It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Aku memang sudah pasrah dengan nasib hubunganku dengannya. Baginya mungkin semua sudah berakhir, bahkan ia telah mentransfer sejumlah uang ke rekeningku sesuai janjinya. Tapi bagiku, aku masih berharap ada keajaiban yang bisa menyelamatkan hubunganku dengan Ronald. Sampai selesai aku dirawat, Ronald tak muncul. Padahal aku tau dia mengetahui aku dirawat di rumah sakit karena tante Rowina sempat menjengukku. Namun, aku tidak menyampaikan padanya jika Ronald belum menemuiku.
Setelah semua yang terjadi, aku mulai bisa menerima bahwa hubunganku memang sudah tak bisa diselamatkan. Semua kontak dan sosial media milikku sudah tidak terhubung dengannya. Bahkan Line dan messaging lainnya sudah di blokir olehnya. Aku benar-benar sudah tak memiliki harapan dengannya.
Setelah aku memutuskan hubunganku dengan Calvin. Aku mulai menjalin hubungan dengan Bryan. Menjalani hubungan dengan seseorang yang masih dalam tahap menuju dewasa membutuhkan kesabaran ekstra tinggi. Bryan sangat protektif terhadapku. Ia juga harus mengetahui semua kegiatanku dan dengan siapa aku pergi. Bryan juga selalu minta dikabari setiap saat. Tetapi di lain pihak, aku merasa senang karena ia selalu ada buatku. Wajahnya selalu bisa membuatku teduh. Aku sepertinya memang sangat jatuh cinta dengannya.
Bryan memintaku untuk menghapus dan blokir semua media sosial dan messaging yang berkaitan dengan Calvin. Dengan senang hati aku melakukannya. Aku melakukan semua ini agar ia semakin cinta padaku. Sebulan pertama kita berhubungan sudah tak terhitung kita pergi bersama. Kuakui memang pengeluaranku sangat boros belakangan ini. Bryan juga kadang minta dibelikan sepatu dan baju namun aku dengan senang hati membelikannya.
Kehidupan seksualku juga semakin berwarna. Bryan sangat tau bagaimana memancingku dan dengan mudahnya ia menaklukanku. Aku bagai terhipnotis oleh semua gerakannya. Ia pandai membuatku tak berpaling darinya karena service seksnya yang luar biasa dahsyat. Singkatnya, kehidupanku sekarang berjalan mendekati sempurna, memiliki pacar yang imut dan tampan dengan seks yang luar biasa, memiliki usaha yang terbilang sukses. Namun, baru tiga bulan usia hubungan kita, sudah muncul konflik dan pertengkaran kecil. Jika biasanya aku yang selalu meluap-luap dan Calvin yang selalu mengalah dan menenangkanku sekaligus meminta maaf meskipun karena kesalahanku. Tapi dengan Bryan, aku yang harus selalu mengalah dan meminta maaf meskipun itu bukan kesalahanku.
Puncaknya adalah ketika ulangtahunku yang ke-26. Tak ada sama sekali ucapan yang terlontar dari bibirnya baik secara langsung maupun melalui pesan singkat. Ketika kutanya, dia mengaku lupa dan malah balik memarahiku karena tak memberitahukan sebelumnya jika aku ulang tahun hari itu. Baru kuketahui, jika pada malam ulang tahunku, ia malah menghabiskan waktu dengan teman-temannya dengan party di salah satu club di Jakarta.
Semakin hari tindakannya semakin tak dapat kuatur. Ia bahkan sudah berani membentak dan mengacuhkanku. Sangat berbeda dengan mantanku sebelumnya. Aku harus selalu bersabar dalam menghadapinya.
Setelah aku memutuskan hubunganku dengan Calvin. Aku mulai menjalin hubungan dengan Bryan. Menjalani hubungan dengan seseorang yang masih dalam tahap menuju dewasa membutuhkan kesabaran ekstra tinggi. Bryan sangat protektif terhadapku. Ia juga harus mengetahui semua kegiatanku dan dengan siapa aku pergi. Bryan juga selalu minta dikabari setiap saat. Tetapi di lain pihak, aku merasa senang karena ia selalu ada buatku. Wajahnya selalu bisa membuatku teduh. Aku sepertinya memang sangat jatuh cinta dengannya.
Bryan memintaku untuk menghapus dan blokir semua media sosial dan messaging yang berkaitan dengan Calvin. Dengan senang hati aku melakukannya. Aku melakukan semua ini agar ia semakin cinta padaku. Sebulan pertama kita berhubungan sudah tak terhitung kita pergi bersama. Kuakui memang pengeluaranku sangat boros belakangan ini. Bryan juga kadang minta dibelikan sepatu dan baju namun aku dengan senang hati membelikannya.
Kehidupan seksualku juga semakin berwarna. Bryan sangat tau bagaimana memancingku dan dengan mudahnya ia menaklukanku. Aku bagai terhipnotis oleh semua gerakannya. Ia pandai membuatku tak berpaling darinya karena service seksnya yang luar biasa dahsyat. Singkatnya, kehidupanku sekarang berjalan mendekati sempurna, memiliki pacar yang imut dan tampan dengan seks yang luar biasa, memiliki usaha yang terbilang sukses. Namun, baru tiga bulan usia hubungan kita, sudah muncul konflik dan pertengkaran kecil. Jika biasanya aku yang selalu meluap-luap dan Calvin yang selalu mengalah dan menenangkanku sekaligus meminta maaf meskipun karena kesalahanku. Tapi dengan Bryan, aku yang harus selalu mengalah dan meminta maaf meskipun itu bukan kesalahanku.
Puncaknya adalah ketika ulangtahunku yang ke-26. Tak ada sama sekali ucapan yang terlontar dari bibirnya baik secara langsung maupun melalui pesan singkat. Ketika kutanya, dia mengaku lupa dan malah balik memarahiku karena tak memberitahukan sebelumnya jika aku ulang tahun hari itu. Baru kuketahui, jika pada malam ulang tahunku, ia malah menghabiskan waktu dengan teman-temannya dengan party di salah satu club di Jakarta.
Semakin hari tindakannya semakin tak dapat kuatur. Ia bahkan sudah berani membentak dan mengacuhkanku. Sangat berbeda dengan mantanku sebelumnya. Aku harus selalu bersabar dalam menghadapinya.
Good job bro
I hope so