It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Iya kak Tarry yang mengerti hidup Jalalah orang yang pantas mengiringi langkah Jala, semoga harapan kak Tarry terjawab
Yang kejem ya
permainan natasya sudah berakhir kak kimo-chie
bentar lagi ya kak arieat
Kita teruskan ya kawan, sekali lagi mohon untuk tidak di-skip
kali ini aku seorang Daya Volta akan menuturkan kabar terkini tentang kondisi Jala di Surabaya.
Di dalam pesawat, pada deretan bangku belakang bernomor K, aku memandang gumpalan awan putih di angkasa yang luas. Begitu biru. Berbeda dengan kesehariannya, ada lapisan abu-abu yang menutupi langit di Jakarta, itulah kumpulan asap yang datang dari berbagai aktivitas.
Anganku juga melambung menembus awan-awan tersebut. Disanalah cita-citaku berlabuh.
Jika ada umur panjang, aku akan bisa menatap langit dari bawah sana.
Di langit ini ada cita-citaku yang setia mengingatkan langkahku agar tidak pernah lupa pada cita-citaku.
Sebuah cita-cita yang sederhana, yaitu aku akan menjadi seseorang yang bisa menerangi kehidupan Jala sehingga Jala akan kembali memelukku dan Jala akan berbisik "kamu tahu ga bahwa kamu itu sebenarnya punya potensi"
Awan putih yang bergumpal menemani asa ku saat ini menambah damai hatiku. Aku ingin tidur bersama kedamaian ini. Ada Jala yang memeluk hatiku yang dingin.
Aku tidak akan dibangunkan Tuhan jika kenyataan setelah ini tidaklah seperti yang ada dalam asa ku.
Tetapi aku yakin sekali, Tuhan masih punya banyak cerita yang akan dihadirkannya dalam hidupku.
Semoga itu adalah cerita indah.
Ada usapan hangat pada pundakku
Semoga ini adalah usapan tangan malaikat yang telah membawaku ke hadapan Tuhan
"Daya"
"Daya"
"Daya, bangun nak. Kita udah hampir sampe"
Oh suara papa
"Bangun nak, tuh dah disuruh pasang sit-belt"
Iya aku juga mendengar instruksi cabin crew dari speaker
Aku segera memasang sit-belt kembali. Kemudian aku sejenak menolehkan kepala ke jendela.
Terlihat pinggiran selatan kota surabaya
Indah, hijau, ada cluster-cluster rumah penduduk tertata rapi
"maaf pa, aku tertidur" aku kemudian menyahut perkataan papa
"tertidur apa menangis ?" kata papa terasa damai
aku menghapus sisa air pada kelopak mataku
Pesawat makin merendah siap-siap untuk mendarat
"Dulu anak papa bandel, sekarang jadi pendiam, jadi rajin, kadang-kadang menangis" kata papa
"masa bandel terus pa" jawabku
"kalo papa cermati, kamu sepertinya ikut berbuat yang menyakiti Jala" papa bertanya dengan hati-hati
aku diam
"kurang baik apa lagi Jala nak ! masih kurang menderita ? ga masuk logika papa masih saja ada orang tega pada Jala. Karma itu berlaku loh nak" nasehat papa
"iya pa" jawabku lirih
"minta maaf nya yang baik ya nak ! papa rasa Jala pemaaf" anjuran yang berkesan dari papa
Air mata bahagia ini mengantarkanku untuk mendengar semangat dari papa dan menyambut kesempatan ke-dua yang diberi Tuhan padaku.
Jala akan memaafkan ku.
Pesawat mendarat dengan mulus di bandara Juanda
Penumpang bergegas mengemasi barangnya dan siap-siap meninggalkan pesawat
Rame sekali penumpang siang hari begini, ada yang baru turun pesawat, ada yang sedang menunggu di ruang keberangkatan, ada yang menunggu pesawat yang delay.
begitu Hp diaktifkan papa, segera masuk panggilan dari teman bisnisnya
"Dimana ? oh ya, tunggu kami ya" kira-kira begitu kata papa
Papa menuju ke sebuah cafe
Terlihat dua orang melambaikan tangannya pada papa dan papa juga membalas lambaian tangan mereka. Setelah itu mereka terlibat dalam pembicaraan.
Salah satunya bernama om santoso
om yang satunya lagi itu agak muda dan pendiam
Dari bandara ini kami naik mobil om santoso, om yang muda mengikuti dari belakang. Kami menuju sebuah SMA di jalan Brata Jaya.
Hmmm kira-kira Jala sekolah disana ?, mungkin juga tidak, bisa saja om yang muda itu adalah guru SMA sana.
"sesuai rencana, bagusnya kita ke SMA dulu ya" kata om itu
"Kok ga ke rumah Jala dulu pa ?" aku ada usul
"Jam seginikan jam sekolah, kamu tahu apa alamat salah satu kerabat Jala ?" kata papa
"Tahu ini dia ditulis Dika" kataku sambil mengasihkan alamat itu pada papa. Karena tidak mengerti, papa minta bantuan om santoso.
"iya ini benar !, om dah tahu kok" katanya
"oh iya, om kan asli surabaya pasti tahu" kesimpulanku
"tidak begitu lah ! lama juga mencarinya sekitar 3 harian" balas om santoso, papa senyum-senyum simpul
"kok om mencari ? " tanyaku polos
"karena ada yang nyuruh !, sedikit bantuan berbuah kesuksesan bisnis" kata dia lagi
"papa yang nyuruh ya om ?" desakku
"iya.... banyak tanya banget kamu ya" kata papa
"hahaha.... nikmati saja pemandangannya nak Daya, nah ini kita sudah masuk daerah kota" balas om santoso
"rapi dan bersih ya om, cukup tertata kotanya" kesanku
"hingga ini iya, sedikit lagi juga semrawut dan macet" kata si om
"hahahaha, namanya kota, banyak penduduklah !" kata papa
Sampai jugalah kami di depan SMA yang cukup terkenal di kalangan pribumi surabaya, meski tidak negeri, sma ini sangat diperhatikan pemerintah karena nilai sejarah.
aku terkagum melihat disain bangunannya yang sederhana, jauh dari kesan mewah seperti SMA kami di Jakarta.
Terasa sejuk perasaan, karena banyak pohon. Sebelum sampai lokasi ini ku rasa pusat kota, pasar tradisonalnya dll yang tidak terlindung pohon terasa panas juga ga beda dari jakarta, toh sama-sama daerah tropis.
Munculah dua orang guru yang agak tergopoh-gopoh menyambut om muda itu. Sepertinnya om ini posisinya mirip-mirip papalah dalam memajukan sekolah ini.
Kami dipersilahkan duduk di ruang tunggu yang sedang kosong, sepi, sunyi
Kalo suasana ini iya agak beda dari Jakarta.
Papa dan dua om itu melanjutkan perbincangan bisnis mereka. Kedua guru tadi masuk kembali ke dalam kelas.
Aku lebih tertarik memandang lukisan kuno yang cukup banyak terpajang
Rata-rata bermotif jembatan
menarik
ada tulisan unik, jembatan ini menyeberangi cita-citamu untuk sampai pada tujuaannya
waaaw dalam ding maknanya
Hahaha untuk ursan seni mataku lebih terbuka, aku pandang semua sisi SMA ini dibangun oleh seni
Bahagialah anak-anak yang sekolah disini
Agak lama juga aku menikmati lukisan kuno ini. Ketika aku membalikkan badan ke arah papa sudah ada seorang cowok super cakep di mataku senyum tulus menatapku.
Jalaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Kali ini aku yang berlari memeluk Jala untuk tidak akan kulepas lagi
Jala tidak kalah hangatnya membalas pelukkanku
"hehehe masa sudah kelas XII kamu masih suka nangis ! nih tisu ! hapus" candaan Jala
"Makasih ya" kataku, lalu aku ambil tisu itu dan ku kantongi, wahahaha
"eh jangan dikantongi, sisanya untuk lap tangan habis makan kue bikinan mama" kata Jala
"hahaha iya tau, Makasiiihhh Tuhan Jala dapat sekolah yang lebih baik" aku berseru
semua mengiyakan, dengan kata syukur ya Tuhan
"coba pamit lah Jala ! tau ga teman-teman hingga hari ini masih menanti penjelasan dari kamu. Iya pihak sekolah salah, tapi teman-teman juga merasa kalau mereka termasuk yang salah" kataku
"kenapa ? kan mereka tidak terlibat !" kata om santoso
tiba-tiba suasana jadi dingin dan hening, aku coba menuturkan isi hati yang jujur dengan baik dan perlahan. Inilah pertanyaan hati teman-teman
"itu menurut kita om. Yang merasakan itu, Jala kan om. Sayangnya Jala pergi dengan kesedihan tanpa mengasih kami kesempatan untuk jadi lebih baik" kalimatku berhenti, aku tidak dapat menahan air mata ketika melihat Jala menangis
Papa juga kemudian menangis minta maaf pada Jala "papa minta maaf ya Jala, untuk seorang anak yang tidak beruntung yang sering menemani putra papa di rumah, papa tidak terfikir untuk menolong"
"Tidak apa kok Papa, Daya, dan om. Garisan nasib orang menderita atau tidak itu sudah ada yang mengatur. Dan saat itu kita punya atau tidak punya kesempatan untuk menolong orang lain, juga sudah ada suratannya" kata Jala dengan sangat sabar. Dia tidak pernah menyalahkan orang lain.
Om yang muda itu segera berdiri dan memeluk Jala. Sikap simpatik Jala kali ini meruntuhkan sisi keangkuhan siapapun
Om santoso dan dua orang guru itu menekurkan kepala
"iya, kita makan kue buatan mama dulu ya, pasti Daya sudah kangen kue ini dan papa belum pernah mencicipi kue ini" kata Jala dengan sangat berwibawa
Jala masih keren, kumis tipisnya masih indah menghisasi bibirnya dan kulit wajah Jala makin terawat dengan potongan rambut cepak yang menawan hati.
"Daya, ini om Ferry teman bisnis papa yang telah membantu mengenalkan Jala pada sekolah ini" kata papa
"tapi yang ngasih beasiswa untuk Jala adalah om Santoso" kata om Ferry
"terima kasih om Ferry om Santoso telah membantu teman aku" kataku
"papamu juga turut andil, tanpa usaha beliau mungkin kami tidak kenal dengan Jala" kata om Ferry
"papa menolong karena malu didemo masyarakat" kataku
wahahaha semua ketawa sambil menikmati kue bikinan mama Jala, kalau tidak malu, tidak cukup rasanya satu bungkus doang, heheheh pengen nambah
"enak Jala" kata papa yang kepedesan
"papa kangen tanah kelahiran, empek-emepek Palembang" kataku
"kalo saos nya mirip dan pedes, tapi adonannya ga pakai ikan jadi ga bisa dikatakan empek-empek" kata papa
"jadi kue apa ini namanya ?" tanya dengan logat surabaya yang pool dari guru Jala
"kami kasih nama kue mama jala" kataku
"wahahahah, nama yang bagus" kata mereka
"sudah masuk ke toko mana saja Jala" kata on Ferry
"belum ada tawaran om, baru sekolah ini dan warung depan rumah om" kata Jala
papa dan om santoso tampak memikir sesuatu
Aku perkirakan Jala masih bersusah payah seperti biasa, bantu buat kue, bantu menentengnya tiap pagi ke warung dan ke sekolah, dan mengurus adik yang sakit. Melihat Jala yang tetap tersenyum ikhlas, aku semakin yakin bahwa Jala tidak pernah menyesal dengan kehidupannya. Jala akan tetap menjadi anak yang berbakti pada mama. Aku bertekad akan ada selalu untuk meringankan penderitaan Jala. Cukuplah satu kali kesalahan terbesar yang telah ku buat, akan kutebus dengan harga mati. Jala, mohon jangan hindari diriku dan mohon lihat perjuanganku
Kabar Jala dari Surabaya,
@Yohan_Pratama , @dafaZartin, @tarry , @Tsu_no_YanYan , @alfa_centaury , @darwin_knight , @d_cetya , @arieat , @onewinged_bird , @Gabriel_Valiant , @alvaredza , @greenbubbles , @fends , @zeva_21, @boybrownis , @kimo_chie, @admmx01 , @bumbellbee , @Adra_84 , @haha5 , @3ll0 , @LastBreath , @nakashima , @pradithya69 , @mumura , @TonySasmita , @astlyo
Biar dia tau rasa ..:-P
btw SMAnya jala skrg apa ya? trimurti bukan?