It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Jam 06.00 pagi hari Sabtu di penghujung Mei 2015 ini, aku dan bang Fikri berjalan dan menikmati segarnya udara pantai. Pada rumput yang tidak terlalu subur, aku berusaha berlari. Bang Fikri mengikutiku dari belakang.
"makin kuat yo itu kaki berlari !" seru bang Fikri dari belakang. Suara bang Fikri serasa berputar-putar ditiup angin laut pagi ini
"lumayan bang, lumayan kuat untuk mentaekwondo abang hehehe" kalimat canda dariku
"hahah paling adek tuh mahir taekwondo kasur" kata dia
"oh kok jadi kasur bang ?" aku pancing dia, masalah kasur si abang nih paling mahir, hahahah
"jangan lah dipancing-pancing kasur tuh dek, dah 8 hari tidak keluar cairan dari lutut" kata dia
"hahaha sampai hafal jumlah hari .... kok dari lutut ?, dari dua biji kaleeee bang" candaku
seketika bang Fikri menghambur dari belakang, membekap tubuhku, dan menelentangkannya di pasir.
Terasa sekali kehangatan burung bang Fikri yang kenyal menindih burung imut-imut yang aku punya.
"oiiiiiii Fik, bagarah tuh jaan kasa ! ayo tolong den manabur jalo" terdengar suara apak bang Fikri dari kejauhan. masih harus ditranslate ? (oiiiii Fik, becanda tuh jangan kasar ! ayo tolong aku menabur alat tangkap ikan)
Wajah apak bang Fikri serasa berona jingga oleh terpaan ufuk di pagi hari. (apak = bapak ya)
"iyo pak, si Rusli lari pagi dulu yo pak" sorak bang Fikri.
Suara bang Fikri diiringi oleh kicauan burung camar yang sedang bergembira mencari makanan berupa ikan-ikan kecil di pagi hari ini, dan burung-burung camar itu juga lagi bergembira mencari pasangan untuk dikawini pagi ini. Bahagia melihat burung kawin sama burung,
hahahah kalau di Padang cowok yang berburung dilarang kawin sama cowok yang berburung.
"iyo, semangat berlari Rus" kata apak bang Fikri sambil melambaikan tangan ke arahku, aku membalas dengan senyuman seraya berkata
"tunggu setengah jam lagi ya om" aku juga ikutan bersorak hihihihi
duuuuuuurrrr....... byuuuuuuurrrrrr
duuuuuuurrrr....... byuuuuuuurrrrrr
duuuuuuurrrr....... byuuuuuuurrrrrr
hempasan ombak yang bersuara dibawa oleh angin laut tak henti-henti terdengar ditelingaku. Serasa beda, kalau sore suara burung camar tidak serame seperti sekarang. Pagi ini serasa spesial sekali.
Sampailah lari kami dihadapan si Cinta Karolina yang sedang duduk berdua dengan suaminya. Kandungan adek bang Fikri ini sudah semakin terlihat diperutnya. Ini sudah bulan ke lima kandungan si Cinta Karolina berarti 4 bulan lagi aku dapat keponakan pertama hahaha dan saat itu aku akan bahagia dipanggil om, oh.... padahal baru enak-enak menikmati status Uda yang selama ini di Jambi aku dipanggil Abang.
"Cieeeeee senyum yang kembali cerah ! uda Rusli tau ndak manga se karajo uda Fikri duo mingguko ?" kata si adek bang Fikri , translate harusnya udah ga ditranslate lagi karena sudah hampir 7 bulan kita belajar bahasa Padang hahaha (cieeee senyum yang kembali cerah, tahu ga uda Rusli apa saja kerja uda Fikri seminggu ini ?)
"ga tahu, aku kan di Jambi" jawabku
"bamanuang sajo manantang lauik manunggu yang ndak kan tibo" kata si cinta lagi, ini translate tingkat tinggi (bermenung saja menghadap laut menunggu seseorang yang tidak akan datang)
"ko urangnyo lah datang" timpal suami si cinta
"wkwkwkwkw, kami lanjut lari lagi yo" kata bang Fikri mengelak
"kehkehkeh ado yang malu" kata si cinta ketika lari kami sudah meninggalkan dimana mereka duduk memandang laut.
Sesaat kemudian,
"sudah dek, gimana kakinya ?" kata bang Fikri
"yah lumayan, kita jalan saja ya bang lima menit lagi untuk rileksasi" jawabku
"aden malah alun berkeringat, bisa berkeringat olah raganya harus berat" kata dia
mulai deh kearah yang syaraf geli-geli nikmat
"kok diam dek?" tanya dia
"dia apa ? masukin lagi tuh baju ke lemari aku ! sama orang seperti itu mau saja mundur" pancingku
"hahaha, bukan itu juga sih deh ! seperti apo tindakan papa ang yang bikin risau" kata dia
"aku ga risau tuh bang malah sering bertmu amak sama apak abang" kalimatku
dia terdiam sambil berfikir
aku lanjutkan
"abang ketakutan, keluargaku malah sudah bertindak ! aku sekarang bebas dari mereka bang ! jadi ketakutan abang tidak masuk akal !" pancingku lagi
"bebas apo dek ?" tanya dia heran
"aku sudah tidak diterima di Jambi bang, makanya aku ga jadi liburan disana, dan sekarang balik ke Padang dan Pd Panjang" kalimatku
"ya Allah ! adek abang nie, ang akan aman disini ! keputusan ang lumayan tepat" kata dia sambil membawaku dalam dadanya yang luas karena bersarang rasa sabar yang melimpah.
"insyaAllah, dan sekarang giliran abang yang takutkan sama orang tua abang ?" pancingku selanjutnya
"tidak, masa aden kalah dari ang" kata dia
"hehehe, iya apa ? ada alasan dong " aku agak senyum melihat wajah lucu bang Fikri
"apak samo amak bukan keluarga terhormat Rus, kami rakyat biasa dan tidak ada martabat yang perlu dijaga sedemikian ketat" kalimat bang Fikri
"amiiin bang, semua terserah abang ! mau lanjut ayo ! tapi aku tidak mau melihat abang pergi dengan keputusan yang salah" penegasan dariku
"maafin abang yo dek, sebenarnyo berkali-kali abang ke Pauh, tapi ibu kos dan kawan-kawan ang indak ado yang tau kama ang tu" kata dia (sebenarnyo berkali-kali abang ke Pauh, tapi ibu kos dan kawan-kawan ang tidak ada yang tahu kemana adek tu)
"aku ke makam Bapak bang, terus menghindar ke Kerinci" kataku
"hahah sampai ke Kerinci aduh si Rusli, eh hampir lupa, selamat yo dek IPnya masih sempurna, alhamdulillah IP abang juga meningkat" kata dia
"waaaaawww siip, aku ada niatan kalau IP abang naik, aku akan belikan abang sesuatu" kataku
"eeeiit apo tu dek ? asik dan mokasih" kata dia
Terdengar teriakan yang lebih keras .......
"oiiiii anak-anak........ ayo tolong tarik pukek" sorak apak (oiiii anak-anak, ayo tolong tarik alat tangkap ikan)
artinya sudah saatnya kita menarik dan tentu banyak ikan yang terperangkap serta kami panen deh ikan-ikan itu yang begitu segar dan terasa manis jika dijadikan gulai atau goreng.
Jelang makan siang tuh, semua anak apak dan amak sibuk membantu menyiapkan masakan. Aku dan bang Fikri kebagian mengupas bawang, kentang, buncis, dan wortel, mebersihkan cabe, tomat, serta aneka daun bumbu serta rempah. Suami si cinta membersihkan ikan wkwkwkwk aku lumayan aaaahhhh dengan yang berdarah-darah. Alhamdulillah bagian tubuhku belum ada yang robek dan berdarah hihihihihi.
Jelang jam 13.00 sesudah sholat zuhur, hidangan sudah tersedia. Gulai kepala ikan, daging ikannnya digoreng dengan tepung bumbu. Ada sayur buncis ditauco, serta ada capcai udang. Tak lupa terhidang sambel tomat swegerrr di atas cobek-an. Menetes air liur suami si Cinta, aku ga begitu, hahaha kebayang merah dan pedesnya, ohhh biasa sama nenek dan papa Ridwan kami hanya mengidolakan sambel hijau yang ga terlalu pedes.
Ketika dicicipi, oh my ! ga pedes sedikitpun !
"tuh Rus, indak padeh" sorak amak bang Fikri
"hahaha cool ini tante, kok ga pedes tante ?" keherananku
"cabe pedas kalau bijinya ikut digiling" kata apak bang Fikri menimpali
bang Fikri senyum-senyum
"tuh uda Rusli, biji ! " sorak si Cinta
"hahaha ondeeeh si cinta iko ! malulah samo laki" nasehat amaknyo
Suami si cinta yang seumuran denganku makin lahap makan, ketika mendengar biji nya dipuja oleh istrinya
Om, tante, abang, mas, uda, kakak, mbak, dan teman-teman seperjuangan, aku belum begitu lama kenal keluarga ini. Tapi yang barusan diceritakan si abang Fikri, benar adanya.
Mereka keluarga bahagia, mungkin jauh dari uang, tapi lengkap, apapun yang mau mereka makan tersedia oleh alam. Mereka tidak takut kehilangan apapun karena mereka tidak perlu itu. Jauh sekali dari aturan keluarga nenek. Berbicara, bersikap, dan tampil di depan umum begitu banyak aturan. Yang rendah harus merungkuk-rungkuk di hadapan keluarga itu.
Alhamdulillah aku sudah terbebas dan sekarang membuka mata pada kekuasaan Allah pada cerita hidup yang lebih menarik tidak monoton dan stuck.
Jam malam datang juga,
tatkala kamar bang Fikri yang bersebelahan dengan kamar adeknya si cinta menghadirkan bunyi kresek-kresek nya terdengar samar-samar hahaha, namanya juga orang suami-istri.
Saat itu, hanya celana dalam hitam yang dipakai bang Fikri.
Mungkin inilah yang dirasa tiap malam oleh bang Fikri menahan nafsu oleh suguhan bunyi kresek-kresek akibat perbuatan adeknya dan suaminya hahah.
Maka, hanya dengan meletakkan kakiku ke paha bang Fikri dia langsung naik spanning tingkat tinggi. Dia berbisik,
"dek, maaf yo, abang ingin olah-raga" bisik dia telingaku yang maksudnya merangsang birahi hahahahahah olah-raga malam. Selanjutnya begitu cekatan dia melucuti T-Shirtku, celana jeansku, dan boxer biru garis-garis putih yang kupakai. Berserakan di lantai ! Lalu aku bantu burungnya jadi bangun dengan cara menyelipkan tangan ke dalam CD hitamnya itu. Sepuluh menit sudah keluar lendir mazi dari lobang di ujung burungnya yang terus kugesek hingga dia nungging-nungging nahan geli-geli senang.
"sekarang yo dek" ajak bang Fikri sambil melepaskan celana dalamnya
Dia menindih tubuhku dan asik memadukan burungnya, menggesekkan burungnya pada burungku dengan segenap nafsu yang ada oleh perpaduan dua burung serta wajah kami. Si Cinta juga masih asik dengan suara kresek-kresek ranjang di kamar sebelah.
Kami akhiri olah-raga malam itu pukul 12.15 tengah malam, aku terlelap dalam perlindungan bang Fikri. Saat ini hanya orang ini yang ada dalam hatiku dan ambang sadarku. Dia yang terbaik, dia akan jadi pengingat bahwa dia bukan untuk dibandingkan !
Kami bangun ketika sholat subuh dah hampir habis hari Minggu ini. Bang Fikri masih memelukku dan burungnya yang hangat masih menempel di atas burungku.
"sudah habis sholat subuhnya" kataku berbisik dekat pipinya
"amak masih di kamar mandi dek" kata dia
"heheheh" senyumku dan dia mengecup bibirku pagi hari Minggu yang bersejarah cup !
"abang sayang samo adek ! hari nie mohon terima abang apa adanya" dia juga berbisik
"iyo bang, sekarang aku juga tidak ada apa-apa lagi bang. jadi mohon juga terima aku tanpa embel-embel keluarga" pintaku
"iyo, ke depan pastinyo lebih besar masalah yang menghadang" nasehat bang Fikri
"banyak berdo'a bang ! Allah akan sayang sama abang" aku juga kasih dia semangat
Terdengar suara amak bang Fikri ini dari luar kamar
"Fik, Rus, bangun ! ayo sholat" kata si amak
Setelah sarapan pagi, suami si Cinta pamit untuk menolong di koperasi nelayan. Wajahnya puas setelah setiap hari menyenggamai si Cinta, hahahah mana pula tiap hari ada-ada saja ! kapan si cinta mau lah !
Kamipun mohon pamit untuk bergerak ke kota Padang dari pantai Bungus Teluk Kabung ini.
"hahahah lah lamo abang rasonyo ndak mbawa si Brio ini" kata bang Fikri
"ini lah bang peninggalan Bapak ! bukan harta dari pak Ridwan ! uang yang dalam rekening dari mereka tidak pernah ku pakai ! aku masih menggunakan kartu dari uang warisan Bapak" kataku
"ga boleh dendam yo Dek, biarlah berlalu ditiup angin" nibur bang Fikri
"Iyo bang" jawabku
"sudah ke kampus ? seperti apo suasana kampus" tanya dia, sangat menjaga perasaanku, dan aku fikir bang Fikri tahu, tapi seperti selama ini, dia tidak pernah menggosip
"sinis bang bawaan orang" kalimatku apa adanya
"ang akrab samo ketua BEM ekonomi ?" kata dia
"lumayan" kataku
"secara tidak sengaja dia mendengar orang-orang bergosip tentang masa SMA ang " ....
aku mulai gemetar .......
apa ini .......
"tapi langsung dipatahkan si Deni, itu tidak terbukti ! itu gosip bagi yang ndak senang IP ang sempurna" kata dia
"serah mereka lah bang, ado yang bermulut ember ! ado mato-matonyo di jurusanku" kalimatku
"tenang, mereka percayalah omongan ketua BEM daripada yang bergosip murahan" hibur bang Fikri
"iyo bang" jawabku
"hati-hati samo urang ! maaf aden kini ndak tinggal diam ! urang seperti itu berbahaya, bukan aden melarang ang kawan sama dia" penjelasan bang Fikri
"Iyo, mokasih bang atas pengertiannya" kataku
Di depan jalan Permindo tu kami duduk berdua kembali menikmati kebersamaan sambil sedikit bergerak ke jalan Patimura yang terkenal dengan cendol duren-nya awwwwww nikmat berpadu sejuknya es dalam cendol dengan udara kota Padang. Sambil menunggu utusan koperasi perguruan Pd Panjang itu, kami lahap cendol itu.
"Bang hadiah untuk IP abang yang naik, tunggu di kosan yo, ko kuncinyo" kataku
"Kapan ke Padang lagi ?" tanya dia
"Senin-Kamis ada acara di Pd Panjang, Jum'at besok ada khutbah di mesjid Taqwa Padang" kataku
"ohhhhh sudah ga sabar dengar suara merdu adek abang" kata dia
"hahah abang, datang yo, ada Buya yang Khotbah, jarang-jarang loh bang" kalimatku
"Pasti dong" jawab dia
Datanglah mobil inova perguruan di depan tenda cendol Patimura ini. Aku langsung mengikuti mereka balik ke Pd Panjang. Belum aku utarakan apa rumusan tim pengembangan usaha koperasi ini karena belum final. Kalau sudah final aku kasih tahu bang Fikri nantinya. Aku dan rombongan bergerak ke Pd Panjang, sedangkan bang Fikri meluncur ke arah kosanku di Pauh. Dia bahagia sekali sudah kembali bisa olah-raga malam. Namun yang penting dia menyadari bahwa keputusannya adalah salah ! Aku hanya anak dusun, jauh dari martabat dan nama besar keluarga terhormat. Aku sekarang lebih bahagia seperti ini. Selama aku tidak menyakiti orang lain, aku akan terus berjalan hingga cita-citaku tercapai, amiiiiiiiinnnn. Hanya ini dulu ya om, tante, abang, mas, uda, kakak, mbak, dan rekan seperjuangan. Selamat menempuh bulan Puasa.
tidak perlu menahan kekhawatiran, rintanganpun harus dilalui. Hingga dimana mengalir semua ini
bro @balaka , bro @Wita , bro @lulu_75 , bro @Hato , bro @Monster_Swifties , bro @hyujin , bro @dafaZartin , bro @sasadara , bro @centraltio , bro @fallyandra_07 , bro @fian_gundah , bro @haha_hihi12 , bro @Gabriel_Valiant, bro @cute_inuyasha , bro @Urang_Tap1n , bro @yadi212, bro @kim_juliant27 , bro @ken89 , bro @sky_borriello , bro @NanNan , bro @PeterWilll , bro @chioazura , bro @Ndraa , bro @ularuskasurius , Bro @RereLiem28 , Bro @SteveAnggara , Bro @Asu123456 , bro @boy , bro @andrean20 , bro @Raenaldi_Rere , bro @Rifal_RMR , mbak @Watiwidya40Davi , bro @kvnandrs6 , bro @nakashima , bro @j4nji , bro @abyyriza , bro @DItyadrew2 , @Mami100C , bro @raka rahadian , bro @alvin21 , bro @Sho_Lee
buat bang @turney makasih bang. jangn bosan tuk mention saya *he
buat bang @turney makasih bang. jangn bosan tuk mention saya *he
Semoga begitu Bro, pasti akan dimention selalu. Makasih juga ya Bro
Apa kabar mba' Wati ? moga sehat ya dan makasih untuk waktunya
hahah mami, belum tentu si Fikri mau sama mami mami lagi apa ? jangan galau gitu ah
Jika ada kabar pasti langsung aku up Bro. Apa kabar nih Bro ? gimana kabar hari Minggunya ? Thanks Bro for ur time
Demikian juga hendaknya untuk Bro Lulu hari ini, met istirahat ya
hr mggu biasa, mager euyy drmh sj hoho