It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Senang ketemu lagi sama jeng Tarry
Bro 3II0, Daya bot dan Jala top tapi mereka ga sampe tusuk-tusukan sate kaliii. Tapi dalam berdekatan aku lebih melihat mereka seperti itu.
Wah feeling mas Gabriel bagus juga, iya setelah suasana agak reda Natasya masuk kembali dalam kehidupan Dika, Daya, dkk tapi akan ada pembalasan untuk Natasya, karena ada sebab maka akan ada akibat
Hahaha bang Arieat, yuk kita lanjutkan. Makasih ya atas waktu dan perhatian bang Arieat
Terima kasih bro
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya
Kita lanjutin ya kawan, masih di p.o.v sang ketua kelas ini.
Diceritakan pada bagian yang lalu bahwa akan ada pertemuan anak-anak eks XI IPA dulu di rumah si Daya.
Untung aku bawaannya pengen ke rumah si Daya ini saja, pengen saja denger cerita tentang Jala dari mulutnya. Kalo ga, kira-kira aku akan kehilangan moment indah ini. Karena sejak dapat SMS klarifikasi dari Jala, aku langsung meng off kan HP hahahahah, miris.
"Meja tempat gelas jus buah disini saja bi ?" aku minta persetujuan dari bi surti dan bi ijah
"Iya pas itu nak Dika" kata bi surti
"Dika, gimana makan menu rawon nya di taman belakang saja" sekarang Daya yang minta pendapat
"Kenapa ? dapurmu luas kok" kataku
"Papa kurang suka kalo kamarnya penuh dengan aroma daging" kata Daya
"Hahah kalo ga suka kenapa dibawa segala bumbu rawon ?" kataku
"karena aku suka rawon" balas Daya
"oh sekarang kamu suka rawon ya ? menakjubkan!" hinaanku pada Daya
"sudaaah.. ntar marah lagi, kalaupun itu harus, aku senang saja untuk menyenangkan hati orang yang di surabaya" balas Daya sekenanya, ujung-ujungnya pasti aku dibuat kangen sama Jala.
"ya sudah, kalau kamu suka rawon , aku malah LEBIH DARI SUKA" balasku melanjuti perang, hahaha habis sipa yang mulai, lebih baik dikatakan oleh-oleh surabayakan rawon, jadi mungkin anak-anak akan senang !!! lebih bijak sana ! itulah si Daya gug gug....
"kota surabaya tertutup untukmu" balas Daya
"selama janur kuning belum berkibar, santai aja" kataku
"ya di janur kuning ada kolormu" hinaan Daya
"hahahahh kurang ajaaarrrr, ya sudah ayo kita tata meja di taman belakang" aku geli sendiri sama si Daya ini, kolor malah yang dibahas. Aku alihkan saja perhatian ke penataan menu rawon
"ayoo... kita bergerak ke belakang" persetujuan Daya
diiiingggg doooongggg
bel ruang tamu dipencet
"silahkan masuk ana-anak " persilahan dari bi ijah
"ok sampe sini saja aye antar, ntar kita ketemu lagi ye" kata si satpam ganjen
ada Riki, Rini, Fani, dan dua orang geng cantik lainnya
"Daya Dika ......... kalian liburan berdua ke surabya ga bilang-bilang yak ? gimana kamu terima ga proses penembakan dari Dika ?" sergah si Fani
"penembakan ? emang aku mau gitu menembak si daya ?" aku sangat heraaannn !!!!!!
"oiii Dika tolol, acara ini kan tema nya hasil penembakan Dika, gitu undangan dari Daya di FB dan Twitt" Fani berteriak dengan argumen yang dia ketahui
"kurang ajar si Daya tolol, ga benar itu ! aku ga mau sama dia, mending pacaran dengan Pratiwi sekalian" balasku
"alaahhh dia pura-pura itu dihadapan kalian karena dia malu" kata si Daya kurang asem
"iyaahhh itu hak kalian untuk bahagia, tapi kalau Dika impoten maka Daya untukku saja hahah" kata Rini
"hahaha konyol aklian, belon lagi dicoba, kok impoten ?" tertawaku lumayan lepas oleh kekonyolan anak-anak
"Daya untukku donk" protes Fani
"ribet amat kalian, nih... ambil nih si Daya, aku plorotin celananya yak, ambil deh" aku berlari mengejar Daya, ku pepet dia dan ku buka sabuk nya dengan paksa
"hahaha kurag ajar, pelecehan ini namanya" protes Daya melawan
"ki.... tolong ki, pegang kaki dia neh" pintaku pada Riki
"apunn ampuuunn hahaha" kata Daya
anak-anak geng cantik bersorak-sorak
"astaghfirullaaahhh. mau kalian apain den Daya ???" bi surti sangat terkejut
"bibi mau lihat burung Daya ? nih kami lagi berusaha membuka celananya" kata Riki
bi surti berlarian mengambil sapu.....
sekejab bi surti sudah tepat berada di belakangku dan riki, tak ada ampun sapu itu menggebuk bokong kami......
"tidak sopan....... dihadapan para cewek cantik, kalian mau unjuk kelamin !!!!!" kata bi surti sangat marah
"sudah bi, sudah ! aku ga apa-apa kok, kita lanjutkan beres-beres ya teman-teman" ajakan dari Daya
tinggal deh para cowok dengan angkat mengangkat hahah, para cewek memilih menyetel sound system dan DVD player nya dengan karaoke amatiran ala cewek hahahaha begitulah para cewek cantik
Ketika rawon masak, kami bagi dalam empat paci kaca yang besar. Piring-piring ceper putih yang bagus sudah tersusun rapi di samping sendok dan gelas untuk air minum.
Paduannya lengkap, ada kecamba, jeruk nipis, sambel pedes racikan bi ijah, kerupuk khas daerah papa Daya hahahah
Lima menit kemudian berdatangan hampir semua teman ku kelas XI dulu yang 1/2 nya sekarang masih satu kelas XII ini. Tiba saatnya, Daya agak berlari menuju tengah ruangan menggunakan mic yang sudah sangat diketahuinya untuk digunakan dengan benar without echo hahaha karena itu adalah miliknya pantes aja dia paham
"teman-teman, sebagai oleh-oleh kami berdua, ada makanan khas surabaya dan aneka jus buah kalau ga suka jus air minum seger juga ada" kata Daya dengan kocak, hahah anak gila.
Tiba-tiba bi surti terbata,
"Den, dia ini boleh masuk ga ???" semua menoleh pada bi surti
ada cewek sangat sok di ayu-ayukan, padahal ga ayu, ia berdiri di samping bi surti, ia pengen bergabung
Natasya ???????
semua diam dan bungkam
kalo saja aku pake sendal dah ku lemparkan sendal itu padanya, sayang di rumah Daya ga boleh pake sendal, hahaha
"heehhhh tapi tema acaranya, Daya jadian sama Dika ! ga masalah bagi elu ?" hardik Fani super galak, hahahah
"tau gue !!! baca di FB dan Tweet, makanya gue datang, Pagar Makan Tanaman !!!!" kata Natasya
"mak lampir, sekolah elu ga berani datang !!!! ke pesta orang elu datang !!! sinting" kata Riki
"ga usah nyeleneh elu pade, besok gue datang kok lihat saja" kata Natasya
"elu yang nyeleneh, pake pagar makan tanaman segala, mereka liburan doank kok, emang elu pornoaksi !!!!" protes Rini
"ya sudah, ga usah hiraukan dia, silahkan teman-teman cicipi oleh-oleh dari surabaya ya" permintaan dari Daya
duuuuhhhh kalo aku jadi cewek, dah mau di tarok dimana tuh kemaluan ??? dah digituin Daya di pengeras suara, masih saja cuex.
Aku tatap tajam mata si nenek lampir ini
Dia tidak berani menatap mataku, dia asik mengaduk-aduk juss buah ditangannya dan terduduk seorang diri di kursi tengah ruangan
aku ga peduli, mengapa dulu dia ga benar jadian sama Daya, maka Jala sekarang masih di sampingku tidak pindah ke surabaya dan tidak pacaran dengan Daya,
hahahahah bisikan setan dalam hatiku
"Daya, aku nompang ke toilet boleh ga ?" kata si mak lampir
Daya diam
Huuuuuuuuuuu kata anak-anak "maunya ke toilet minta ditemanin Daya tuuh" mereka bersorak penuh hinaan
"heeehhh cewek ganjen, dari rumah tuh pipis dulu, baru ke sini. Tuh ada tulisan toilet dekat kamar tengah" kata bi surti
"hajaaarrr biiiiii" teriak Riki
Sepuluh menit kemudian, Daya menghampiri Natasya, ada firasar buruk akan tali otak 13 Natasya yang sudah putus
"Nat, ini acara lengkap dengan sound system dan video tentang Jala, aku, dan Dika. Silahkan pergi sekarang !!!!" kata Daya dengan sopan, tapi penuh dengan nada usiran kalau Natasya waras.
Natasya siap berekasi dengan ancang-ancang tamparan, hiaaatttt mengarah ke wajah Daya, Daya dah lebih dari siap dan dia menghindar, aku sigap berlari ke arah mereka.
Tahap ke dua, tak dikira tangan kiri Natasya kembali melesat............. eiiittt dan ku tangkap, ku ku arahkan ke bawah sehingga dia tak bisa bergerak, dan ku dorong ke samping
"cukup nona, jangan permalukan dirimu ! mau ku kasih tahu anak-anak kamu mencuri demo rekaman Jala sekedar cari makan ????? Pergi sekarang" kataku dengan tegas
"hahahah????? dia mencuri kesempatan Jala untuk berkembang di Jakarta ???" anak-anak berfikir keras dan mencermati kejadian ini
"bodo ! toh si susah hidup dah terusir ke surabaya !!" kata Natasya
"sekarang elu bebas ngomong, setelah ini hukum menjerat elu !!!" ancamanku ga tanggung-tanggung
"setuju...... ini tambahan bukti untuk mengusirmu dari sekolah kami" kata Fani
"setuujuuuuuuu ........." sorak anak-anak
"serah elu daaahh, aku ga mau pulang, titik" Natasya oh Natasya super sinting
"Udah lah, kita lanjut aja ya lihat apa itu oleh-oleh dari daya, akupun ga tahu" kataku
"ga tau ya ?, bahwa pagar itu bisa makan tanaman ?" cerocos Natasya
"huuuuu...... diam kamu !" sorak anak-anak
mulailah rekaman video dan cuplikan gambar-gambar yang diambil Daya, hahahahah kreatif juga dia
"ayoooo ini mau jalan ke rumah siapa ????" kata Daya
"rumah siapa ayooo ????" pancing Daya lagi
"rumah jala" kataku dengan keras, anak-anak terdiam, dan meledak
"Jala......................................................... kalian liburan menemui Jala ????" sorak anak-anak
"hahaha dari mana kalian tahu alamat Jala ???" taya mereka antusias
"Jangan banyak tanya, lihat selanjtnya ya" kata Daya
"ini dia Jala sekarang" kata Daya
aku pancing, Jala....................................
anak-anak tercekal
"Jala........................................... makin cakep aje" kata mereka lagi
bi surti juga tergopoh-gopoh menuju kami dan terlihat foto-foto Daya yang cakep menyambutku di depan rumah nya
"nak Jala..................... bibi kangen, kirain bibi Jala datang maka kalian ribut" kata bi surti
"hahah bibi" kata Riki
"Nah ini wellcome song untuk papa dan aku dari Jala di caffee tempat dia biasa nyanyi" kata Daya
mengalunlah lagu kesukaan mereka semua, Damai Bersamamu yang dibawakan dengan lebih baik oleh Jala, karena suara Jala di surabaya jauh lebih berkembang dibandingkan dengan pementasan seni saat perpisahan anak kelas XII dulu.
"aku kangen Jala, aku juga kangen mama.........." isak tangis Fani
hahahahha
melihat mata Daya berair, aku ga sampe hati aku segera membalikkan badan untuk tidak menangis melihat Daya, Fani, Rini, dkk
ada tutupan pintu ruang tengah, entah apa perasaan Natasya, yang pasti dia kabur begitu saja dari rumah Daya. Aku harap ia merasakan sedikit kepiluan akibat ulahnya pada seorang anak manusia yang dihinanya.
Daya begitu tegas sekarang dengan sikapnya, dalam hati aku berjanji untuk mendukung langkah Daya menuju perubahan ke arah kebaikan bagi masa depan kami.
Jika Jala senyum melihat perubahan pada Daya, aku lah orang yang paling bahagia melihat Daya tersenyum. Meski dengan tetesan air mata bahwa bukan aku yang dipilih Jala.
Damai akan selalu bersama Jala, hanya itu yang bisa ku do'a kan untuk Jala.
Do'a seperti ini adalah do'a dari seseorang yang teramat menyayangimu Jala ..........................
Bersambung .......................
udah perkosa aja, kalau bisa gangbang aja sekalian biar tau rasa ) ) )
Ada perkembangan terbaru nih kawan,
@ReyhanZa , @dafaZartin, @tarry , @cansetya_s , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @bumbellbee , @haha5 , @3ll0 , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @astlyo , @Kiyomori, @Mr_Makasar, @d_cetya
Salam damai kawan semua, kita lanjutkan penuturanku ya, dan tetunya kita masih berada pada p.o.v sang ketua kelas.
Apa kabar nih kawan semua ?
Pada part sebelumnya kuceritakan tentang suasana pertemuan anak-anak di rumah Daya sebagai bentuk penghormatan untuk mereka sekedar mencicipi oleh-oleh dan cerita yang kami bawa dari surabaya.
Maksud Daya bukanlah untuk sombong-sombongan, ini adalah amanah dari Jala sebagai permintaan maafnya. Kepergiannya tidak ada sangkut paut dengan sikap anak-anak kecuai Natasya, semua ini murni akibat ketidak beruntungan Jala dari segi finansial.
Itu yang mau dikonfirmasi oleh Daya yang seperti tadi kukatakan sebagai amanah dari Jala.
Wajah anak-anak berbinar, perut sudah kenyang, rasa haus dan gerah terobati oleh jus buah, dan rasa kangen pada teman baik mereka yang suka menolong dan punya suara menyayat hati juga sudah terlampiaskan.
Di kepalaku dan di memori teman-teman terngiang pesan Jala yang ditampilkan videonya oleh Daya, yaitu mulailah memahami bidang apa yang disenangi teman-teman tanpa ada paksaan dan mulailah mempersiapkan diri setelah lulus untuk menekuni bidang itu dengan serius.
Jala menghilang, seiring dengan berakhirnya video itu.
Tadi di video, ku lihat Jala menggunakan kemeja lengan panjang yang digulung sedikit, keren sekali. Motif kemejanya kotak-kotak coklat tua dengan latar krem dan dihiasi oleh garis halus bewarna merah yang tersusun secara vertikal.
Celana katun hitam menambah keren penampilan Jala.
Aku suka sekali potongan rambut Jala yang mendukung wajahnya yang bersih,
Saat Jala diam tanpa bicarapun, sudah terlihat sosok seseorang yang ramah dan baik hati,
apa lagi Jala berkata dengan nasehat dan perhatian seperti ini untuk teman-temannya.
Kami beruntung pernah bersama dengan Jala.
Jam 1/2 lima sore aku coba aktifkan HP hahaha, bertubi-tubi panggilan dari Jala,
dan ada satu panggian otomatis yaitu dari ibu bahasa Inggris honor yang memberikan nada dering seolah dia memanggil, aku angkat call itu
"Ada apa bu ?" kataku
"si Daya sableng ini ditelpon ga diangkat" kata si ibu
"Aku dan Daya lagi beres-beres ruang tamu bu habis pertemuan" kataku
"iya tau, makanya saya mau protes karena tidak diinvite" kata si ibu itu lagi
"hahaha mungkin ibu bukan murid eks XI IPA" alasanku dengan menduga-duga
"heem tapi yang berurusan dengan Jala, semua juga bisa ikut dong ! itulah bahasa seni yang universal" kata si ibu sok filosofi hahaha
"hahaha ibu ntar bicara saja ya sama Daya, saya ga tahu harus jawab apa, karena saya yang dikorbankan disini" kataku hahaha
"hehehe ga percaya ibu kamu menembak Daya, emang kamu sehebat apa hingga berani nembak Dia ?" candaan ibu itu
"itulah bu si Daya gila, bisa-bisanya menjelek-jelekan diriku di media soail hahaha" kataku
"ga apa hitung-hitung menaikkan harga jualmu, siapa tau ada om-om yang juga ingin ditembak" candaan ibu ini ga mutu
"waduuuhhh, itu jualan yang haram, aku ga mau jual diri" kataku
"Dika, jual diripun tanpa iklan kamu ga bakalan laku" kata si ibu
"kejam hinaan ibu ini ya, mentang-mentang aku ga seganteng Daya, tapi Jala jauh lebih ganteng dari Daya, apa lagi sekarang" kataku
"Ohhhhhh ya ???? ibu pengen donk video Jala...... please ya, ibu kangen banget nih" si ibu ga bisa ngendaliin diri
"hahaha.... hati-hati bu kangen-kangenan, ntra disemprot Natasya, besok dia masuk sekolah loh" infoku
"ohh my ghost, ..... ini sekolah juga lagi pusing oleh tingkah orang tuanya di media sosial seolah curhat, ntar deh ibu ceritain................, cepat masuk ya dah hampir seminggu kamu tinggalkan tugas mengurus kelas" hinaan ibu itu
.....hmmmm apa lagi nih tingkah si nenek lampir itu ?????, dia belum tau aja kali ya CUBITAN mamaku itu sungguh pedih........ dah dari dulu mamaku pengen ncubit tuh si Natasya gendeng
Setelah selesai kami beres-beres, aku lihat papa Daya lagi gelisah bertelponan,
"Dika, ada disini Pak, tenang saja !!!" kata papa Daya, sepertinya dia lagi bertelponan dengan papaku
"masalah sumbangan-sumbangan nih !" kata Daya
"kira-kira sumbangan apa ya ?" tanyaku
"sumbangan berhadiah" kata Daya stupid
"asal aja kamu ya" balasku
papa yang duduk di depan kami makin keras suaranya bertelponan "ampunn dah, majelis wali murid kan memenej dong, uang sumbangan masuk ke rekening sekolah" kata papa
hmmmmm ???? kening kami berkerut berfikir, kurang ajar betul itu si nenek lampir dan keluarga
"yah deh apa maunya kita lihat, yang penting persidang hampir finish, kita lihat saja nanti, saya ga suka nama baik wali murid dibawa-bawa, padahal itu saudaranya pak kepala sekolah korup" kata papa, dan call itu akhirnya juga berhenti.
"Daya, ada komplain ! kamu sudah ngundang orang, tapi orang itu tidak kamu perlakukan dengan baik, apa benar ?" kata papa
"siapa ? Natasya masksud papa ?" kata Daya terkejut
"Iya Natasya, dah jelas sekali betapa berbahayanya dia !" kata papa
"Daya ngundang dari FB dan Twit sih pa, mungkin belum ke delete nama Natasya maklum lah pa mantan cewek" kataku
"hahahaha........" papa ketawa setan
"iya maaf, aku khilat amat ! belum ngedelete namanya, jadi ke invite" kata Daya
"anak-anak pa yang ga seneng dia datang, bukan Daya" kataku
"ya jelas dong dia datang, pacarnya mau diambil orang lain" kata papa
"hehe papa, aku ga ada apa-apa loh pa dengan Daya ! kecuali Daya yang ada perasaan ke aku" kataku
"najis..... sekeren itukah kamu bisa mendampingiku ? Itu tidak benar pa dan itu hanya sensasi saja, kalo ga gitu mana mau mereka datang ! sebenarnya aku hanya mau memutarkan video berisi pesan dari Jala untuk anak-anak, gitu aja" kata Daya
"ya papa percaya, Dika memang kurang menarik ! menurut mata papa hahaha" kata beliau dengan tanpa perikemanusiaan
ya iyalah......... mata papakan diwariskan ke anak secara genetik, sehingga di mata mereka hanya Jala yang cakep !!!!!
hehehe, bukan mata mereka saja mata yang manfang juga berkesimpulan begitu.
"lain kali pake SMS jarkom apa itu, ya seperti itulah, pastikan benar anggotanya update" saran papa
"iya" jawab kami
"papa ga tau masalah, karena jarang bermedia sosial, jadi nak Dika tanya saja pada orang tuamu ya, masih masalah tentang Natasya, sekarang orang tuanya ikut campur" kata papa
"laahh berat ini pa" kataku
"tenang, papa ada jalan keluarnya" katapapa
"tapi jangan kasih lagi kesempatan dia menjerat Daya pa" kataku
"hahahahahahhahahaha............................." ketawa papa tau aja...............
"kenapa, papa ketawa menghina begitu" Daya membela-diri
"kepikiran saja, kok mau-maunya kamu sama cewek seperti itu ?" tanya papa
"siapa lagi yang mau ! dah dibilang Dika dijeraaaatttttttt" kata Daya
"tolol mau saja ! kok kamu ga bilang sama papa ? orang tuanya juga ikut campur sama kamu ?" papa agak was-was
"panjang pa ceritanya, tapi ini murni urusan anak-anak kelas XI IPA dulu" kata ku
"sukurlah, papa percaya padamu Dika" kata papa
Jam lima an di sore itu Daya mengajakku ke suatu tempat, entah apa yang mau dicarinya. Dia ga mau kubonceng ! Karena jelas ada mobil, tapi kulihat dia ga mau berjarak tubuh terlalu mepet kalo berboncengan denganku. Segitunya !!!
Di atas mobil kami berbincang membahas percakapan papa dan ibu guru bahasa inggris, tapi kami ga tahu jalan keluarnya untuk saat ini, karena masalahnya juga belum tahu dengan jelas.
Setelah selesai sholat Isya sebelum tidur ntar aku tanya sama mama dan papa ku.
"ya sudahlah, akan banyak strategi untuk membuat si nenek lampir itu tersungkur, karena anak-anak tentunya juga sedang berfikir keras" suportku untuk Daya
"iya makasih Dika" kata Daya
"Daya, mohon jangan kasih tau Jala ya ! sekarang masalah Natasya tidak seharusnya ada di pemikiran Jala" saranku untuk Daya
Dia diam ...... seribu bahasa dengan lidah kelu, sementara mobil Daya sudah parkir da area pertokoan cempaka mas, kami turun dan menuju deretan toko entah kemana, dari pada bengong aku buka pembicaraan lagi,
"aku ga ada maksud apa-apa ! hanya kasihan kalau Jala sedih lagi ! hidup Jala apa kurang menyedihkan dari hidupmu, itu maksudku sehingga urusan ini biarlah jadi urusan jakarta ga sampe ke surabaya ?" kata ku
"menyedihkan ??? kamu tuh yang menyedihkan ! asik lagi, ada mama dan adik yang sangat sayang pada dia" kata Daya
"ya kamu yang tegas dong! baikin saja Rini ok ? minta pengertian Rini agar si Natasya ga tambah nekat" kataku
"kenapa ?" tanyanya
"satu, malu kalo cowok bentak-bentak cewek, duanya kamu terkesan tetap baik di mata sekolah" kataku lagi
"ntar Rini salah paham lagi, males ah ! aku ga sampe hati nyakiti Jala lagi" kata Dika
"ga apa, Rini dah punya cowok kok ! aku tahu banyak tenaaangggg bro !!!! " kataku
"iya tenang, tapi kamu melapor sama Jala" kata Daya
"Dia ga marah kalau kamu pacaran dengan cewek ! tapi type seperti Jala aka marah kalau kamu akrab dengan cowok" kataku
"sok tau, kamu belajar dari mana ?" kata Daya
"aku banyak mbaca dan konsultasi serta mencari tahu tentang perasaan hatiku" kataku
"mbaca dan mancari tahu, tetap aja ga akan ngobati sakitmu yang suka sama cowok hahaha maho kamu" kata Daya kurang ajar
"anjriitttt kamu yang jelas maho.... tuh ! aku hanya suka Jala, bukan cowok !!!! sontoloyo!!! kamu pernah lihat aku jalan sama cowok ?" kataku
"pernah, nih akukan cowok !" kata dia ngeles
"hahah kamu mah bukan cowok, tapi sahabatku" kata Daya
"hahaha bisa aja kamu, aku ulang kata-kata natasya ya, sahabat makan tanaman" kataku
"aiih Dika oonn, pagar makan tanaman" kata Daya
"itu lah kamu" kataku
"wkwkwk biarin, itulah artinya strategi perang" kata Daya
"Daya, kamu sama pratiwi saja ya ? atau balikan sama Felix ! biar kasih aku kesempatan memadu cinta dengan Jala, aku main gitar dan Jala yang nyanyi, oohhhh sedap" kataku
"sinting !!!!! aku marah nih !!!! perasaan hati ga seperti main-main dalam otakmu" kata Daya
"kamu yang sinting, aku seriussss men ! ga main -main" balasku
"sssttt brisik kita dah sampe nih ! pelankan suaramu" ajak Daya, kemudian
"mbak, tadi siang aku dah pesan cincin mas putih ukurannya antara, ga pasti, nah ini jari yang mau makai" kata Daya
Cincin mas putiiihhh ??????????????? untukku ku ???????????????
"oh iya, nih udah kami siapkan lima ukuran, mana yang mau mencoba mas?" kata pelayannya
"Dika, mana jari manis kiri mu ????" pinta Daya
"kok cincin kawin sih .... ?" aku ga setuju
"bukan cincin kawin mas, cincin ikat janji....... tuuuh ok kan ? nomor ini cocok untuk jari manis mas" kata pelayan itu
"Daya, apa kata anak-anak ntar, kamu ada cincin, aku juga ada cincin, kiranya aku benaran suka kamu" kata ku
"hanya dengan cara ini membuat kamu bahagia" kata Daya
Giliran aku yang terdiam........................
"hahah tadi siang Jala telpon, kamu habis sms, meng off kan HP, marah ya dengar Jala juga pakai cincin?" kata Daya
"kok kamu tau ? aku kan ga pernah bahas dan bicara cincin sama kamu kan ?" kataku
"makanya aku juga kaget, tiba-tiba kamu ada ide sms tentang cincin sama Jala" kata Daya
"ya.............................. itu buktinya aku sayang sama Jala ga main-main seperti bayanganmu" kataku membela diri
"Sulit dan kamu mempersulit diri Dika ! semua syarat sudah kami patuhi, kita akan kuliah bareng dan lain -lain Ok kami jawab. Ga usah berpanjang...... gini saja, kalau cincin yang kamu persoalkan sekarang kamu juga sudah punya cincin, tapi ada yang ga kamu miliki Dika, yaitu hati Jala. Tapi ga masalah ! aku ga mau terbeban apapun lagi sehingga fikiranku bercabang-cabang ! aku sekarang sudah fokus untuk Jala"
sebuah penerangan dari Daya yang membuat asaku terenyuh .....
Bersambung ....................