Pergi ke Dokter Kelamin
Ada cewe 1 pergi ke dokter kelamin,
Cewe: "Dokter, beberapa hari ini sa pu kelamin rasa sakit."
Dokter: "Hhhmmm... mungkin ada berubah dalam hubungan seksmu gitu?"
Cewe: "O iya... Belakgan ini sa biasa pake doggy style trus.."
Dokter: "Oo... Mungkin itu penyebabnya. Bagaimana klo kamu berhenti dengan doggy style, coba pake posisi yang lain?"
Cewe: "Aduuhh... tra bisa dokter. Sa pu anjing d rumah cuma tau pake doggy style saja jadi..."
Dokter: "????!!!"
Menemukan Harta Karun
Suatu hari Argod menemukan harta karun dengan nilai jutaan rupiah di Pantai Holtekamp. Karena dong pu harta dicuri orang akhirnya dong kubur harta karun di belakang rumahnya. Trus dia tancapkan papan di atas tanah dengan tulisan "Trada harta karun di sini."
Besoknya datang temannya Burman ke rumahnya. Trus Burman lihat tulisan tersebut. Karena penasaran akhirnya dong menggali tanah tersebut dan menemukan harta karun. Karena takut ketahuan, akhirnya dong tulis di balik papan tersebut dengan tulisan "Bukan Burman yang ambil harta karun ini.
Ucok Menangis Sepulang Sekolah
Pulang sekolah si Ucok nangis.
Bapaknya heran dan bertanya: "Kenapa kau menangis Ucok??"
Ucok: "Aku diusir Bu Guru Pak..."
Bapak: "Bah..! Kenapa kau diusir??"
Ucok: "Bu Guru nanya.. siapa yang tandatangan teks proklamasi?"
Bapak: "Lantas kau jawab apa?"
Ucok: "Bukan aku Bu... Sumpah! Bukan aku, Bu!!"
Bapak: "Ah, kaupun..?! Ngaku sazalah kau, apa salahnya?? Zaman sekarang susah masuk sekolah..!"
Ucok: "Iya.. Iya Pak yaaa!"
Esoknya si Ucok pulang cepat.. Dengan tampang yang lebih kusut lagi..
Bapak: "Massam mananya Ucok??"
Ucok: "Aku diskors Pak.. 3 hari.. gara-gara aku ikuti omongan Bapak."
Bapak: "Bah! Apa pulak nya maksud gurumu itu??... Ayo kita balek ke sekolah kau. Biar aku kasi tahu Guru kau yang sebenarnya."
Di Sekolah
Bu Guru: "Wah.. selamat pagi Pak Ucok, ada perlu apa nih?"
Bapak (bicara pelan): "Begini Bu Guru... aku mau kasi tahu Bu Guru tentang teks proklamasi itu.."
Bu Guru (bengong): "Yah.. kenapa Pak Ucok??"
Bapak: "Sebenarnya ibu Guru salahlaaah... Masak si Ucok yang ditanya? Kan waktu itu dia belum lahir Bu?"
Bu Guru (makin bengong): "Trus?"
Bapak: "Begini Ibu, ini terus teranglah ya... yang sebenarnya ... yang menanda tangani teks Proklamasi itu...saya , ibu...!"
Bu Guru: "Yaa ampun.. Pulang! Bapak pulang aja deh!!"
Di Jalan
Bapak: "Massam mana nya ini Ucok, kau nggak ngaku...salah. Kau ngaku salah pulak! Aku yang ngaku, salah zuga....Puusing kepalaku..!"
Tiba tiba mereka ketemu dg ompung dolinya si Ucok,
Ompung doli: "Bah!.. Darimana kalian? Kusut kali kulihat wajah kalian berdua?? Apa persoalan??"
Maka Pak Ucok pun mulai cerita sejak awal sampai mereka diusir Bu Guru... Ompung doli langsung ketawa ngakak.
Ompung doli: "Ha... Ha... Itu bukan persoalan besar...! Mana... mana teksnya? Biar kutandatangani...!"
Comments
sebagian besar malamnya bermain basket di gym.
Istrinya mengira dia bekerja terlalu keras, jadi untuk
ulang tahunnya ia membawanya ke sebuah bar
lokal.
Penjaga di bar menyapa mereka dan berkata, "Hei Mamat, apa kabar??"
Istrinya bingung dan bertanya apakah dia pernah ke
klub ini sebelumnya. "Oh tidak," kata Mamat, "Dia
di tim basket saya."
Ketika mereka duduk, pelayan wanita di bar itu
bertanya kepada Mamat apakah ia ingin Heineken seperti biasanya. Istrinya menjadi tidak nyaman dan
berkata, "Kamu pasti sering datang ke sini agar
wanita itu bisa tahu kalau kamu suka minum
Heineken."
"Tidak sayang, dia ada di liga basket wanita. Kami
berbagi lapangan dengan mereka." Seorang perempuan di situ kemudian datang ke
meja mereka memeluk Mamat.
"Hi, Mas Mat..," katanya, "Ingin benyanyi seperti
biasa?"
Istri Mamat, sekarang mulai marah, meraih tasnya
dan keluar dari bar. Mamat mengikuti dia masuk ke taksi. Sebelum istrinya bisa menutup pintu, Mamat
berhasil ikut masuk ke taksi dan sang istri mulai
berteriak-teriak marah padanya.
Sopir taksi itu kemudian menoleh ke pasangan itu
dan berkata, "Sepertinya malam ini engkau
mengajak wanita yang benar-benar jalang, Mat.."
pernikahan mereka, sang suami melihat istrinya
membawa kotak logam ukuran sedang dan
memasukkannya di bagian atas lemari mereka.
Meskipun penasaran, istrinya menyuruhnya untuk
tidak pernah melihat isi di dalamnya tidak peduli apapun keadaannya. Selama bertahun-tahun, ia
melihat kotak logam itu di dalam lemari, tetapi tidak
pernah mengintip ke dalamnya demi istrinya.
Suatu hari, sang istri mengalami stroke dan dilarikan
ke rumah sakit. Ketika suami duduk berduka di
rumah, ia memikirkan kotak besi itu, mengangkat kotak itu, dan segera membawanya ke rumah sakit
tempat istrinya terbaring dengan kematiannya yang
akan segera datang. Suami dengan cepat tiba di
kamar rumah sakit dan memohon dia untuk
mengijinkan dia untuk membuka kotak besi itu.
"Yah" kata istrinya, "Aku kira sekarang akan menjadi waktu yang tepat."
Suami menggeser kunci kotak besi itu dan
mengintip ke dalam. Di satu sisi ada 2 buah boneka
rajutan, dan di sisi lain, terkejut, ada uang 1 milyar
rupiah!
"Sayang, sebelum kita menikah, ibu saya memberi saya kotak ini dan mengatakan kepada saya bahwa
setiap kali aku marah padamu, aku harus pergi ke
kamar tidur dan merajut sebuah boneka," kata istri.
Suami sangat senang dan bersyukur. Dia benar-
benar tidak percaya istrinya hanya telah marah
padanya dua kali! "Itu luar biasa!" kata suami kepada istrinya.
"Sayang, aku sangat bersyukur bahwa kamu hanya
pernah marah padaku dua kali, tapi bagaimana di
bumi ini kau bisa mendapatkan uang 1 milyar
Rupiah?"
"Oh, Sayang" kata istri, "Itu uang yang aku dapatkan dari penjualan boneka..."
pendeta mengenai masalah yang merisaukannya. Pemuda : Pak Pendeta, saya mau konsultasi
tentang masalah yang mengganjal hati saya.
Pendeta : Silahkan Nak, Bapak siap mendengarkan.
Pemuda : Saya ingin menikah, tapi sampai saat ini
belum mendapatkan jodoh.
Pendeta : Memang, seperti apa calon istri yang kamu inginkan?
Pemuda : Sebenarnya keinginan saya tidak muluk-
muluk. Saya ingin istri yang cantik, putih, langsing,
tinggi, baik, perhatian dan penyayang.
Pendeta : Kalau begitu, kamu perlu menerapkan 3B
Pemuda : Apa maksudnya? Pendeta : Pertama, kamu harus berdoa.
Pemuda : Sudah Pak, setiap malam saya berdoa
bahkan kadang sampai subuh.
Pendeta : Kedua, Berusaha
Pemuda : Apalagi itu Pak, usaha apapun sudah
saya lakukan. Pendeta : Berarti kamu harus melakukan B yang ketiga.
Pemuda : Apa itu Pak?
Pendeta : BERCERMIN
berada di pasar burung. Dia melihat seekor burung
beo yang sedang menyanyikan lagu yang belum
pernah didengar sebelumnya. Roni tertarik untuk
membeli burung tersebut.
Roni : Berapa harga burung Beo itu Pak?
Penjual : 5 juta.
Roni : Mahal amat
Penjual : Iya pak, karena burungnya udah pinter
nyayi.
Roni : Tapi kemahalan ah pak kalau harganya segitu.
Tepat di sebelah sangkar beo tadi ada juga sangkar yang berisi beo lain yang dari tadi hanya diam saja. Karena burung sebelumnya kemahalan, Roni berniat membeli burung beo yang ada di sebelahnya.
Roni : Kalau yang ini berapa pak?
Penjual : Kalau itu 10 juta pak
Roni : Kok lebih mahal? Dari tadi cuma diam saja,
gak nyanyi?!!
Penjual : Beo yang ini memang tidak pintar
menyayi, tapi dia pengarang lagunya"
kereta menuju Surabaya. Satu-satunya tempat
duduk yang mereka bisa temukan adalah tepat
berhadapan dengan seorang gadis muda dan
neneknya.
Setelah beberapa saat, menjadi jelas bahwa gadis muda dan prajurit muda itu tertarik satu sama lain,
tapi gadis muda itu terus melirik gugup neneknya.
Segera kereta masuk ke terowongan hitam. Ada
suara ciuman penuh gairah diikuti oleh suara
tamparan menyengat. Ketika kereta muncul dari
terowongan, keempat orang itu duduk di sana tanpa mengucapkan sepatah kata.
Nenek berpikir sendiri: "Itu sangat kurang ajar
karena prajurit muda itu mencium cucu saya, dan
saya senang cucu saya menamparnya."
Komandan duduk di sana berpikir: "Aku pikir anak
nuahku ini akan mencoba untuk berciuman, tapi aku yakin gadis itu malah salah menampar saya!"
Gadis muda itu duduk dan berpikir: "Aku senang
prajurit muda itu menciumku, tapi aku berharap
nenek saya menamparnya.."
Marinir muda itu duduk di sana dengan senyum
puas di wajahnya. Ia berpikir: "Hidup ini indah. Kapan lagi aku memiliki kesempatan untuk
mencium seorang gadis cantik dan menampar
komandan pada waktu yang sama.."
Uang
A: "Menurut pendapatmu, uang dengan sahabat
mana yang lebih penting?"
B: "Sudah tentu sahabat donk."
A: "Mengapa?"
B: "Karena aku selalu bisa mendapatkan pinjaman
uang dari sahabat."
Memilih Masakan Makan Malam
Suami baru pulang dari kerja, ketika istri sedang
sibuk memasak di dapur. Begitu masuk pintu, ia
berteriak kepada istrinya: "Hari ini kamu telah
membuatkan aku masakan enak apa saja?"
Siang istri menoleh dan berkata: "Kamu boleh
memilih sendiri masakan untuk malam ini."
"Betul ya? Kamu masak masakan apa?"
"Sayur lodeh,"
"Masih ada apa lagi?"
"Tak ada."
"Kalau begitu, aku bagaimana memilihnya?"
"Kamu boleh memilih makan atau tak makan."
"Maaf pak, menurut anda apakah genangan ini aman untuk diseberangi?" teriaknya kepada petani
itu.
"Oh, saya rasa begitu." Jawab petani.
Pria itu melaju ke dalam genangan air, di mana
mobilnya segera tenggelam. Genangan itu begitu
dalam ia harus keluar melalui kaca dan berenang kembali ke tepi. Ketika dia keluar dia sangat marah
dengan petani.
"Kupikir anda bilang aman untuk menyeberang!"
Petani berdiri kembali dan menggaruk kepalanya.
"Yah, memang sih, saya juga heran.. Padahal tadi
saya lihat banyak bebek menyeberang dan hanya setinggi dada bebek-bebek itu.."
pencakar langit yang sangat mewah di kawasan
Kuningan, ketika seorang wanita muda dan cantik
masuk ke lift dan mulai tercium bau parfum mahal.
Wanita itu menoleh kepada wanita tua itu dan
mengatakan dengan arogan, "Romance by Ralph Lauren, 2 juta Rupiah sebotol!"
Kemudian wanita muda dan cantik yang lain masuk
ke lift, dan juga dengan sangat arogan menoleh
kepada wanita tua itu dan berkata,
"Chanel No 5, 3 juta Rupiah sebotol!"
Sekitar tiga lantai kemudian, wanita tua telah mencapai tujuannya dan akan turun lift. Sebelum dia pergi, dia melihat kedua wanita cantik ini dengan baik-baik, kemudian membungkuk, kentut dan berkata...
"Jengkol. 8 ribu Rupiah satu ons!"
Mereka memiliki nama yang benar-benar aneh.
Yang pertama bernama Tak Seorangpun, yang
kedua bernama Diam, dan yang ketiga bernama
Sopan Santun.
Suatu hari, anak laki-laki bernama Tak Seorangpun jatuh ke sungai. Diam and Sopan Santun pergi ke
kantor polisi.
Dalam perjalanan ke kantor polisi, Sopan Santun
harus pergi ke toilet, jadi Diam pergi sendirian.
Diam mengatakan, "Tak Seorangpun jatuh ke
sungai! Tak Seorangpun jatuh ke sungai!"
Polisi itu bertanya ingin tahu "Kalau begitu,
mengapa Anda di sini?"
Diam berkata, "Sudahlah kalau begitu."
Polisi itu bertanya, "Siapa nama Anda?"
Diam menjawab "Diam!"
Polisi itu bertanya kepada Diam, "Mengapa anda menjawab begitu? Di mana sopan santun anda?"
Diam menjawab, "Sopan Santun kami di toilet!"
sebuah toko yang berada di seberang rumahnya.
Dalam investigasinya, polisi bertanya kepada maling tersebut: "Mengapa kamu memilih untuk mencuri di toko ini?"
Pencuri itu berkata: "Karena toko ini sangat dekat dengan tempat tinggal saya. Bapak kan tahu,
keamanan masyarakat kita akhir-akhir ini kacaunya
bukan main, saya tak berani meninggalkan rumah
saya sendiri terlalu lama, takut dimasuki pencuri..."
Seorang pria sedang duduk terbengong di depan
segelas bir di atas meja di sebuah bar. Seorang pria lain yang melihat hal itu ingin bercanda dengan dirinya. Gelas bir di atas meja milik pria pertama tadi segera diambilnya dan ditenggaknya habis sekaligus. Pria pertama itu menangis dengan keras. Pria kedua itu sambil tersenyum berkata, "Sobat, aku hanya bercanda saja kok. Nanti birmu aku ganti.."
Pria pertama itu menangis lebih keras sambil
berkata: "Nasibku sungguh sial, pekerjaan sudah tak ada, cewek yang kusukai telah kabur, kini bir
beracun untuk bunuh diri pun juga telah kamu
tenggak habis!"
Pria kedua: "???!!!!"
bisa dilintasi karena airnya sangat dalam, semua
kendaraan terpaksa berhenti di pinggir jalan. Ada
seorang muda sedang membentangkan payung
berdiri di tengah jalan dengan air setinggi lututnya,
dengan tiada berdaya ia memandang orang lalu lalang di situ.
Sebuah mobil off road dengan cepatnya berjalan
mendekat. Dengan sorotan mata meremehkan, si
sopir menoleh ke kanan kiri melihat kendaraan yang sedang tak bergerak di situ, kemudian tanpa ba-bi- bu ia menggenjot pedal gasnya menerjang ke arah depan. Dalam sekejap mata, mobil off road itu tenggelam dan tidak kelihatan lagi.
Pemilik mobil off road itu dengan susah payah
keluar dari mobilnya, lalu menanya anak muda yang membentangkan payung tadi: "Bang, bukankah banjir ini baru saja mencapai lutut Abang?"
Anak muda yang sedang berpayung itu dengan
tenang berkata: "Sebenarnya lebih dalam, karena
saya sekarang sedang berdiri di atas atap mobil
saya."
memproduksi berbagai produk lateks. Pada
pemberhentian pertama, ia diperlihatkan mesin yang memproduksi dot bayi. Mesin membuat suara keras
"Hiss, pop!"
"Desis 'hiss' ini karet yang disuntikkan ke dalam cetakan," papar pemandu. "Suara 'pop' adalah jarum menusuk lubang di ujung dot."
Kemudian, tur mencapai bagian lain dari pabrik,
yaitu tempat kondom yang diproduksi. Mesin
membuat suara, "Hiss.. hiss... Hiss... Hiss... Pop!"
"Tunggu dulu!" kata pria itu bertanya kepada pemandu tur. "Saya mengerti apa itu 'hiss... hiss...',
tapi mengapa itu suara 'pop' terdengar di sini?"
"Oh, itu sama saja seperti pada mesin pembuat dot
bayi," kata pemandu. "Ini suara jarum membuat
lubang di setiap kondom keempat."
"Wah, tetapi itu kan tidak bagus bagi kondom!" "Memang, tapi itu bagus untuk meningkatkan
penjualan dot bayi.."
Dokter: "Ibu yang bulan lalu datang periksa KB to...?"
Ibu: "Iya Dok.."
Dokter: "Trus sekarang ada apa?"
Ibu: "Saya hamil lagi dok."
Dokter: "Loh... Kok bisa..., Lalu obat KB yang saya kasih diminum tidak?"
Ibu: "Bagaimana tidak hamil Dok, obat baru sampe di leher, celana kolor su sampe di lutut..."