BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Mika

1151618202132

Comments

  • bijak kali mama kau ni dimas, tapi...
    adakah di dunia real ini? :)
  • bijak kali mama kau ni dimas, tapi...
    adakah di dunia real ini? :)
  • ane nitip mention y
  • kerennn cerita nya
  • arieat wrote: »
    bijak kali mama kau ni dimas, tapi...
    adakah di dunia real ini? :)

    tentu ada @arieat
  • benarkah @bun?
  • benarkah @bun?
  • arieat wrote: »
    benarkah @bun?

    iya benar..
    aku seorang mama loh
  • ahirnya disetujui ... mamanya Dimas keren ...
  • ahirnya disetujui ... mamanya Dimas keren ...
  • wkkkkkkkk padahal nyokap ane jg lum tentu bakal bersikap gitu klo tau gw gay
  • ciyeee udah dapet restu tuh. ayolah jadian
  • hahahahaha @balaka tapi maaf di cerita ini insyaAllah tidak ada kata jadian.....hahahahahaha
  • edited April 2015
    SHORT PART
    BLACK SHADOW

    Tubuhnya masih sama. Tidak ada yang berubah selama tiga puluh tahun ini. Ai menjaganya dengan sangat baik. Menidurkannya dalam kondisi Cryo. Seorang profesor setempat merawatnya. Bahkan memberikan kehidupan baru untuknya. Membaurkannya dengan manusia Bumi. Keadaannya jauh lebih baik dari yang kukhawatirkan.

    Aku tahu dimana dia tinggal. Aku juga tahu dimana dia bersekolah....yah bersekolah.....tak dapat kubayangkan. Seorang Meirhere Virtum Aemestry (peraih penghargaan tertinggi bidang sains di Aemestry) kini kembali bersekolah di tempat sekumpulan bocah Bumi. Entah apa yang ada di kepalanya saat ini.

    Metabolisme tubuhnya yang semula kukhawatirkan karena kondisi di sini sedikit berbeda dengan Aemestry, ternyata dapat tertangani dengan baik. Profesor itu cukup pintar. Tapi dia tahu terlalu banyak.....dan menyimpan terlalu banyak rahasia. Ini tidak baik.

    Anak itu cerdas. Tapi sangat ceroboh. Berulang kali aku katakan ini padanya....dulu...tapi dia tetap tidak berubah. Aku yakin dia mengetahui berbagai macam kejanggalan yang terjadi. Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi secara diam-diam di sekitarnya. Namun aku tidak yakin kalau dia peduli. Terlebih setelah dia bertemu dengan anak yang satu ini. Ya.....anak ini dapat menghadirkan masalah baru. Entah sebuah masalah...entah sebuah berkah.

    Aku memindai kondisi yang tidak biasa terjadi pada Mika. Suhu tubuhnya berulang kali berubah menjadi tidak stabil. Jauh lebih tinggi dibanding kondisinya yang kukenal. Detak jantungnya berjalan labil. Fisiologisnya berubah tak menentu. Terlebih sejak dia mengenal Dimas....ya nama anak itu Dimas sejauh yang dapat kuketahui.

    Beruntung Mika jatuh di wilayah ini. Tingkat sekuritas tidak terlalu ketat. Profesor yang menemukannya ternyata memiliki segudang komunikasi dengan jajaran pemerintah. Awalnya aku khawatir dengan kondisi ini, namun kuperhatikan lebih seksama, sepertinya profesor tua itu masih ingin menyimpan semua. Aku lega karena tidak harus melakukan operasi lebih jauh untuknya. Namun tetap saja aku tidak bisa diam dengan tenang melihat Mika tidak sepenuhnya dalam pengawasanku lagi.

    Sesaat sebelum terjadi ledakan tiga puluh tahun yang lalu itu, aku mengaktifkan prosedur cadangan. Membangkitkan Ai serta membuka jalan untuk menghancurkan lima droid yang memburu kami. Kesempatan yang kumiliki begitu tipis. Hanya ada satu kapsul penyelamat yang tertanam di pesawat ini. Semua telah disiapkan dan didesain untuk keselamatan misi utama kami....Mika. Terpaksa aku melepasnya, membiarkan Ai dan keberuntungan dapat melindunginya kelak.

    Sebuah keajaiban logam vestro tertanam pada kabin pesawat, melindungiku dari ledakan besar yang kulakukan. Lima droid hancur tak bersisa, dan aku terpental dalam perlindungan logam vestro yang menyelimutiku. Aku tak sadarkan diri cukup lama setelah terpental karena ledakan itu, dan begitu sadar tengah berada di sebuah bukit yang entah ada di mana. Pemindai lokasi dan koordinatku hancur. Jadilah aku sendiri di tengah antah berantah planet ini. Tanpa komunikasi, tanpa peralatan, tanpa apa-apa.

    Butuh waktu cukup lama untuk meneruskan kembali misi. Aku berjalan bertahun-tahun tanpa arah, tanpa kejelasan atas kondisi misi utama. Namun tak ada pilihan lain......aku di sini untuk Mika, apapun yang terjadi aku harus kembali menemukannya. Namun sebelum itu kulakukan aku tahu harus membangun sebuah jaringan baru. Dan ini....membutuhkan waktu.

    Sistem komunikasi dan pertahanan planet ini masih terlalu sederhana. Canggih tapi masih terhitung sederhana bila dibanding dengan Aemestry. Setelah menghabiskan waktu dan kesabaran bertahun-tahun aku berhasil mendapatkan bantuan. Tidak mudah memang, tapi aku mendapatkannya. Buah dari hasil peretasan dan komunikasi tingkat tinggi pada akhirnya mampu meyakinkan pihak-pihak berpengaruh di planet ini untuk mendukung kami melakukan sebuah misi.

    Puluhan tahun berlalu, kini aku kembali ke sini dari sebuah penjelajahan yang sangat jauh. Sinyal Mika menumbuhkan kembali semangatku. Dengan segera aku mengumpulkan seluruh bantuan yang kumiliki dan kembali menemukan sosok itu. Mika.....yang dengan...eh...mereka menyebut dengan kata galau....berjalan terhuyung di jalanan gelap seorang diri demi menemui anak itu. Dimas. Aku sempat menghantamkan tanganku ke sebuah tiang besi yang tertanam beberapa sentimeter di tempatku berada saking jengkelnya.

    Sudah beberapa bulan ini kami mengawasinya diam-diam. Mempelajari situasinya. Memastikan dia dalam kondisi yang sebaik-baiknya dari kejauhan. Teman-teman dan bantuan baruku punya keahlian yang dapat kuandalkan untuk menjaga situasi. Menghadirkan kesunyian tingkat tinggi di balik semua gejolak yang mungkin tercipta sesaat lagi. Komunikasi tiba-tiba yang dengan keajaiban berhasil kutangkap dari Aemestry membawa berita buruk bagiku....dan Bumi.

    “Bodoh!” umpatku pelan.

    Mika tidak sadar dengan apa yang telah terjadi. Tidak sadar dengan keadaan yang kini mengancam dirinya.

    “Kamu lupa dia masih tiga belas tahun.” seseorang di belakangku menepuk bahuku. Menyadarkanku dari sebuah kejengkelan. “Itu namanya pubertas.....yah tiga puluh tahun metabolisme dan jiwanya tertidur kan.”

    Aku melihat peralatanku. Di sana terpampang jelas sejumlah angka yang terus berjalan mundur.

    “Mereka akan segera tiba. Teknologi baru dapat memangkas ruang dan waktu sepuluh kali lebih baik dari masa kita dulu. Jangan sampai perperangan berpindah ke Bumi.” Kataku kemudian.

    Orang-orang yang berada di belakangku segera bergerak. Mereka menginisiasi sebuah gerakan yang telah kami rencanakan untuk mengawasi Mika dan menyelamatkannya.

    Aku mengambil telepon selular khusus yang tersimpan dalam sakuku dan menekan angka yang tertera di dalamnya. “Hey......I need a new identity, new tools, a valid address....and a family. Initiate Operation Black Shadow. I’m goin’ in into that place!” kataku.

    “CIA Confirmed!” jawab seseorang melalui telepon.
Sign In or Register to comment.