It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Heemmm....
Semakin rumit jalinan kisah kalian
Surabaya, 28 Januari 2014 jam 17.30
Aku telah masuk pada keramaian kota Surabaya
Alhamdulillah, mendarat dengan pesawat ekonomi favorit (berlambang singa merah) tujuan Juanda Surabaya, ada perasaan lega, setelah dari cengkareng sempat delay lebih dari satu jam
Ada perasaan menang juga, hahaha, karena aku berhasil menghemat uang, dari pada pesawat kebanggaan si Daya yang mahal
Ada rasa lapar yang menyerang perut dan aku putuskan makan di deretan warung tenda sepanjang trotoar jalan di depan salah satu pusat keramaian di Surabaya
Kebetulan di lokasi ini juga banyak taxi yang mangkal sehingga setelah makan, aku dapat bersegera menuju rumah Jala dengan menggunakan taxi
hmmmm aneka lauk digelar di meja yang panjang
ada goreng ikan, goreng ayam, goreng tahu-tempe, bahkan goreng bebek
goreng bebek selayaknya perlu dicoba nih,
kata artikel yang kubaca, daging bebek dapat meningkatkan libido pejantan, ugghsshhh terangsang
aku sih ga berfikir ke libidonya, aku hanya ambil hikmah semangat yang ditimbulkan
karena aku butuh semangat untuk menlanjutkan perjuangan yang telah ku tempuh ini
selamat berjuang dengan bebek goreng
siiip........ ini ada ayam penyet dan bebek penyet juga, begitu tawaran dari si mbak pejual
bingung, ........
aku pilih yang normal saja, yaitu bebek goreng,
apa itu penyet-penyet ?
di surabaya ini serba penyet dan serba keripik,
semuaaaa bisa dipenyet-penyet, dan semua bisa dijadikan kripik,
hingga mangga juga dijadikan kripik huwaaa................
yess enak tenan, lumayalah rasa yang didapat seimbang dengan harganya yang lumayan murah
Aku pesan es teh manis, menggiurkan sekali tuh, jika di Jakarta gerah, jelang senja di Surabaya ini ternyata melebihi kegerahan Jakarta.
Setelah itu, aku menyewa sebuah taxi yang sejak dari tadi sudah menunggu (gEeR ya emang pusat mangkalnya disini)
aku banyak melamun sepanjang jalan yang ditemani oleh gemerlapnya lampu di kota surabaya
indah sekali dan hangat terasa di hati
beda saja bawaannya di bandingin jakarta, kemana ban mobil berputar, maka disitu kita temui macet, hidup yang seperti apa itu ya hmmmmmm itulah Jakarta kapan berakhir meski sudah ganti gubernur dan presiden tetap saja begitu
untung penduduknya seperti si Dika selalu sabar, hehehe
Setelah turun dari taxi, tatapan mataku terpaku pada sebuh rumah yang gelap
Gelap ?
Ya Allah, mana kehidupan ?
mana mama dan dek Ratna ?
Jangan-jangan ada kuburan mereka di belakang rumah
Ya Allah ................... jangan biarkan ini terjadi, aku harus dapat melihat wajah mama dan dek Ratna, aku ga mau melihat kuburan
Rasanya kakiku jadi seberat 5 ton, ga bisa digerakkan
Siapa tahu mama sudah tidur, eh ? masa jam 7 malam saja sudah tidur ? oh ya jam 7 malam di surabaya benar0benar sudah gelap, karena agak ketimur dari wilayah Indonesia
ah ga ah ! aku ga mau melihat kuburan mama jika itu memang benar, bisa-bisa aku juga mati berdiri dan dikubur di dekat mama jala
hatiku berdentum dentum tak karuan antara ragu dan rasa ingin tahu
namun ragu yang lebih banyak memerintah otakku
aku ragu untuk melanjutkan langkah
Aku mundur,
menuju warung depan rumah Jala ini
Ya Allah semoga ada informasi dari Ibu penjual di warung itu
"Assalamualaikum Ibu" sapaku dengan ragu-ragu
"waalaikumsalam dhek, ada apa ?" balas beliau
"Ibu Maimunah kemana ya bu ? aku lihat rumahnya gelap" kataku
"oh mbak maimunah ? dia pulangnya sekali dua hari dhek ! berarti besok dia kesini. mbak itu sekarang jadi pembantu di komplek Perak" kata ibu itu
Pembantu ? pulang sekali dua hari ? apa yang terjadi sama Jala dan mama ? hiks hiks hatiku kembali terasa perih, buah kekejaman mulut pak imam yang terhormat
"bu, dek ratna siapa yang jaga ?" tanyaku benar-benar bertanya
"dibawa dhek, jangan kawatir, adhek siapa ya ?" balas ibu itu
"saya teman Jala bu" kataku
"oh, Jala juga ga pernah pulang dhek ! padahal kue bikinan dia enak. Oh ya sekarang dia bekerja di PT Argo Bangil" kata ibu itu
"banyak sekali yang telah terjadi ya bu, boleh saya tanya satu pertanyaan lagi bu?" kataku
"silahkan dhek" jawab si ibu
"bagaimana cara menuju PT Argo Bangil itu bu ?" tanyaku
"naik saja mobil arah Pasuruan, minta turun di Bangil. Banyak becak di Bangil, pasti mereka kenal PT Argo Bangil itu" keterangan yang tulus dari ibu itu
Jasa ibu ini ga bisa dibandingin dengan harga emas,
Ibu ini sangat tulus
Jika ibu ini ada anak laki-laki, maka akan ku jodohkan dengan Felix
hahahah cocok sepertinya, biar Felix ga uring-uringan lagi
terus anak ibu ini bisa jagoan nyanyi oleh kepiawaian Felix dalam melatih olah vocal
wahahahaahahahhaha
suwenangnya hatiku, aku akan dengan bahagia menuju Bangil
cihuuuuuuuuuuyyyyyyyyyyyyyyyyyyy .........................
Astagfirulah, kok aku pergi saja, weleh...... mobil ke pasuruan harus mencari dimana ?
aduhhh teledor aku ini
Aku stop saja angkot
"selamat malam mas, aku harus ke Pasuruan mas malam ini, dimana ya mas mobil itu bisa kutemui ?" tanyaku sopan pada supir angkot itu yang juga baik hati kebetulan, tapi sejauh yang kulihat, supir-supir disini bicaranya super menggelegar
"mau yang cepat, atau bus reguler ?" tanya dia berbalas
"bus saja mas" jawabku
"kalau bus banyak ngetem di Bungur Asih" kata dia
"ha, keterminal ?" aku terkaget
"ya lah terminal mas, ini Surabaya loh, serba rapi, coba saja, ntar di tegur Ibu walikota yang perfek" kata dia
hmmmmm aku baru keingat, mereka punya seorang Ibu wali kota yang sangat perfek di Indonesia
"Iya mas, tolong petujuk ke Bungur asih ya" kataku
"ya nanti saya oper ke angkot yang menuju sana" kesanggupan si mas itu
Setelah dioper, aku masuk angkot yang super duper puweeeenuh ! berjubel
Para pekerka berdesakan mau balik ke kota satelit Sidoarjo dan Pasuruan, sesak ! cari urang di tengah kota, balik uang ke pinggiran kota, begitulah pengembangan ekonomi yang jitu, wahahaha kelar deh pembelajaran kuliah ku
Stelahnya aku menuju, koridor yang menampung bus-bus tujuan arah timur, Pasuruan hingga Banyuwangi
"Hoooyyyy, nyelonong kamu itu yo, kesini dulu" hardik seorang dengan suara yang sangar, aku ga takut, sama Aryo koit kamu nie !!!!!!! kurang ajar
"apa kamu !" aku balas menghardik
"kurang ajar ! disapa baik-baik malah menantang" dia terkejut
wahahahah, sesangar gitu, kata dia menyapa baik-baik, wahahah betul-betul salah persepsi
"itu menghardik ! bukan menyapa" kataku
"kamu bukan orang surabaya ya ? logatmu aneh" kata dia
"iya, aku anak Jakarta" kataku
"bilang kek dari tadi kamu anak Jakarta, sombong" hinaan dari dia
"biarin, apa masalah mu?" kataku
"kere, belagak sombong !" hinaan ke dua dari dia
"kok kamu tahu aku kere ? kamu yang kurang ajar, nyawamu bisa ku beli" aku balas menghina
"weleh... di kantongmu cuma ada uang 5 ribhu" katanya sambil melihatkan uang lembaran lima ribu
aku meronggoh saku ku, kok uangku hilang
"heeeeh...... maling, kamu pakai cara apa ngambil uangku ? balikin ! itu untuk makan pagiku" aku memelas
"dasar kere" kata dia lagi sambil meremas-remas uang 5 ribuan itu dan melempar ke keningku
"kurang ajar kamu ya, aku laporin kepolisi kamu" ancamku
aduuuhhhhhh kok dia bisa ambil uang di kantongku, hebat sekali dia, sangat terampil sekali
seumur-umur aku belum pernah dicopet, meski di terminal lebak bulus sekalipun
huffssssss
terminal yang menarik,
keras
dan
aku ga tahu harus komen apa lagi
Alhamdulilah ya Allah, untung dompet aku masukin ke dalam ransel dengan aman, ranselpun aku sandang ke depan !
sekali lagi Alhamdulillah ......
terhindar dari kecopetan
untung hanya 5 ribu, dan dikembalikan pula kepadaku hahahahahah.....
ada-ada saja
setelah itu
"mas, aku turun di Bangil ya" kataku pada kenek bus itu
"iyho mas" katanya
Aku sebenarnya ingin meihat pemandangan munuju kota Bangil, tapi karena malam, semua gelap
yaaahhh yang terang hanya kota surabaya doang, kesini dah gelap semua
Jam setengah sepuluh malam aku di turunkan di kota Bangil, lumayan berhenti-berhenti juga, dan menurut kenek itu, dulu sebelum ada lumpur lapindo, kita ga harus memutar, jadi lebih cepat dari sekarang
ga apalah ! aku juga ga tahu, apa itu konflik lapindo
yang penting, aku bisa sampe di Bangil
Selamat datang di Bangil
Oh, hangat !!!!! namun ada angin sepoi-sepoi
kotanya kecil
datar dan rata, dengan lampu remang-remang hahahah di bandingin komplek kelapa gading dan cempaka mas, hahah ya jauh lah.
hmmmmm dari kejauhan terlihat pegunungan yang asik, ada lampu kelap kelip dari kejauhan
amboi.....
kesan pertama itu lampu kelap-kelip untuk masyuk adu libido
hahaha .....
Aku terpana melihat pegunungan itu
Aku menuju warung tenda lagi
hahahah, mapus deh, warung tenda mulu .................................................
biasalah kawan, untuk penghematan, aku ga bawa uang banyak
Aku pilih menu soto madura, wow...... memanjakan lidah selera janda nih
janda ditinggal Jala
"mas, itu daerah apa ya lampu kelap kelip gitu" tanyaku polos
"mas pendatang ya ?" walah.... dia balik bertanya
"iya mas" kataku
"itu Tretes mas ! asik tuh datang kesana, asoiiiiiii" kata dia menggoda
tuuuh kan ! terbukti feeling ku ...........
mendengar Tretes, aku tahu itu daerah apa dari artikel yang ku baca wkwkwkwkwk
"woh, aku ga ada uang banyak mas, sekali booking mas tahu berapa uang" kataku
"heheh iya saya tahu dari penampilan kere mas" kata dia
Astagfirullah, malam ini, sudah dua orang yang bilang aku kere !!!!! apakah ini do'a ya Allah, janganlah jadikan aku orang yang kere
"jangan nilai orang dari penampilan mas" saranku
"hahaha, iya maaf" jawabnya
"mas, penginapan murah dimana ya ?" tanyaku
"wkwkwkwk katanya kamu bukan kere ? kok cari penginapan murah ?" dia semaput ketawa
"mahasiswa mas, harganya sesuai kantong mahasiwa mas" alasanku
"hahha iyalah, nih aku tulis kan pakai tanda tangan lagi ! langsung nuju penginapan ini ya, besok aku akan dapat komisi" kata si dia
"iya mas, mas akan dapat komisi dari penginapan itu, begitulah hukum ekonomi mas, ada pertolongan akan ada honor" kata menghibur berupa bentuk terima kasih
Ya kawan baik semua ..................... aku ga yakin apa mataku akan bisa terpejam sejenak ! aku gamang memikirkan kerja apa Jala di PT Argo Bangil ? ya Allah, apa Jala di suruh angkut pikul kol, tomat, cabe, dan kentang ?
Janganlah ya Allah
Tapi mengapa Jala jarang pulang ke Surabaya ?
Terus mama kok jadi pembantu rumah tangga ? kemana bakat mama membuat kue ?
Arggggg................................... makin dendam kesumat saja aku sama pak imam papa si Daya, semua ini gara-gara mulut usilnya yang menyakiti perasaan mama dan Jala
Bersambung
Salam damai untuk semua kawanku yang baik ! hari ini akan ada kebahagian menyertai kita
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @AlexanderAiman , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy , @congcong , @Tsunami , @Akbar Syailendra , @rone , @uci , @diditwahyudicom1
Sebuah penginapan yang tidak mewah !
Namanya sungguh menawan, yaitu Penginapan Sonya, terkesan luxury ya,
namun sebuah nama tidak selalu mencerminkan keadaan yang sebenarnya,
Penginapan ini jauhlah dari kesan mewah.
Sebenarnya aku ga habis fikir, mengapa aku protes pada sebuah nama ? ,
Jika yang diinginkan harga murah, ya terima saja layanan seadanya wkwkwkwkw ga ada hubungan dengan nama.
Ini hanya intermezo kawan...... ga serius,
aku tahu bro d-cetya dan bro tsuno-yan-yan sangat tidak suka pada diriku, kedua kawan ini tentunya mengidolakan dan menyuport Daya
Hanya bro arieat dan canseya_s serta bro 3II0 juga bro haha5 dan mas pradidya69 yang menghargai perjuanganku (banyak juga ya yang membelaku hahaha.......)
Bro 3II0 ..., aku serasa menderita di Surabaya ini, tolong jemput dan selamatkan aku ya,
dan bro cansetya_s di Pasuruan, ga ada partisipasi sedikitpun untuk menolong Jala, padahal tempat tinggalnya bro dekat dari Bangil ! sungguh tega ya
Rasa remuk tubuhku akibat perjalanan yang panjang ditambah otakku harus berfikir ekstra keras di luar kapasitas harian.
Namun mataku tidak kunjung terpejam
Ranjang di penginapan ini berkategori single, kamar mandi mungil di dalam, ada sebuah meja dan kursi, itu saja, ga ada yang lain
Semua ini harus kutebus dengan harga 125 ribu per malam. Ini harga yang tertinggi di penginapan ini, aku protes
"mbak, tuh yang murah masih kosong, kok aku dikasih yang mahal mbak, aku mahasiswa loh mbak, tolong yah" rayuku
"mas, tamu dari Jakarta pa lagi cowok keren dipatok harga segitu, ga ada negosiasi" kata dia
"walah, ga bisa semua dipukul rata dong mbak" kataku
"maaf mas, begitu peraturannya, karena tamu dari Jakarta biasanya banyak uang, kalau mau servis malam jelang bobo harganya juga dipatok lebih tinggi" balas dia
"servis malam ? oh tidak mbak, aku belum pernah diservis malam, sudah terima kasih ya" aku terkaget, dan mencoba kabur, hahahahh
Begitulah,
aku takut diservis malam, bukan apa-apa kawan, karena yang menservisnya cewek, wkwkwk kabur...
tok...tok...tok.... ada yang mengetok pintu
ngeoootttt, pintu ku buka
"eh mbak, aku kan dah bilang, aku ga mau diservis malam" kataku mulai cemas
"banyak hayal kamu, kalau mau diservis malam ga segampang itu ! harus ada form isian, lagian kami hanya menyediakan 10 orang, yang minta 15 kamar, nih aku hanya ngantar handuk dan sabun mandi" kata si mbak dengan ketus
"Alhamdulilah, aku terhindar dari dosa, makasih mbak" kataku
"cowok aneh", dia berlalu saja dengan sangat judes
waaahhhh, mau senggama saja harus ngisi form, wkwkwkwkw
rapi ya, bagus itu,
misal ke infeksi HIV kan jelas, datang darimana infeksinya dapat dilacak,
karena pasangan main senggama terdata dengan baik,
betul-betul rapi sekali mainnya, geleng-geleng kepala
untung aku sekarang ga suka lobang cewek,
karena aku masih terobsesi sama burung pusaka
Kok jam 12 malam gini aku belum juga ngantuk,
sementara kamar sebelah sudah mulai sradak-sruduk
ngapain seh ......................................
duhh penginapan ! , coba dindingnya dibuat dari bata double layer, kan ga tembus bunyi begini
Si perempuan mulai jejeritan tertahan
dan suara si cowok sungguh berat diamuk kesenangan birahi,
terusshhh terushhhh terushhh mbak'e ohhhh
ya ampun ..... si cowok pasti sedang di tunggangi dan si cowok keenakan digoyang
sudah oiiiii ....
kututup telinga dengan bantal, aku coba untuk zzzzzzzzzzzzzzz
walah ...... jam 2 malam aku terkaget lagi
terdengar suara setengah berbisik
Nungging mbak, Nungging ....... ooohhssshhhhhh
entah dah masuk ronde keberapa ini
Nungging Jidad mu peyang !!!! kesel aku ndengarnya, seenak mereka saja dunia ini
hilang kesabaranku
aku gedor dinding ................... dor, dor,
berharap mereka mendengar
hahahah mereka malah tambah asik dan asik memompa dan dipompa
Nasib si jablay, pendengaranku jadi sensitif mendengar desahan ..... wkwkwk, sementara yang lagi ngentot ga sadarkan diri.
aku terima saja siksaan nasib dini hari ini
Jam 8 pagi aku dah rapi, tapi badanku sangat lemes oleh siksaan tetangga malam dan subuhnya.
Wajahku asem pada si mbak resepsionis, aku serahkan kunci
dia senyum-senyum ga jelas gitu, kemaren judes, sekarang senyam-senyum ganjen.
Puas dia kali lhat aku tersiksa, aku doain kalo mbak ke jakarta mbak juga akan disiksa orang
Aku menuju halaman penginapan itu
sudah banyak mas-mas tukang becak berkumpul
guanteng dan perkasa sepertinya hahaha
perkasa dalam hal mengoes becak
Aku bicara dengan salah satu dari mereka, sekedar menginformasikan bahwa aku mau berkunjung ke PT Argo Bangil, cara menemui seorang kerabat yang bekerja disana bagaimana ?
Seperti apa perusahaan itu ? apa harus ada izin khusus untuk bertamu ?
"wadhoh mas, itu jauh. Selepas perusahaam obat itu, kita masih perlu masuk kebon-kebon jagung dan singkong, lalu mas menunggu ojek dari sana" informasi dari mas penggoes becak
"terus ?" aku lebih menegaskan
"izin bertamu, bentuk perusahaan, dan sebagainya, mas tanya aja sama satpam, naik ojek sekitar 20 menit" kata dia lagi
"waaah jauh juga ya" guman ku
"jadi tidak ?" desaknya
"jadi dong mas" ajak ku
Dari jalan utama dimana banyak bus dan truk melintas, becak belok ke kiri. Jalan mulai agak mendaki
Jam segini serasa dah tengah hari di jakarta
serba terang
ya kotanya serasa 2D hanya terlihat panjang x lebar, ada rumah berbaris, dan ada kebon jagung berbaris.
Masuk jalan menuju perusahaan obat penghasil antibiotik, suasana agak ramai kembali, lalu ada perumahan penduduk.
Mungkin para karyawan perusahaan obat itu berdomisili disini.
Setelah itu becak semakin menanjak
hebat, dia ga kelihatan capek
lancar sekali menggoesnya
siiippppp
apapun profesi, asal ditekuni secara serius akan membawa kebaikkan bagi sesama manusia
Sampai di pos ojek, aku harus terpaku menunggu lagi sepertinya, karena belum terlihat ojek yang datang
"mas ini bayarannya, 20 ribu cukupkan ?" kataku
"cukup, sebenarnya saya mau nagih 30 ribu" kata dia
"heheh harga mahasiswa mas" aku ajak berdamai
"iya saya tahu, tunggu saja disini ya mas, ntar ojeknya datang" saran dia
"iya" persetujuanku
Tak lama kemudian, datanglah dua orang pekerja, yang lengkap dengan pakaian kerja. Bertutup kepala, baju tebal, celana di masukkan dalam sepatu boot
aku segera beramah tamah
"mas, masih lama ya nunggu ojek ke PT Argo Bangil ?" tanyaku
"ga mas, tadi saja jam kerja, jadi ojek ga cukup ngankut pekerja" kata dia
"oh... mas, saya mau ngujungi saudara, bagaimana prosedurnya" tanyaku
"lapor ke satpam, tapi agak susah juga mas, harus pasti apa dia shift pagi, sore, atau malam" kata dia
"walah 3 shift gitu ? perusahaan apa sih mas?" kataku
"yang pagi, mengelola bunga anggrek dan mawar mas, yang siang dan malam hanya distribusi hasil pertanian dari Pandaan dan Malang mas" kata dia
aduuuhhh kompleks jenis usahanya
dah mengelola, membantu penjualan hasil yang dari daerah lain juga
terus Jala ngapain ?
mikul-mikul kentang, cabe, kol, gitu ?
apa kamu kuat Jala ?
rasanya pengen melolong karena kesel uuuuuuuu ... kalau ga malu sama dua pekerja ini
emosiku meledak !, kita lihat saja nanti pembalasanku
Datang satu ojek, mereka berdua berlarian
"maaf mas, kami mohon duluan ya, karena sudah terlambat" mereka minta izin
"silahkan mas" jawabku
Lama juga aku duduk termenung sendiri,
daun jagung itu tertiup angin, alunan iramanya membuat telingaku neg, hi hi
lagi kesel daun itu brisik sekali,
orang yang dimabuk cinta mungkin berkata alunan dedaunan di siang hari sangat merdu kala tertiup angin, asaku melayang, dan seketika aku masuk dalam alam tidur, siang yang sempurna,
ciaaahhhhh ! tidak begitu halnya denganku, hatiku harap-harap cemas
Kemudian mataku tertuju pada sebuah mobil pather reot yang super kencang melaju dari arah Argo Bangil itu,
mataku awas memandang supir kurang ajar itu yang mebuat debu jalan a'uzubile terbang mengotori daun-daun jagung itu
Kok mirip si pak tamam, supir Daya ???????????????????
supir kurang ajar, supir yang pengen dikebiri oleh Aryo
Ah.... mungkin saja orang lain, yang wajahnya mirip !
wajah pasaran !!!!!!
Dia kira ini jalan warisan nenek moyangnya, ngebut seenak perut di jalan tanah berdebu, kalau di jalan aspal ok saja, tapi orang juga ga sengebut ini
Kemudian datang dua orang pekerja yang lain
Aku mengakrabkan diri lagi
"berangkat kerja ya mas ?" tanyaku ramah
"iya mas" dia menjawab juga dengan sopan
"mas aku mau mengunjungi saudara, tapi shiftnya aku ga tahu" kataku
"siapa namanya ?" balas dia
"Jala, mas" jawabku
"oh dia teman kos ku" kata teman sebelahnya
"oh kebetulan mas, kenalin mas namaku Dika" kataku
"iya mas Dika, namaku Kusno" kata dia tak kalah ramahnya
"mas mungkin aku akan banyak minta tolong, ini kartu namaku ku mas" kataku
"iya, aku coba panggil nomor mas Dika ya" katanya
HP ku yang bergetar memunculkan nomor mas Kusno, lalu ku simpan dengan baik
"maksih mas, sudah ku simpan" kataku
"sama-sama mas. Tadi pagi mas Jala dapat masalah yang besar, dari SMS yang dikirimnya" kata mas Kusno,
oh.... .......
ya Tuhan, masalah lagi ????
kurang puas tuhan memberi Jala cobaan ??????????
wajahku bergemuruh
"aku agak kurang sehat mas Kusno, masalah apa ya ?" goncangan jiwaku tidak dapat ku sembunyikan
"sabar ya mas Dika, aku juga ga jelas, makanya aku mau menemui mas Jala" kata mas Kusno
Akhirnya datang dua Ojek
mas Kusno dan kawannya bocengan pada satu motor, aku sendiri
kami barengan menuju posisi Jala
Indah sekali pemandangannya, ada dua gunung yang menarik terletak di kiri dan kanan, namun bukan itu yang kuperhatikan, aku sedang gemetar menanti dan melihat masalah apa lagi, yang menimpa Jala.
kalau Allah maha adil, ambilah masalah Jala dan limpahkan pada preman dan pencopet di angkutan umum,
itu baru adil
Mas Kusno menguruskan izinku bertamu di perusahaan itu.
Terlihat pekerja sangat sibuk berlarian, mas Kusno dan satpam juga berlarian tergesa-gesa
aku makin tidak tenang !
Bersambung
Untuk semua kawanku yang baik, ini intro jelang pertemuan dengan JALA. wawancara ekslusif nya sebentar lagi aku posting ya kawan
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @AlexanderAiman , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya , @kuroy , @congcong , @Tsunami , @Akbar Syailendra , @rone , @uci , @diditwahyudicom1
Duh kenapa ma Jala?
Jala... Andai dirimu benar adanya pasti dah gue bantu loe bro. Tapi, apalah daya, Bangil sebelah mana? He he...
Lumayan lah kalo ada Jala diajak mudik ke Sukapura terus main ke Bromo. #modus