It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
mengkhawatirkan seluruh pengguna jalan, dan
bertanya kepada sopir tentang apa yang dia
lakukan.
"Saya sedang belajar mengemudi," adalah jawabannya.
"Apa?? Tanpa instruktur??!?" seru petugas.
"Ya, tentu saja," jawab pengemudi, "Saya kursus
jarak jauh."
sebuah rumah sakit umum, isinya kira-kira:
"Sesudah para dokter pulang, pasien gawat
darurat harus tahu bagaimana menghadapi keadaan gawat darurat."
Papan petunjuk tersebut membeberkan berbagai prinsip yang perlu diperhatikan secara terperinci,
misalnya di mana pasien dapat mencari para juru
rawat, bagaimana caranya menghubungi mereka,
dan sebelum mereka datang kemari kita sendiri
harus melakukan apa saja dan seterusnya. Papan
petunjuk itu akhirnya mengakhiri tulisannya sebagai berikut:
"Bila Anda masih memiliki waktu membaca habis
prinsip-prinsip terperinci tentang pasien gawat
darurat ini, berarti penyakit Anda tidak termasuk
gawat darurat. Berarti Anda boleh datang berobat
besok pagi pada jam kerja."
nonton cerita tentang hantu walaupun dia sendiri penakut. Pada suatu malam, orang tuanya keluar main truf di rumah tetangga, dan dia ditinggal sendirian di kamar nonton film horor. Tak lama kemudian, telepon Bapaknya berdering, di dalam telepon Arbi sambil menangis sambil minta Bapaknya segera pulang untuk menolongnya. Bapaknya dengan terburu-buru berlari pulang, begitu masuk pintu kamar, kelihatan Arbi sedang
meringkuk tak berkutik di atas ranjang, ia sambil
menangis sambil berkata: "Daddy, tolonglah aku, DVD A sudah habis kutonton, aku tak berani turun dari ranjang untuk menukar disket, tolong Daddy menggantikan DVD B untuk aku, oke?"
kakek ingin mencari pasangan yang baru. Dia
berkata kepada anak laki-laki satu-satunya dengan
bahasa isyarat:
"Biasanya waktu tidur aku kedinginan."
Anak lelakinya termasuk berbakti dan sangat sayang kepada Bapaknya, maka setelah mendengar perkataan itu ia pun segera membelikan sang Bapak sebuah alat pemanas.
Tak lama kemudian, kakek berkata pula:
"Punggungku sering-sering gatal, nggak ada orang
yang bisa bantu menggaruknya." Anak lelakinya segera ke toko membeli sebuah alat
penggaruk untuk Bapak.
Lewat beberapa waktu kemudian, anak berkata
kepada Bapaknya: "Bulan depan cucu laki-laki
Bapak akan kawin!"
Kakek dengan nada agak marah berkata: "Buat apa kawin? Belikan dia sebuah alat pemanas dan alat penggaruk sudah cukup, bukan?"
Nenek: "Pada jaman itu, barang apa saja bila rusak, hanya terpikir bagaimana mereparasinya, dan sekarang keadaannya sudah berlainan, yaitu barang apa saja bila rusak hanya terpikir bagaimana menggantinya.