It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
ƍäª bermoral..
Tapi jangan di bunuhlah si tamam ntu..
Di gangbang je rame2 ∂αη disiksa lahir batin
Cairan merah segar dengan bau amis belepotan di dadaku, wajahku, dan tas ransel yang selalu kupeluk. Kelak tas ini akan jadi sesuatu yang bisa di kenang oleh jala. Tas ransel dari kain itu ikut menyerap rembesan cairan darah. Tubuh yang mati rasa, tidaklah menjadi perhatian khusus bagiku. Hanya ada satu keinginan dalam sanubariku yaitu bertemu mama Jala. Mama yang punya kasih serta belaian tangan yang lembut. Mama yang mengerti cara menyikapi kerasnya kehidupan.
Aku ingin berada dalam dekapan mama Jala, saat menantikan datangnya ajal menjemput
"mas, makin banyak nih darahnya mengalir ! aku tidak tega mas ! kita harus ke rumah sakit" kata pak supir Taxi
"Jangan pak, waktuku tinggal sedikit, tolong ya pak, ikuti saja alamat yang ku tulis itu" pita suaraku terjepit, agak susah untuk bicara, hingga terbata-bata seperti ini
"iya mas, banyak mengucap, jangan lupa Allah ya mas" pesan bapak itu
Sampai di warung depan rumah Jala, Alhamdulillah dari kejauhan ku lihat lampu rumah Jala remang-remang, berarti ada mama Jala di dalam, sekali lagi Alhamdulilah,
Allah mengabulkan permintaanku yang terakhir
Bapak supir taxi itu turun tergopoh-gopoh. Sejurus kemudian dia menoleh jalan masuk ke halaman rumah Jala, entah apa yang difikirnya dan sekarang dia membukakan pintu untukku. Selanjutnya Bapak itu menuju Ibu pemilik warung itu
"Assalaamu'alaikum Ibu" sapa pak supir itu sangat gugup
"Iya ada apa Pak" tanya ibu itu yang juga ikutan gugup
"Bu, agak susah taxi masuk ke halaman itu, tolong bu dan siapa saja yang ada, kami butuh pertolongan" kata bapak itu
Samar-samar aku beradu pandang dengan Ibu itu
"Astaghfirullah, kenapa darah menggenang begitu banyak ?????? Bapak........Bapak....... tolong pak" Ibu pemilik warung itu menjerit memanggil suaminya
Muncul seorang Bapak dan dua anak yang berusia SD dan SMP mereka kaget dengan jeritan ibunya
"ada apa ???? kamu menjeritnya keras seras sekali" bapak itu cemas melihat istrinya
"tolong pak.... anak itu butuh pertolongan" si Ibu itu tidak menanggapi kecemasan suaminya, dia menghambur menuju ke arahku
"tolong pak, kita angkat anak ini ke rumah sana ! " kata pak supir taxi
"iyha...... tapi ini siapa ??? mengapa begitu banyak darah ????" bapak itu panik,
anaknya yang SD menangis ketakutan dalam warung
Tubuhku digotong untuk segera bertemu dengan mama Jala
"Mbak...............mbak................... buka pintu" teriak Ibu itu yang menggigil ketika melihat cairan merah segar membasahi hijab putih yang dipakainya
"Iya, ada apa ini ?" kata mama
"anak ini terluka bu, dia menuju alamat ini ! apa betul bu ini alamat yang dituju ?" tanya pak supir taxi untuk memastikan
"Ya Allah ..................... nak Dika ............................... apa yang terjadi nak ? iya betul pak, ayo bawa masuk" mama seketika jadi panik, beliau berlari ke dapur dan membawa tumpukan kain lap
Kain lap itu di gelarnya di tikar ruang tamu dan kemudian, beliau menyuruh membaringkan tubuhku pada susunan kain lap tersebut
Sekarang wajahku agak jelas di pandangan mereka, meski wajahku belepotan darah
"Ya Allah ....... ini anak muda yang mencari Ibu malam kemaren, dia mengaku teman Jala" kata ibu pemilik warung
"Iya, dia teman Jala" kata mama
kemudian....
"mamaa..... apa kabar ?" aku berusaha membuka suara meski sulit dan mencoba tersenyum pada mama
"baik nak Dika, apa yang terjadi nak ? banyak sekali darah mengalir di sekujur tubuhmu ? kamu dianiaya nak ? ceritalah pada mama!"
mama berbicara dengan belaian kasihnya
"aaaakkkuuu.... aku bahagia bertemu mama" inilah kamimat terakhir yang bisa kuucapkan
"Panggil ambulan Pak" kata mama dengan lirih .....,
"iya bu" kesanggupan dari pak supir taxi
"Dika... baca syahadat ya nak, dan banyak mengucap, ikuti mama Ashaduallaillahaillallah waashadu...." mama menuntun mulutku menyebut kalimat penuju akhir hayat, menuju tempat yang abadi di samping Yang Maha Kuasa
"Syahadat ini akan menuntun langkahmu nak, mama sayang Dika" kalimat mama terngiang-ngiang di telingaku, aku bertemi-kasih dengan memberikan senyuman terakhir.
Kesempatan berikutnya, mama membacakan ayat kursi dan surat Yassin untukku, aku juga mendengar samar-samar suara orang menangis melihat kekejaman yang telah dilakukan pada sekujur tubuhku
Selanjtnya pandanganku putih .........................
badanku ringan .....
Terngiang suara mobil ambulan ...
Jam----Jam Berlalu ketika pendengaranku sedikit mengiang,
Dalam tuntunan kalimat syahadat dari mulut mama Jala yang jadi lebih segalanya bagiku, jeritan suara-suara yang dekat denganku sehari-hari yaitu papaku, mamaku, kokonya Felix, dan bibi astuti memberikan rasa hangat di hatiku, ini cermin bahwa mereka sayang padaku.
........................................................................................................
***
Innalillahi wainnailaihirajiuunnnnnnn......
Selamat Jalan Dika, saudaraku, yang telah menyelamatkan nyawaku.
Kawan baik semua yang telah lama ku tinggalkan, apa kabar semua ? Ini p.o.v Jala Tifatul, Meski terasa amat berat, aku ada di hadapan kalian. Izinkan aku hadir sebagai penghormatan terakhir untuk sahabar kita Dika.
Malam ini Dika hadir dalam mimpiku, Dika yang telah pergi untuk selamanya, meninggalkan sebuah tas ransel yang belepotan dengan darah. Mama dan Papanya menyerahkan tas itu padaku yang saat ini masih terbujur di rumah sakit. Sekarang aku sudah di pindahkan ke Soetomo atas pemintaan mamaku, mama dan papa Dika, serta kokonya Felix.
Hubungan yang memanas antara keluarga Daya: papanya dan bibi astuti dengan mamaku-koko-mama Dika mulai terlihat. Mamaku-koko-mama Dika sangat meletakkan rasa sakit hati yang teramat besar pada keluarga Daya, dengan terbunuhnya Dika di Surabaya.
Aku tidak bisa berfikir jernih kawan ! bukan ini yang kumau ! Dendam dan sakit hati akan menutup pintu sorga untuk kita semua. Dengan rasa yang tulus, aku juga berucap Innalillahi wainnalilaihirojiuun untuk pak Tamam, supir pribadi keluarga Daya
Ada sepucuk kertas dalam catatan harian Dika,
"Jala, aku berhasil menghentikan orang yang membahayakan hidupmu"
Sepucuk kertas dan catatan harian Dika ada dalam ransel yang berlumuran darah itu. Sekarang lumuran darah itu sudah berubah menjadi warna coklat tua.
Malam kemaren, ada SMS gelap masuk ke HP mama, SMS permintaan maaf tidak ada perintah untuk melukaiku. Pak Tamam mati ditikam oleh Dika luka di tubuh Dika murni oleh pengeroyokan Tamam dan om Santoso. SMS itu di kirim dari Batam
Pak Imam si papa Daya melarikan diri ke batam, jika informasi dari SMS itu adalah benar
Om Santoso, menghilang entah kemana
Mereka orang-orang yang ku hormati, yang pernah menolongku untuk menamatkan pendidikan SMA yang terseok-seok.
Ya Allah mengapa jadi begini akhirnya
Sehari sebelum keberangkatan Daya ke Jerman, pak Imam mengancam mama
Mama menyampaikan itu padaku, apa yang harus ku perbuat ? aku bekerja serabutan, habis shift siang misalnya, aku dengan ikhlas aku mencari rezki tambahan dengan mengantar para pedang untuk membeli sayuran ke agen utama. Aku dapat sedikit upah dan sedikit keuntungan dari beberapa petani yang kutolong
Apa Daya bisa dihentikan ?
Tidak semudah itu
Itu yang tidak kusuka dari Pak Imam dengan caranya mendidik anak ! semua serba perintah, asal jadi ! semua serba diancam !
dia mikir hidup ini semudah kelimpahan harta yang dimilikinya
Itulah kawan-kawan, pangkal-bala semua ini
Wiji tidak bermaksud mencelakaiku, ia hanya meneror agar aku mau pergi bersama Tamam menemui pak Imam dan om santoso si Surabaya, ada tawaran yang akan menolongku
Melihat wajah Taman yang tega menyakiti Daya, aku khilaf kawan !
aku sedikit menghardik, untuk mereka melihat tugasku yang dadakan subuh itu !
Pak almarhum Tamam pada dasarnya memang benci pada kami. Tidak bisa dia berbohong, bahwa dia ada main hati dengan pak Imam, apa dia anggap aku akan menghalangi dia menguasai pak Imam
agak serakah,
mudah baginya untuk menyingkirkan orang lain
namun tetap mengucap syukur, sekarang pak Tamam sudah dihentikan oleh perbuatannya sendiri
aku tidak dendam sedikitpun
Jika om Santoso ditemukan, maka peristiwa ini akan bisa dibongkar dan dituntaskan, biar pihak mamaku-mamaDika-koko Felix, dengan pihak keluarga Daya serta istri almarhum Tamam terselesaikan
Meskipun diplototin mamaku dan mama Dika, setiap bertemu bibi astuti yang membantu merawatku di RS ini, bibi astuti tidak terpengaruh, beliau menebus kesalahan kakaknya
Pagi ini, aku dan para orang tuaku akan berdo'a di makam Dika. Mereka sudah siap, ada mamaku, mama Dika, dan papa Dika yang membantu adekku Ratna
Kuperkirakan, tidak memakan waktu lama, keluarga Dika dengan jiwa birokrat yang sangat akrab dengan polisi dan para pengacara, akan segera meluapkan rasa sakit hati mereka yang sedang kehilangan anak tersayang dan anak yang mereka banggakan
Aku selalu berdo'a agar luka di punggungku cepat sembuh, dan aku akan secara pelan dan sabar mengisi celah hati yang tidak memaafkan seperti yang dirasa mamaku dan mama Dika.
Apakah kedua orang tuaku ini tidak baik ? mereka malah sangat baik karena memperjuangkan anak yang mereka sayang
Tetapi mereka sedikit terlupa, bahwa ujian dari Allah datang dengan berbagai bentuk, seperti rasa sakit dan rasa kehilangan sehingga tidak mau memaafkan.
Seketika pintu ruang perawatan ini diketok tamu ... ... ...
"Assalaamualaikum" kata beberapa suara
"waalaikum salam" kata mama Dika
"Mama..." terlihat wajah Fanni dan matanya berair, oh sahabatku sudah lama sekali aku tidak mendengar kabarmu
"oh ada Ibu bahasa Indonesia dan Ibu guru !" mama Dika terkejut
Ada Ibu guru kesayanganku Ibu Bahasa Indoensia dan ibu honorer bahasa Inggris, sekarang Ibu ini pasti sudah menjadi guru tetap dan guru yang hebat. Mereka menyalami mamaku papa Dika dan dek Ratna
"apa kabar anakku ? kejam sekali orang itu ! tidak berperikemanusian" jerit ibu bahasa Indoensia tertahan
Fanni dan Ibu bahasa Inggris meledak
"siapa yang melakukan ini Jala ? aku ga mau kamu juga pergi menyusul Dika" Fanni histeris memukul-mukul kasur
Tidak ada yang bisa ku jawab, hanya ada senyum ikhlas yang menjawab segala rasa yang hampa ini.
Mamaku menenangkan mereka dan kemudian kami semua pergi menuju makam Dika untuk berdo'a
Dalam dekapan para guruku dan Fanni, aku melihat mama dan papa Dika lama sekali berdo'a di makam anaknya, tidak terhitung berapa banyak tetesan air mata yang telah tertumpah
Bulan Maret 2014 yang masih terasa seperti kemaren, aku diperbolehkan pulang dan dirawat dengan ketat oleh mama Dika dan bibi Astuti.
Hidupku serasa berobah, aku merasakan kembali hidup dalam dekapan orang tua.
Sementara saudaraku di alam kubur, terbujur sendiri
Saudaraku itu menyerahkan nyawanya dan orang tuanya untuk mengurus hidupku yang kurang beruntung.
Dika, saudaraku, cintamu telah terbalaskan dengan berlebih ! persaudaraan itu ternyata lebih abadi ! seperti yang kamu saksikan sekarang. Persaudaraan akan menuntun kita menuju kebaikan, namun percintaan belum tentu demikian.
Setelah sehat nanti, aku yang berhutang nyawa dan berhutang budi panamu, akan kubalas dengan tidak membiarkan mama dan papamu menangis lagi. Aku janji saudaraku !!!!!!
Demikianlah kawan semua, aku pamit dulu ya.
Jika ada waktu dan kesempatan, aku akan kembali lagi berbagi perasaan dengan kawan semua.
Kawan, tidak ada yang abadi di dunia ini ! semangat Dika akan selalu menyertai kita semua
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @AlexanderAiman , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy , @congcong , @Tsunami , @Akbar Syailendra , @rone , @uci , @diditwahyudicom1 @bianagustine
*nyanyi ahh*
Selamat jalan kekasih...
Kaulah...
Cinta dalam hidupku....
Aku kehilanganmu....
U/ se lama2nya....
(-̩̩̩-͡ ̗̊--̩̩̩͡ )Ɨƚʊ̈̇āªªª_Ɨƚʊ̈̇āªªª(-̩̩̩-͡ ̗--̩̩̩͡
Dika selamat jalan, semoga amal baikmu di terima di sisihNya... aamiin
Selamat jalan Dika [IMG]http://eemoticons.net/Upload/Onion Head/tatoi.gif[/IMG]