BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mika

1202123252632

Comments

  • Jgn2 Prof. Johan ada main sama papanya Dimas :o
    *lol
  • Duhh ternyata sepemikiran sama @bun
    Ga liat udh ada yg komen itu wkwk
  • dah ada yang komen di atas :D
  • dah ada yang komen di atas :D
  • Kilatan sinar mematikan kembali berhamburan. XJ adalah pesawat generasi terbaru yang bahkan aku sendiri mengira hanya sekedar mitos. Pesawat itu sangat cepat. Luar biasa cepat dengan kemampuan manuver layaknya pesawat tempur. Sangat berbeda konstruksinya dengan pesawat luar angkasa pada umumnya di Aemestry.

    Teknologi luar angkasa Aemestry berkembang pesat puluhan tahun terakhir ini, terutama sejak Jo Orael memegang kekuasaan Hershire. Minatnya pada teknologi membuat peradaban Aemestry melompat jauh beberapa langkah ke depan. Dengan kecerdasan Rey Ritterz di belakang ini semua, tak kupungkiri, Aemestry berada pada zaman keemasannya.

    Awalnya aku senang dengan perkembangan ini. Peradaban kami makin maju. Banyak hal tercipta membuat kehidupan Aemestry jadi lebih baik. Namun aku juga sedikit khawatir, keserakahan pihak-pihak tertentu akan membuat lompatan teknologi luar biasa ini menjadi sebuah bencana besar. Dan aku menyesal karena perkiraanku ini tidak meleset.

    Rey Ritterz terlalu naif untuk mengakuinya. Dia lebih seperti budak yang tunduk pada ilmu pengetahuan. Ia tidak sekalipun memikirkan tentang politik, kekuasaan, serta bencana yang menghantui. Yang ada di pikirannya hanyalah menciptakan sesuatu dan terus menembus batas kemampuan manusia. Aku pernah kagum dengan kemampuan dan tekadnya ini, namun sesekali aku juga takut.

    Megaproyek pertama dimulai dengan pembangunan Zona Berckout. Aku turut andil di dalamnya. Memberikan rem yang cukup kuat bagi Rey agar tidak membuat lebih jauh. Namun kurasa Rey sendiri sadar akan batasan-batasan ini. Dia tidak pernah berpikir tentang senjata dan tidak akan pernah. Hasilnya zona Berckout sukses besar.

    Namun setan dalam tubuh Rey tidak pernah padam. Ia belum terlihat puas. Bahkan mendekatipun tidak. Segera setelah desain Berckout selesai dibangun dan beroperasi dengan sempurna, yang menghadirkan pujian dari seluruh planet, membuat Danzrous jatuh hati untuk pertama kalinya pada pusat Aemestry, Rey mengajukan proposal baru pada Hershire. Misi eksplorasi antariksa.

    Sudah lama Rey terpikat pada bintang dan alam semesta. Mimpinya adalah sebuah penjelajahan dan petualangan baru mencari peradaban dan keindahan di luar sana. Aku sendiri tidak begitu tertarik dengan idenya. Aku cukup puas dengan keindahan Aemestry, tanah kelahiran dan tempat tinggalku. Namun aku tak menampik idenya memang luar biasa. Bila kami dapat melakukannya, kenapa tidak. Toh Aemestry dan Hershire setia pada prinsip damainya.

    Jo Orael menyetujui proposal Rey tanpa banyak bertanya. Seluruh observatorium Aemestry bergerak memetakan langit. Berbulan-bulan Rey mengurung diri dalam laboratorium bawah tanahnya. Ketika saatnya tiba kulihat kami sampai pada suatu peradaban yang lima atau enam tingkat lebih maju dari sebelumnya.

    Langit Aemestry didominasi oleh puluhan pesawat luar angkasa jarak pendek kecil yang lalu lalang dari Aemestry menuju suatu orbit di luar planet. Aku berdecak kagum dengan konsep baru Rey tentang antariksa.

    Aku sendiri mendapat kehormatan dari hershire untuk menghimpun kekuatan militer mengamankan sebuah megaproyek yang dirancang oleh Rey terkait dengan mimpi antariksa ini. Semua kegiatan bersifat rahasia. Hanya lingkar tertentu saja yang mengetahui. Bahkan senat pun buta akan hal ini.

    Jo Orael secara rahasia menginisiasi Proyek X, sebuah laboratorium raksasa yang berada di orbit dekat Planet Aemestry. Begitu masifnya laboratorium yang dibuat hingga tampak bagai sebuah bulan baru dari Aemestry. Namun beruntung Rey telah memikirkan hal ini. Ia menempatkan Lab-X – begitu kami menyebut laboratorium antariksa itu – pada sebuah orbit di atas wilayah kosong permukaan Aemestry. Rey menempatkan sebuah filter dan cangkang sinyal untuk membuat seolah-olah Lab-X tidak akan dapat terlihat maupun terdeteksi oleh ribuan observatorium amatir di permukaan Aemestry yang tidak dikendalikan pemerintah.

    Ratusan pesawat tempur antariksa berhasil diciptakan dengan puluhan pesawat jelajah jarak jauh dengan teknologi tercanggih berada di dalam Lab X. Ribuan sensor dan pemindai yang terintegrasi dengan observatorium di permukaan planet, mengarah pada alam semesta lepas, memetakan lautan antariksa hingga jutaan tahun cahaya hanya dalam kurun waktu beberapa bulan saja.

    Dalam sekejap kami berhasil mendapatkan ribuan bahkan jutaaan data planet yang memungkinkan adanya peradaban di sana, atau setidaknya mendukung sebuah kehidupan. Permasalahan menjadi lebih kompleks saat Rey mengetahui teknologi jelajah pesawat antariksa yang dibuatnya tidak cukup untuk mencapai planet-planet itu. Ia pun kembali berhitung dengan segala kemungkinan. Ambisinya kelewat besar. Aku tak mampu lagi menahan tekad kawan lamaku itu.

    Rey tampak kesulitan membangun pesawat dengan daya jelajah yang diinginkan. Tentu saja. Sekalipun pesawat itu mampu, manusia yang ada di dalamnya tidak akan dapat bertahan hidup selama itu menempuh perjalanan yang begitu jauh. Sekalipun rey dapat menciptakan sebuah teknologi yang mempu mendekati kecepatan cahaya sekalipun, butuh waktu yang mustahil bagi manusia untuk mencapainya.

    Atas dasar itu, menunggu hingga ia mendapatkan solusi atas perhitungannya, fokusnya beralih kepada makhluk lain. Hal inilah yang membuatku benar-benar khawatir. Takut malah. Hershire membentaknya dengan begitu keras di dalam ruang rapat istana. Teknologi droid terdengar sangat menyeramkan. Aku begidik dan berulang kali menggeleng pada Jo Orael. Hershire memahami kekhawatiranku. Ia pun punya perhitungan sendiri dan khawatir pada kemampuan droid yang dibicarakan oleh Rey ini.

    Namun dewan pertahanan di luar dugaan mendukung penuh proposal Rey. Mereka melakukan lobby politik pada seluruh senat Aemestry dengan dalih droid ini mampu membantu kehidupan manusia di Aemestry. hanya Danzrouz yang dengan terang-terangan menolak, sedangkan yang lain menyetujui dengan beberapa kompromi. Pihak pemerintah harus memastikan bahwa droid tersebut tidak dilengkapi dengan persenjataan sama sekali dan dibenamkan sebuah chip kecerdasan artifisial yang terbatas. Hal ini membuat droid memiliki batasan untuk tetap dikendalikan manusia dan bukan sebaliknya.

    Hershire ragu dengan proposal ini. Namun desakan sebagian besar anggota senat sedikit meruntuhkannya. Terlebih Rey benar-benar mahir untuk membujuk Hershire. Mau bagaimana lagi, dia adalah putra kesayangan Jo Orael.

    “Kamu sudah gila Rey.” Kataku pada suatu kesempatan waktu itu. Rey tengah fokus menggambar sebuah sketsa desain droid.

    “Tenanglah kawan. Aku telah berjanji. Dan kamu tahu seperti apa aku ini.” Jawab Rey waktu itu sambil tersenyum padaku.

    Kami masih sangat muda. Dan rey dipenuhi oleh semangat yang luar biasa. Sedangkan aku cenderung konservatif dan penuh rasa takut pada sebuah lompatan.

    Rey memenangkan pertaruhan. V-1 menjadi model droid pertama yang diciptakannya. Jauh dari apa yang dibayangkan oleh dewan pertahanan sebelumnya. Namun semua yang hadir di istana saat itu berdecak kagum. Kuakui aku pun terbelalak dengan kreasi temanku ini. Hershire tercengang. Ia berjalan mendekati model itu dengan penuh kekaguman. Rey berhasil mengambil hati Hershire sepenuhnya.

    “Perkenalkan.......V-1 Model. Aku memberinya nama....Berrj’.” kata Rey memperkenalkan pada semua yang hadir.

    Suasana begitu riuh. Takjub dengan sosok robot berbentuk seorang anak remaja belasan tahun yang terlihat sempurna. Rambutnya pirang, dengan bentuk tubuh atletis, tegap, menggambarkan kekuatan fisik yang prima. Sorot matanya tajam, namun terkesan dingin, tapi tetap penuh kesetiaan dan loyalitas. Kami sama sekali tidak melihat sebuah ancaman rasa takut dari sosok tersebut. Benar-benar sempurna sesuai dengan apa yang diharapkan Rey.

    “Dia cukup pandai, robot pertama dengan kemampuan intelegensia tinggi, namun sangat loyal. Aku tidak memasukkan data ancaman sama sekali padanya. Sepenuhnya menyenangkan, dan sangat membantu. Dia cukup kuat, kerangka karbon modifikasi, tapi untuk tahap awal mohon jangan memberikan perintah atau beban yang berlebihan.” Kata rey bangga.

    “Bisakah dia...berekspresi? Marah, senang, takut, sakit, yah kamu tahu...semacam itu?” Tanya Jo Orael masih mengamati berrj’ dengan seksama.

    “Dia punya sensor untuk mendeteksi apa yang dia rasakan. Itu berguna untuk memahami manusia sehingga dapat melindungi dan membantu kita, tapi....tidak Hershire. Dia tidak dapat mengeluarkan ekspresi pada raut wajahnya. Perlu perhitungan yang hampir mustahil untuk membuat sebuah ekspresi.” Jawab Rey saat itu.

    Aku masih ingat tak sadar aku melangkah mendekati Berrj’ “Dia...makan? maksudku punya metabolisme seperti manusia?” tanyaku.

    Rey tertawa. “Tidak Jenderal. Sumber energinya dari cahaya bintang. Olii dan Iloo cukup untuk itu. Dia mungkin berbaring, tapi tidak tidur sekalipun terpejam. Dan tentu saja dia tidak punya metabolisme seperti kita. Bagian dalamnya didominasi kerangka campuran logam dan karbon, kabel, chip, dan penyimpan tenaga. Aku membalutnya dengan material mirip seperti daging dan kulit tapi semua itu sintetis. Dia tidak akan terluka karena memang tak punya darah. Dan aku melengkapinya dengan berbagai macam sensor untuk memudahkan kita. Termasuk sebuah jaringan komunikasi yang terintegrasi dengan otak artifisialnya...hmm...chip sih.”

    “Maksudmu seumur hidup dia akan seperti ini..maksudku...bagiku dia terlihat seperti remaja belasan tahun...selamanya dia akan berwujud seperti ini?” tanyaku lagi.

    “Pertumbuhan, perkembangan, pembelajaran secara tak terbatas membutuhkan kemampuan organik, Jenderal. Sebuah kemungkinan yang hampir mustahil kita dapat menciptakannya. Itulah yang membedakan manusia dan droid....Jadi...ya dia akan tetap seperti ini sampai kapanpun. Kecuali kita membongkarnya dan memberinya tubuh baru.” Jawabku.

    Saat itulah yang menjadi awal perubahan besar pada Aemestry. tujuan utama Rey menciptakan Berrj’ adalah sebagai rencana cadangan penjelajahan antariksa apabila dia gagal menyelesaikan permasalahan ruang dan waktu. Namun dengan sangat brilian dia membalut V-1 dengan sebuah rupa dan kemampuan yang merebut hati Jo Orael.

    Sekalipun Hershire tampak senang, ia tidak serta merta meloloskan produksi droid dalam skala masif. Hershire menyerahkan Berrj’ pada Rey untuk uji coba yang dengan senang hati melakukannya.

    Aku tahu dewan pertahanan tidak cukup senang dengan hasil ini. Mereka mengharapkan droid tempur dan Berrj’ terlihat jauh dari itu. Agak kewalahan aku membendung gerakan bawah tanah yang dilakukan oleh angota dewan pertahanan. Dan kini aku menyesali ketidakmampuanku itu.

    Aku kecolongan. Desain awal Berrj’ dikuasai diam-diam oleh dewan pertahanan. Tanpa sepengetahuan Hershire, dengan didukung oleh sumber daya perusahaan-perusahaan besar di Aemestry, dewan pertahanan berhasil membangun droid versi mereka dalam sebuah pangkalan rahasia yang sudah tidak terpakai di luar pusat Aemestry. dan selanjutnya kita sama-sama tahu apa yang terjadi.

    “Jenderal.....armada kita tidak sanggup mengejar mereka.” Kata Rey padaku di tengah usaha kami memburu para droid yang terbang bersama XJ.

    Pada akhirnya Rey berhasil memecahkan masalah ruang dan waktu. Entah bagaimana tapi kini Aemestry memiliki teknologi untuk menjelajah luar angkasa dalam waktu singkat. XJ adalah prototype terakhir sebelum pecah perang yang mampu melesat dan bermanuver cepat menembus batasan ruang dan waktu. Pesawat lain yang kami miliki sudah dibenamkan teknologi ini, tapi belum semutakhir XJ. Dan semua tersimpan di dalam bilik rahasia Lab-X. kecuali XJ yang tersimpan rapi di bawah tanah pusat Aemestry.

    Rey memodifikasi pesawat kami yang ada di Lab-X dan meningkatkan kemampuannya sebisa mungkin untuk mengejar para droid itu, namun sebuah upgrade minor tidak akan sanggup mengalahkan desain utuh XJ. Beruntung kami menang jumlah dan persenjataan.

    Aku memerintahkan armada angkasa yang kupimpin untuk bermanuver dan bergerak melebihi batas kemampuan. Tak kusangka perang bintang itu bukan hanya sekedar khayalan. Kini aku berada di tengah-tengah itu semua.

    Kami mengejar pesawat-pesawat XJ itu cukup lama. Melewati berbagai “tembusan” antariksa – aku tak tahu apa istilahnya tapi Rey memang sangat cerdas...harus kuakui itu – dan kini telah sampai cukup dekat dengan koordinat planet biru tempat Mika berada. Kilatan sinar laser memburu XJ membabi buta memenuhi tata surya ini. Menjadikan banyak pecahan angkasa hancur oleh persenjataan kami.

    “Rey aku pusing” kataku sambil beranjak ke belakang ruang kontrol. Asistenku menggantikanku sejenak. Bagaimanapun ini pertama kalinya aku berada di luar angkasa. Sedikitpun tak terbayangkan aku akan benar-benar melakukannya. Ini juga terpaksa. Tanpa pengalaman, tanpa pelatihan, aku nekat.

    Rey menemaniku. Dia duduk di sampingku sambil berusaha menenangkanku.

    “Penciptaan Tuhan Rey?” kataku kemudian, teringat dengan pernyataan Rey yang membuat heboh seluruh isi istana. “Jadi itu nyata?”

    Kawan lamaku itu hanya mengangguk lemah.

    “Kamu gila Rey! Sungguh gila!” kataku kemudian. Aku mengambil sebuah kantong plastik berisi cairan minuman dan menyeruputnya perlahan agar isinya tidak melayang kemana-mana. Sekalipun pesawat ini telah dilengkapi stabilisator gravitasi, namun tetap saja masih cukup lemah. “Kamu bilang sendiri itu hampir mustahil.”

    “Itu juga yang dikatakan hershire padaku.” Jawab Rey. “Aku tak mengira akan seperti ini, Moc-Rul. Hershire sudah memperingatkanku. Dan bahkan terbunuh gara-gara ini.” Wajah tua Rey tampak begitu sedih. Penuh penyesalan. “Aku berbohong, Jenderal. Memandang lama ke angkasa aku menemukan sesuatu. Cukup lama aku mempelajari perubahan dan pergerakan alam semesta hingga akhirnya aku menemukan sebuah perhitungan rumit. Tapi kamu benar....aku berbohong saat aku mengatakan mustahil membuatnya. Tapi percayalah.......aku tak pernah sekalipun berpikir menjadi Tuhan. Tidak!”

    Aku hendak mengatakan sesuatu ketika kurasakan sebuah goncangan besar menimpa pesawat kami. Dengan segera aku berlari menuju ruang kontrol.

    “Jenderal! Kami berhasil menembak dua dari lima pesawat itu.” Kata asistenku.

    “Status?” tanyaku kemudian sambil mengamati layar monitor di hadapanku.

    “Dua hancur, dipastikan non aktif sepenuhnya. Satu pesawat terhempas terkena efek ledakan, dan terseret gravitasi planet besar itu. Kami mendeteksi sinyal menghilang, kemungkinan hancur setelah jatuh di sana.” Jawabnya.

    “Yang dua lagi?” tanyaku penasaran.

    “Maaf Jenderal. Mereka berhasil lolos. Terdeteksi sekitar dua puluh droid berada dalam kedua pesawat itu. Mereka telah mendekati orbit planet biru. Terlalu jauh untuk dikejar.” Sebuah jawaban yang membuatku merah padam.

    “Tampilkan data pemetaan planet biru itu. Tampilkan semua yang kalian punya.” Teriak Rey panik.

    “Berpenghuni......peradaban cukup maju. Banyak terdeteksi kehidupan dan pergerakan. Bahasa setempat menyebutnya...Earth...atau Bumi dalam bahasa yang lain.”kata asisten itu.

    “Bumi....”
  • Pantes fisik Berrj gak berubah dia robot toh.

    Berubah jahatkah entar dia?
  • heem -tegang-
  • Berrj ternyata robot ya?
    eh, sumber energinya dari bintang? Kayak sistem panel surya gitu ya?
  • eh-bacanyaa- pasti yang aneh2 nih yang ada dipikiran bang dio :p
  • cerita yg keren,,, salut buat TSnya ^:)^
    rasanya bukan membaca lg tp udh kyk nonton film \m/
  • great joob. ternyata bener klo berrj itu robot. pantes ajaa. ternyata dia robot. inikah proyek penciptaan tuhan? terus mika?
  • Wah klo ntar mereka nyerang ke bumi, kota malang hancur donk ya #mikirrr :D
Sign In or Register to comment.