It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
rusli yg sabar y..ingatlah habis gelap terbitlah terang..semangattt !
gak ada cobaan yg gak bisa kita lalui. cobaan diberikan untuk menaikkan derajat kita di mata tuhan. itu siih yg gw denger.
semangaaat
akhirnya ada kabar jg dari rusli... semangat terus buat rusli. smoga dapat yang terbaik d tanah leluhurny.*he.. buat bang @turney makasih banyak bang. jangan bosan tuk mention saya *he
wah makin seru nih cerita. gx bisa komentar dulu. cukup menyimak aja dlu. pengen liat komplik batin yg terjadi sama rusli. komplik rusli dg pa2 ridwan serta nenek ny kyk ny seru nih. semangat bt ts nya. makin rumit cerita makin seru nih. he
mksh lg bt ts ny udah mention ane. walau jarang2 bisa baca n komen.
Para pembaca semua, ini aku lagi merangkai tautan kalimat demi kalimat. Selamat libur ya dan selamat hari waisak bagi yang merayakan
Assalaamu'alaikum dan salam sejahtera untuk semua,
Om, tante, abang, kakak, uda, mbak, dan rekan seperjuangan, kita lanjutkan cerita pada sisa-sisa hari di penghujung bulan Mei 2015.
Jelang tahun ajaran baru ini, sebagai kegiatan reguler bahkan sebelum aku disini sekalipun, alumni dari perguruanku berdatangan ke Pd Panjang. Rata-rata mereka adalah aktivis ormas yang mendelegasikan kebijakan pendidikan. Mereka dari Ibukota negara sebagai pusat pemerintahan. Maaf ya aku tidak akan berpanjang lebar pada salah satu ormas yang sangat konsern pada pendidikan bangsa.
Sebagai intinya, mereka mencari dasar berpijaknya kebijakan yang akan mereka jalankan. Aku menerima beberapa file tentang kegiatan yang akan dijalankan. Kusimpan yang rapi dalam laptopku. Sebagai pendengar yang pasif,aku haya mendampingi pak guru kepala dan pak tutor. Biasanya pagi hingga siang aku berkesempatan mendapat penjelasan dari kakak-kakak itu mengenai file yang mereka kasih. Selesai sholat ashar aku ditanya secara detil oleh pak guru kepala serta pak tutor sebelum mereka diskusi. Saat sore hari sekitas pukul 17.00, diskusi yang sangat alotpun dimulai. Hasil dan PR yang harus dicari jawabnya, aku catat yang rapi dan kuprintkan untuk orang-orang penting yang berdiskusi ini.
Saat makan malam bersama pak guru kepala sering aku dimintai pendapat mengenai diskusi yang telah terjadi.
"Bagaimana tadi Rus ?" kata beliau
"hmmm, kadang contoh kasusnya tidak menyentuh lapisan bawah Pak. Mungkin sesekali kakak-kakak tuh bisa ke dusun terpencil sehingga kegiatan mereka tambah cemerlang" pendapatku
"Itu sudah fix lah ! Tim survey mereka sungguh besar ! hilal jelang Ramdhan dan Idul Fitri saja mereka teropong " tanggapan pak guru kepala itu
"aiih apak ! hilal beda dengan masalah pendidikan bangsa" kataku
"hahah perumpamaan" jawab beliau
"yo pak, terus ?" tanggapanku
"Lokasi pengambilan contoh kasus yang perlu diperluas" kata beliau lagi
"ya gitu menurutku pak, karena tidak semua daerah memiliki kasus yang sama" kalimatku
Masuklah kakak-kakak itu untuk bergabung makan. Mereka baru selesai mengasih motivasi untuk para siswa. Sambil antri di meja makan, mereka bersuara
"ini anak yang satu ini bukan siswa ? lah makan se inyo" celoteh mereka
"wahaha, apo lo uda tuhh" kalimat keluar sambil makan dengan pak guru kepala
"mokasih yo Rus, rapi dan dalam bana latar belakang yang ang buat. Pada bagian kegiatan cantumkan semua masukan Buya yo Rus" kata ketua delegasi ini
"Iyo Uda" jawabku
"Jangan ang suruh-suruh sajo anak den ! Keluarkan anggaran kegiatan ini untuk perputaran uang" kalimat pak guru kepala itu
"iyo pak, makonyo kami tidak mencetak di Jakarta. Selesai semua di Pd Panjang" kata kakak itu
"bagus lah" jawab sang guru
Malam itu berakhir dengan cerita pak guruku tentang cara mengakhiri masa kepemimpinan sebagai bahan yang paling terakhir dari beliau bagi bekalku untuk hidup mandiri dikemudian hari. Ini sehubungan dengan ayat terakhir yang diterima Rasulullah. Panjang sekali filosofi yang beliau terangkan. Intinya, kalau kita sukses memimpin cara mengakhirinya akan berbeda bila dibandingkan dengan yang belum sukses. Sombong bagi yang sukses juga merupakan kuburan. Tidak jujur berkata bagi yang programnya tidak sukses itu malah kuburan bagi umat.
Merinding sekali mendengar ini. Mudah-mudahan akan kuingat selalu.
Sesudah sholat shubuh aku melanjutkan kebiasaanku untuk berlari pagi di atas rumput yang berembun. Masih menyenangkan dan masih terbersit semangat menyala bahwa kakiku akan baik-baik saja.
Selesai itu, aku mandi dan bersih-bersih anggota badan hingga wangi, lalu berganti pakaian, sarapan pagi. Selanjutnya aku bersiap menuju perguruan.
Dalam ruangan adm aku bertemu dengan orang-orang penting itu
"kapan ke Jakarta Rus ? datanglah daripada potensi ang tidak berkembang disini" kata mereka
"hahah indak berkembang apo pulo ang ko ! anak kuliah hebat inyo tu" kata pak tutor
"ehh ang kuliah ? ondeeehh pantesan laporan nie beda sekali" kata mereka
"iyo uda, aku dari kampus Limau manih" kataku
"cocoklah honor ko untuk anak kampus" kata mereka lagi
"oh jangan uda, aku lebih senang honor tu untuk pengembangan kegiatan perguruan ko" kataku yang tidak ada hubungan dengan uang-uang begitu.
"apo lagi Rus, masih kurang kegiatan sini ?" kalimat salah seorang yang bangga pada perguruan ini
"disini iya, maksudku di Limau manih orang malah tidak kenal perguruan ini" kalimatku
"oh gitu ? mokasih yo Rus" kata mereka
Mereka terkesan serius setelah itu, setelah mendengar fakta yang ku lontarkan. Aku berlalu untuk membuat resume dari bahan yang diajarkan pak guru kepala tadi malam. Menarik sekali, aku ingin mneulis lebih dalam tentang ini dengan dalil dan kejadian yang berlaku pada akhir kepemimpinan Rasulullah itu. Demi Allah hanya satu niatku, agar tulisan ini diterima oleh masyarakat. Lumayan detil aku dapati sumbernya di perpustakaan sini ya Allah lengkap sekali dari beberapa buku asli yang tidak bisa dijumpai sembarangan.
Jelan Ashar, aku masuk ke kantor guru kepala
"ini pak tulisanku. aku lebih bahagia ini ke harian republika saja" kalimatku
"kenapa Rus" Tanya beliau
"Lebih nasional pak, lebih diterima segala lapisan, menurut yang ku tahu" kataku
"hari ini den kabulkan pinta ang. Kalau ado waktu den edit jadi bahasa arab. Boleh den kirim ke penerbit di Mesir ? lebih bermanfaat Rus" kata beliau
"Silahkan pak, untuk bahasa arabnya aku pelajari versi artikel yang pak tulis yo" persetujuanku
"iyo Rus. Belajar lah nak. Makin maju, maka makin bermanfaat kau untuk orang banyak" doa dari beliau
"mokasih pak"
Masuk dua orang pengurus koperasi perguruan ini
"Jadi apo Rus yang bisa dikembangankan di Limau manih?" tanya mereka
aku agak tersenyum, yalah uda ini
"asik loh uda bisa lihat-lihat limau manih, pasti uda dapat ide apo yang bisa dikembangkan, itulah ilmu koperasi uda" kalimatku sambil mengedipkan mata pada pak guru kepala
"hahahah si Rusli, ang ko !" kata beliau pertanda setuju dengan ideku
Alhamdulillah, semua tugas berat sudah kulalui dan dengan semangat ku buka Email kalau ada orderan yang lain dari para orang hebat alumni perguruan ini.
Ada email dari perguruan yang berisi apa kegiatan yang padat setelah ini. Mulai lagi hari senin minggu depan dengan pemuka daerah agam, tn datar, dan lima puluh kota. Itu sampai hari kamis. Hari Jum'at di mesjid Taqwa Ps Raya Padang. Ya Allah jadi ingat bang Fikri kalau mendengar nama msjid ini.
Semoga bang Fikri sedang berbahagia dengan pengganti diriku saat ini.
Ada dua hari yang terluang, aku dapat restu untuk membersihkan kosan. Jauh dalam lubuk hatiku aku juga rindu sama Brio Hitamku yang terparkir kedinginan di kosan itu.
Aku mohon pamit sama pak guru tutor dan staf adm.
"Rus, tando tanganlah honor ini !" kata ibu bendahara di bagian adm itu
Terlihat angka berupa uang di list itu berikut apa kegiatanku untuk honor-honor itu
"oh bu, aku kurang paham. aku tanyo Buya dulu" agak cemas aku
"heheh itu lah perintah Buya. daripado ang ngajar sampai ke sungai penuh sana" kata pak guru tutor sambil tertawa
"iyo Rus, ngapolah ang kasinan ! bayak nan bisa ang tolong disiko. kami butuh yang ahli program komputer untu laporan dan analisis data" kata ibu bendahara itu
"eeehh aku ke sungai penuh tuh hanya menolong kakak yang garin di mushola" kalimatku
"yo lah, hari Minggu malam lah disini yo Rus, ang tolong yang dari Bukittinggi, kami menolong yang dari Bt Sangkar dan Payakumbuh" kata pak tutor
"Iyo pak, ibu ! aku membersihkan kosan dulo yo" kataku mohon pamit
Lega asa ini naik minibus ke kota Padang. Jalan menuju Silaing padat menjelang akhir pekan ini. Dari dulu aku belum pernah kesampaian membeli perkedel-jagung yang dijual oleh rekan pedagang itu. perkede jaguang, perkede jaguang, angek-angek ! gitu kata mereka, hahaha angek = hangat
maka hari ini kubeli
bukan apa-apa, kalau nyetir sendiri ini jalan sangat menurun, takut sekali sambil harus beli perkedel-jagung, mobil nyungsep ke jurang, ohhh jangaaaaannnn
sekarang aku naik angkutan umum, dan alhamdulilah uweeeenaaak tenan yang hangat-hangat pengganjal perut.
Sampai di kosan, suasana begitu sepi
Aku langsung menuju ibu kos
"apo kaba ibu" sapaku
"Baik Rus, lah puas menghilang ?" kalimat dia
"hahah hilang apo ibu ? aku ke Jambi" kataku
"Oh Rusli janganlah bohong, nenek ang berpuluh kali menelpon kesini" kata si Ibu, ahhh biarlah, telpon aja
"ke sungai penuh Kerinci" kataku
kening ibu kos berkerut
"Kerinci tuh masih provinsi Jambi bu" kataku
dia tambah bengong ketika melihat aku mengambil kunci kamarku dari tangannya
"hey Rus, kawan-kawan ang juga banyak yang mencari" kata si ibu kos
"iyo bu" jawabku
aku berlalu ke arah si Brio Hitam, dan aku strater untuk memanaskan mesinya.........
Aku masuk kamar, nyapu, ganti sprey, ngidupin Ac
Habis tuh aku bersih badan di kamar mandi sambil menunggu proses......
biarlah debu di udara kamar berganti dengan udara bersih.
habistuh aku nyalain laptopku untuk mensurving perkembangan kegiatan kampusku secara online. Ada beberapa pengumuman bagi anak yang semester pendek, prestasi jurusanku, termasuk proyek penelitian profesor yang berlanjut tahun ini dan yang satu aku ga kenal profesor ini memasukkanku dalam pembatu pelaksana proyek, serta pendaftaran ulang mahasiswa lama. Oh sekarang masuk tahun ke-dua, kami sudah dianggap sebagai mahasiswa lama.
Pasti sebelum tidur aku buka boyzstories melihat perkembangan kejadian yang ditulis oleh bang eton. Ternyata bang eton bertemu bang Jasri dan bang Ulzam. Serta kejadian yang menimpa yang terhormat pak Ridwan. Aku senyum miris.
Ternyata tidak hanya aku sebagai orang yang tersakiti.
Jika aku ada kesempatan ke makan Putri, aku minta bantuan khusus pada Putri untuk menyadarkan kakaknya.
Setelah itu, hatiku jadi tenang. Kalau beberapa hari yang lalu aku takut akan di usir dari kampus karena Gay, sekarang aku ingin mengetahui kepastiannya, sehingga aku ada langkah yang baik setelah ini.
Dengan mantap aku langkahkan kaki di koridor kampus menuju ruangan uni Sabna. Ada beberapa kakak kelas yang senyum-senyum sinis padaku.
Sinislah, aku tidak pernah menyusahkan kalian !
Sampai di ruang uni Sabna
"Ondeeehhh si Rusli menghilang, tapi selamat yo dek masih tetap hebat" aku dipeluk si Uni
"mokasih Uni" kataku
Keluar dua orang dosen muda yang sering menolong profesor kami yang ngajar matematika akuntansi itu, dia berkata judes sekali
"Hoiii suaro ang kareh bana ! ndak tahu diri" kata mereka
"ndak tahu diri apo ang ? suaro aden yang kareh, anak nih hanya bilang mokasih uni" protes uni Sabna
keluar pak profesor itu
"tolong ang masuk ke ruang ambo ! Rus masuk juga !" kalimat pak profesor yang membuat mereka mati kutu
"apo kato ang ? ndak tahu diri ? aden ndanga jugo dari siko" introgasi beliau
"maaf pak" kata mereka
"apo masalah ang ? jelas-jelas lah ! pagi-pagi lag cari lawan ! berangkatlah sekolah ! masih betah disiko ang tu ! urang lain lah tamat S3" sekarang kalimat si profesor lebih pedas untuk mereka
"Rus, ka komputer uni sabanta ! aden kalau paralu lah tamat loh mah S3" hina dari uni Sabna
Di depan meja uni Sabna, aku terima file data proyek lagi yang dibutuhkan jurusan
Keluar dua orang dosen muda itu
"aden kalau ang ndak minta maaf samo si Rusli, dicoret namo ang dari anggota proyek ko. Makan gaji buto, tugas ang si Rusli yang menyalasaian" kalimat selanjutnya dari uni Sabna untuk mereka.
Mereka tertunduk dan pergi
"biarlah uni, orang seperti tu" kataku
"begitulah Rus" ....
"uni lihat tu nih biodata alumni, ado ndak data ......" kataku sambil senyum
"data urang tadi ! adolah" kata uni Sabna
"tuh ang liek, IP segitu saja jadi dosen !" kata uni Sabna lagi
"hehehe" aku tambah senyum sambil tosan tangan
Kurang jelas bagiku, mengapa para senior tadi sinis dan dosen muda itu juga sinis ? aku hanya berfikiran positif, itu tidak ada hubungan dengan gosip tentang kekurangan diriku yang diumbar si Ulzam.
Aku bergerak menuju rencanaku selanjutnya pada hari ini
...................
Deburan ombak yang bekejaran selalu saja mengglitik mataku untuk fokus menatapnya. Biasanya mata semakin mencipit ketika air yang dihempaskannya ke udara menuju mataku, namun sejuk seketika terasa di wajah. Iya, aku langkahkan kaki ini ke daerah yang istimewa, penuh kenangan. Kenangan sederhana dan penuh kejujuran. Tidak munafik dan selalu menenggang perasaan orang lain.
Angin laut dengan setia membelai rambutku. Irama kaki yang berbeda kala menginjak pasir terhenti oleh sapaan penjaga warung dimana kami sering makan berdua di pinggir pantai ini.
"Nak, hampir tiap pagi si Fikri duduk di batu tu ha!" kata ibu warung sambil menunjuk onggokan batu di pinggir pantai.
"Iyo bu, aku mau ke rumah bang Fikri. Permisi bu" kataku
"iyo, ajaklah si Fikri makan bakwan udang yo, sedang angek-angek ko" promosi si ibu, serasa lezaaatt di kerongkonganku dengar bakawan udang
sampai juga di rumah bang Fikri
ada suara lagu yang terdengar ketika aku sampai di depan pintu
begitu indah terdengar di telingaku :
Looks like we made it
Look how far we've come my baby
We mighta took the long way
We knew we'd get there someday
They said, "I bet they'll never make it"
But just look at us holding on
We're still together still going strong
You're still the one I run to
The one that I belong to
You're still the one I want for life
You're still the one that I love
The only one I dream of
You're still the one I kiss good night
Ain't nothin' better
We beat the odds together
I'm glad we didn't listen
Look at what we would be missin'
They said, "I bet they'll never make it"
But just look at us holding on
We're still together still going strong
You're still the one I run to
The one that I belong to
You're still the one I want for life
You're still the one that I love
The only one I dream of
You're still the one I kiss good night
You're still the one
I'm so glad we made it
Look how far we've come my baby
Iya bang Fikri, You're still the one
tidak ada niatku untuk mencari yang lain
tidak seharusnya abang mundur oleh yang berhati busuk, tapi orang tua dan adik-adiknya punya hati yang mulia, tidak pernah bertemu dengan logikaku dari mana dia dapat sifat buruk seperti itu.
Assalaamu'alaikum
Tidak ada jawaban
Aku agak masuk dalam kamarnya, dan ku kecilkan volume sound systemnya
"Bang Fikri diajak ibu warung makan bakwan udang" kalimatku datar seolah tidak ada yang terjadi
sentak bang Fikri sangat kaget
"astagfirullah, Dek !, bilo ang datang ?" kata dia
"barusan bang, ayo bang kita ke warung itu" ajakku
"ayo dek" senyum bang Fikri kembali indah, syukurlah.
aku hampir saja kehilangan senyum ini untuk selamanya. Sekarang aku ikhlas untuk berbuat yang terbaik di daerah ini, dan tidak merasa sendiri lagi sebagai orang yang terbuang dari keluarga dan kampung halaman.