh cinta sama alex, tapi gue tau pasti gue tertarik sama dia.
wah, udah jam 11 malem . Gue harus cepet-cepet selesain kerjaan gue biar gue bisa istirahat dengan nyaman. Lumayan juga 5 hari ini ngurusin ospek adek-adek gue ini. Pekerjaan gue beres sekitaran jam 12 malam. Teman-teman gue udah pada pulang lebih dulu tadi. Gue keluarin motor ninja honda CBR gue keluar kampus. Tapi kok masih lumayan rame di luar kampus, pasti nih maba-maba yang nunggu jemputan ataupun nunggu transportasi umum untuk pulang. Eh, bentar kalo masih rame jangan-jangan alex juga belum pulang. Gue berusaha untuk nyari alex dan gue bisa langsung mendeteksi keberadaan dia.
" Alex, alex.. lu pulang sama sapa?" gue bertanya ke alex
" ini lagi nunggu angkot senior"
" udah lu pulang ama gue aja yah, angkot udah susah banget kalo jam begini"
" wah, saya takut merepotkan kak Ary. Tidak apa-apa kok kak kalo saya tunggu angkotnya,"
" ngerepotin apanya sih? kan kosan kita searah. Yuk ah.. biar lu juga bisa istirahat kan?" kata gue sambil nyodorin helm ke alex
" wah kak, iya deh kak, makasih yah kak .Saya selalu merepotkan kakak" alex ngambil helm yang gue sodorin sambil naik ke motor gue
Gue bawa motor gue dengan kecepatan yang lambat, gue pengen aja agak lama-lamaan sama alex. Entahlah gue juga gak ngerti kenapa gue bisa tertarik banget sama dia. Yang gue tau kadar serotonin gue selalu meningkat saat di dekat dia walaupun baru 5 hari gue ketemu dia.
Comments
Jangan lupa mention ya
Mention ya @xanderlee kalo ada update.
Jgn lama2.. Hehe
#Alexander POV
"Seperti kalian ketahui bersama, masing-masing cabang ilmu di dunia ini memiliki ilmu dasar yang harus dipahami secara mendalam. Sebagai contoh, ilmu akuntansi didasari oleh ilmu matematika dan ilmu ekonomi begitupun di dunia kedokteran. Berbagai macam cabang ilmu kedokteran sebenarnya didasari oleh berbagai ilmu dasar didalam kedokteran itu sendiri, salah satunya ilmu anatomi. Walaupun kelihatannya sulit tetapi ilmu anatomi ini akan terus kalian pakai selama kalian mengabdi sebagai dokter karena itu saya berharap kalian dapat mengerti dan memahami tentang anatomi ini" Kata-kata pembuka dari Prof Gia, salah satu dosen pengajar anatomi di kampusku.
Aku sudah mulai berkuliah hari ini. Tepat 2 hari setelah acara kebersamaan Ospek berakhir. Memang sulit kuliah di kedokteran, sementara teman-teman seangkatan dari Fakultas yang berbeda masih bisa berleha-leha satu minggu untuk memulihkan tenaga yang terkuras pasca ospek, kami sudah harus duduk manis didalam ruang kuliah. Dan diawal-awal masa kuliah ini aku sudah harus berhadapan dengan Anatomi. Anatomi itu ilmu tentang tubuh manusia, yang artinya kamu harus bisa mempelajari dan menghafal berbagai sistem yang ada di tubuh manusia, termasuk didalamnya nama-nama tulang, otot, pembuluh darah, dan persarafan dalam bahasa latin. Hidup memang berat kawan tapi hidup sebagai mahasiswa kedokteran sepertinya lebih berat
" Alex, habis kuliah ini kamu mau kemana?" Novia bertanya sambil setengah berbisik
" Wah, aku belum tau nih Nov, mungkin aku bakalan langsung balik ke kos"
" Wah, payah banget sih lo Lex, masa langsung balik ke kos? Yuk, temenin aku belanja dong ke mall"
" aku males Nov, lagian kan kamu dengar sendiri tugas anatomi yang di kasih Prof Gia banyak banget" aku kembali menolak dengan halus
" ah, gak seru ah lu Lex"
" Alexander Pradipta dan Novia Riani kalian sedang ngobrolin apa? Saya kan sudah bilang selama jam kuliah saya kalian harus mematuhi aturan yang saya buat. Waktu diskusi akan saya sediakan tetapi ketika saya sedang menjelaskan saya harap kalian tenang. Kalian sedang mendiskusikan apa tadi?" Prof Gia tiba-tiba berdiri dan memarahi aku dan Novia
" Maaf Prof, kami tidak mendiskusikan apa-apa Prof" Aku menjawab dengan perlahan sementara Novia hanya tertunduk
" Ya sudah, kalau kalian tidak mendiskusikan apa-apa berarti kalian hanya bercerita di jam kuliah saya. Saya kasih tugas tambahan buat kalian berdua, Alexander pertemuan berikutnya kamu akan menjelaskan tentang anatomi sistem rangka tubuh manusia dan Novia saya mau kamu menjelaskan tentang sistem saraf tubuh manusia. Saya mau penjelasan kalian disertai dengan presentasi power point yang baik, dan kalian harus menguasai betul materi tersebut."
Argghh.. ini benar-benar hari yang buruk. Kena marah dari Prof Gia, punya banyak tugas plus kena hukuman pula. Novia.. novia untung aja kamu temanku dari SMA. Argghh...mana aku belum ngerti lagi tentang tugas yang diberikan. Aku harus cari bantuan, aku harus nanya ke kk tingkat yang udah lewat mata kuliah ini. Yah, aku tau.. Mentor aku, aku bisa hubungi mentor aku. Hmm, via chatting Fb aja ah.
Alexander : Kak Ary...
Aryanto : Kenapa dek?
Alexander : kak, aku dapet tugas dari Prof Gia, tapi aku gak ngerti
Aryanto : Emang tugas apa dek?
Alexander: buat sistem rangka tubuh manusia, tapi aku harus buat dalam bentuk presentasi trus ngajarin didepan kelas.
Aryanto : loh, kok lo bisa dapet tugas itu sih dek? Itu kan biasanya tugas yang dikasih ama Prof kalo ada mahasiswa yang bandel
Alexander : Iya , tadi aku kedapetan ngobrol di jam kuliah Prof
Aryanto : Hahaha, makanya lo kalo belajar yang serius lah, jangan ngobrol
Alexander: Iya maaf kak, aku gak bakalan ngulangin lagi kok kak. Tapi kakak mau kan bantuin aku?
Aryanto: yah tergantung sih dek
Alexander : tergantung apaan kak?
Aryanto ; tergantung imbalannya apa.
Alexander : ya ampun kak, aku traktir kakak makan deh kak, tapi McD aja yah kak
Aryanto; haha, oke-oke boleh deh dek. Eh, dek kerjainnya di kosan lu aja yah dek, Gue ke kosan lu sekitaran jam 6.
Alexander: Iya kak, makasih banyak yah kak.. Beruntung banget punya mentor kayak kakak.
#Aryanto POV
Sore ini sebenarnya gue ada jadwal latian basket sama temen-temen gue. Tapi karna si Alex nge chat dan butuh bantuan gue untuk ngerjain tugasnya gue jadi batalin untuk ikut latihan. Tepat pukul 6 gue udah nyampe di kosan alex dan ternyata Alex juga udah nugguin gue didepan kosan dia.
" Selamat sore kak Ary.. Makasih udah mau datang ngajarin aku yah kak" Alex menyapaku
" Ya elah Lex, biasa aja kali. Gue kan mentor lu. Udah jadi tugas gue untuk ngajarin lu."
" Tetap aja kak, aku harus berterimakasih. Jadi mentor untuk maba kan gak ada bayarannya"
" Ah, berle lu Lex. "
Kosan alex termasuk kosan yang sederhana. Bangunannya terdiri dari 2 lantai tapi sebagian lantai dasarnya dipake tinggal sama keluarga pemilik kos. Di bagian belakang kosan ada taman kecil yang dibuat sama ibu kos Alex. Alex menaiki tangga ke lantai 2, tepat kamar ke 3 sebelah kanan dia berhenti dan membuka pintu kamar.
" Ayo kak masuk. maaf kamar aku berantakan,, hehe" Alex mempersilahkan aku masuk
" Oh iya iya" sambil aku masuk ke dalam kamar Alex.
Gue menjelaskan panjang lebar tentang materi yang tidak dimengerti Alex sambil dia mengetik materi-materi tersebut di laptopnya. Gue ngeliat jam di tangan gue, gak kerasa udah 3 jam lebih gue ngajarin dia. Gue sebenarnya udah mulai lapar tapi gue gengsi aja bilang ke Alex, nanti dikira gue gak ikhlas lagi ngajarin dia. Tapi untungnya Alex kayaknya juga sadar kalo gue dan dia butuh makanan saat ini dan nawarin untuk beliin makanan di depan kosan dia. hehe
#Alexander POV
Kak Ary datang di kosan aku dari jam 6 dan udah 3 jam lebih dia komat-kamit ngajarin aku. Aku tau kak ary mulai merasa lapar. Aku aja yang diajarin udah ngerasa lapar apalagi dia yang daritadi gak berhenti ngajarin aku.
"Kak Ary, aku beli makanan didepan dulu yah kak?" aku menawarkan kak Ary untuk makan
" Gak usah deh Lex, nanti ngerepotin elu lagi"
" Gak lah kak, ini udah ampir jam 10 malem kali kak pasti kakak juga udah kelaperan"
" Ya udah deh lex, kalo lu maksa.. hehehe"
Aku beli nasi goreng didepan kosan aku. Begitu sampai di kamar aku, aku lihat kak Ary udah ketiduran di meja belajar aku. Aku benar-benar jadi gak enak karena udah bikin repot kak Ary.
" Kak, bangun dulu kak, ni makanannya udah ada." aku membangunkan kak Ary
"Kak, ayo dong makan dulu" Kali ini aku bangunkan dia sambil menggoyangkan bahunya
Akhirnya setelah lebih dari 5 kali percobaan kak Ary berhasil aku bangunkan.
" Kak makan dulu yah kak" aku menyiapkan peralatan makan untuk kak Ary
" Wah, thanks yah Lex, sorry banget gue tadi ketiduran, capek banget gue tadi kuliahnya full"
" Gak papa kak. Aku yang minta maaf udah bikin kakak repot dan kecapean jadinya"
" Lex, sekali lagi lu minta maaf gue gak bakalan nolongin lu lagi. Gue kan udah bilang sama lu kalo ini udah jadi tugas gue sebagai mentor lu. "
" Iya, iya kak" Gue menjawab pelan
Selesai makan malam kak Ary langsung pamit pulang, aku sempat menawarkan untuk nginap di kosan aku karena khawatir dia mengantuk sambil membawa motornya tapi dia menolak karena dia ada jadwal kuliah pagi besok. Setelah kak Ary pergi, aku masih melanjutkan mengerjakan tugas aku. Sampai akhirnya aku pun tertidur.
Pagi ini aku bangun lebih awal, seperti kebiasaanku di pagi-pagi sebelumnya aku selalu meminum susu coklat dan makan sereal, hari ini pun aku menjalankan ritual tersebut. Hari ini ada kuliah anatomi jam 1 siang tapi aku harus tetap ke kampus pagi hari jam 8 pagi karena ada Tutorial dan kuliah histologi. Selesai sarapan aku segera mandi dan berpakaian. Saat aku ingin mengambil laptop di meja belajarku, mataku tertuju di sticky note yang di tempel di dekat meja belajarku
" Lu tahu ngga Os talus itu fungsinya apa? kurang lebih itu arti lu di hidup gue"
Ah ini paling-palingan kerjaan iseng kak Ary buat ngerjain aku. OK Alex, jangan dipikirkan jangan sampai baper jangan sampai kamu kegeeran. Awalnya gue pengen buang sticky note itu tapi setelah dipikir-pikir biar aja lah disitu. Biar kalo kak Ary main di kosan aku lagi aku bisa nanyain apa maksud dia nulis kalimat itu. Tapi tunggu kok aku jadi ngarepin kak Ary main di kosan aku lagi.
Argghhh..... Rasa penasaranku tentang sticky note itu masih terus aku rasa, bahkan sampai saat aku udah ada di kampus. Udah ah, mending aku sms aja ke kak Ary buat nanyain maksud dia apa.
" Kak Ary, kakak ninggalin sticky note yah di dekat meja belajar aku?"
" Iya, Lex, lu udah tau belum fungsi Os Talus untuk apa?"
" Untuk menopang tubuh kan kak?"
" Itu lu udah tau,"
" Trus maksud kalimat selanjutnya apa kak?"
" Yah, lu pikirin lah Lex, masa sih mahasiswa FK kan IQnya seharusnya mampulah untuk ngerti arti kalimat itu. Udah dulu ya Lex, gue lagi ada dosen ni."
Gue serius gak ngerti maksud kak Ary apa. Ya udah mungkin kak Ary mau aku menopang hidupnya sebagai teman dia. Tapi gimana kalo maksud kak Ary lebih dari sekedar teman. Argghh kok aku bisa mikir gini, Tuhan ampuni aku Tuhan..
Aku berhasil mempresentasikan tugasku dengan baik, bahkan Prof Gia sempat berkata dia terkejut aku bisa mempresentasikan dengan baik. Dan untungnya hal yang sama pun berhasil dilakukan Novia dengan mempresentasikan tugasnya dengan baik. Untuk merayakan keberhasilan kami, Novia pun mengajak aku untuk nongkrong di mall, aku sempat menolak sih tetapi dengan berbagai bujuk rayu khas wanita akhirnya aku berhasil duduk di Coffee Bean dengan mereka. Novia juga ternyata mengajak Vinc, Lana, dan Eky. Kami berlima sama-sama anak perantau di kota ini. Yah, sudah seperti hukum alam di FK, pada saat-saat awal masuk kuliah anak-anak lokal akan cenderung berteman dengan anak-anak lokal dan perantau akan berteman dengan perantau. Sampai nanti di semester-semester pertengahan baru terjadi percampuran antara perantau dan anak-anak lokal.
" Gila lu Lex, presentasi lu tadi keren banget." Vinc mengacungkan jempolnya padaku
" biasa aja kok Vinc, aku malahan malu aku disuruh presentasi materi tadi sama Prof Gia karena aku bandel, ngobrol disaat jam kuliah" sambil aku melirik ke Novia
" Ah, elu Lex, nyindir terus kerjanya. Gue kan niatnya baik waktu itu, ngajakin lu nge mall biar lu gaul. Masa lu udah di kota besar tapi kerjaan lu cuma ngurung diri di kamar kosan doang. Gimana lu bisa dapat pacar." Novia mulai nyerocos
" Iya Lex, ingat umur loh Lex, masa umur segini "junior" lo cuma dipake buat miksi doang" Eky menambahkan
" Alah, kurang ajar kalian yah. Kalian ini cewek kok pikirannya porno banget sih" aku menghentikan omongan merek yang malah disambut dengan tawa terbahak-bahak mereka.
Aku bukannya tidak mau nge-mall atau sering-sering hangout sama teman-teman aku tapi aku sadar akan posisi aku. Dari awal orang tuaku tidak setuju aku kuliah kedokteran, orang tuaku lebih prefer untuk aku kuliah bisnis. Papa dan Mama aku adalah pebisnis yang cukup terkenal di kota asal aku. Keluarga besarku baik dari mama dan papa aku semuanya berkecimpung di dunia bisnis. Tidak ada satupun dari keluarga besarku yang bekerja di dunia kesehatan. Papa dan Mamaku memang berharap banyak padaku, sebagai satu-satunya anak laki-laki di keluarga sudah seharusnya menjadi tanggung jawabku untuk melanjutkan bisnis yang mereka bangun. Lagipula papa dan mamaku selalu mengatakan bahwa kalau kamu ingin jadi kaya jangan jadi dokter, dokter itu terlalu terikat dengan berbagai norma sosial, kalau mau jadi kaya jadilah pebisnis. Tetapi karena memang aku udah niat dan dokter merupakan cita-cita aku dari kecil aku tetap berjuang untuk bisa kuliah di FK. Lagipula aku memang tidak berniat menjadi orang kaya, aku hanya mau jadi orang yang lebih berguna bagi orang lain. Dan akhirnya dengan berat hari orang tuaku menyetujui aku untuk kuliah kedokteran, hanya saja dengan beberapa perjanjian salah satunya jika IP semester aku dibawah 3 aku harus pindah fakultas. Kedengaran kejam bukan?
" Eh, itu kak Ary kan? " Vinc menyenggolku sambil menunjuk pasangan yang lagi mendekat ke cafe tempat kami nongkrong
" Wah, itu kan yang cewek kak Pamela" Novia ikut-ikutan memperhatikan pasangan tadi
" Wah kak Ary beruntung banget yah punya pacar cantik kayak kak Pamela. Dia kan waktu Ospek kemarin terpilih sebagai kakak tercantik kan?" Vinc masih terus berbicara
" Iya, iya mereka serasi banget kan? Iya kan Lex? " Eky meminta persetujuanku
" Iya-iya mereka serasi banget" aku menimpali dengan suara sangat pelan. Pikiranku terbayang pada sticky note yang tadi aku temukan dan Kak Ary dan Kak Pamela yang tampak mesra berdua. Yah , aku bisa menarik kesimpulan sticky note tadi hanyalah ungkapan pertemanan biasa dari kak Ary
Aku tersenyum pahit...
Semoga terhibur
menarik :v
pukpuk Alex..
pukpuk Alex..
@anohito