It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @AlexanderAiman , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy , @congcong , @Tsunami , @Akbar Syailendra , @rone , @uci , @diditwahyudicom1 @bianagustine , @Wooyoung , @marioALDI , @Fistjump , @lulu_75 , @rasdidin
Selesai sholat Isya, aku mendengar langkah kaki mama dan kelompok ibu-ibu pengajian yang pulang dari mesjid. Lalu mama mengucapkan salam perpisahan pada kelompoknya tersebut. Tidak lama setelah itu, mama sudah berada dalam rumah seraya berkata
"Ona, sudah dikasihkan kacang ijo untuk Tamam ?" tanya mama
"boro-boro ! tadi gue dibentak-bentak" jawabku
"cara elu kali yang ga tepat untuk berkomunikasi, kalo mama lihat dia lagi tertekan perasaan loh" pendapat mama yang tentunya sangat mengenal kehidupan ini
"mama masih meragukan caraku ? sudah berapa ratus orang ku wawancara ma ?" tanggapanku
"Ona yang Oon... dah tau elu si Tamam eror, harusnya elu pakai cara yang eror juga" saran mama yang ke dua heheh
"mau mama apa seh ?" sergapku
"mau elu juga apa ? mau elu kita terus membenteng diri ? ga gitu juga kale ! apa yang ada di depan mata itulah yang harus kita hadapi" kata mama dengan tanda seru
"kenapa harus kita ?" aku mencoba memaknai fikiran mama
"kenapa ga ? mau elu kita selalu dapat tetangga yang baik-baik gitu ? tinggal aja elu di bulan" balas mama
"aduh, kena bentak mulu, apes dah" gumanku
"Ona, udah ! jangan diambil hati, hidup di dunia ga lama. Apa yang harus elu jawab di hadapan tuhan ?" pertanyaan mama
aku terdiam
"datar saja lah ! ga perlu emosi dan tidak juga harus gimana-gimana gitu. Kalo dia minta ya kasih saja kalau ada. Dia juga tidak meminta apa yang kita tidak punya !" nasehat dari mama
"gue ngantuk" rasanya aku ingin segera lari....
"tidur sono !" kata mama
Duuuuuile..... mamaku,
begitulah seorang perempuan, bisaaaa..... sekali bersikap. Meski mereka tidak senang, mereka masih mampu bersikap datar seolah tidak terjadi apa-apa
Hari ini jelang sore di tempat kerja, tubuhku terasa sangat letih. Biasanya tidak begini. Sebenarnya perasaan hati yang mengompori tubuhku untuk merasa letih. Dari tadi malam aku akhirnya terusik oleh sesuatu di samping rumahku. Sesudah sholat magrib, aku bergegas makan bersama rekan-rekan kantor, selanjtnya bergesa juga pulang
"elu Ton sesekali napa temanin kita-kita di kantor" kata salah satu rekan kerja
"gue sih di rumah juga selesai nih kerjaan" kataku
"elu sih enak, bujangan. Kami-kami ? harus memanjakan istri, eehhhh anak juga merengek malam-malam, ga bakalan selesai nih kerjaan" kata rekan yang lainnya
"kalian bisa ga banyak bacot ga ? ember ! mulut perempuan ! siapa suruh kawin ? inilah resiko sebuah perkawinan ! manusia aneh !" seorang singa berkomentar, dialah bos kami, wahahah
diam deh
ada yang pura-pura nambah makanan
ada yang pura-pura kepedesan
ada yang pura-pura menerima call
dan aku beneran mau cuci tangan, segera bersiap pulang
Kurasakan ada yang mengganjal hemmm ....mulut ember, perempuan, padahal diakan perempuan ! Inilah bos aku. Seorang singa betina hemmmm
Ditakuti oleh semua bawahan yang berkelamin jantan, wahaha
Terutama yang berkelamin terbukti Jantan, telah berhasil membuahi istri mereka dan menghasilkan anak
agak-agak gimana gitu menulis kata JANTAN
Sesampainya di rumah aku langsung mandi membersihkan diri dan membersihkan fikiran. Setelahnya ku kenakan baju yang nyaman untuk istirahat malam dalam rangka menyelesaikan sisa ketikan.
Keluar dari kamar, biasalah ada rombongan ibu-ibu mesjid yang mau ngajak mama wirid selepas sholat isya. Langsung deh gue ditodong dengan berbagai komentar
"ni rumah ada ato ga ada penghuni ?" satu komentar atau bertanya
"rumah kosong juga ada penghuni kan ?, gimane sih elu" ini komentar sekaligus pertanyaan juga hahah
"maksud elu Jin ? iya itu biasa yang menghuni rumah" duh.......... lanjut deh
"eh Ona, elu ga risih dengan tetangga seperti itu ?" sekarang pertanyaan bergulir
"kenapa risih ? meski sering diganggu" jawabku butuh pemikiran tingkat tinggi, wkwkwk
"sialan ! sombong elu ! kalo gue risih misal ada orang yang sering ganggu" kata salah satu dari mereka
"kalau mau hidup, harus siap dengan resiko misalnya harus mampu memahami mengapa kita diganggu ?" jawabku yang membuat kening mereka lebih berkerut
"Ona, yang Oon.... diam dah elu ! aneh ! nih dah azan kami harus ke mesjid" sergah mereka
Mamaku keluar dengan senyuman lumayan bangga dengan sikap anaknya
Makasih ya Allah....... aku sikit sikit bisa memaknai nasehat mama. Hahahh sikit sikit itu bahasa si Daya, sikiiiittt lagi..... ayo sikit lagi....
Tuuut.... Tuutt... masuk sebuah call di HP ku
huuffffffffffffffffffffffff
dari Kurniawan di Kelapa Gading
sudah lama temanku ini tidak menelponku
diangkat salah, ga diangkat juga salah
....... angkat ja deh, siapa tahu penting
"halo koko ! ada apa ?" sapaku
"serem amat kalimat u ! tanya apa kabar gitu ?" protes Kurniawan
"iye, apa kabar koko ?" balasku
"kabar baik ! kabar u gimana ?" tanya Kurniawan lagi
"sibuk ko" jawabku
"syukurlah ! kapan kita nobar lagi ? kita buat down kubu MU yang makin keok oleh City" ajak dia
"koko kalo lagi alone saja ingat gue, kalo lagi sama yang lain apa koko masih .... ?" kataku
"ya ingat lah u itu yang terlalu sibuk ! pernah u inisiatif call ? rasanya ga tu" balas dia
"jadi koko mau di call ?" pemastian dariku
"mau" kata dia
"hanya call saja ?" aku kembali bertanya
"hahaha gue pengen yang lain juga lah, lebih dari call" jawab dia
"kalau itu harus ada kesepakatan lebih jauh" saranku
"iya kita harus duduk secepatnya untuk buat kesepakatan" kesanggupan dari dia
"hahah serah koko deh, asal waktunya pas" saranku
"OK, trims ya ! selamat tidur Toni" kalimat perpisahan dari dia.
Untuk sementara kita tidak membahas Kurniawan dulu ya kawan. Tidak ada yang spesial dan belum ada tindak konkrit dalam sebuah hubungan. Temanku lumayan banyak namun yang spesial-spesial saja ku ceritakan dalam kisah ini.
Saking lelahnya aku kok jadi tertidur sesaat dan jam sepuluhan malam aku terbangun.
Ada yang bercakap-cakap di ruang makan
Aku sekedar melongok, kalau pengen biasanya aku ambil air minum sejuk dari dalam kulkas.
"Apa kabar kamu !" sergap suara gede si Tamam
"baik, kabar elu gimane ?" sapaku mencoba beramah di hadapan mama
"kabar gue ga begitu baik" kata Tamam
"ada apa lagi nih ? kalau gue saranin leu cari kerjaan lain gih ! daripada banyak dosa karena tidak senang dengan orang lain" saranku
"gelap dah ! seiisi rumah mereka musuhin aku" kata Tamam
"tuuuh kan ! makanya jadi supir itu kudu tau diri" nasehatku
"kalau biang keroknya pergi, maka aku akan bahagia rasanya" kata Tamam
"bukannya elu yang biang keroknya ?" kata mama
"iya nih, seperti apa sih wajah si Daya, kok elu jadi gini amat sama anak majikan elu?" keingin tahuan dariku
Lalu Tamam membukakan HP nya
Aku dan mama melongok pada HP itu
Ada foto seorang cowok keren berpakaian seragam SMA
Cowok yang tinggi, keren, putiiiiihhhhh bersih........, dan agak sipit-sipit
"demen Ibu nih sama artis-artis yang rata-rata seperti ini.............. setiap hari.... ga dari korea, ga dari jepang, ga dari thailand weekkk muntah aku" hinaan Taman
"wiii... kenapa ? selera masyarakat sekarang ya seperti itu ? karena itulah yang lagi top. Ada apa dengan kamu ?" nasehat mama
"Iya Tamam, elu buka mata deh. Wajarlah kalo ada beda selera. Eh dia ada turunan chines ya?" kataku
"Iya mamanya chines Jakarta" kata Tamam
"Mamanya baik kan sama kamu ?" tanya mama
"mereka cerai !" info dari Tamam
"woh...." mama terkejut
Aku malah memikirkan teman anak ini. Kalau dia sekeren ini, temannya akan lebih dari ini kalau info dari Tamam benar
"eh, temannya itu anak chines juga ya ?" tanyaku
"Tidak ! anak Surabaya !" kata Tamam
"Oooooo makanya dia ke Surabaya......, masuk akal kan ? terus gini saja kok repot sih Tamam ? Tamam-tamam................ elu ngajak gue mikir yang ga penting ! bilang aja elu sirik ! dan elu salah kalau mau rebut perhatian papanya" nasehatku yang lain
"ga usah kamu ikut campur ! aku tahu ngurus dan menyelesaikan masalah ini" kepercayaan diri dari Tamam
"Ya udah ! urus saja diri elu 'ndiri ! ga usah sok-sok sewot cerita-cerita anak Majikan segala ! tuh bayar janjimu ngasih bayar makan malam sama mama gue" ajakku untuk tamam
"tadi gue kasih sama Ibu, Ibu menolak ! Ibumu baik tidak sepertimu" Tamam menghinaku, kurang ajar, ku potong juga lehermu !!!!!!
"mama kok ga diambil sih ?" protesku
"emang mama jualan nasi ? enak saja !" balas mama
"tuh, karena mama gue ga jualan nasi, elu ga boleh lagi makan disini !" usirku
"terus kalo aku lapar ? aku ga mau mati kelaparan" hardiknya lagi, huuuuuhhhhh...... kurang ajar
"ajak istri elu ke sini ! gila...................... jangan mama gue yang elu palakin" kalimatku
"kamu yang gila, Ibumu saja tidak marah kok" Tamam membalas
"mas nasi sepiring saja, itu malakin ya ?" nasehat mama
"bukan gitu maksud gue mama, artinya dia juga harus mikir untuk hidup lebih baik" pebelaanku yang ga mau kalah
mama dan Tamam terdiam ...... aku minta ampun sama Tuhan, tapi kalau istrinya datang itu adalah hal yang terbaik untuk dirinya, untuk anak majikannya, dan untuk tetangganya
Ya Allah, Tamam..... oh Tamam......
Orang-orang di sekelilingmu benar-benar diuji kesabaran oleh Tuhan
Inilah sekarang ujian kesabaran untukku, karena memang seperti nasehat mama, bahwa hidup itu tidak selalu enak
Waktu yang merangkak dan bergulir selama tiga minggu selanjutnya, mampu membuatku terkejut
Malam hari mendapati rumah habis kerja aku bertatapan dengan tiga orang, ada mama duduk di tengah mereka. Hmmmm Tamam lagi, yang lainnya ? siapa ini ?
Ada wanita berkerudung manis dan ada si jagoan kecil yang ga banyak bacot memandangku
Heeehhhh ? ini istri dan anak si Tamam ?
"Om Toni, kenalkan ini namanya Ardian" kata Tamam
"oh ini Ardian ? iya kamu boleh panggil nama om adalah om Toni" jawabku sambil bersalaman dengan jagoan kecil itu
"dan ini istri aku, namanya Yuyun" kata si Tamam lagi
"salam kenal mbak Yuyun" salamku
"Ton, hari ini aku tugas malam di rumah majikan, tolong lihat-lihat anakku ya" perintah Tamam
Tamam eror, baru saja istrinya datang dia malah pergi ! apa ga kangen sama istrinya ? kenapa bersistri kalau ga kangen ? dia lebih kangen sama majikannya ?
Itulah pertanyaan dasar dalam batinku
Ada istri secantik ini dan ada anak yang baik lagi, kamu ga pernah bersyukur Tamam
"ya jaga sikap, elu perhatiin majikan, tapi anaknya diperhatikan juga" kalimatku
"beres....., kamu mau titip salam ga untuk Daya ?" kata Tamam memancing
"gila elu, gue belum kenal sama Daya" penolakkannku
Tamam berlalu dengan cengar-cengir sambil minta pamit sama mamaku
Setelah itu.....
Datang lagi call geledek dari Kurniawan, pasti gini..............................
"malam ini nih kita harus duduk berbicara serius" desak Kurniawan
"aduh.... gue lagi ada anak ! kapan-kapan aje dah" aku menghindar
"wiih pasti cantik anaknya" tebak dia
"jagoan kecil" jawabku
"aku kesana pokoknya ! aku juga mau kenalan dengan si jagoan kecil" kembali dia mendesak
"duuhhh tapi kami dah ngantuk" alasanku
"baru senja temaram, kok dah ngantuk ?" kata si dia
Ya sudah lah, aku ga begitu fokus dengan skedul Kurniawan. Ada hal yang menarik bagi fikiranku malam ini. Anak sebaik Ardian kok ditinggal-tinggal sama si Tamam. Banyak pelajaran di dunia yang dihadirkan melalui kehidupan. Dari liputan kasus rata-rata orang kaya ingin punya anak, ga dapat-dapat anak ! orang kaya ingin istri yang manis dan penurut, eh dapat istri yang hyper dan super matre. Ada sesuatu yang terlupakan oleh si Tamam, dia harusnya DIINGATKAN
Bersambung ...
Selamat pagi lagi kawan baik,
sebuah pagi yang cerah untuk kita semua....
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @AlexanderAiman , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy , @congcong , @Tsunami , @Akbar Syailendra , @rone , @uci , @diditwahyudicom1 @bianagustine , @Wooyoung , @marioALDI , @Fistjump , @lulu_75 , @rasdidin