It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@Tsunami
Hehehe kok bs @Rikadza ??
@d_cetya gpp ... surprise aja banyak juga ternyata
"Ta.. Ta.. Bangung Ta.. Udah subuh.." kudengar suara lembut Rizky membangunkan aku, tangannya masih di kepalaku membelai-belai rambut ku.
Ku buka mataku perlahan, ku lihat Rizky di hadapanku, dia tersenyum.
"Ta.. Ta.." Dia menatap mata ku.
"Heem" Aku hanya bergumam masih menikmati senyumnya.
"Ta.. Ada belek di mata kamu gede banget..Haha" Aku bengong. Rizky menarik hidungku, dan langsung berlari sambil tertawa.
"Setaan!!" Aku yang baru sadar langsung melemparkan bantal ke arahnya.
....
Setelah sholat subuh berjema'ah sama Rizky, Rizky pamit pulang, karna dia ada kuliah pagi, tapi nanti Rizky akan jemput aku, kita akan berangkat bareng..
Jam setengah 7, Rizky sudah datang menjemput. Di jalan Rizky ngajakin ngobrol ini itu, tetapi gak ada obrolan yang menuju kalo dia mau ngajakin aku jalan. Ngarep boleh dong..hehe
"Tirtaa..Tirtaa.." Rika berlari memanggilku sesaat setelah aku memasuki gerbang sekolah.
"Gak usah lari-lari kali ka.."
"Hehe, oh ya, tadi siapa yang nganter?" Rika merapihkan rambut panjangnya yang sedikit acak-acakan.
"Temen, dekat rumah nenek aku." Kataku sambil melanjutkan perjalanan ke kelas yang sempat tertunda.
"Dia yang suka jemput kamu itu?"
"Iya, kenapa?" aku melirik ke arahnya, 'awas aja kalo Rika sampai naksir Rizky' fikirku menyelidik.
"Ganteng..hehe" Rika mengacak-ngacak rambutku. "Happy birthday Tirta.." dia tersenyum manis, ya rika memang manis. Aku menyukai Rika, aku sudah menganggapnya seperti adikku, karena dia suka sekali bermanja-manja padaku, dan aku gak merasa risih karna sikapnya itu.
"Aku akan bilang makasih kalo kamu kasih hadiah." kataku bercanda dengan nada serius.
"Issh matre banget sih!" Rika mengeluarkan sebuah kotak dari tasnya "Ini hadiahnya Tirta sayang yang gemesin." Rika mencubit pipiku sambil menekan kata "gemesin".hehe
"Hehe makasih loh ka, padahal aku cuma becanda tadi..haha"
"Huh dasar! Nanti traktir ya, pulang sekolah kita nonton ya..?" Dengan nada yang manja Rika menggoyang-goyangkan tanganku sambil memainkan matanya.
"Heem gimana ya?" aku pura-pura mikir..hehe padahal gak apa-apa juga sih, lagian Rizky juga gak ngajakin jalan.
"Jangan pake mikir dong!" Rika memanyunkan bibirnya.
"Iya, iya, tapi gak usah manyun-manyun gitu lagi ya, gak pantes tau!haha"
"Apaa!!!"
....
Jam 3.30 aku masih di dalem studio 21 sama Rika, seperti biasa Rizky selalu rajin sms aku buat ngingetin sholat.
R: Sholat Ta..
T: Iya bentar lagi, lagi nonton bentar lagi habis.
R: Nonton dimana?
T: Di 21, di palak temen nih..hehe
R: Maaf ya hari ini gak bisa jalan, aku lagi banyak tugas..
T: Iya gpp Ky, semalem kan udah kasih kejutan..
R: Y udah pulangnya hati-hati ya..
T: Oke
Hufft aku masukan lagi hp kedalam kantong celana, jadi gak selera lagi ngelanjutin nonton film, harusnya kan hari ini jalannya sama Rizky, ngajakin diner tah nanti malem gitu..huh
....
Aku pulang lewat rumah Rizky, aku lihat ada motornya Rizky. Asiik Rizky ada di rumah, jangan-jangan dia lagi siap-siap ngajakin aku diner, mau kasih kejutan lagi gitu..hihi
"Assalam'mualaikum" aku mengucap salam melewati pagar rumah Rizky, tetapi aku langsung menghentikan langkahku saat aku melihat seorang perempuan cantik memakai jilbab keluar dari rumah Rizky.
"Wa'alaikum salam" perempuan itu menyahut salam ku, dia tersenyum kepadaku, tetapi aku masih diam, entah mengapa perasaanku jadi gak enak, dadaku mulai terasa sakit.
"Wa'alaikum salam, Tirta baru pulang?" Rizky keluar dari rumahnya, aku melihat mereka berdua berdiri sejajar, sangat serasi, dadaku tambah sakit, tetapi hatiku lebih sakit. 'Enggak, aku gak mau Rizky melihat aku sakit, tahan Tirta!'
"Iya baru aja, aku lihat motor kamu, jadi aku fikir kamu pasti ada di rumah." aku mencoba tersenyum menahan sakit di dadaku dan di hatiku.
"Oh gtu, eh kenalin ini Irna teman kampus aku, Irna ini Tirta sahabat ku." SAHABAT? Aku tersenyum lirih dan menyapa Irna. Selain cantik Irna juga sangat ramah.
" Ya udah aku pulang dulu ya, kebelet nih..hehe Assalam'mualaikum.." aku langsung berlari tidak menunggu balasan mereka. Ku tekan dadaku yang sakit, aku berhenti di balik tembok samping rumah Rizky, langsung ku cari obat dan air mineral yang selalu aku simpan di tas ku.
Ku tekan-tekan dadaku untuk mengurangi sakitnya, aku menangis, bukan karena sakit di dadaku, tetapi karena sakit di hati ku. Aku melihat Rizky membonceng Irna di motornya. Sesak, sakit, perih melihatnya.
Setelah rasa nyeri perlahan hilang dari dadaku, aku melanjutkan langkahku ke rumah. Di dalam kamar aku langsung menghempaskan tubuhku di kasur, tidak aku hiraukan suara nenek yang menanyaiku, aku hanya ingin tidur. 'Tuhan, aku lelah' ku pejamkan mataku yang masih terus berair.
Wajarlah klo org jijik benci ato gmn, krn mrk membentengi diri dr kasih itu sdri tp ya sudahlah ... keep writing lah sista, story mu cukup menyentuh dan pasti bawa berkat bagi temen2 d sini ... Salam
Suka pola pikir dari @Rikadza :-bd