BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Novel Pendek

123457»

Comments

  • Aku berdiri ingin menyusul bangsa itu ke kamar mandi dan tanpa memperdulikan Argga aku melanjutkan langkahiu yang terlihat tergesa. Rasanya aku ingin cepat sampai ke tempat lelaki tak bertanggung jawab itu berada, bagaimana ia menjanjikan aku kebahagiaan yang selaku terus ku ingat hingga dadaku terasa sesak.

    Aku melihatnya sedang membasuh wajah seolah ia ingin mendinginkan keresahannya. Matanya berhasil memangkap kehadiran dan dengan cepat ia ingin menjauh dariku tapi semua tak akan mudah kali ini untuknya.

    Aku menarik lengan kemejanya dan cepat pikiranku mendarat denga keras di wajahny. Kulihat dia hanya terdiam tanpa mau membalas atau mengabaikan. Dia hanya menatapku dengan tatapan tajamnya. Aku mebalas tatapannya.

    Seolah mata itu mampu bicara leb8h banyak dari bibirnya dan aku tak mengerti.
  • "Apa semua terlalu buruk untukmu berpura-pura kalau kita hanyalah kisah di masalalu?" Rasanya kepahitan mendera kerongkonganku, suara dinginnya seolah menghujamku dengan realita yang selama ini tidak pernah aku sadari. Aku hanyalah kepura-puraan.

    Sebisa mungki Ku sunggingkan senyum terbaik yang aku miliki hanya demi kembali menjaga harga diri yang sudah tumpah ruah. Kulihat mata kelam itu masih menatap hampa kearahku, seperti ada sesuatu yang coba ia sembunyikan tapi aku sudah tidak peduli karena hatiku sudah hancur olehnya.

    "Baiklah. Akan ku lakukan seperti yang kau katakan" Ya tuhan rasanya aku mulai membenci caraku yang tak bisa mengendalikan suaraku sendiri.

    Aku berbalik berjalan meninggalkannya, meninggalkan sosok yang seolah mampu meremukkan segala hal yang ada di dalam diriku tentang dirinya.

    "Zi," jangan menyakitiku lagi dengan memanggil namaku seolah hanya dia yang mampu merapal nama itu dengan merdunya. Aku terdiam hanya untuk mendengar kesakitan yang mungkin akan terlontar di bibirnya. "Semua akan baik-baik saja." Tentu semua akan selalu baik-baik saja untukmu tapi bagiku kehilanganmu mungkin adalah akhir dari dunia dan ku harap selamanya kamu tak akan pernah tahu kalau aku terlalu menggilaimu.

    Aku berjalan pergi meninggalkannya tanpa mau susah payah untuk menjawab kata yang ia lontarkan.
  • kasihan Zion selalu dipermainkan ...
  • Kasian zion...tapi effan adalah pemain yang handal kayaknya, dia bisa menyembunyikan sakitnya di depan zion...*tebak2 buah mangga*
  • "Kamu yakin Effan penjahatnya di sini?" Aku hanya mampu mengerutkan alis ku, jelas aku tak salah bercerita pada Erwin tentang kesakitan yang menimpaku tapi kenapa dari sekian banyak kata yang sudah ku terka untuk ia katakan malah pertanyaan itu yang ia lontarkan. Apa ia salah memilih kata?

    "Kamu sungguh denger cerit aku kan Win?" Tanyaku sedikit ragu dengan pendengaran Erwin saat ini tapi yang kulihat dia mengangguk dengan mantap tanpa ada keraguan sedikitpun jadi apa maksud di balik pertanyaan tak bermutu itu yang memang sudah jelas jawabannya.

    "Aku hanya tidak mau kamu menyesal nantinya karena kamu tidak peka pada masalah yang sedang kamu hadapi." Aku hanya memijat pelipisku tak terlalu ingin menanggapi kata Erwin dengan sejuta arti tersebut.
  • makin bingung Zion ...
Sign In or Register to comment.